Ledakan yang terjadi di jagat raya (Big Bang) hingga membentuk milyaran alam di seluruh semesta alam ternyata tak hanya sekedar ledakan saja, ada banyak rahasia tercipta di sana.
Seorang anak yang dinyatakan tak berbakat karena tak memiliki unsur kekuatan ternyata mampu membalikan semua pernyataan orang.
Bagaimana perjuangan Yuang Fengying untuk menjadi sosok yang terkuat? ikuti cerita ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sigi Tyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. Murid Pilar
Suara tepuk tangan terdengar nyaring di sekitar arena dua pertandingan.
Semua terlihat terpana dan kagum dengan pertarungan yang terjadi di arena tersebut.
Meski di awal terlihat seperti pertarungan yang tak seimbang karena umur dan tingkatan kultivasi yang jauh berbeda di antara keduanya, namun hasil pertarungan tersebut tak menggambarkan hal itu.
Wong Fei yang lebih tua beberapa tahun dengan tingkatan kultivasi Menengah 1 Awal, tak mampu mengalahkan Yuang Fengying yang berumur 8 tahun dan berada di ranah kultivasi Dasar 3, jarak tujuh tingkatan kultivasi harusnya membuat pertarungan itu sangat mudah bagi Wong Fei, namun kenyataan berkata lain.
Wajah Wong Fei sedikit ditekuk dengan muram, saat menyadari kenyataan dari pertarungan tersebut.
Pertarungan di arena dua kini terlihat lebih menarik dibanding dengan arena satu, kini tatapan dan perhatian orang orang tertuju di arena dua.
Wong Fei sudah meloncat kembali, menyerbu dan menyerang meski sesungguhnya dadanya masih terasa sangat ampeg dan sesak, akibat beradu pukulan yang di ciptakan nya dengan benteng pertahanan yang di ciptakan Yuang Fengying.
Kali ini pemuda 18 tahun itu sudah mengedarkan kekuatan elemen Angin/udara di seluruh tubuhnya, tubuh nya terlihat seperti di selimuti oleh selubung udara yang memiliki kekuatan, bahkan kekuatan itu seperti meletup letup jika dilihat dari jarak tertentu.
Akan sangat mencoreng nama nya jika dirinya yang lebih senior dan mendapatkan julukan murid jenius tak mampu mengalahkan lawan yang usianya hampir setengah umur nya.
Makanya kini Wong Fei akan bertarung lebih sungguh sungguh lagi.
"Gelombang Angin Musim Semi..!." teriak Wong Fei sambil membanting tangannya ke depan. Sebuah jurus andalan yang di ajarkan oleh tetua utama Song Wei.
Sebuah jurus yang memiliki esensi penyerangan.
Kekuatan gelombang langsung tercipta begitu sang pemuda melesat.
Udara kembali memadat, seakan semua kekuatan langit dan bumi yang ada di wilayah sana, di tarik oleh kekuatan yang tercipta dari ayunan tangan Wong Fei.
PEEEENG...
Serangan pukulan tersebut melesat menghantam ke arah Yuang Fengying yang masih duduk bersila memulihkan kekuatan.
Tubuh Yuang Fengying kini sedikit melayang, aura angin dan petir sudah mulai berputar kembali mengelilingi tubuh nya.
Sementara itu badan Yuang Fengying menampilkan aura sedikit kecoklatan dari seni pengolahan tubuh 'Seribu Raga Baja' yang terlihat juga sudah di kerahkan untuk melindungi nya.
Wuuss... wuuusss.....
BAAAAMMM.....
Dua pukulan bertubrukan kembali, menciptakan ledakan keras.
Alam seperti di kupas dan terbelah, udara serasa terkikis oleh dua hempasan kekuatan yang berbenturan dengan kuat.
Wong Fei kembali terpental kebelakang, dan kali ini dia terdorong lebih jauh dibanding bentrokan semula, darah kembali meleleh di sudut bibirnya.
Sementara Yuang Fengying kembali bergulingan beberapa puluh meter, namun lagi lagi tubuh nya tak mengalami cidera serius hanya terlempar akibat kuatnya hempasan gelombang kekuatan.
Para Tetua, Sesepuh dan Tamu undangan terbelalak kembali melihat hasil pertarungan di arena dua.
"Benar benar pertarungan yang gila." semua berdecak kagum, namun juga penuh dengan kekhawatiran akan akhir pertarungan tersebut nantinya.
Tiba tiba.
"Hasil pertandingan dinyatakan seri..!!." teriak Juri penguji yang ada di sekitar arena, untuk menghentikan pertarungan tersebut.
