NovelToon NovelToon
DEWI ASIH Dan Delapan Petualang

DEWI ASIH Dan Delapan Petualang

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mata Batin / Ahli Bela Diri Kuno / Ilmu Kanuragan / Pulau Terpencil
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

Sebelum membaca novel ini, diharapkan membaca novel BUHUL GHAIB, sebab ini ada hubungan dengan kisah sebelumnya, agar tidak bingung.

kisah Delapan orang bersahabat yang melakukan pertualangan ke sebuah pulau yang terkenal dengan keindahannya, tetapi bencana tiba-tiba memporak-porandakan rencana mereka karena kapal yang mereka tumpangi mengalami kecelekaan, sehingga mereka terdampar disebuah pulau yang berbeda.

Dipulau itu mereka mengalami kejadian demi kejadian yang mengerikan dan membuat mereka harus bertahan hidup dari sebuah rahasia misteri yang sangat mengerikan.

sanggupkah mereka keluar dengan selamat? ikuti kisah selanjutnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode-30

Robert dan ke empat bodyguardnya berjalan menyusuri telaga yang diyakini menjadi tempat persembunyian Asih.

Sepanjang perjalanan, mereka melihat ada beberapa tengkorak kepala manusia yang berserakan dan itu membuat kengerian semakin mencekam.

Sepertinya dipulau ini hidup suku kanibal. Lihatlah tengkorak dan tulang-belulang manusia itu." Salah satu bodyguard merasa ngeri.

Mereka uang lainnnya hanya menganggukkan kepala dan tak sanggup mengatakan apapun, jika memilih, maka apapun itu, mereka lebih baik kembali pulang, akan tetapi keluarga mereka dibawa sanderaan Robert, dan ini sebuah pilihan yang sulit.

Setelah jauh berjalan, alat detektor memperlihatkan tanda keberadaan jika pink diamond jelas begitu dekat tepat ditengah telaga.

Robert mengangkat tangannya dengan perintah berhenti.

Mereka berhenti serentak, lalu mengamati sekitar. Alat detektor memperlihatkan pergerakan lambat dari Batu permata yang mereka cari dan itu menuju pada tepi telaga.

Saat bersamaan, tiba-tiba muncul seekor buaya putih berukuran cukup besar dan membuat kelimanya tersentak kaget.

Mereka mengarahkan pucuk senjata api kearah buaya putih yang berukuran raksasa itu, dan yang membuat Robert bingung, pink diamon ikut bergerak bersama dengan pergerakan sang buaya.

Kelimanya tercengang, lalu Robert menembakkan senjata api kalibernya kearah sang buaya, namun kulitnya seolah sulit ditembus, sehingga membuat mereka mulai panik.

Saat bersamaan, sang buaya mengibaskan ekornya dan mmebuat salah satu bodyguard terpental hingga tersangkut diatas pohon, hal itu semakin membuat mereka merasa ngeri dengan melangkah mundur.

Robert merasa tak gentar, ia terus memberondongkan senjata api kalibernya ke arah sang buaya.

Tak sampai disitu, ia masih memiliki senjata apai laras panjang serbu yang cukup ia andalkan dan diyakini dapat menembus material sekeras apapun.

Doooooor......

Satu tembakan berhasil menggores kulit bagian kaki depan buaya dan tampak cairan pekat berwarna merah mengalir dari luka tersebut.

Hal itu membuat Robert cukup senang, ia ingin melukai cukup banyak lagi, tetap belum sempat ia melakukan hal tersebut, ekor buaya berhasil mengibaskan senjata api laras panjang miliknya, lalu terpental dan sesaat kepulan asap putih membungkus sang buaya, lalu menghilang dari pandangan.

Mereka tersentak kaget, dan saat alat detektor itu berhenti menunjukkan keberadaan pink diamond, hal itu sangat membingungkan, sebab bagaimana mungkin dapat menghilang dengan begitu cepat.

Asih melesat cepat menembus hutan. Saat bersamaan, seorang pria menyambarnya dan membawanya pergi jauh.

"Sayang, kamu harus selamat," bisik pria yang tak.lain adalah Edy. Mereka menuju sebuah tempat yang aman.

