Warren Frendata Rafaeyza, seorang CEO dari perusahaan Desainer frough yang berpengaruh di kota Jakarta,
Dia menjadi mualaf karna wasiat sang ayah yg mengatakan bahwa sebenarnya ayahnya adalah gus yg telah ingkar masuk ke agama lain dan ingin anak dan istrinya masuk islam. Diusianya yang sudah matang Warren belum menikah karena masih terjebak dengan cinta pertamanya saat remaja. Dia Citra Bayu Antriza, Wanita cantik yang berhasil memporak porandakan hatinya. Suatu ketika Tuhan menjawab keinginannya untuk memiliki hati Citra sepenuhnya. "7 tahun bukan waktu yg mudah aku lalui ya Alloh, untuk menemukannya, sekarang aku sudah menemukannya! izinkan aku memilikinya, dia yg selalu aku sebut di sepertiga malamku" "Aku, Warren memang bukan yang pertama, tapi aku akan menjadi yg kedua untuk yg terakhir"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeaIsw31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
034- Deep Talk suami istri
...Kesendirian akan berakhir, entah itu di pemakaman atau di pernikahan, entah itu Ar-rahman atau Yasin. Takdir Allah diantara kapan dan kafan....
...kenapa kalian menanti jodoh dahulu? padahal yang selalu dekat dengan kalian adalah malaikat Izrail? maut setiap detik ada bersama kalian! jodoh memang dari lauhul Mahfudz tapi maut ketetapan pasti tinggal menunggu perkataan lakukanlah!...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...Mereka mengambil air wudhu bersamaan Citra menggunakan mukena yang ada di kamar Warren milik ibunya yang jelas di setiap kamar sudah ditaruh mukena....
"Citra apa kamu sudah tau niatnya? "Warren.
" sudah mas".
"baiklah mari kita mulai".
"Usholli Sunnatan Lailataz Zifaafi rok'ataini lillahi Ta'ala (Saya sholat sunnah malam pengantin dua rakaat karena Allah Ta'ala)."
Rakaat pertama boleh membaca Surat Al-Kafirun setelah Al-Fatihah dan rakaat kedua membaca Surat Al-Ikhlas.
mereka solat dengan khusuk sampai selang beberapa menit mereka selasai solat sunah pengantin dan berdoa, Citra menaruh mukena ditempatnya saat dia berbalik dia terkejut karna Warren sudah berada dibelakangnya.
"Citra apa kamu siap jika saya langsung meminta hak saya malam ini? saya tak ingin berdosa memaksamu, jangan takut kamu akan dilaknat malaikat Citra, karna saya sebagai suami mengerti kamu".
" mas, ".
" iya sayang" Warren dengan suara rendahnya.
Citra mengulas senyum "aku tidak terpaksa, aku ridho dan ikhlas" jawaban Citra mampu membuat tali pertahanan Warren putus, apa lagi tangan Citra menggenggam tangannya, dia merasakan gemas, sangat gemas karna tangan Citra sangat imut dibanding telapak tangannya, tangan lentik,ramping milik Citra mampu ia hilangkan dengan sekali genggam, bahkan wajahnya bisa iya tutupi dengan satu telapak tangan.
"lucu" Warren memeluk Citra dengan manja.
"lucu? ".
" iya, kamu lucu aku jadi takut menyakitimu karna wajahmu"Warren sudah mulai memanggil aku,kamu bukan saya,kamu. dia mengelus wajah Citra dan berkata "wajah kamu Sangat kecil zaujati,langsung ilang dengan telapak tanganku".
Citra menyatukan tangannya dengan tangan suaminya " itu karna tangan mas aja yang panjang dan besar, aku termasuk manusia dengan tinggi dan badan yang ideal loh"ucap Citra.
Warren menatap Citra dan membelai rambut panjang Citra lalu dengan segala tidak kesiapan Citra dia mengangkat istrinya ala Bridal Style.
"mas, " pekik Citra.
Warren hanya tersenyum menatap istrinya itu dan menidurkannya di kasur.
"Ya Zaujati ikutilah doaku" Warren "Bismillah, Allahumma jannib naassyyaithaana wa jannibi syaithoona maarazaqtanaa (Dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang Engkau anugerahkan kepada kami)".
Citra mengikuti arahan suaminya itu, dia merasa berdebar pasalnya dulu saat bersama almarhum suaminya tak ada doa seperti ini.
"Asalamualaikum ya Zaujati" Warren.
