cerita ini mengisahkan tentang menderitanya seorang perempuan yang menjadi korban salah sasaran yang di lakukan oleh seorang presdir yang terkenal kejam dan dingin. wanita itu harus rela hidup sendiri dan berjuang menghidupi kelima anaknya karena dia di usir dari rumahnya ketika mengetahui dia hamil
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cuzythree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18
seperti biasa emeli akan selalu menunggu anak anaknya pulang dari sekolah sambil berbincang dengan beberapa ibu dari murid yang lain karena emeli tidak ingin lelah bolak balik ke rumah dengan berjalan kaki selain itu tidak ada yang perlu di kerjakan lagi di rumah tersebut
"josh ayo kita segera berangkat nanti keburu anak anakku pulang" teriak edric dengan tidak sabaran
"tidak usah teriak teriak ed aku tidak tuli" ketus josh yang merasa sebal karena edric berteriak teriak di dekatnya
"sudah diam ayo cepat" ucap edric tak kalah ketus
Mereka berdua segera keluar dari kamar hotel untuk menuju sekolah anak anak
"josh cepat kenapa kamu menyetir seperti siput" ucap edric dengan tidak sabaran dan menendang jok depan yang di duduki josh
Josh memutar bola matanya malas melihat tingkah edric yang di luar nalar tidak seperti biasanya. Josh pun mempercepat laju mobilnya karena tidak ingin mendengar ocehan dari edric yang seperti anak kecil itu
setelah sampai di depan sekolah anak anaknya mata edric tak lepas dari emeli yang berdiri di depan pintu gerbang menunggu anak anaknya
"mommy" teriakan heboh dari anak anak emeli sudah terdengar ketika belum sampai di depan pintu gerbang mereka berteriak sambil berlari menuju mommy nya
Emeli berjongkok dan merentangkan tangannya agar anak anaknya masuk dalam pelukannya lalu emeli langsung mencium anak nya satu persatu dengan penuh kasih sayang dan hal itu tak luput dari pengawasan edric dari dalam mobil dan hal itu membuat hatinya berdesir hebat
"mommy apa kita jadi makan seafood di tempat biasa kita beli" tanya elisa dengan mengerjapkan matanya lucu dan di angguki yang lainnya dengan mata berbinar penuh harap
"tentu saja sayang " sahut emeli dengan lembut sambil tersenyum
"hore" teriak mereka kegirangan sambil tersenyum lebar
Ketika emeli akan mengajak anak anaknya pergi dia di kejutkan dengan orang yang selama ini dia hindari sudah berdiri di hadapannya dengan gagah dan penuh wibawa. Emeli memejamkan matanya agar mengurangi rasa sesak yang ada dalam hatinya agar tidak marah karena emeli sudah berusaha untuk menerima semuanya agar trauma yang dia alami dulu tidak kambuh lagi
"kenapa paman menghadang jalan kami" tanya adrian yang langsung maju paling depan karena melihat mommy nya hanya terdiam ketika melihat pria yang ada di hadapan mereka
Hati edric terasa nyeri ketika anaknya sendiri memanggilnya paman
"adrian tidak boleh bicara seperti itu karena paman itu adalah daddy kalian" ucap emeli mencoba memberi penjelasan pada anak anaknya karena selama ini vania selalu menasihatinya agar tidak menyembunyikan kenyataan yang ada kepada anaknya karena bagaimanapun anaknya harus tahu siapa daddy nya
Edric dan josh terkejut ketika emeli mengenalkan kepada anaknya bahwa edric adalah daddy nya sampai sampai edric mundur selangkah karena shock
"apa benar paman ini daddy kami mom" tanya elisa dengan bibir melengkung ke bawah siap menangis karena selama ini mereka sangat menginginkan daddy seperti anak anak yang lain
"benar sayang dia daddy kalian ayo peluk dan cium daddy" ucap emeli dengan lembut
"daddy" teriak elisa dan claudia sambil berlari ke arah edric dan langsung memeluknya
Edric langsung memeluk putri kecilnya dengan erat dan mencium keningnya saking senangnya edric sampai menangis dsn josh pun merasa takjub akan kejadian ini karena selama bersama edric tidak ada hal yang bisa membuat edric menangis tapi sekarang dia melihat tuannya yang rapuh karena anak anaknya
ketiga puta emeli segera mendekati edric sesuai perintah emeli walaupun mereka bertiga diam saja tapi dalam hati mereka sangat senang karena bisa mempunyai daddy seperti teman yang lain
Edric melepaskan kedua putrinya lalu menghampiri ketiga putranya dan langsung memeluk mereka erat erat. Emeli pun meneteskan air matanya melihat pertemuan anak dan daddy nya
"sudah ya kita jadi makan seafood tidak kok malah nangis terus lihat kamu el hidungmu sudah merah seperti badut" goda emeli pada putrinya itu karena dari tadi tidak berhenti menangis
"mommy aku kan cantik tidak seperti badut" rengek elisa dengan bibir mengerucut sebal
Devan yang gemas melihat bibir adiknya akhirnya membuat dia mencubit pipi bakpao itu membuat elisa tambah merengek lucu
"apa kalian ingin makan seafood" tanya edric karena dia tidak ingin kehilangan kesempatan untuk selalu bersama anak anaknya
"iya, apa daddy mau ikut" sahut elisa sambil mengedip ngedipkan mata bulatnya lucu
hati edric langsung meleleh melihat putrinya yang begitu menggemaskan itu
"tentu saja ayo kita masuk ke mob daddy akan membelikan seafood yang lezat untuk kalian semua" ajak edric pada semua anaknya
Kelima anak itu menoleh ke arah emeli untuk meminta persetujuan mommy nya. Melihat binar penuh harap dari anak anaknya membuat emeli menganggukkan kepalanya tanda setuju. Kelima anak itu langsung tersenyum lebar karena mommy nya memberikan ijin
edric membantu kedua putrinya masuk ke dalam mobil karena sekarang edric menggunakan mobil yang tinggi sedangkan emeli duduk di samping supir karena ingin memberikan waktu bagi edric dengan anak anaknya
"kenapa daddy harus pakai mobil yang tinggi jadi harus di bantu untuk naik ke dalam mobi membuatku malu saja karena aku adalah pria dewasa" kesal adrian karena dia harus di gendong daddy nya untuk menaiki mobil itu
Emeli tertawa kecil mendengar gerutuan anak sulungnya itu karena dia paling tahu watak anaknya yang mengaku sebagai pria dewasa itu dari umur satu tahun dia sudah tidak mau di gendong lagi