NovelToon NovelToon
Nggak Dapat Ibunya, Anaknya Pun Jadi

Nggak Dapat Ibunya, Anaknya Pun Jadi

Status: sedang berlangsung
Genre:cintamanis / Beda Usia / Romansa
Popularitas:1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Cahyaning fitri

Lingkaran takdir memang penuh misteri. Menyukai ibunya, malah dapat anaknya. Tapi Ken bersyukur mendapatkan putri dari sahabatnya sendiri.

"Apa? Nikah sama Om Ken? Bapak, please dong jangan ngadi-ngadi? Masa iya aku menikah sama om-om?"

"Bapak mohon, Num. Hanya dia yang bapak percaya untuk menjaga kamu? Waktu bapak tidak banyak lagi."

"Maksud bapak apa sih?"

"Bapak divonis mengidap kanker hati. Sudah stadium 4. Jantung bapak juga bermasalah. Bapak mohon penuhi permintaan bapak!"

"Tapi, Pak____!" Hanum menggigit bibirnya sendiri.

"Ken, aku mohon nikahi putriku. Dia masih polos. Masih perawan. Tidak tersentuh lelaki manapun. Aku percaya kamu bisa menjaganya. Waktuku sudah tidak banyak lagi. Aku mohon jagakan dia untukku!"

"Man, kamu akan sembuh. Percayalah!"

"Tidak, Ken. Kanker hati yang aku derita sudah stadium 4. Aku tidak akan pernah bisa sembuh. Tolong penuhi permintaan sahabatmu yang terakhir ini!"

"Tapi_____!"

"Aku mohon _____!"

"Baiklah."

Pengen tahu kelanjutannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahyaning fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4 : Tarzan Bergelantungan

Pasangan pengantin beda usia itu kini sudah sampai di depan sebuah rumah mewah gaya Eropa. Rumahnya sangat megah, dengan banyak pilar tinggi di sisi kanan dan kirinya.

Bentuk pintunya sendiri bermacam-macam, ada yang persegi panjang tanpa lengkungan atau dengan lengkungan pada bagian atasnya. Jendelanya besar, dan sangat banyak. Hanum sampai tak berkedip menatap itu semua.

Ken menjentikkan jari di depan muka Hanum persis, membuat gadis itu terkesiap kaget. Ken tersenyum saat melihat wajah polos Hanum terheran-heran seperti itu.

"I-ni ru-mah siapa, Om?" Hanum memberanikan diri untuk bertanya.

"Rumahku." Sahut Ken dengan santainya, lalu menggandeng tangan Hanum, mengajaknya masuk ke dalam.

Hanum menurut tanpa menjawab ucapan Kenzo.

"Apapun yang dikatakan ibu dan kedua saudaraku, kau abaikan saja. Anggap saja ucapan mereka masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Pokoknya bodo amat!" pria itu tergelak. Hanum mencerna perkataan suaminya.

"Memangnya mereka kenapa?"

"Nanti kau akan tahu sendiri!" sahut Ken, masih begitu santai.

Mereka berjalan melewati ruang tamu. Beberapa pekerja yang sedang bekerja membersihkan ruang tamu langsung menganggukkan kepala, memberi hormat.

Ken masih menggandeng tangan Hanum melewati ruang tamu.

Ada seorang wanita tua sedang duduk. Ditafsir mungkin usianya 50 tahun ke atas. Selain itu ada dua wanita lebih tua, mungkin usianya tidak beda jauh dari Kenzo.

Ketiga wanita itu berdiri begitu melihat Kenzo datang, mereka menatap Ken tajam. Lebih-lebih saat Ken datang menggandeng Hanum dengan erat di hadapan mereka.

"Dari mana kamu, Ken?" tanya wanita paruh baya itu ketus. Maniknya melirik ke arah Hanum, tentu saja tatapannya sangat tidak bersahabat.

"Nikah." Jawab Ken santai seraya tersenyum kecil.

Mulut ketiga wanita itu ternganga lebar, mereka seperti orang yang tidak percaya mendengar pengakuan Ken. Mereka tertawa, tapi tawa mereka seperti meremehkan.

"Jangan bercanda kamu, Ken. Siapa wanita kampungan ini? Kenapa kau membawa wanita lusuh ini?" tanya wanita dengan rambut blonde.

"Kamu nemu di mana?" gelak wanita satunya.

Bukannya Ken marah, tapi dia malah tersenyum dan merangkul bahu Hanum. Wajah Hanum memerah, jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya.

