Sahabat mu adalah Ular. Itulah yang terjadi pada Ashila yang sudah bertahun-tahun berteman dengan perempuan yang dia anggap saudara
Lolita merebut kekasih yang sangat di cintai oleh Ashila untuk kesekian kalinya dan sayangnya gadis itu baru menyadari seberapa buruk perilaku sahabatnya itu
Tapi kehidupan mempertemukan mereka kembali, seperti sebuah karma kekasih Lolita menyukai Asila bahkan terkesan Obses dan mengunci wanita itu dalam lingkup kekejaman nya
akan kah wanita itu menghindar atau memberi pelajaran pada Lolita?
Namun sayang nya gadis itu sudah membuat pria itu terpesona hingga tidak melepaskan dirinya lagi
"Lepaskan saya Tuan Leus!".
"Mau kemana? kemarilah dan balaskan dendam mu"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MELANCARKAN AKSI
Tidak lama untuk menunggu Bajha pulang di hari yang sudah mulai gelap pria itu datang dengan cepat karena tidak ada yang akan di kerjakan lagi dia juga tidak lembur
Setelah mendengar permintaan Ashila untuk meminta izin agar temannya bisa menginap di rumah, bibir pria itu terangkat naik sebelum Ashila memberi tahu siapa yang akan berkunjung ke sana
Sayang karena orang yang di harapkan oleh pria itu ternyata tidak ada di sana melainkan Lolita yang langsung membuat mood nya hancur
Ahsila sendiri sangat memaksanya hingga dia tidak bisa menolak sama sekali permintaan gadis kecilnya itu.
Huh… lain kali aku akan membuat peringatan keras, gadis itu tidak bisa berkeliaran sembarangan di rumah dia membawa pengaruh buruk!. Kesal Bajha
Saat pria itu pertama kali menginjakkan kakinya wajahnya yang datar membuat dua gadis yang sedang bersantai menjadi kaku di ujung sana terutama Lolita dia sendiri sadar diri jika kehadirannya tidak di sukai oleh Bajha
Cih bertahanlah, jika kau mendapatkan momen mereka maka semau selesai!. Gumam Lolita sambil memalingkan pandangannya
“Paman membawa kalian makanan”. Bajha dengan datar menaruh makanannya di atas meja, lalu menghampiri Ashila mengelus kepala gadis itu seperti biasa dia lakukan “Paman lelah, paman beristrahat terlebih dahulu ya”.
“Baik Paman”. ucap gadis itu melirik sesuatu yang membiru di di lengan Bajha “Paman… apa paman mengalami kecelakaan?”.
“Umh ya, kau tahu dari mana nak?”
“Tuh”. Tunjuk Ashila ke lengan pria itu, Bajha baru menyadari nya kini dia juga merasakan nyeri di punggungnya karena kecelakaan kecil di tempat kerja nya “paman … aku akan mengoleskan minyak di tempat luka paman, lengan paman tidak akan mampu menggapainya”.
“Ya baiklah nak, ini cukup nyeri aku baru menydarinya”
Bajha melepaskan pakaian atasnya hingga menampakan tubuhnya yang berisi bahkan gadis di ujung sana sudah tersenyum miring menatap pemandangan indah di sana
Terutama saat Ashila mendekat dan menyeduh bagian tubuh Bajha, sudut yang tepat membuat gadis di ujung sana semakin senang membuat sebuah rekayasa yang akan menguntungkan nya
Jika sudah begini, tidak masalah lagi bagi ku untuk tidak kembali lagi ke sini dasar paman memuak kan jika sedikit saja kau menyukai ku! Aku tidak akan sejahat ini kepada putri mu itu!. Kesal Lolita dalam benaknya
Hari mulai larut dan Bajha merasakan ada hal yang aneh dalam dirinya rasa lelah dan juga rasa nyeri yang berada di lengannya dia harus butuh istrahat
“Paman ke kamar saja aku akan makanan dan obat salep, panggil aku kapan saja paman membutuhkan ku”. Ujar Ashila tidak tega melihat Bajha di sana, pria itu tampak sangat ngotot untuk tetap berada di antara gadis itu sampai mereka berdua masuk ke kamar dan beristirahat “Besok paman juga akan bekerja iyakan”.
“Ya kau benar, apa tidak apa paman meninggalkan kalian berdua?”.
“Tentu saja tidak, kami bukan anak SMP lagi Paman sekarang beristrahatlah aku akan mengurus semua nya di sini”.
Lolita memutusakan untuk mengikuti Ashila yang beristirahat di ruang tamu meski gadis itu sudah menolak dan menyuruhnya untuk menginap di kamar saja, Lolita tidak akan membuang momen kali ini
“Di sini tidak nyaman Lolita, kau beristrahtalah di kamar aku akan tetap di sini sampai pagi tiba ingin memastikan Paman benar-benar baik sampai besok”.
