NovelToon NovelToon
Istri Pilihan Mommy

Istri Pilihan Mommy

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Ibu Pengganti / Beda Usia / Dijodohkan Orang Tua / Menikah Karena Anak
Popularitas:9.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Desy Puspita

#TURUN RANJANG

Tiga tahun pasca sang istri meregang nyawa saat melahirkan putranya, Zeshan tetap betah menduda dan membulatkan tekad untuk merawat Nadeo sendirian tanpa berpikir sedikitpun untuk menikah lagi.

Namun, hal itu seketika berubah setelah Mommy-nya datang dan berusaha meluluhkan hati Zeshan yang telah berubah sebegitu dinginnya. Berdalih demi Nadeo, Amara menjanjikan akan mencarikan wanita yang pantas untuk menjadi istri sekaligus ibu sambung Nadeo.

Zeshan yang memang terlalu sibuk dan tidak punya kandidat calon istri pasrah dan iya-iya saja dengan siapapun pilihan Mommy-nya. Tanpa terduga, Mommy Amara ternyata merekrut Devanka, adik ipar Zeshan yang mengaku sudah bosan sekolah itu sebagai calon menantunya.

*****

"Ingat, kita menikah hanya demi Nadeo ... jangan berharap lebih karena aku alergi bocah bau ingus." -Zeshan Abraham

"Sama, aku juga alergi om-om bau tanah sebenarnya." - Devanka Ailenatsia

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Follow ig : desh_puspita.
Kunjungi profile untuk lihat karya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13 - Satu Sama

"Kak Zeshan ilfeel nggak ya?"

Niat hati mencoba menjadi istri solehah sebagaimana permintaan kanjeng mami, Devanka justru menciptakan kesan buruk di hari pertama dia memulainya. Jangan ditanya bagaimana perasaan Devanka, jelas malu sebenarnya.

Hanya saja dia berhasil menyembunyikan hal itu hingga sama sekali tidak kentara. Kebetulan, Zeshan juga tidak membahasnya hingga jalan Devanka untuk pura-pura amnesia semakin mulus tentu saja.

Padahal, di luar dugaan Devanka, Zeshan begitu juga ada alasannya. Dia yang terlanjur malu akibat sadar ketahuan ikut masuk ke kamar Deo tadi malam memilih diam dan tidak mau mengejek Devanka lantaran khawatir sang istri balik menyerangnya.

"Dia tidak akan berpikir macam-macam tentangku, 'kan?" batin Zeshan sembari sesekali mencuri pandang ke arah Devanka.

Diamnya Devanka Zeshan artikan salah, dia pikir sang istri tengah menduga hal yang tidak-tidak tentangnya, padahal tidak sama sekali.

"Tapi kan yang namanya kentut itu normal? Bahkan kalau tidak bisa kentut harus bayar? Kenapa aku harus malu."

"Onty ... dengelin Deo!!

"Hah? Apa, Sayang?" tanya Devanka sedikit panik begitu sadar suara Deo sudah sedikit meninggi.

"Deo gamau u'ukna," protes Nadeo yang seketika menyadarkan lamunan Devanka.

Terlalu menghayati dan memikirkan diri sendiri, dia sampai lupa apa jika kini tengah menemani Nadeo sarapan. Seperti biasa, menu sarapan itu atas permintaan Nadeo sendiri, dia ingin bubur ayam, tapi tidak pakai ayam dan hal itu cukup membuat Devanka kebingungan.

"Kok gitu? Namanya bubur ayam kan pakai ayamnya dong." Devanka mengulas senyum hangatnya.

"Gacuka, keyas." Deo menggeleng, benar-benar tidak menerima suapan dari Devanka sebelum suiran ayamnya disingkirkan.

"Keras? Bentar Onty pisahin dulu."

Begitu telaten Devanka memindahkan suiran ayam tersebut ke mangkok miliknya, sementara Zeshan hanya memantau kegiataan sang istri yang sampai rela menunda makan demi buah hatinya.

Sudah lebih dari sepuluh menit, dan pagi ini Nadeo mendadak ribet dan banyak mau hingga Devanka sedikit kerepotan. Manjanya tidak ketulungan, padahal jika bersama Zeshan tidak begitu.

"Daunna gacuka djuga," protes Nadeo lagi dan hal itu tidak membuat Devanka mengeluh, dia tetap bersikap lembut dan mungkin karena itu Nadeo menjadi sangat amat manja.

Hingga Zeshan selesai, bubur di mangkok Devanka belum juga berkurang sedikit saja. Hal itu benar-benar tak lepas dari perhatian Zeshan hingga pria itu berpikir untuk segera membantunya.

