Bai Ying Huan gadis cantik yang selalu di Salah kan atas perbuatan yang tidak pernah dia lakukan selama ini, dia di tuduh membuduh adik laki-laki nya di benci ibu ayahnya.
Sampai suatu hari dekrit kaisar datang untuk Bai Ying Huan untuk menikah dengan putra mahkota, bukanya senang ayah ibu nya malah mengutuk Bai Ying Huan karena ibu dan ayahnya sangat tidak setuju jika Bai Ying Huan yang menjadi permaisuri masa depan, begitu juga putra mahkota merencanakan pembunuhan di hari pernikahan dengan tragis.
Orang pikir dia mendapatkan berkah dengan mendapatkan dekrit pernikahan tetapi sayang bukan kebahagian yang dia dapat namun kematian,
Tapi Bai Ying Huan di beri kesempatan untuk kembali hidup untuk merubah takdir nya yang menyedihkan.
Mampukah Bai Ying Huan merubah takdir nya menjadi lebih baik, apakan Bai Ying akan mendapatkan cinta tulus dari seseorang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kepulangan raja
Setelah dua hari berada di rumah Ying huan hari ini saat nya raja dan permaisuri kembali ke kerajaan Hong , sebenarnya permaisuri masih ingin di dini bersama putri dan menantunya tapi jika permaisuri tidak ikut pulang itu akan membuat putra mahkota curiga jika raja dan permaisuri tau dimana putri mahkota berada,
"Ayah ibu Ying huan akan membuka kan pintu teleportasi kepada kalian semua agar cepat sampai ayah dan ibu akan sampai langsung di gerbang perbatasan jadi setengah hari perjalan akan sampai di kerajaan, jika lewat jalan biasa akan berbahaya untuk kalian semua Ying huan tidak bisa ikut kekerasan saat ini karena jendral Bai sudah mengetahui kebenarnya walau belum semua tapi saat ini jendral Bai sedang mencari Ying huan, jadi huan akan mengantar ibu dan ayah sampai di gerbang perbatasan saja" ucap Ying huan menjelaskan
" Baiklah putri ku kami mengerti jadi kau tidak perlu merasa bersalah, ibu dan ayah titip saudara iparmu dan keponakan mu ya, semoga putra mahkota sadar dan bisa kembali dengan mei Luan " ucap permaisuri sedih
"Ibunda tidak perlu memikirkan itu jika pun putra mahkota tetap tidak mau memilih kami, tidak apa apa mei akan tetap disini bekerja pada huan Meimei dan membesarkan cucu ibu dan ayah kapanpun ayah ibu bisa menemuinya, maaf ibu ayah jika keputusan ku menyakiti hati ibu dan ayah tapi aku tidak mau hidup bersama pria yang tidak tegas dan tidak bisa melihat baik dan benar itu akan membahayakan putra ku kelak" ucap mei Luan tegas
"Baiklah kami mengizinkanmu walau berat tapi kami juga tidak mau jika cucu kami akan menderita bersama ayah bodoh nya, didiklah dia agar bisa menjadi penerus ku kelak" ucap raja bijak begitu juga permaisuri
"Baiklah Bayah ibu mari kita bersiap" ucap Ying huan
"Tapi jika kita menggunakan teleportasi nanti para pengawal akan tau" ucap raja Hong
"Tidak perlu khawatir ayah setelah mereka sampai di sana mereka akan melupakan semuanya mereka akan berpikir jika mereka berjalan seperti biasa" Ucap Ying huan
"Baiklah jika begitu" ucap raja dan semua pun bersiap di halaman belakang beberapa prajurit dan kereta sudah siap setelah berpamitan Ying huan membuka pintu teleportasi tiba tiba muncul sinar terang dan berbetuk pintu setelah siap Ying huan pun menyuruh satu persatu masuk raja dan permaisuri sudah duduk di dalam kereta setelah semua masuk Ying huan pun masuk dan pintu pun menghilang tidak lama kemudian mereka muncul di gerbang perbatasan untung hari masih belum begitu terang dan belun ada orang disana dan waktu pergantian penjaga gerbang juga
"Ayah ibu kita sudah sampai, Ying huan hanya bisa mengantarkan sampai disini dan ini ayah gunakan ini untuk memberi kabar jika ada masalah yang sulit dan ini semua bukti kejahatan di Wei dari kejahatan dia kecil hingga saat ini, beri dia jarum ini agar dia bisa berkata jujur di depan semua orang, "jelas Ying huan
"Baiklah nak terima kasih atas semua bantuan mu, kau hati hatilah kami akan berkunjung lagi" ucap permaisuri dan raja
"Baik ayah hati hati jaga diri kalian, dan jangan tertipu dengan orang orang disana dan ini adalah bukti menteri yang korupsi dan bekerja sama dengan di Wei" jelas Ying huan
"Apa bagaimana bisa di Wei bekerja sama dengan menteri" tanya raja kaget
"Mereka berselingkuh ayah disana ada buktinya" jawab Ying huan
"Baiklah nak terima kasih banyak jika begitu kami pergi" ucap raja dan permaisuri pun memeluk Ying huan
Setelah semua mulai berjalan para pengawal dan lainya pun melupakan dengan apa mereka datang, Ying huan pun menghilang.