"Kamu pikir dia itu barang." Jawab Kenzo santai, "Oke, kenalkan dia. Dia adalah istriku. Namanya Hanum Salsabiela. Kalian boleh memanggilnya Hanum!" jelas Ken menjeda kalimatnya, "Dan Hanum. Mereka bertiga adalah keluargaku satu-satunya. Ini mama Ambar. Kalau yang ini, Sofia. Kakak pertamaku. Kalau yang itu Monika, kakak keduaku. Kamu boleh memanggilnya kakak, sama seperti yang aku lakukan!"

"Salam kenal, Mah, kak Sofia, Kak Monika. Saya, Hanum!" dengan ramah Hanum memperkenalkan dirinya.

Sayangnya perkenalan itu tidak disambut baik oleh keluarga Om Ken. Mereka acuh, bahkan seperti pura-pura tidak mendengar. Oh, ada apa ini? Hanum membatin.

Namun lagi-lagi Ken merangkul seraya tersenyum lebar meski mama dan kedua kakaknya tidak menyambut mereka dengan baik. Hanum tidak berani bertanya, sebelum Om Ken bercerita.

Kenzo membawa Hanum ke kamarnya. Satu tangan menggenggam erat tangan sang istri, dan satunya lagi membawa koper kecil milik Hanum.

"Ini kamarku. Kau akan tidur di sini bersamaku!" ucap Ken mempersilahkan Hanum masuk terlebih dulu.

"Apakah kita akan satu kamar, Om?"

"Kenapa? Ada yang salah?" tanya Ken memicingkan sebelah matanya.

"Ti-tidak. Maksud _____!"

"Kita sudah menikah. Wajar kan kalau kita satu kamar?"

Hanum menganggukkan kepalanya, "Iya, Om."

"Kamu tenang saja, aku nggak akan meminta hakku, sebelum kamu sendiri yang mengizinkan aku memasukimu!" ucap Ken frontal, tentu saja membuat Hanum langsung merinding ketakutan.

Melihat tingkah lucu Hanum, Ken terkekeh geli. Istrinya benar-benar sangat menggemaskan.

"Itu lemarimu. Dan ini lemariku. Kau bisa menata baju-baju mu disini!"

"Iya, Om."

Hanum mengedarkan pandangannya ke seluruh kamar Ken. Dia baru pertama kali menginjakkan kaki di kamar seluas dan semewah itu. Ada ruangan khusus untuk ganti baju, dimana di sana juga ada banyak pakaian Ken. Sepertinya pakaian kantor. Di samping ruangan itu ada ruangan lagi, sepertinya kamar mandi.

Saat membuka kamar mandi, Hanum menelan ludahnya sendiri. Kamar mandi mewah, lengkap dengan peralatan mandi dan berbagai macam shampoo dan sabun. Ada bak besar di tengah, mirip kolam renang kecil. Maksudnya bathtub. Hanum menamai bathtub sebagai kolam kecil, karena memang mirip kolam kecil.

Setelah menunjukkan semuanya pada Hanum, Ken memilih masuk ke kamar mandi untuk bersih-bersih. Dia sampai lupa membawa handuk, karena memang biasanya di kamar itu dia terbiasa sendiri.

Ken keluar begitu saja dari kamar mandi untuk mengambil handuk, ia lupa kalau di kamarnya ada Hanum. Hanum yang berjalan masuk dari arah balkon, ia terkejut dan syok melihat Ken tidak memakai apa-apa. Bagian itunya gondal-gandul bebas tanpa penutup apapun.

Aaaaaaaaaa ....

Hanum berteriak melihat penampakan itu. Dan itu adalah pertama kali baginya melihat seorang pria bertelanjang seperti itu.

Mendengar teriakkan Hanum, Ken juga refleks terkejut. Dia baru sadar kalau dikamar, kini sudah ada penghuni baru. Dan sialnya dia sedang dalam keadaan naked di depan Hanum.

"SHITT!" Ken menyambar jubah mandi, dan berlari kencang ke kamar mandi.

Nafas Hanum tak beraturan, dadanya kembang kempis, jantungnya berdebar kencang. Antara takut, malu, dan merinding mengingat benda tumpul yang bergelantungan di pohon seperti tarzan.

Hanum menggetok kepalanya sendiri, karena kepikiran terus. Sungguh matanya sudah ternoda melihat penampakan tarzan bergelantungan di akar pohon.

Tak berselang lama Ken keluar dari kamar mandi. Wajahnya nampak biasa, dan terlihat cuek. Kini ia hanya memakai celana panjang, tanpa kaos yang menutupi dadanya yang bidang.

