Kanaya tidak pernah ada perasaan pada Bian saat pemuda itu menyatakan cinta nya tapi lambat laun rasa itu tumbuh untuk Bian, saat perasaan itu mulai tumbuh subur sebuah kenyataan harus dia terima tentang alasan selama ini sang kekasih mendekatinya. Aya sapaan Kanaya sakit hati mendengar sendiri kenyataan itu dari mulut kekasihnya. Apa yang akan dilakukan oleh Aya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon E.Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bian Tahu
Di minggu pagi yang cerah ini, dunia sosmed universitas Cendana dihebohkan dengan video beredarnya penampilan dari Kanaya dan Bagas mahasiswa Ekonomi Bisnis semester tiga di panti asuhan kasih bunda kemarin siang saat acara rutinan BEM kemarin. Laman Instagram gadis itu tiba-tiba ramai karena banyaknya tag yang menyebut namanya dan juga Bagas
Bian yang saat ini sedang menyusun alur pengerjaan irigasi desa tampak fokus menyelesaikan pekerjaannya, lalu pemuda itu mengecek ponselnya sejenak karena daritadi beberapa notifikasi yang masuk ke ponselnya. Dahi Bian mengernyit saat melihat ada beberapa orang yang menyebut namanya di salah satu postingan dan seketika mata puda itu membelalak kaget
"Apa-apaan nih" geramnya
FEB Cendana Posted
*Hanya ilustrasi bukan cast
FEB punya nih,,😍😍😍
1.097 komentar
Sherly Duh idola gue banget si Bagas
Lalala temen gue tuh 😙
Gian.P Menyalahh kelasku 🔥🔥🔥
Sellala Keren banget ❤️❤️❤️
Dewita ini bukan ceweknya bang @Abian.G.P ya?
Roserose iyaa,, ini yang sering gue liat jalan bareng bang @Abian.G.P
Jennienie boleh cantik,, asla jangan sasimo aja 😌
PutraPramana Kelas mana nih? pen gue ajak kenalan ceweknya 😍
Gilanggila Cakep beud njirrrr 😙
Bian memejamkan mata melihat postingan anak-anak dari fakultas ekonomi bisnis itu dengan mata memerah menahan amarah, sudah dasarnya posesif plus ada pemicu jadi sikap temperamen nya muncul tanpa bisa dikontrol
"Anjing" Bian mengumpat melihat komentar komentar pria yang ada di postingan tersebut
"Kenapa?" tanya Gavi yang ada di sampingnya
"Nih" Bian menyerahkan ponselnya pada Gavi agar pemuda itu melihat apa yang membuatnya emosi
"Oh Aya nyanyi kemaren?" tanya Gavi santai, dia tahu jika Bian sedang emosi maka dari itu dia mencoba meredamnya
"Dia nyanyi,, sama Bagas yang main gitar? thats fuckin romantic right?" Bian tersenyum sinis
"Nyet,, dia gak ke gep pelukan atau selingkuh sama cowok laen,, c'mon" ucap Gavi
"Gue udah bilang, kalo gue ga suka dia banyak berhubungan sama Bagas tapi dia ga peduli" curhat Bian
"Lo belum minta penjelasan dia kan,, lo belum nanya apa yang terjadi kemaren dan yang bikin dia ada posisi itu,, tanya dulu baik-baik,, Aya itu cewek polos kalo gue liat dan perhatiin dia, jadi jangan punya pikiran negatif dulu" Gavi menasihati temannya
"Anjing,, diem-diem lo perhatiin cewek gue?" Bian melotot ke arah Gavi
"Hehe,, santai nyet,, kan udah gue bilang gue dulu tertarik sama Aya, tapi kan gak sampe nikung temen juga" Gavi cengengesan
"Kenapa gue jadi overthinking gini sih" Bian mengusap wajah dengan kedua telapak tangannya
"Karena lo gak tulus,," celetuk Gavi sambil menyesap rokoknya
"Maksud Lo?" Bian menatap Gavi keheranan
"Lo deketin Aya karena Bagas, ya walaupun sebenernya lo juga ada rasa sama dia, tapi lo tetep manfaatin dia jatohnya,, lo takut sendiri waktu dia deket sama Bagas, ya karena lo takut rencana lo gak berjalan sesuai keinginan lo" Gavi menyesap lagi rokoknya dan menghembuskannya ke udara
Bian diam tanpa berkomentar atas kata-kata yang Gavi ucapkan,, pemuda itu terlihat berpikir dan Gavi hanya meliriknya sekilas
...*******...