Keputusan tersebut cukup mengagetkan para penonton kebanyakan, namun para tetua, sesepuh maupun tamu undangan malah mengangguk setuju atas keputusan tersebut.
Akan sangat merugi bagi perguruan Tameng Jiwa, jika kedua sosok berbakat tersebut sampai cidera dalam babak penyisihan tersebut, padahal keduanya sama sama berbakat nya.
Kedua anak berbakat itu harus di lindungi, maka dari itu keputusan pertarungan itu dianggap 'Seri' adalah keputusan terbaik.
**
Pertandingan pemilihan Murid Pilar sudah selesai dan berakhir.
Dari hasil seleksi tersebut akhirnya di putuskan beberapa peserta yang dianggap lolos, antara lain adalah, Du Long, Seng Li, Tao Tse, Mei Ao, Wong Fei, Bao Yu, Annchi, Shima Hansiu, Han Liong, Ciu Ma, Long Ji, Song Yang, Ro Kun, Liu Changhai serta Yuang Fengying dan tiga murid tetua Kang Jiang dan dua murid tetua Ji Rion.
Dari 20 anak tersebut nanti akan di bagi menjadi 5 kelompok, dan selanjutnya mereka akan mengikuti salah satu dari masing masing tamu undangan tersebut.
Tamu undangan yang merupakan perwakilan dari perguruan besar itulah yang nanti akan membawa lima anak tersebut ke perguruan mereka masing masing, lalu anak anak itu di didik dan diikutkan dalam pemilihan Putra Naga yang akan dilakukan di provinsi Lembah Naga.
Seperti itulah selama ini sistem yang di lakukan di Wilayah Istana Bintang untuk mendapatkan kekuatan para Prajurit nya.
Prajurit tersebut nantinya akan menjadi kekuatan tertinggi istana itu.
**
Kini para tamu undangan yang merupakan perwakilan dari perguruan hebat sudah berdiri.
Menatap ke arah dua puluh anak murid perguruan Tameng Jiwa yang di nyatakan lolos menjadi Murid Pilar.
Para tamu undangan tersebut sudah memiliki catatan, siapa siapa saja yang nanti akan di rekrut nya untuk selanjutnya di bawa ke perguruan dan di angkat menjadi murid di sana.
Semua anak di panggil oleh tokoh tokoh hebat itu sesuai dengan pilihan nya.
"Yuang Fengying..!."
Terdengar suara salah satu tokoh hebat yang berasal dari perguruan Bukit Bayangan.
Tetua yang bernama Xingguang itu tersenyum kecil menatap bocah 8 tahun tersebut.
Begitu namanya di panggil Yuang Fengying maju dan bergabung dengan empat murid lainnya, mereka adalah Annchi, Song Yang, Bao Yu serta Liu Changhui.
Xingguang sudah berdiri di depan kelima anak, dirinya mulai memperkenalkan diri.
"Namaku Xingguang, aku berasal dari perguruan Bukit Bayangan," kata Pria paruh baya itu dengan tenang namun penuh dengan aura yang kuat.
"Kalian boleh memanggilku Master Xing atau master Xingguang."
Master Xingguang diam sejenak, menatap kembali calon calon murid baru nya.
"Kalian nanti akan ikut denganku ke perguruan Bukit Bayangan, kalian akan menjadi murid disana, akan aku matangkan kekuatan kalian untuk selanjutnya nanti kita berjuang bersama sama dengan yang lain nya dalam pemilihan Putra Naga di tingkat provinsi."
"Nanti saat di perguruan Bukit Bayangan kalian akan menjadi murid pribadi ku, tinggal di kediaman ku."
Kelima anak tersebut mengangguk dengan mata berbinar, menjadi murid perguruan yang lebih hebat seperti perguruan Bukit Bayangan merupakan impian semua orang, bukan?.
Xingguang melambai kan tangan nya, lalu berjalan dengan mengajak anak anak tersebut untuk mengikuti nya.
"Kalian tunggu di penginapan ku, aku akan mengurus segala persyaratan yang di perlukan untuk membawa kalian."
"Baik master.." jawab anak anak tersebut serempak, sambil berjalan mengikuti master Xingguang, sebelum akhirnya berpisah dan berjalan menuju ke penginapan yang di tempati nya.
Selama di tempat itu para tamu agung tersebut di jamu dengan baik, mereka di tempatkan di penginapan khusus tamu, segala kebutuhan di cukupi.
___________
Jangan lupa dukungannya... makasih
Saran buat author sebaiknya sajikan cerita dengan bahasa yg mudah dan menarik minat pembaca ...
Pembahasannya nggak perlu bertele-tele ... lha ini bukan thesis kok ...
Semangat .. semoga ada perbaikan 🙏👍
nggak jadi baca