✰REKOMENDASI CERITA INTROSPEKSI✰
"Hati yang Terluka, Jiwa yang Kuat" adalah sebuah kisah mendalam dan emosional tentang kekuatan dan ketahanan di tengah badai kehidupan. Di tengah konflik pernikahan yang menghancurkan, Lula berjuang untuk menemukan kekuatan baru setelah dikhianati oleh suami dan sahabatnya.
Di sisi lain, putrinya, Puja, berhadapan dengan tekanan di sekolah, menghadapi dinamika persahabatan yang rumit, dan berjuang untuk mempertahankan integritasnya dalam dunia yang penuh dengan pengkhianatan. Dengan keberanian dan tekad yang kuat, Lula dan Puja menghadapi tantangan besar, saling mendukung dalam perjalanan mereka menuju penemuan diri dan keadilan.
Temukan kekuatan hati yang tulus dan hubungan yang menginspirasi dalam cerita ini, di mana setiap langkah mereka menuju kebahagiaan dan kebenaran adalah perjuangan yang layak diikuti.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Detia Fazrin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana dan Konflik 1
...»»————> Perhatian<————««...
...Tokoh, tingkah laku, tempat, organisasi profesi, dan peristiwa dalam cerita ini adalah fiktif dan dibuat hanya untuk tujuan hiburan, tanpa maksud mengundang atau mempromosikan tindakan apa pun yang terjadi dalam cerita. Harap berhati-hati saat membaca....
...**✿❀ Selamat Membaca ❀✿**...
Keberanian Puja dalam mengungkap kejahatan ibu tirinya menarik perhatian media dan masyarakat luas. Banyak berita yang mengulas tentang tindakan heroik Puja, menyebutnya sebagai remaja pemberani yang tak gentar melawan ketidakadilan.
Setiap artikel dan laporan berita menyoroti keberanian Puja, yang akhirnya membawa kedamaian bagi keluarganya.
Namun, di sisi lain kota, berita yang sampai ke telinga Ratu, seorang wanita dengan ambisi besar dan kekuatan yang tersembunyi. Ratu membaca artikel-artikel tersebut sambil tertawa terbahak-bahak.
Dalam hatinya, ia merasa situasi ini sangat menggelikan. "Ah, Puja...," Ratu bergumam dengan nada mengejek,
"Kamu benar-benar tidak tahu siapa yang akan kamu hadapi selanjutnya. Kamu mungkin berpikir ini sudah berakhir, tapi perjalananmu baru saja dimulai."
Ratu menatap dirinya di cermin, senyum licik terukir di bibirnya. "Queen of King, permainan ini akan segera dimulai. Kita lihat seberapa jauh keberanianmu, Puja."
Ratu merasa puas dengan rencananya yang belum terungkap. Ia yakin bahwa Puja belum menyadari tantangan yang akan datang. Dengan pikiran penuh strategi dan rencana, Ratu menyiapkan langkah berikutnya, siap untuk menghadapi siapa pun yang menghalangi jalannya.
...***...
Malam itu, Ratu berkumpul dengan anggota gengnya, Queen of King, yang terdiri dari Alex, Hans, Nova, Putri, dan Nisa. Mereka berkumpul untuk merayakan penyambutan Alex, pengganti Iqbal. Kini, Queen of King memiliki mimpi baru, dan suasana malam itu penuh dengan antusiasme dan kejutan.
Ratu memimpin pertemuan tersebut dengan karisma dan kekuatan yang selalu menjadi ciri khasnya. Anggota geng lainnya menatap Alex dengan penuh rasa ingin tahu dan sedikit kekhawatiran. Alex, dengan ketampanan dan kepercayaan dirinya, berdiri di samping Ratu, siap mengambil peran barunya.
Ratu mengangkat gelasnya, "Selamat datang, Alex. Mulai sekarang, kamu adalah bagian dari keluarga ini. Kita semua di sini memiliki peran penting, dan aku yakin kamu akan membawa perubahan besar."
Hans, dengan senyum licik, menambahkan, "Kamu punya sepatu besar untuk diisi, Alex. Iqbal meninggalkan jejak yang dalam, tapi aku percaya kamu bisa melakukannya."
Nova, Putri, dan Nisa memberikan senyum setuju, meskipun ada sedikit ketegangan di mata mereka. Mereka semua menyadari bahwa dengan kehadiran Alex, dinamika dalam kelompok ini mungkin akan berubah.
Di sisi lain, para penggemar Queen of King yang telah lama menanti siapa pengganti Iqbal, terkejut dengan berita yang mereka terima.
Betapa terkejutnya mereka saat melihat story Instagram Queen of King yang mengumumkan bahwa Alex adalah anggota baru mereka.
Story Instagram itu menampilkan foto Alex bersama Ratu dan anggota lainnya, dengan caption: "Selamat datang, Alex! Petualangan baru dimulai. #QueenofKing"
Reaksi dari para penggemar beragam. Beberapa senang, mengingat Alex memang orang yang pintar, kaya, dan tampan—bahkan hampir setara dengan Alvaro.
Namun, ada juga yang merasa ragu dan khawatir tentang masa depan geng ini dengan anggota baru.
Di sebuah kafe yang biasa menjadi tempat nongkrong para penggemar Queen of King, suasana mendadak ramai dengan pembicaraan tentang Alex.
