NovelToon NovelToon
Revenge Ends In Love

Revenge Ends In Love

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Cerai
Popularitas:28.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: farala

Oleh orang tuaku, aku di jadikan sebagai pelunas utang dan menikahkan ku dengan seorang pria kaya. Tidak ada cinta di antara kami. Suatu malam, tanpa sengaja, aku melakukan one night stand dengan bos ku hingga aku harus mengakhiri rumah tangga ku yang masih berumur jagung.
Ternyata, kejadian malam itu adalah jebakan. Jebakan balas dendam yang membuatku terluka dan trauma.
Lima tahun berlalu, aku bertemu lagi dengannya, bertemu dengan pria yang malam itu membuatku tak berdaya karena sentuhannya. Pria yang sangat aku benci dan ingin aku lupakan.
Tapi pertemuan itu kembali membuatku terseret oleh pesonanya.
Mampukah aku tetap membenci atau justru aku malah jatuh cinta padanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 34 : Maafkan aku, Emi

Tiba di rumah sakit, Maia langsung membawa Sophia menuju kamar perawatan Emilia. Begitupun dengan Gerrard dan Arthur.

Namun sebuah panggilan masuk di ponsel Arthur mengharuskan keduanya kembali ke proyek pembangunan QM sebelum sempat melihat mommy nya Sophia.

" Sophia, uncle harus ke kantor sebentar, nanti setelah selesai, uncle akan ke sini lagi." Gerrard mengusap pelan rambut Sophia.

" Baik uncle, hati hati ya."

Gerrard dan Arthur pun putar arah, menuju ke lokasi pembangunan QM.

Seorang pekerja mengalami kecelakaan, pekerja itu terjatuh dari lantai dua dan mengalami patah tulang. Untung saja Gerrard tiba tepat waktu, jadi pekerja tersebut bisa segera di evakuasi.

" Bawa ke rumah sakitnya Ken, semua biaya akan di tanggung perusahaan."_ Gerrard

" Baik tuan."

" Jangan lupa berikan fasilitas yang bagus."

" Baik tuan."

Gerrard menatap bangunan yang sudah hampir rampung sembari menghela nafas panjang. Baru kali ini ada kejadian seseorang mengalami kecelakaan kerja di perusahaannya.

Menjelang sore, barulah Gerrard keluar dari tempat pembangunan QM.

Saat berjalan menyusuri koridor, tak sengaja, Gerrard melihat Arthur sedang berbicara dengan seseorang dari balik telpon. Karena terlihat sangat serius, Gerrard pun menghampiri Arthur yang sepertinya tidak melihat kedatangannya.

" Bagaimana, apa mereka sudah bertemu? "_ Nyonya Daisy.

" Belum nyonya."

" Apa ada sesuatu hal yang terjadi?"

" Tidak ada nyonya. Tapi sepertinya tidak lama lagi tuan Gerrard akan bertemu dengan nona Emilia."

" Syukurlah, lalu bagaimana tanggapan Sophia?"

" Nona Sophia sangat menyukai tuan Gerrard, aku dengar, nona muda memanggil tuan dengan panggilan Daddy."

" Bagus, ku rasa ikatan batin memang sangat kuat. Baiklah, laporkan semua yang terjadi di sana, jangan sampai ada yang terlewat."

" Baik nyonya."

Panggilan berakhir, Arthur kembali memasukkan ponsel ke dalam saku celana dan berniat untuk menyusul Gerrard. Dia berbalik, namun langkahnya terhenti di sertai jantung yang berdetak cepat tatkala melihat Gerrard berdiri tepat di hadapannya dengan tatapan membunuh.

" Arthur!"

" I..iya tuan."

" Jelaskan padaku!" Gerrard mengepalkan kedua tangannya. Rahangnya mengeras sempurna.

Arthur tertunduk dalam, tamat sudah riwayatnya. Dia sudah bisa menduga apa yang akan terjadi selanjutnya.

" Maafkan saya tuan."

Bugh..bugh...

Arthur tersungkur, bibirnya mengeluarkan darah segar. Bahkan untuk berdiri, dia kesusahan. Pukulan Gerrard benar benar keras. Mata Arthur sampai berkunang kunang.

" Bangun!" Perintah Gerrard.

Arthur kembali berdiri tegak dan sekali lagi Gerrard memberikan bogem mentah pada asisten pribadinya itu.

Arthur jatuh lagi, kali ini lebih mengenaskan.

Gerrard menggusar rambutnya dengan kasar, jujur dia amat marah. Dia melangkah mendekati Arthur dan mengulurkan tangan kanannya.

" Bangun."