Citra mendadak termenung dan mengingat artikel yang dia baca dengan benar saat akan bersenggama.
"waalaikumsalam ya babarrohman" Citra.
"ternyata Citra sudah tau, apa mungkin dulu saat bersama almarhum suaminya juga seperti ini? " mendadak Warren sedih.
melihat raut kesedihan di wajah suaminya Citra langsung menangkup kedua pipi suaminya "kenapa mas? apa jawabanku salah? ".
Warren menggeleng " jawaban kamu benar sayang, hanya saja-".
"hanya saja? katakanlah mas aku tidak masalah sekalipun itu menyinggung ku, apapun yang ada di beban pikiran sampaikan saja pada pasangan entah mau menerima atau tidak yang penting harus di bicarakan dulu mas, karna komunikasi nomor satu didalam sebuah hubungan, agar tau mana yang salah dan mana yang harus dikoreksi dalam diri kita sebagai suami dan istri".
"aku takut menyinggung mu".
" katakanlah".
"aku siapamu Citra? ".
" suamiku"Citra.
"saat ini kamu dengan sadar bersama siapa Citra? " Warren menatap Citra dengan banyak harapan. Citra yang melihat tatapan sedih dan banyak beban dari suaminya itu mendadak mengerti satu hal, dia langsung mengecup bibir Warren.
saat bibir Citra menyentuh bibir Warren, Warren langsung menutup matanya.
"aku sedang bersama suamiku, Warren Frendata Rafaeyza".
" alhamdulillah "ucap Warren lega.
" aku tau maksud kamu mas, tenang saja aku seperti ini hanya bersamamu saat bersama almarhum suamiku sedikit berbeda tak ada doa seperti ini" ucap Citra.
"maaf Citra. aku tidak tau mendadak aku takut, takut kamu terpaksa sehingga kamu membayangkan aku adalah suamimu yang dulu, karna sejatinya orang baru jarang ada yang bisa menggantikan masa lalu".
Citra menggeleng dan hatinya berkata " andai aku bisa berkata padamu bahwa denganmu memiliki moment yang berharga, berbeda dengan dahulu aku bersama almarhum mas Fino".
"kenapa hanya diam? "Warren menuntut jawaban.
" karna banyak hal yang tak bisa aku katakan mas, tapi yang jelas kamu adalah salah satu orang baru yang mengalahkan masa lalu".
Warren mendadak matanya berkaca-kaca membuat Citra terkekeh "siapa yang mengira kalau CEO dingin yang di gadang gadang susah didapatkan malah hatinya sangat lemah lembut" Citra.
"aku juga tidak tau, yang jelas menyangkut kamu mas akan mudah menangis, terharu dan lain sebagainya, jangan bilang aku lemah lembut Citra aku tidak lemah lembut! " Warren langsung memeluk Citra erat dan mencium tangan Citra.
"iya aku tau" Citra sambil mencium leher Warren yang ada didepannya, karna mereka berpelukan sambil tidur.
"mari kita lanjutkan! " Warren yang tubuhnya meremang karna kecupan sang istri.
"tidur? " goda Citra.
Warren langsung menindih tubu Citra "ternyata kamu sangat pintar menggoda Citra, mas gak tau lagi gimana ungkapin betapa bahagianya mas bersama dengan kamu sayang".
Citra benar benar malu saat ini dia tak pernah mendapat perkataan seperti itu bahkan dimasa lalunya, dia sudah menangkup wajahnya dengan kedua tanganya.
"jangan ditutupi Citra, mas ingin lihat wajah kamu".
" mas, stop! jangan seperti ini rasanya aneh"Citra.
"mas belum ngapa ngapain kamu Citra, kon sudah merasakan perasaan aneh" Warren dengan seringaian nakalnya.
"Astaghfirullah ganteng bangat ciptaanmu" batin Citra yang melihat Warren dengan seringaian nakalnya, menurut Citra ini pemandangan diatasnya sangat sexy.
Warren bisa melihat wajah Citra memerah ternyata ada ya asli wajah blushing, dia kira dia hanya bisa liat kuping dan leher seperti dia kalo malu. Ternyata asli ada yang merona pipinya tak hanya pipi bahkan wajahnya mendadak merah, Warren semakin terkagum kagum dengan wanita dibawahnya ini ada aja hal kecil yang membuatnya takjub, apa lagi sikapnya dan tutur katanya yang dewasa padahal dia lebih tua darinya.
