Jianying adalah seorang permaisuri dari dinasti Han yang sangat dibenci oleh suaminya sendiri, yaitu Kaisar Han.
Semua itu karena Jianying adalah putri dari kaum kafir, kaum yang dari dulu selalu menentang kedaulatan Kerajaan.
Jianying yang cinta mati pada Kaisar melajukan segala cara untuk menarik perhatian Kaisar sampai harus berbuat hal kejam dengan mencelakai selir kesayangan Kaisar yaitu Limei.
Kaisar yang marah besar lantas menghukum mati Jianying dan seluruh keluarganya.
Tapi bagaimana jika Jianying yang telah di penggal kepalanya oleh Kaisar ternyata di beri kesempatan hidup ke dua?
Apa yang akan dilakukan oleh Jianying untuk merubah nasibnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fitnah
"Hamba ingin menyampaikan pemeriksaan keuangan yang telah kami lakukan kepada seluruh penghuni Istana. Di sini kami menemukan bahwa Permaisuri Jian Ying telah melakukan penggelapan dan pemerasan terhadap para siswa dengan meminta upeti. Kami menemukan bukti di kamar Permaisuri Jian Ying yaitu koin yang terkumpul dari hasil pemerasan san penggelapan itu Kaisar"
"A-apa?!!!! Aku tidak pernah melakukan itu semua!!" Bantah Jian Ying.
Kaisar pun ikut menoleh pada Jian Ying yang sedang membantah tuduhan yang di berikan Menteri keuangan.
"Atas dasar apa kau menuduh Permaisuri melakukan itu Menteri Cen?"
"Saya tidak menuduh Kaisar. Tapi kamu memiliki bukti"
Beberapa orang kasim membawa kotak berisi ratusan koin milik Jian Ying.
"Ini koin yang di temukan di kamar Permaisuri. Kami juga memiliki saksi yang akan menguatkan laporan kami Kaisar. Semua bukti memang mengarah pada Permaisuri" Ujar menteri keuangan.
Sementara itu Jian Ying dan Shuwen saling menatap. Bagaimana mungkin koin yang ia miliki itu di tuduh sebagai hasil dari penggelapan. Tapi diam-diam Shuwen mulai mundur dan pergi meninggalkan Jian Ying.
"Apa kau mengakui tuduhan itu Permaisuri?" Shun Yuan meminta jawaban dari Jian Ying.
"Saya tidak pernah melakukan itu!!" Tegas Jian Ying dengan kilat kebencian di matanya pada Shun Yuan.
Pertanyaan Shun Yuan pada Jian Ying seolah menunjukkan bahwa Shun Yuan seolah tidak mempercayai Jian Ying.
"Bawa mereka masuk!" Pinta Menteri Cen pada penjaga.
Perhatian mereka semua kini teralihkan pada beberapa wanita yang di bawa masuk oleh para prajurit.
"Hormat kami Kaisar yang Agung" Lima wanita itu memberi salam pada Shun Yuan.
"Siapa kalian? Aku tak mengenal kalian semua!!" Sela Jian Ying yang merasa tak mengenal mereka sama sekali.
"Jelaskan siapa mereka Menteri Cen!" Pinta Shun Yuan.
"Mereka adalah wanita-wanita yang ingin masuk ke dalam lembaga wanita, mereka sudah membayar uang masuk namun sampai sekarang mereka tidak di berikan kejelasan bahkan mereka tidak di ijinkan masuk ke dalam lembaga wanita. Mereka sudah meminta uang mereka kembali namun mereka justru di usir. Ada sebagian dari mereka yang di minta biaya tambahan agar diijinkan masuk dengan cepat. Bukankah itu termasuk pemerasan Kaisar?"
"Tidak!! Itu tidak benar!!" Bantah Jian Ying.
Dia tidak pernah meminta uang masuk di muka. Dia selalu memberikan kesempatan pada anggotanya untuk mencicilnya bahkan menunggu bantuan dari teman-teman mereka yang bersedia membantu. Jelas ini adalah fitnah untuk menjatuhkannya.
"Katakan dengan jujur jika Permaisuri, mungkin aku masih bisa mengampuni mu jika kau mau mengakuinya!"
Jian Ying menatap Shun yuan dengan tajam. Memangnya apa yang harus ia akui kalau kenyatannya dia tidak pernah melakukan apapun.
"Kau percaya dengan apa yang mereka tuduhkan kepadaku Kaisar?" Jian Ying benar-benar kecewa dengan Shun Yuan yang mudah sekali percaya dengan sebelah pihak.
"Bukti ini sudah cukup kuat Permaisuri. Jadi tidak ada salahnya Kaisar untuk mempercayainya" Sahut Menteri Wang yang sejak tadi diam. Sementara Menteri yang lain hanya diam begitu pun Ibu Suri yang seolah tak peduli dengan Jian Ying.
Jian Ying berdiri dengan tegak tanpa rasa takut sedikitpun.
"Bukti kuat macam apa yang Menteri Cen bawa ini? Hanya koin dalam peti ini juga wanita yang tak pernah aku lihat ini?" Tanya Jian Ying pada Menteri yang menyeretnya dalam masalah besar itu.