"Aku dengar Alex itu jenius di bidang sains," ujar seorang penggemar dengan penuh semangat.
"Ya, dan dia juga tampan. Tapi, apakah dia bisa sekuat Iqbal?" sahut yang lain.
"Kalau Ratu sudah memilihnya, pasti dia punya sesuatu yang spesial," kata seorang lagi, mencoba menenangkan keraguan yang ada.
Malam itu, di markas Queen of King, Ratu menyusun strategi baru dengan anggota gengnya. Mereka tahu bahwa tantangan besar menanti, terutama dengan keberanian Puja yang kini menjadi sorotan.
Ratu menatap Alex dengan serius. "Alex, kita akan hadapi banyak musuh di depan. Kamu siap?"
Alex mengangguk dengan mantap, "Aku siap, Ratu. Bersama kalian, aku akan tunjukkan siapa yang sebenarnya menguasai permainan ini."
Dengan semangat baru dan anggota yang lengkap, Queen of King bersiap menghadapi hari-hari yang penuh dengan tantangan dan persaingan. Malam itu adalah awal dari babak baru, tidak hanya untuk geng mereka, tetapi juga untuk Puja dan orang-orang di sekitarnya.
Di luar markas, bulan purnama bersinar terang, seolah menjadi saksi bisu dari pertemuan penting ini. Perjalanan ke depan mungkin tidak akan mudah, tetapi dengan kehadiran Alex, Queen of King yakin mereka dapat menghadapi apa pun yang datang.
...***...
Malam itu, setelah perkenalan Alex selesai, Ratu mengalihkan pembicaraan ke topik yang lebih serius.
"Kita harus merencanakan sesuatu untuk menghancurkan kegiatan bulan bahasa bulan depan," ujar Ratu dengan suara dingin.
Hans, Nova, Putri, dan Alex mendengarkan dengan saksama, namun Nisa terlihat ragu. Dengan suara pelan, Nisa akhirnya berbicara, "Ratu, kenapa kita harus menghancurkan Puja? Menurutku, dia adalah anak yang baik dan membawa perubahan yang lebih positif."
"Hahaha" Ratu tertawa terbahak-bahak, tetapi di balik tawa itu ada kemarahan yang terselubung.
"Nisa, kamu benar-benar tidak bisa menggunakan mata dan otakmu dengan benar," katanya dengan nada kasar.
"Kamu tidak melihat apa yang aku lihat."
Nisa tersentak mendengar kata-kata kasar Ratu, tetapi tetap memberanikan diri untuk bertanya, "Apa maksudmu, Ratu?"
Ratu memandang Nisa dengan tatapan tajam, "Sejak awal penerimaan siswa baru, aku tidak menyukai Puja. Keceriaannya, semangatnya, semua itu membawa ancaman bagi popularitas Queen of King. Dia menarik perhatian orang-orang yang seharusnya hanya tertuju pada kita."
Alex, yang baru bergabung, mengamati dinamika ini dengan penuh minat. Dia tahu bahwa untuk menjadi bagian dari Queen of King, dia harus memahami dan mengikuti pemikiran Ratu.
Namun, di dalam hati, dia merasa ada sesuatu yang tidak benar dengan rencana ini.
Hans menyela, mencoba meredakan ketegangan, "Ratu, kita semua tahu bahwa kamu selalu memiliki alasan kuat untuk setiap rencana. Jadi, apa yang kamu pikirkan untuk menghancurkan kegiatan bulan bahasa?"
Ratu tersenyum tipis, merasa mendapatkan kembali kendali, "Kita akan membuat skandal yang melibatkan Puja. Kita akan menciptakan situasi di mana dia terlihat seperti memanipulasi acara tersebut untuk kepentingannya sendiri. Ini akan membuatnya kehilangan dukungan dari teman-teman dan guru-gurunya."
Putri menatap Ratu dengan kekaguman, "Itu ide yang brilian, Ratu. Kita akan merusak reputasinya tanpa perlu melakukan banyak hal."
Namun, Nisa masih merasa tidak nyaman dengan rencana ini. Dia memandang teman-temannya dan merasa ada garis yang tidak boleh dilewati, tetapi suara hatinya tenggelam dalam kebisingan ambisi dan kekuasaan yang melingkupi ruangan itu.
"Bagaimana dengan kamu, Alex?" tanya Ratu, memandang anggota barunya.
"Apa kamu siap untuk berperan dalam rencana ini?"
Alex mengangguk perlahan, meski hatinya berbisik sebaliknya. "Aku siap, Ratu."
Ratu mengangguk puas, "Bagus. Kita akan mulai persiapannya besok. Pastikan semuanya berjalan lancar."
Di luar markas, malam semakin larut, namun suasana di dalam semakin panas dengan rencana jahat yang sedang disusun. Puja, yang tidak tahu apa-apa tentang ini, sedang beristirahat di rumahnya, memikirkan hari-hari yang penuh dengan tantangan yang telah dihadapinya.
Keberanian Puja dalam menghadapi masalah-masalah sebelumnya kini akan diuji lebih jauh, dan dia tidak menyadari bahwa ancaman baru sedang menantinya. Namun, dengan semangat dan dukungan dari orang-orang terdekatnya, Puja siap menghadapi apa pun yang datang.