Arthur meraih tangan Gerrard. Mencoba kembali berdiri dengan tegak mempertanggung jawabkan perbuatannya.

" Lima tahun, apa selama itu kau membodohi ku?" Meski terkesan pelan dan datar, tapi kalimat itu sangat penuh penekanan.

Arthur kembali tertunduk.

" Tuan dan nyonya Muller, mereka dalang dari penghianatan mu kan?"

Arthur tidak menjawab. Karena tidak ada yang bisa dia katakan di saat dirinya memang bersalah. Lima tahun lalu, dengan kakinya sendiri, tuan Andrew datang ke QM Munich dan menemuinya tanpa sepengetahuan Gerrard yang saat itu berada di Amsterdam. anak buahnya menemukan sesuatu hal yang janggal sehingga mengharuskannya sebagai ayah untuk menyelidiki anaknya. Dan tidak ada yang tuan Muller bisa temui kecuali Arthur. Awalnya, Arthur juga menolak. Tentu dia tidak akan mau mengkhianati sang bos yang selama ini sudah sangat baik padanya. Tapi, kehidupan keluarga Muller yang pasang surut setelah kepergian Laura yang mendadak, tentu menjadi pertimbangan Arthur. Tuan Andrew harus menyelamatkan Emilia. Dan satu satunya cara adalah menyembunyikan keberadaan sang calon menantu yang saat itu menjadi target utama balas dendam Gerrard.

" Jadi, selama ini kau tau di mana Emilia berada?"

" I..iya tuan."

" Aku tak pernah menyangka kau akan mengkhianati ku Arthur. Aku sangat percaya padamu." Gerrard terlihat kecewa.

" Sa..Saya minta maaf tuan. Saya tidak ada maksud tertentu untuk melakukan ini semua. Saya.."

" Sudahlah, aku paham posisi mu. Aku tau Daddy sangat terpukul setelah Laura pergi, dan ku pikir Daddy sudah menyelidiki penyebab kematian kakakku."

" Karena itu, tuan besar menemui ku dan meminta tolong untuk menjaga calon menantu dan cucunya agar tidak menjadi target anda lagi. Bagaimana pun nona Emilia tidak tau apa apa. Di sini, dia hanya korban."

Menyesal? Jujur, Gerrard akui perasaan itu sejak lima tahun lalu. Perbuatannya yang mengambil kesucian Emilia ternyata membuatnya frustasi, andai tidak menyibukkan diri bekerja, mungkin dia sudah menjadi pasien tetap dokter psikiater karena gangguan tidur dan gangguan kecemasan yang dia alami tiap hari. Tak pernah terbayangkan tindakan nekat nya meniduri Emilia akan berdampak pada kesehatan mentalnya.

" Aku akan ke rumah sakit."

" Baik tuan."

Dalam kondisi babak belur, Arthur tetap menemani Gerrard ke rumah sakit.

Tiba di rumah sakit, Gerrard langsung menuju ke ruang rawat Emilia. Arthur masih setia menemani dan berjalan di belakang Gerrard. Beberapa orang yang bertemu dengannya menatap heran akibat wajah tampan Arthur yang sedikit ternodai dengan beberapa luka memar dan bibir yang pecah.

Gerrard merasa jika beberapa orang memperhatikan mereka, karena itu, ia menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Arthur.

" Sebaiknya kau ke IGD dan obati lukamu."

" Saya tidak apa apa tuan."

Gerrard menghela nafas. " Apa kau sengaja ingin membuatku di penjara?"

Arthur nampak bingung dengan pertanyaan Gerrard.

" Lihat wajahmu! walaupun mereka tidak tau kalau aku yang melakukannya, setidaknya sebagai teman yang sedang bersamamu, aku harus membawa mu berobat kan?" Kesal Gerrard.

" Ba..baik tuan."

Arthur merubah haluan, seperti perintah tuannya barusan, dia melangkahkan kakinya ke IGD.

Kini, Gerrard berdiri tepat di depan kamar perawatan Emilia. Gagang pintu sudah dia pegang sejak tadi, tapi dia belum berani untuk membukanya. Jantungnya berdetak cepat tatkala sayup sayup terdengar tawa menggemaskan si kecil Sophia yang sepertinya sangat bahagia saat bersama mommy nya. Sesekali suara wanita yang dia rindukan selama ini terdengar di telinganya membuat Gerrard urung membuka pintu. Ternyata nyalinya tidak cukup besar untuk menemui wanitanya. Dia lebih memilih pergi dari sana, mencoba mencari waktu yang tepat dengan keadaan mental yang kuat. Karena Gerrard yakin, saat dirinya dengan penuh percaya diri menerobos masuk dan menemui Emilia tanpa persiapan, wanita itu mungkin akan membencinya seumur hidup.

