NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Berandalan

Menikah Dengan Berandalan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / One Night Stand / Playboy / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Romansa
Popularitas:21.3k
Nilai: 5
Nama Author: macarhd

Hidup Naura sudah berantakan, semakin berantakan lagi ketika ia diperkosa dan diharuskan menikah dengan brandalan bernama Regan Januar. Kejadian mengerikan itu terpaksa membuat Naura mengundurkan diri dari pekerjaannya, berhenti kuliah, dan berbohong kepada ibu dan sahabatnya. Tidak ada ekspektasi berlebih dengan pernikahan yang didasari dengan alasan menyedihkan seperti itu. Namun, apakah pernikahan mereka akan berjalan baik-baik saja? Atau malah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon macarhd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kompak

Dari sekian banyaknya hal yang membuat Naura sakit, ada satu hal yang ia syukuri sekarang. Yaitu... ibunya yang memutuskan untuk ikut hadir dalam acara pernikahannya. Iya, kemarin malam, Naura mendapat kabar dari wanita itu kalau dia bersedia untuk hadir dan siap dijemput kapan pun. Mendapat kabar itu Naura langsung memberanikan diri untuk membicarakannya dengan Regan dan untungnya cowok itu mau menjemput ibunya. Siang tadi ia kembali ke Bandung bersama Regan dan sekarang sudah kembali ke Jakarta bersama ibunya.

Jangan tanyakan mengapa Naura harus membernikan diri segala untuk memberitahu Regan-sebab, tidak ada yang tahu mengenai ibunya yang sempat tidak sudi datang ke acara pernikahannya selain cowok itu. Naura menyembunyikannya dari siapa pun, termasuk Tessa, calon mama mertuanya.

Selain ibunya, adik ayahnya yang ada di Jogjakarta-yang kemarin sempat ia datangi- juga sudah ada di Jakarta sekarang. Dia datang sendiri, dengan Regan yang mengatur segala keperluannya.

"Ibu kamu di mana?" tanya Tessa, yang baru saja menghampiri Naura ke kamarnya.

"Udah istirahat, Ma, di kamarnya."

Tessa tersenyum, kemudian ikut mendudukkan tubuhnya di samping Naura. "

Mungkin ibu kamu kecapean. Tadinya Mama mau bicara sama dia sekaligus sama orang yang akan jadi wali kamu nanti."

Saat datang ke Jakarta, Naura memang langsung membawa ibunya ke sebuah hotel. Hotel yang akan menjadi tempat acara pernikahan berlangsung. Tentu, itu bukan atas kehendaknya sendiri, melainkan atas kehendak keluarga Regan. Mengingat, pernikahan akan dilaksanakan esok lusa.

Selain menyiapkan kamar khusus untuk pamannya, keluarga Regan juga mengusulkan agar Naura dan ibunya tidur di ruangan yang terpisah. Entah karena apa, Naura tidak begitu banyak tanya mengenai hal itu. Alhasil sekarang ia berada di tempat yang berbeda dengan ibunya. Padahal, dalam lubuk hatinya yang paling dalam, Naura ingin menghabiskan banyak waktu bersama wanita yang telah melahirkannya ke dunia itu.

"Nanti malem biar Naura bilang ke ibu, Ma," balas Naura.

Naura dan ibunya datang lebih dulu ke tempat ini, itu sebabnya Tessa belum sempat bertemu dengan ibunya. Ini pertemuan pertama bagi mereka. Naura tidak tahu apakah ibunya akan terkejut kembali-setelah terkejut mengetahui bahwa keluarga Regan seberada ini- apakah akan biasa-biasa saja ketika bertemu dan bicara langsung dengan keluarga Regan. Mengingat kata-kata dan gaya bahasa keduanya tentu akan jauh berbeda.

Mengingat hari yang memang sebentar lagi akan berganti, Tessa menganggukkan kepalanya. Ia beranjak kemudian berkata, "Kalau begitu, kamu juga istirahat, ya. Malam nanti kita bertemu dan bicara sama keluarga kamu."

Setelahnya, Tessa pamit untuk menuju kamarnya. Membiarkan naura istirahat karena sudah lelah seharian ini.

***

Pukul tujuh malam, Naura membawa ibunya ke sebuah restauran mewah yang ada di hotel itu. Bersama dengan Bagas yang menunjukan arahnya. Menghampiri keluarga Regan-ah bukan keluarga karena hanya ada Regan dan Tessa saja di sana. Sedangkan papanya Regan ada urusan lain yang tak bisa ditinggalkan.

Naura tidak tahu kenapa Bagas ada di tempat ini dan kapan laki-laki itu sampai. Mungkin ada urusan atau ... sepertinya Naura lupa kalau Bagas memang selalu ada di setiap acara yang diadakan oleh keluarga Regan.

Saat memasuki area restauran, Naura bisa melihat Tessa yang beranjak dari duduknya dengan senyum yang menghias bibirnya di sana. Wanita itu menyambut kedatangannya.

"Naura, Bu, silakan duduk," ucap Tessa.

Naura tersenyum seraya mengangguk, begitupun dengan ibunya. Bisa ia rasakan kalau wanita yang ia bawa ini terlihat gugup dan canggung, bahkan sejak pertama datang ke tempat ini. "Duduk, Bu," ucap Naura.

Ibunya mengangguk kemudian ikut duduk di samping Naura.

"Sembari menunggu makanan, kita bisa ngobrol-ngobrol dulu." Tessa kembali berkata, yang mana hal itu dibalas dengan anggukan oleh Naura dan ibunya.