Setibanya disebuah pohon yang cukup besar, Edy mendarat diatas dahan pohon. Kemampuan ajian Bayu bajra miliknya sudah mulai baik, dan ia memangku sang istri, lalu memeriksa luka yang saat itu sedang membiru.

Ternyata Robert menyisipkan racun dan kekuatan hitam didalam peluru tersebut untuk dapat menembus kulit sang buaya.

"Kamu tidak apa-apa, Sayang?" tanya pria itu khawatir.

Asih yang merupakan titisan Siluman Buaya Putih itu menggelengkan kepalanya. "Aku ingin meminta bantuanmu," ungkap sang wanita yang telah merubah bentuk menjadi wanita cantik.

"Apapun itu, bahkan nyawaku sekalipun akan ku pertaruhkan untukmu," sahut sang pria.

Seketika Asih menatap sendu, dan pandangannya terlihat berkaca-kaca.

"Jangan katakan itu, aku takut kehilanganmu," jawab Asih pada pria yang telah menikahinya dan rela hidup menderita dihutan belantara demi untuk hidup bersamanya.

"Jikapun aku mati, maka kita hidup dalam keabadian," jawab Edy meyakinkan.

"Jangan katakan itu, aku tak.ingin mendengarnya." Asih menutup mulut suaminya dengan menggunakan jemari tangannya. "Dengarkan aku. Saat ini Robert mengincar pink diamond yang ada padaku. Aku ingin kamu mengecohnya dengan memakainya." Asih memejamkan kedua matanya, lalu batu permata itu keluar dari dadanya, ia mengambilnya.

Setelah benda itu berada ditelapak tangannya, ia menatap sang pria pujaan hatinya. "Bawa batu permata ini menyeberangi lautan bersama kedelapan orang yang tersesat itu. Jangan lupa bawa Lee beserta, disini aku akan mengecoh Robert dan yang lainnya, pastikan semua selamat sampai ditujuan," titah Asih pada suaminya.

"Apakah kamu dapat mengatasinya sendiri?" tanya Edy pada wanitanya.

"Jangan remehkan aku," Asih menyela. Lalu mengikat tali berwarna hitam yang menjadi pengaman batu permata tersebut.

Saat ini kedelapan orang dan lainnya itu sedang menuju tepi pantai meskipun masih berada dititik yang berbeda, pastikan kalian berlayar sebelum datang malam, karena akan ada badai besar," pesan Asih pada suaminya yang merupakan manusia tulen.

Batu permata itu tiba-tiba masuk kedalam dada Edy dan bersemayam disana.

Pink diamond tidak sembarang orang dapat memegangnya, karena akan mengalami kelumpuhan dan juga hancur menjadi debu jika berada pada orang yang salah, dan Edy salah satu yang terpilih.

Pria itu merasakan energi yang cukup besar saat benda itu menyatu dengan dirinya. Tubuhnya bergetar hebat, dan ia kembali merasa jika tubuhnya merasa begitu ringan.

"Pergilah, tiga orang berada diutara, dua orang sudah menuju tepi pantai, dua lagi berada dijalur yang sama, serta yang lainnya menuju barat." Asih menjelaskan sembari mengobati lukanya.

"Tetapi aku tak ingin meninggalkanmu," Edy terlihat berat.

"Aku akan baik-baik saja, pergilah," titah sang wanita, dan membuat pria itu harus melaksankan perintahnya.

Sesaat ia mengecup lembut bibir indah itu sebagai perpisahan, dan mereka saling memeluk erat.

Edy melepaskan dekapannya setelah Asih berusaha mendorongnya untuk segera pergi, dan pria itu dengan berat hati meninggalkannya.

Sepeninggalan Edy, Asih mengobati lukanya, lalu mengembalikan kekuatannya yang cukup terkuras.

Setelah merasa cukup baik, ia menghela nafasnya, lalu menatap hutan dari atas pohon, ia dapat melihat kelebatan suaminya dikejauhan yang saat ini akan membawa batu permata itu pergi.

Wanita cantik itu mengeluarkan senjata tajam berupa pedang panjang yang memiliki mata begitu sangay tajam dan dapat membelah batuan karena sangat tajamnya.

Sesaat ia turun dari atas dahan setelah kembali menyembunyikan pedangnya.

Ia berjalan dengan cepat menuju tempat yang menjadi rute para pasukan robert.