Dan setelah menunggu untuk waktu yang cukup lama, Gerrard kembali berdiri di tempat yang sama, menatap gagang pintu yang ingin sekali dia buka.

Arloji mewah yang bertengger di lengan kirinya sudah menunjuk di angka sebelas malam. Rumah sakit sepi. Tak ada lagi yang berseliweran ke sana dan kemari, apalagi ruangan Emilia berada paling ujung.

Gerrard membuka pintu, perlahan dia melangkahkan kakinya di tengah pencahayaan yang temaram, namun dia masih bisa melihat dengan jelas seorang wanita menyedihkan yang sedang meringkuk di atas tempat tidur pasien. Tidak ada yang menjaga, karena sore tadi, Sophia dan Maia pulang.

Untuk sesaat ia menghentikan langkahnya, tatapannya sendu dengan jantung serasa di remas, sakit sekali. Lima tahun, bukan waktu yang sebentar, balas dendam yang dia pikir akan berhasil, ternyata menjadi bumerang. Gerrard tersiksa, Gerrard menderita. Selama lima tahun ini, tanpa obat, dia tidak pernah bisa tidur. Merasa bersalah dan berdosa mungkin itu adalah penyebabnya.

Ingin sekali ia mendekat, menyentuh sedikit saja bagian dari tubuh Emilia. Setidaknya tangan yang sudah berusaha merawat dan membesarkan buah hatinya. Tapi apakah wanita ini akan membiarkan bagian tubuhnya di sentuh oleh pria yang sangat dia benci? Gerrard mulai ragu.

Dia memang tersiksa karena rasa bersalahnya, lalu bagaimana dengan Emilia? Tersiksa, menderita, terluka, dan trauma. Itulah yang dia rasakan. Satu lagi, jangan lupakan rasa bencinya.

" Maafkan aku Emi.."

...****************...

1
putri anggiamurni
kak lama banget update novel yg ini? sedih rasanya, padahal yg novel Zara hampir tiap hari update lo.. huhuhu

btw, semangat nulisnya dan sehat selalu /Kiss//Kiss/
Eva Wahyuni
semangat Thor 💪💪💪.. Akhir nya yang ditunggu up juga 😄..
semoga Gerrad bisa terus melindungi Emilia dari bahaya..
Sidieq Kamarga
Duh Thor kemana aja atuh lama ditengoooook lagi tengooook lagi eh akhirnya muncul juga 🥰🥰🥰🥰🥰. Wyn sepertinya belum puas karena belum bisa menaklukan Emillia, jadi dia selalu berusaha agar dapat dekat bankam enaklukan Emillia !!!
SasSya
klo dalangnya lagi2 wyn
maka dia benar-benar monster
yellya
emi,jgn lngsng nerima gerard ya,biar dia usaha yg keras dulu buat dapetin kamu lagi 😏😏😏😏
dwi fenny
up thor
dwi fenny
bagus willy...
Sidieq Kamarga
Halaaaah Willy tahu Geral sedang sakit hati dan fisiknya, eeeh dibilang suaminya Emillia mati, makin sakit dong hatinya !!!
SasSya
jawabannya lebih sarkas Will
mati! 😃😁
yellya
jleb ga tuh gerard 💔💔💔
Bunda Wati
alur cerita yang apik ,seperti ikut di dlm cerita kyk lihat film...
SasSya
sengajakah ini mobil mau menabrak Emy🤔
selama wyn blm di kasih syok terapi hidup Emy tidak akan tenang kayanya
kabar Ludwig gimana zaaa
Sidieq Kamarga
Akhirnya Othor up date, Itu siapa yang mau mencelakai Emilia ? Gerald yang terkena imbasnya !
Okta Kartika
Luar biasa
SasSya
mom Daisy lebih pintar dan bijak gerr
enak sajaaaa
susah2 bujuk Emy untuk tinggal bersama, rencana baru di mulai malah mau di recokin...
yellya
gerard kurang usaha nih, pepet trs emi nya 😁😁
Hilda Yanti
lanjut author, please
Sidieq Kamarga
Benar juga untuk Emilia jangan terjebak dengan masa lalu, hadapi dengan lapang dada, kemudian biarkan semua berlalu tanpa harus tertekan karenanya. Sakit hati itu akan selalu ada, tapi jangan dikuasai oleh rasa sakit itu !!
Yeni Bagonk
Bagus banget alur ceritanya.
Novie Achadini
maua nyumpahin gerard mati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!