Siang harinya raja dan permaisuri serta rombongan pun sampai di kerajaan Hong, dan itu mengejutkan putra mahkota sedangkan putri mahkota belum ketemu,
"Salam Hormat yang mulia raja semoga panjang umur dan di berikan keberkahan" Ucap semua yang ada di istana
"Bangunlah salam kalian aku terima kebetulan kalian ada di sini aku ingin mengundang kalian datang ke istana besok pagi bawa serta semua keluarga kalian" ucap raja terlihat Rama karena tidak ingin mereka curiga
" Terima kasih yang mulia, kami akan datang" ucap semua metri yang ada di sana
"Baiklah pertemuan ini cukup sampai disini, aku akan beristirahat " ucap raja
"Baik yang mulia kami mohon undur diri" ucap semua orang, Raja pun pergi Ke kamarnya begitu juga permaisuri
Di posisi jendral Bai
"Luo bagaimana apa kau sudah menemukan apa yang ku minta?" tanya jendral Bai
"Maafkan saya tuan semua tempat sudah kami cari tapi tidak ada, kami menemukan ini tuan jika selama ini" ucap luo
"Apa ini?" bingung Jendral Bai
"Ini adalah bukti jika nona kedua adalah wanita simpanan para menteri tuan, dan selama ini nona kedua di bantu oleh para menteri dan saya dengar jika nona ke dua juga berniat ingin membunuh nyonya tua " ucap luo dan itu membuat Jendral jatuh terduduk karena shock
"Sejauh itu sikap Di Wei, aku.. Aku rasanya mau mati, kenapa aku sebodoh ini kenapa aku bisa tertipu dengan seorang putri kecilku, dan aku sudah menyiksa putri ku yang lain yang tidak tau apa apa, hiks... Hiks... Hiks, lalu kemana putriku itu" ucap jendral Bai
"Maafkan ayah nak, maafkan ayah yang bodoh ini" ucap jendral Bai
"Tuan jika aku boleh jujur tuan memang salah dan sangat keterlaluan terhadap nona pertama, saya sering melihat nona kelaparan terkadang hanya minum air saja, saya terkadang dengan sembunyi-sembunyi memberi makanan" ucap luo bersedih
"Nona kedua sering menyuruhnya seperti pembantu dan pernah nona pertama hampir mati di ceburkan di danau, untung saat itu saya lewat dan membantu nya tapi dengan dengan nona kedua menceburkan diri dan mengadu jika dia di dorong oleh nona pertama sedangkan saat itu nona pertama dalam keadaan pingsan, apa and atau tuan sebenarnya nona pertama sangat pintar dalam berpedang dan bela diri, saya pernah melihatnya latihan dan sangat luar biasa dia sangat mirip dengan anda" ucap luo
Tambah menangis lah jendral Bai tanpa mereka ketahui jika nyonya Bai mendengar semuanya dan dia pun pingsan di depan pintu.
Bersambung