Warren langsung meraih kedua tangan istrinya sambil membaca "رَضِيْتُ بِاللهِ رَبَّ (Rodditubillohirobba) ".
Kemudian ia menyentuh tubuh bagian depan istrinya seraya membaca dalam hati "أَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ"
Dilanjutkan mengecup kening istrinya seraya membaca dalam hati "يَالَطِيْفُ الله نوْرُ عَلَى نَوْرِ شَهِدَ النوْرَ عَلَى مَنْ يَشَاءُ"
Citra bisa merasakan setiap sentuhan suaminya sangat lembut,penuh kasih sayang dan tenang karna Citra sadar Warren setiap menyentuh jengkal tubuhnya lelaki yang diatasnya itu terus melafalkan doa setiap dia menyentuh tubuhnya.
Warren menatap Citra lalu tersenyum sambil memiringkan kepala istrinya itu ke kiri sambil mencium dan meniup telinga sebelah kanan Citra. dilanjutkan memiringkan kepala istri ke kanan sambil mencium dan meniup telinga yang sebelah kiri, seraya membaca dalam hati "فِي سَمْعِكِ اللَّهُ سَمِيعٌ".
sesudah itu ia kecup kedua mata Citra mulai dari mata sebelah kanan hingga mata sebelah kiri seraya membaca doa didalam hati "اللَّهُمَّ إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا".
setelah itu Warren mencium kedua pipi Citra dimulai pipi sebelah kanan sampai pipi sebelah kiri sambil membaca dalam hati ."يَا كَرِيمُ يَا رَحْمَنُ يَا رَحِيمُ يَا اللَّهُ"
kemudian mengecup hidungnya masih dengan doa yang ia lafalkan dari kitab Fathul Izzar yang dia pelajar pas dia mondok di pesantren kakeknya ."فَرُوح وَرَبُّحَانٌ وَجَنَّهُ نَعِيمٍ".
"Citra berbaliklah" ucap Warren dengan suara parau karna syahwatnya juga sudah di ubun ubun namun dia terus melafalkan doa di setiap sentuhan yang dia berikan.
Citra menurut,tubuhnya meremang kala Warren mengecup pundaknya, Warren berdoa dalam hatinya ."يَارَحْمنَ الدُّنْيَا يَا رَحِيْمَ الْآخِرَةِ"
belum selesai sensasi dari pundaknya yang dicium, Warren sudah mengecup lehernya.
"Citraaa" panggil Warren dengan suara yang sangat rendah terlampau Parau, sungguh posisi ini sangat membuatnya tak karuan tapi dia harus menyelesaikan do'anya dia mencium leher sang istri sambil berdoa ."اللَّهُ نَوْرُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ"
"Mas ahhh," leguhan pertama Citra terdengar karna Warren meremas payudaranya sambil mencium belakang lehernya, kemejanya bahkan sudah terbuka setengah,Karna Citra yang memang dari perawan kalau tidur malam tak memakai BH sampai saat ini membuat Warren memperlancar aksinya.
Warren menyamakan wajahnya dengan Citra yang ia tolehkan kesamping dengan posisi setengah tengkurap karna bagian bawah Citra ditahan oleh Paha Warren lalu ia kecup dagu istrinya seraya membaca dalam hati ."نورُ حَبِيْبِ الإِيمَانِ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ"
kemudian Warren membuat posisinya duduk memangku Citra, dia mengangkat tangan kecil istrinya itu dan ia kecup kedua telapak tangan Citra dimulai sebelah kanan hingga yang sebelah kiri seraya membaca dalam hati ."مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَأَى"
"sayang," Warren.
"hmm" Jawab Citra yang sudah terbuai oleh sentuhan Warren.
dengan lembut Warren membalik Citra agar telentang dihadapinya seperti posisi awal, dia genggam kedua tangan Citra diatas kepala Citra sendiri dengan satu tangan, dia mengecup bibir citra lalu iya kecup payudara Citra seraya membaca Doa ."وَأَلْقَيْتُ عَلَيْكَ مَحَبَّةً مِنِّي"
kemudian bergantian iya kecup bagian depan tubuh Citra bagian kiri tepat pada hatinya seraya membaca dalam hati ."يَا حَيُّ يَا قَيوْمُ".
setelah itu,,,
...----------------...
"sudah sayang, kita istirahat sebentar" Citra.
"bagaimana bisa kamu berkata istirahat Zaujati? sementara tubuhmu berkata lain dengan mulutmu"
Ilustri tangan sexy dan lentik milik Warren dan Citra😌
.