Bagas terlihat sibuk dengan ponselnya karena banyaknya notifikasi yang masuk ke dalam ponselnya
"Aya marah nggak ya, liat postingan mereka" gumam Bagas, pemuda itu takut jika Aya tidak nyaman karena berita yang beredar menjodoh-jodohkan mereka. Bagas mengamati foto dirinya dan Aya saat penampilan mereka di panti asuhan kemarin
"Cantik,,," Bagas mengusap pelan layar ponselnya dan tersenyum
"Kenapa harus sama Bian Ay,," Bagas masih mengusap wajah Aya di layar ponselnya
"Gue ga yakin dia tulus sama Lo,, gue yang selalu ada di dekat lo Kanaya,, kenapa lo gak pernah sadar ada gue,," ucapnya sendu, namun Bagas sadar jika dirinya memang seorang pengecut karena sudah lama dia memperhatikan Aya, namun tidak pernah menyatakan cintanya
"Gue salah ya Ay, kalo ga bisa suka sama orang lain karena perasaan gue udah habis di lo Ay,," ucapnya lagi
Tok Tok Tok
"Masuk.." Bagas menutup layar ponselnya dan menaruhnya di atas nakas
"Anterin mama dong,," ucap mamanya
"Kemana?" tanya Bagas
"Ke blok belakang" Mama Bagas tersenyum
"Hah? ke belakang?" Bagas mengernyitkan alisnya heran karena mamanya tidak pernah minta antar jika hanya di sekitar kompleks saja
"Iya,, udah buruan, Mama tunggu di bawah,," setalah mengucapkan itu mama Bagas menutup kembali pintu kamar puteranya
"Aneh,," gumam Bagas, setelahnya pemuda itu segera mengenakan kaosnya dan memakai celana panjangnya
...*******...
"Berhenti,, berhenti,," Mama Rosa menepuk pundak Bagas agar anaknya menghentikan motor maticnya, kali ini Bagas tidak menaiki motor besarnya
"Ma,, mau ngapain?" Bagas sudah panik ketika Mama Rosa menyuruhnya berhenti di depan rumah Aya
"Lah,, Mama emang mau ketemu jeng Ayu" Mama Rosa tersenyum menggoda Bagas
"Mamanya Kanaya?" tanya Bagas kaget
"Iya,," Mama Rosa cengengesan
"Ah,, Bagas pulang aja lah,, nanti Mama Bagas jemput lagi" Bagas hendak menstarter motornya kembali
"Cemen banget sih kamu jadi cowok,, kalo suka pepetin dong masa perhatiin dari jauh doang" cibir Mama Rosa
"Kanaya udah punya cowok ma,, yakali Bagas pepetin" ujar Bagas malas
"Halah,, belum nikah juga,,buruan turun" Mama Ayu kembali mengajak Bagas
"Permisi pak,, Bu Ayu nya ada?" Mama Rosa menghampiri satpam rumah Aya
"Ada Bu,,, mari masuk" Pak Budi membuka pagar rumah dan mempersilahkan tamu pemilik rumah untuk masuk
"mari silahkan tunggu sebentar" pak Budi mempersilahkan Mama Rosa dan Bagas duduk di teras rumah Aya lalu pak Budi masuk dan memberitahu mbok Asih agar menyampaikan pada tuan rumah jika ada tamu dan pak Budi kembali ke pos
"Rumahnya banyak tanaman ya,," Mama Rosa senang dengan pemandangan asri di sekelilingnya
"Iya,," Bagas menanggapi singkat saja karena masih sebal dengan mama Rosa
"Udah kayak cewek lagi PMS aja kamu, dikit-dikit kok ngambek" Mama Rosa masih mengejek Bagas yang sedari tadi terlihat cemberut
"Loh jeng Rosa ternyata,, Ayo masuk masuk,," Mama Ayu mempersilahkan tamunya masuk lalu bersalaman dengan mama Rosa dan Bagas
"Eh temennya Aya ya,, siapa namanya? tante lupa" Mama Ayu memejamkan mata mencoba mengingat
"Bagas tante,," ucap Bagas dengan sopan
"Oh iya,, Bagas,," Mama Ayu menepuk keningnya
"Jeng Ayu,, nih saya habis bikin cake keju tadi jadi inget jeng Ayu yang suka kue ini makanya saya kesini" Mama Rosa menjelaskan kedatangan mereka
"Ya ampun repot-repot,, terimakasih banyak loh" Mama Ayu menerima bingkisan dari tetangganya itu
"Sama-sama,, kue yang dulu jeng Ayu bawa waktu arisan itu juga enak banget lho jeng,, bikin sendiri ya?" tanya mama Rosa
"Iya,, bikin sendiri cuma yang bikin kue nya putri saya Kanaya,, dia hobi bikin kue soalnya" jelas Mama Ayu
"Wahh hebat banget,, duh calon mantu idaman ya,," celetuk Mama Rosa kagum, yang membuat Bagas di sampingnya memutar bola matanya malas melihat tingkah mamanya
"Jeng Rosa bisa aja,," mama Ayu tersenyum " Oya bentar ya tante panggilin Aya dulu biar kalian ngobrol" Mama Ayu beranjak dari duduknya dan masuk ke dalam rumah
"Gini aja harus Mama yang turun tangan,," Mama Rosa berbisik di telinga Bagas
"Apasih ma,," Jawab Bagas malu-malu tapi setelahnya dia tersenyum diam-diam
...*********...