"Baiklah kalau kalian semua ingin tau dari mana aku mendapatkan koin-koin itu!!"
Jian Ying tersenyum tipis ketika melihat Shuwen sudah kembali lagi dengan wajah penuh keringat.
"Bawa kemari Shuwen!" Pinta Jian Ying pada Shuwen.
Sementara orang-orang di sana masih bertanya-tanya tentang apa yang akan Jian Ying tunjukkan pada mereka.
Shuwen menyerahkan beberapa kertas yang berisi lukisan milik Jian Ying.
"Semua koin ini aku dapatkan dari hasil penjualan semua barang berharga milikku. Semua yang ku jual sudah ku lukis di sini beserta hasil penjualannya. Kalau ada yang pernah datang ke kamarku, entah itu Kaisar, dayang atau yang lainnya pasti tau kalau di kamarku sudah tidak ada lagi barang-barang berharga seperti vas bunga, batu giok, kristal dan perhiasan lainnya. Aku sudah menjual semuanya, benar begitu Shuwen?"
"Benar Kaisar, saya sendiri yang menjual semua barang milik Permaisuri Jian Ying kepada pengerajin batu giok, ada juga para bangsawan yang membelinya. Saya mencatat semua barang yang saya jual dan pembelinya. Semua ada di dalam kertas yang di bawa Permaisuri itu" Jelas Shuwen. Ternyata tadi dia berlari kembali ke kamar Jian Ying untuk mengambil kertas-kertas yang telah di siapkan oleh Jian Ying sebelumnya.
Entah kenapa waktu itu Jian Ying seperti sudah menduga hal seperti ini akan terjadi..
Semua orang mulai bisa sedikit di bungkam dengan bukti yang Jian Ying bawa itu.
"Lalu, apa bisa kau jelaskan siapa mereka?" Pinta Kaisar pada Jian Ying.
Shun Yuan baru tau kalau ternyata Jian Ying menjual semua barangnya. Pantas saja saat Shun Yuan datang ke kamar Jian Ying, terlihat ada yang berbeda di sana. Ternyata semua hiasan mahal di kamar itu telah di jual seluruhnya.
"Kalian" Jian Ying mendekat pada kelima wanita muda itu.
"Kalau kalian memang sudah membayar uang itu, kalian membayarnya pada siapa dan dimana kalian membayarnya?"
"K-kami membayarnya pada seorang petugas yang berjaga di depan lembaga wanita Permaisuri" Jawab salah satunya dengan begitu gugup.
"Petugas? Yang mana mereka, tunjuk saja salah satunya karena hanya mereka penjaga yang aku minta untuk bekerja denganku" Tunjuk Jian Ying pada empat orang penjaga yang berdiri tak jauh dari mereka.
Kelima wanita itu tampak semakin gugup dan ketakutan.
"D-dia tidak ada diantara mereka Permaisuri"
"Lalu yang mana? Aku tidak punya penjaga lain selain mereka. Benarkan penjaga?" Tanya Permaisuri.
"Benar Permaisuri!!" Jawab mereka berempat secara serempak.
"Lalu, kalian membayarnya pada siapa?" Pertanyaan Permaisuri membuat kelima wanita itu bungkam bersama dengan Menteri Wang.
"Aku tidak tau Menteri Cen mendapatkan informasi rendahan tanpa bukti dan fakta seperti ini dari siapa sampai rela memfitnahku seperti ini. Tapi yang jelas, harusnya Menteri Wang lebih pintar lagi kalau ingin memasukkan ku ke dalam penjara. Cari tau dulu dan siapkan bukti yang kuat dari pada harus malu sendiri karena tuduhan yang jelas-jelas tak terbukti ini!"
Menteri Cen tampak terdiam. Dia memang tak melakukan penyelidikan terlebih dahulu dan langsung mengadukan informasi yang ia terima dari seorang informan. Terlebih dia memang menemukan kotak berisi banyak koin di kamar Permaisuri sehingga membuat Menteri Cen percaya begitu saja.
"Dan untuk Kaisar, silahkan kalau ingin memasukkan ku ke dalam penjara, tapi carilah bukti yang kuat dulu karena aku tidak mau di penjara hanya karena fitnah rendah macam ini. Satu lagi, jadilah pemimpin yang lebih bijak dan cerdas. Jangan mudah percaya dan mudah dibohongi hanya dengan mendengar dari sebelah pihak!"
Ucapan Jian Ying itu cukup menampar Shun Yuan. Dia memang hampir percaya apa yang Menteri Wang sampaikan itu benar adanya.
"Permaisuri, aku.."
"Saya permisi Kaisar!"
Jian Ying segera memotong ucapan Shun Yuan dan memilih undur diri dari perjamuan makan malam itu. Dia tak kuat lagi menahan kemarahannya yang sebentar lagi ingin meledak.
*
*
*
Satu dulu, yang satunya otw ya....
tetap semangat dan terus berkarya /Determined/
tapi apapun itu, terimakasih untuk cerita yg indah dan sangat sarat makna..
bahagia mmg hrs diciptakan bukan diangankan saja
kayaknya bakal mirip bara bere nggak ya...???