Bukan hanya Naura, Tessa pun menyadari hal yang sama dengan gadis itu. Di mana ia merasa kalau ibunya Naura terlihat gugup dan sungkan berada di dekatanya. Bukan, tolong jangan salah paham, bukannya Tessa meninggikan diri sendiri dan merendahkan ibunya Naura. Tidak sama sekali. Namun sepertinya, siapa pun akan menyadari hal yang sama dengan dirinya.

"Sebelumnya perkenalkan, Bu, saya Tessa, mamanya Regan." Tessa memulai obrolan untuk menetralkan kecanggungan yang menyelimuti mereka. Ia mengulurkan tangannya kepada ibu Naura.

Wanita yang duduk di samping Naura itu tersenyum seraya membalas uluran tangan Tessa. "Mayang, Bu, ibunya Naura," balasnya dengan senyuman.

Tessa menoleh menatap Bagas, bermaksud untuk memperkenalkan laki-laki itu juga. "Kalau ini Bagas, Bu."

Bukannya tidak adil, hanya saja Tessa sudah yakin kalau Mayang-ibunya Naura sudah tahu kalau laki-laki yang duduk di samping kanannya itu Regan, calon suami anaknya. Sebab, mereka sudah bertemu lebih dulu, kan?

Melihat Tessa memperkenalkan Bagas, ada sesuatu yang menarik perhatian Naura. Ia merasa kalau kedekatan antara Bagas dan wanita itu tidak hanya sebatas antara teman seorang anak dan ibu dari seorang anak saja. Melainkan lebih daripada itu. Apalagi, Bagas selalu dilibatkan dalam hal apa pun oleh keluarga itu.

"Oh iya Naura, paman kamu mana? Nggak kamu ajak sekalian?" tanya Tessa.

"Nggak, Ma. Om Darmo mau ketemu sama temannya, katanya. Jadi nggak ikut," jawab Naura. Sejak sore tadi, adik dari ayahnya itu memang sudah izin untuk pergi bertemu dengan temannya di kota ini. Entah benar atau tidak, Naura tidak begitu memikirkannya.

"Oh, ada temannya juga di sini." Tessa manggut-manggut di tempatnya, kemudian kembali menatap ibunya Naura. "Sebentar lagi kita akan besanan, Bu."

Terlepas dari masalah yang melatarbelakangi pernikahan anaknya dengan Naura, tentu Tessa harus tetap menunjukan rasa antusiasnya kepada wanita itu. Selain bentuk formalitas, sejujurnya Tessa juga senang dengan kenyataan itu. Seperti yang ia ucapkan kepada Naura beberapa waktu yang lalu.

"Semua persiapan sudah siap, tinggal menunggu hari H saja," lanjut Tessa.

Mayang yang masih dikuasai kecanggungan, hanya membalas dengan anggukan dan senyuman. Terlebih, tidak tahu harus merespons seperti apa. Takut kalau tutur kata dan bahasanya tidak pantas dan tidak sesuai dengan keluarga itu.

"Untuk Naura, Sayang, setelah ini kamu ikut Bagas, ya?" Tessa beralih menatap Naura.

"Ke mana?"

"Ke mana?"

Semua mata menatap Naura dan Regan secara bergantian, lantaran dua orang itu yang menanyakan hal yang sama dengan waktu yang bersamaan.

Mendengar itu, Tessa terkekeh di tempatnya. "Aduh, calon pengantin udah kompak aja," guraunya.

Naura menatap Regan yang ternyata tengah menatap ke arahnya. Pandangan keduanya bertemu dengan waktu yang cukup lama, seolah saling mempertanyakan pertanyaan satu sama lain. Padahal, memiliki tujuan yang sama. Naura juga tidak tahu kenapa keduanya bisa berbarengan seperti itu, tidak tahu juga kenapa Regan harus repot-repot ingin tahu akan ke mana ia bersama Bagas nantinya.

"Kamu fitting baju sama Bagas, sedangkan Regan sama Mama. Sengaja terpisah, biar pas acara kalian saling terkejut nantinya."

1
who i am ?
one
syisya
waaah ada masalah apa ini yg sudah lama tapi belum kelar
syisya
apa karna urusan cewek ?
syisya
menerkam tanpa aba" ?
beneran gak tuh aku udah lama lho thor menunggu apakah bakal ada adegan 🍍 nanasnya tp sejauh ini belum terlihat tanda" hihihi
Wagini
lanjut
syisya
udah sejauh ini tapi masih jauh aja🤔
syisya
mulai ada titik" nih
Heny Adinda
sweet bgt regann
syisya
lanjutkan
syisya
🤣🤣🤣🤣
who i am ?
lanjut thooor, semangatt💪
syisya
kikikikikik ya iyalah nauraaa masih ditanya lagi, gemes deh
syisya
mampus hhhhh
syisya
waooow crazy up 👏🏻👏🏻👏🏻 makasih kak triple upnya keren bingiiiitz
syisya
thanks thor selalu double up
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak
syisya
udah ep 60an tapi belum ada kemajuan masih jalan ditempat masih itu" aja thor kapan dong mereka mulai ada rasa masing" trs kelanjutan hubungannya apa mesra"an gitu misalnya duuuh greget deh jadi gemes sama mereka kutunggu next up nya jangan lama" ya thor hihihihi semangat sehat selalu 💪🏻
syisya
seru jg tuh idenya 😅
Heny Adinda
di tunggu segera sayangnya regan sama naura
syisya
kram kali ya, semoga Naura baik" saja & kandungannya selamat & kuat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!