‘Tidak apa aku akan menemani mu”. Lolita berkeras dan duduk di sana dengan ponselnya sambil sesekali menguap . Sabarkan saja hanya kali ini, ini yang terakhir untuk mendapatkan Josha apapun akan ku lakukan!
Sampai tengah malam tiba, Bajha benar-benar memanggil keponakannya itu karena tubuhnya yang melemah dia sedikit demam karena nyeri di tangannya
Ashila pun mengambil salep dan juga air hangat untuk mengompres kening pria itu , dia melirik Lolita yang tanpak terlelap ingin sekali meminta bantuan gadis itu tapi dia juga tidak tega
Jadi dia memutuskan untuk melakukannya sendiri, di dalam sana Bajha tanpak sedikit pucat hingga menegapkan tubuhnya saja sedikit kesusahan
“Paman sebaiknya paman membuka kaos paman, biar aku lebih leluasa memberikan salepnya”.
“Ashila…. Maaf Paman merepotkan mu”.
“Xixixi Paman lucu sekali! Padahal sebelumnya aku lebih banyak menyusahkan paman, tidak apa-apa Paman aku bisa melakukan ini semua itu semua karena paman sendiri”.
“Lain kali Paman tidak akan merepotkan mu, Paman janji!”.
“Ya baiklah”.
Bajha mendekat saat Ashila hendak menuangkan salep, kedua orang itu terlalu sibuk berbincang hingga tidak menyadari seseorang yang berada di balik pintu dengan senyum liciknya
******
Hari sudah pagi semua orang bersiap untuk aktivitas mereka masing-masing termaksud Bajha, karena perawatan yang di berikan Ashila tubuhnya menjadi jauh lebih baik
“Paman benar-benar akan bekerja?”
“Tentu, Paman sudah sangat sehat!”.
“Ah baiklah, Paman berhati-hatilah”. Ucap Ashila khawatir dia tidak bisa memantau pria itu karena jadwal yang sangat padat
Pukul sembilan gadis itu sampai di kampus memperhatikan beberapa orang yang dia kenal menyapanya dengan ramah namun beberapa hal justru mengusik benaknya nya yang dia sendiri tidak tahu apa.
“Kenapa perasaan ku seperti tidak enak ya? Apa cuma perasaan saja!?”. Gumam gadis itu menatap beberapa pemuda yang dia kenal menatapnya dengan tajam . ada apa dengan mereka? Bukan kah itu teman-teman dari Josha?
Gadis itu semakin melangkahkan kakinya menuju kelas, namun kali ini lorong menuju ruangan nya sedikit sepi membuatnya merinding dan yang paling membuat dia panik adalah beberapa langkah kaki berat dan suara beberapa pemuda
Matanya melirik ke arah belakang dan mendapati Jodie dan juga Noah di sana
Ck aku tidak terlalu dekat dengan mereka, apa yang harus aku lakukan?. Gumam gadis itu sikapnya sedikit pendiam membuat dia sulit berkomunikasi terlebih dahulu.
Sampai pemuda-pemuda itu mendekat, Jodie dengan genit menyenggol pundak gadis itu dengan salah satu tangannya . “Hai Gadis Paman…!”.
Ashila sontak langsung melotot dia tidak menyukai Jodie yang sangat tidak sopan terutama kata yang baru pemuda itu ucapkan
“Apa maksud mu barusan huh!”. gadis itu tidak suka
“Apa? Gadis paman? Tentu saja… untuk seseorang gadis yang tinggal dengan seorang pria… ck..ck ternyata wajah sepolos ini”. Jodie mencoba menyentuh dagu gadis itu, sebelum Ashila menepis tangannya dengan sedikit kasar membuat pria itu melenguh tidak suka “Kau…. Apa kau menantang ku huh!”. Kesal Jodie keadaan lorong sangat sepi membuat pemuda itu hendak melakukan hal lebih pada gadis cantik di depannya
“Lepaskan aku sialan!”. Kesal Ashila mencoba melepaskan genggaman Jodie “Lepaskan!”. teriak gadis itu tidak main-main
“Huh aku akan melepaskan mu, tapi ayo bersenang-senang sebentar seperti kau dana paman mu itu!”.
“Tidak!”.
Gadis itu menjerit panik saat Jodie mulai menyeretnya, kebingungan dan ketakutan gadis itu menjadi satu sebelumnya tidak ada yang berani menganggu nya terutama kedua orang itu yang adalah sahabat dari kekasihnya Josha
“Pergi si*lan!!”. teriak gadis itu kesal dan kini Ahsila mulai panik