"Aaaa ...." Tanpa terduga, Zeshan justru melakukan hal yang tak pernah terbesit sekalipun di benaknya.

Devanka bingung tentu saja, dia tidak segera membuka mulut tatkala Zeshan menyuapinya. "Ayo, aku harus ke rumah sakit sebentar lagi ... kata Mommy pamali pergi kalau istri belum selesai sarapan," ucap Zeshan sedikit mendesak hingga Devanka menurut seketika.

Hampir saja dia terpedaya, Devanka menepis pikiran yang mengatakan jika Zeshan perhatian. Tidak akan pernah, karena salah-satu hal mustahil saat ini ialah kepekaan Zeshan, dan Devanka sadar akan hal itu.

"Yeay Onty dicuap cama Daddy ... nyam-nyam!!" serunya dengan bibir belepotan karena memang makannya Deo sambil minum susu cokelat, dan itu sudah menjadi kebiasaannya.

Zeshan tersenyum tipis, putranya sebahagia itu perkara melihat apa yang dia lakukan pada Devanka. "Deo mau Daddy suapin juga?"

"Gamau, cama Onty adja," tolak Nadeo mentah-mentah dan sepertinya sejak kejadian kemarin Nadeo memiliki dendam pribadi yang membuatnya kesal sendiri ketika Zeshan bicara, sekalipun itu cuma bercanda.

Devanka tersenyum mendengar celotehan Nadeo. Orang bilang salah-satu rintangan menikahi duda adalah mengambil hati anaknya, tapi untuk Nadeo berbeda. Bahkan, Devanka sudah lebih dulu merebut hati Nadeo dibandingkan Zeshan.

Jika tentang Zeshan, sesungguhnya Devanka agak tidak terlalu memusingkan. Terpenting, uang bulanannya aman dan pasca menikah tidak lagi menjadi beban maminya.

"Ehem, serius hari ini mau kerja?" Tak ingin semakin lama terjebak dalam suasana kecanggungan, Devanka mencoba basa-basi.

"Iya, kenapa memangnya?"

"Bukannya Mommy bilang kakak cuti sampai minggu depan?"

"Tidak, banyak pasien ... cutinya untuk nanti saja, sayang kalau sekarang," jelas Zeshan sembari terus menyuapi Devanka yang agaknya mulai menikmati tanpa protes di sana.

Devanka yang juga hanya berbasa-basi tidak begitu peduli juga. Mau Zeshan cuti kapan juga terserah, akan tetapi yang menjadi masalah saat ini ialah, dia sama sekali tidak menyiapkan perlengkapan untuk Zeshan kerja.

"Jam berapa ke rumah sakitnya?"

"Sepuluh, masih ada waktu kok kalau mau berdua."

"Hah?"

"Ma-maksudnya andai ada yang mau kamu bicarakan berdua," ralat Zeshan sedikit gugup pasca salah bicara dan membuat Devanka mengerutkan dahinya.

"Oh begitu."

"Iya, apa ada yang mau kamu bicarakan, Devanka?"

"Tidak sebenarnya, aku cuma belum siapin pakaian untuk kakak kerja makanya tanya jam berapa ke rumah sakitnya," jelas Devanka seketika membuat Zeshan mengatupkan bibir seraya membatin dalam hati. "Kukira apa."

.

.

 - To Be Continued -

1
nur maita
Haaay...
Wirda Wati
🤣🤣🤣🤣😂😂
Wirda Wati
aku suka dg karakter devanka
Anonymous
Yaaallah skit peruttt
Anonymous
🤣🤣🤣🤣
Wirda Wati
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Wirda Wati
🤣🤣🤣🤣🤣
Wirda Wati
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣😂
Wirda Wati
somplak semua 🤣🤣🤣🤣
Masnaro Siahaan
ccvvvbbhhhhu y6666yy6yy
Wirda Wati
🤣🤣🤣🤣🤣🙏🏼
Ojah Saja
aaaahhhh co cuwiteeee,,,,
pdhl msih kngeun dg kesomplakn davina,,, tak ap,,, trimkasih author hebt, lopyu
miss you
ttap smngat kak des
Wirda Wati
🤣🤣🤣🤣
miss you
devanka nakal y😃😃😃
miss you
hudzai.... udh gede nama mu msih Hudzaifah apa dh d gnti nich? 😁
miss you
ternyataa Deva sma kya opah khail sma2 suka kartun
miss you
😃😃😃ksian dech zehsan
Ruaitoh
makasih kadessy, cerita nya benar² seru ..
Deviastryveads_
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!