Hanum dibuat terpana menatap bentuk tubuh Om Ken yang Perfect sekali. Perut kotak-kotak, dengan bulu lebat di bagian dadanya. Otot-otot yang menyembul di bagian lengan, dan kulit liat tanpa lemak, kencang, dan manley sekali.

Harus Hanum akui, tubuh Om Ken sangat jauh bagus. Dia yakin Om Ken sangat menjaga tubuh dan pola makannya, membuat otot-ototnya terlihat indah saat dipandang.

"Apa kau akan terus menatapku seperti itu?" ucapan Om Ken membuat Hanum sadar akan lamunannya yang liar.

Hanum salah tingkah, ia langsung menyambar handuk, dan berjalan ke arah kamar mandi.

Hanum keluar dari kamar mandi hanya dengan melilitkan handuk di tubuhnya, ia lupa tidak membawa baju ganti. Dan ia merutuki dirinya sendiri. Gara-gara berpikiran yang tidak-tidak soal tubuh Om Ken, dia sampai lupa membawa baju ganti ke kamar mandi. Sementara Ken sendiri, dia tak berkedip saat melihat Hanum berpenampilan seperti itu.

"A-aku pikir Om Ken akan keluar setelah berganti baju. Kenapa masih disini?" tanya Hanum merasa malu. Ini pertama kali tubuhnya dilihat oleh pria seperti itu.

"Ini kamarku. Suka-suka aku dong!" jawab Ken memberikan tatapan yang sulit diartikan.

"Tapi aku nggak bisa ganti baju di depan Om." Wajah Hanum sudah sangat merah saking malunya.

"Itu ada ruang ganti. Kenapa nggak ganti di sana saja?"

"Tapi Om nggak bakal ngintip kan?"

Mendengar ucapan Hanum, Ken tergelak.

"Nggak janji!" kekeh Ken, membuat Hanum melototkan matanya.

"Awas bintitan!"

Ken kembali terkekeh mendengar ancaman gadis kecilnya.

"Ya Ampun, aku sepertinya sudah tidak waras. Satu hari aku sudah berkali-kali tertawa dan tersenyum karena gadis itu!" gumam Ken di dalam hatinya.

Bersambung.....

Tarzan bergelantungan di ranting pohon????

Tuing ... Tuing....

Apa maksudnya ya?????🤣🤣🤣

Jangan lupa banyakin komentar biar kolom rame .......

1
Ajusani Dei Yanti
lanjut thorrrr kuh semangat berkarya sukses selalu buat kamu Authorrr
Ajusani Dei Yanti
lanjut thorrrr kuh semangat berkarya
🩷nining
luar biasa
Yany Zain
oalah ternyata yg dilihat hanum adalah tiga wanita yang julid dan nyinyir.... yg sabar ya num.....🥰
Soraya
mau komen bingung jempol aja ya👍
niken babyzie
why
niken babyzie
babang dave lagi kasmaran akut😂
Rodiah Rodiah
kereeeen dan lanjuuut🥰🥰😃😃😃😃😃😃😃💪
🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 ᵗⓂ🍁Henny❣️𝐀⃝🥀
Han liat sapa tuh thor
@🍁 BILA❣️💋🅰️🅸🅳🅴🅽👻ᴸᴷ
Hahahaha Hanum kasian dong Tarzan suami mu😁
neng ade
siapa yg Hanum lihat ya ..
Yany Zain
waduh siapa lagi nih yg ada di kampung hanum dan susan, apa tante hanum yg pulang ke kampung dan menetap di rumah hanum...🤔
Aditya HP/bunda lia
siapaaaaaa ..... bikin pinisirin ini mah ... ayo lanjut ... 💪
Selin Tari
kira2 siapa ya Thor yg di lihat Hanum 🤔💪💪💪
Ajusani Dei Yanti
beuuuuuuh yg uda kena virus bucin🤣🤭🤭🤭
Dewi Anggya
spa num.. kepooo nichhh🤭
neng ade
wah .. ni bule udh buvon akut ya sm Susan .. 😁
Marifatul Marifatul
🤣🤣🤣
🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 ᵗⓂ🍁Henny❣️𝐀⃝🥀
Dave jungkir walik
@🍁 BILA❣️💋🅰️🅸🅳🅴🅽👻ᴸᴷ
semuanya masalah sudah selesai dengan keterbukaan ini akan memper erat hubungan kalian berdua
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!