Saat diperjalanan, ia melihat para wanita kanibal sedang menyantap daging saudara mereka sendiri dengan rakus, dan itu membuat Asih bergidik jijik, sebab meskipun ia titisan siluman buaya, belum pernah ia memakan daging mentah seperti itu.

Ditempat lain, Robert mulai kehilangan signal tentang batu permata yang ia cari. "Sial, apa mungkin batu permata itu berada pada buaya raksasa tadi? Bukannya seharusnya pada wanita cantik yang bernama Asih?" gumamnya dengan bingung.

"Bagaimana jika wanita itu buaya putih?" salah satu dari mereka menimpali.

Seketika mereka saling pandang. Merasa jika ucapan rekan mereka hanya candaan belaka.

"Kau hanya berhalusinasi dan kebanyakan makan kecubung," balas yang satunya.

"Diamlah! Kita harua menemukan buaya itu, bisa saja jika Asih dimangsa dan ditelan oleh buaya putih Albino itu," sanggah Robert dengan cepat yang tak mempercayai hal takhyul.

1
Susi Akbarini
waahhhh..
kok berhenti ceritanya...
mna lanjutannya????
Siti H: kehabisan ide authornya bun.. sabar ya
total 1 replies
🏖⃟⃞🌺 𝐉𝐑
𝐦𝐚𝐚𝐟 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐢𝐧𝐢
🏖⃟⃞🌺 𝐉𝐑
𝐚𝐤𝐮 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐨𝐧 𝐥𝐠𝐢.
𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐜𝐨𝐯𝐞𝐫 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐩𝐚𝐧𝐠𝐤𝐥𝐢𝐧𝐠..
V3
si Asih kmna sich , kok gak nongol-nongol LG ❓❓❓🤔🤔🤔🤔
•§¢•❤️⃟Wᵃf로스미아✰͜͡v᭄ℜ𝔬𝔰ˢ⍣⃟ₛ
iyavlah.. bang guntur kan bisa tau yg ngga kita tau
•§¢•❤️⃟Wᵃf로스미아✰͜͡v᭄ℜ𝔬𝔰ˢ⍣⃟ₛ
was was pasti nya ya. serem ih
•§¢•❤️⃟Wᵃf로스미아✰͜͡v᭄ℜ𝔬𝔰ˢ⍣⃟ₛ
ada apa ya.. kok mencurigakan
•§¢•❤️⃟Wᵃf로스미아✰͜͡v᭄ℜ𝔬𝔰ˢ⍣⃟ₛ
wiih seru pasti nih
V3
smg ja Edy bisa menyelamatkan semua orang-orang itu , terbebas dr orang-orang kanibal dan cepat keluar dr pulau itu
Heri Wibowo
itu pasti bule pernah masuk kampung makanya tahu buah kecubung
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
masa iya orang barat tau kecubung nieeh di tempat q bukan cuma kecubung hijau hitam pun ada ada yg mauuuuu?
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: udh buat obat mertua q TPI daunya di rebus.. ekekwkkkkk
Ai Emy Ningrum: 🙄🙄 udah dicobain blum tuh kecubung2 nya...💃🏻💃🏻
total 2 replies
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
apa iru loa yahhh
hahaha 4 biji masih di bagi lagi hahahahaa
Tiah Fais
semoga Edy bisa meyelamat kan kedelapan sahabat dan juga Lee dan kawan ny
Susi Akbarini
moga2 edi dapat mengumpulkan lee dan 8 petualang..
dan mereka daoat nyebrang dengan selamat..
❤❤❤
V3
lanjutkan kak 😘😘
Ai Emy Ningrum: siyap /Good/
total 1 replies
V3
si Bule rusuh bgt sich 🤦 mo mengantar kan nyawa nya nih
Tiah Fais
lanjut kak
Ai Emy Ningrum
empat biji mana kenyang ,minimal 4 kilogram atuh makan buah loa nya 🤣🤣🤣🤣 🍈🍈🍈🍈
Ai Emy Ningrum: sodara jauh pokok nya mah,ga keitung lah 😹
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana: masih sodaraan sama leeleelawar kali yaak dia /Slight/
total 16 replies
Heri Wibowo
lanjut
Siti H: 😘😘😘😘😘😘
total 1 replies
Heri Wibowo
perjuangan darmadi CS belumselesai.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!