NovelToon NovelToon
Terkena Tulah Jimat Leluhur

Terkena Tulah Jimat Leluhur

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Roh Supernatural / Pusaka Ajaib
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Abah NasMuf

Berawal dari menemukan seekor kadal di sawah ladangnya, Kadal yang tak lajim. Ekor ( buntut ) bercabang dua, dan berlekuk seperti lekuk keris.
Bu Surmi, wanita paruh baya yang menemukan kadal tersebut.
Namun naas, bagi hewan tersebut yang dibunuh Bu Surmi. entah apa alasannya.
***
Namun siapa sangka.
Ternyata kadal itu kadal jejadian dari sebuah JIMAT PUSAKA yang akan diturunkan pada Surmi. Sebagai salah satu keturunan dari cerita legenda Eyang Cakra Buana. Ratusan tahun silam.
Karena telah membunuhnya, akhirnya Bu Surmi terpaksa harus meminta maaf pada Eyang Cakra Buana yang akhirnya memaafkan Bu Surmi.
Bu Surmi sah diwarisi benda pusaka/Jimat.

apakah Bu Surmi bisa menggunakannya, ketika mendapatkan Jimat tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abah NasMuf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TTJL Bab 23. Pertarungan Tak Bisa Dielakkan Lagi

Mendengar ucapan dari Durgala, Mbok Darsih menjawab dengan lantang serta tatapan yang tajam, raut mukanya tampak serius seolah sudah memahami karakter Durgala, lelaki sebayanya itu.

"Apa Kamu bilang ? Resiko yang harus Aku bayar.. Hahaha. enak saja..!" Ucap Mbok Darsih datar, diselingi tertawa dengan nada mengejek.

Sebenarnya, dalam hati Mbok Darsih merasa tak habis pikir dengan Durgala, setelah puluhan silam tidak bertemu ternyata tingkah dan kelakuan Durgala masih tetap, tidak mau berubah, masih kekanakan, licik, dan mau menang sendiri.

Mbok Darsih melanjutkan perkataanya, kali ini dengan suara sedikit lebih lantang dari yang barusan diucapkan. Namun selalu diselingi dengan candaan bernada ejekan-ejekan kecil yang membuat Durgala terpancing emosinya.

"Mamas Durgala yang gagah berani, dengarkan Aku bicara. Baru saja dirimu mengatakan tentang resiko. Lantas, resiko apa yang Kamu maksud hah.?" Mbok Darsih pura-pura tidak tahu maksud Ki Durgala.

"Kamu jangan pura-pura bodoh, Darsih..!" Ki Durgala mulai terpancing. Kemudian melanjutkan lagi perkataanya, kali ini wajanya sudah memerah memendam amarah kebencian.

"Kamu telah melukai anak buah ku, Darsih. Beruntung Aku keburu datang kesini. Kalau Aku sedikit terlambat, pasti bisa fatal tentang apa yang akan terjadi pada kedua anak buahku karena ulahmu. Dan jika saja kefatalan itu terjadi, pastinya hal ini sangat sulit untuk Aku lupakan dan kumaafkan. Siapa pun orangnya, yang mengusik anak buahku atau mencelakainya, Aku tidak akan segan-segan akan membalas yang berkali lipat, termasuk pada Kamu, Darsih..!"

"Durgala, Aku tidak habis pikir dengan dirimu. Dari dulu sampai hari ini, sungguh sifat tabiat burukmu tidaklah berubah. Kamu selalu mencari pembenaran di setiap langkahmu yang buruk dan merugikan orang lain. Dari dulu watak Kamu dan juga gurumu selalu saja mencari kambing hitam, Kalian selalu merasa benar dengan langkah tingkah laku mu walau merugikan orang lain. Cuih..!" Ucap Mbok Darsih sedikit lebih keras dan tak mau kalah serta mencoba untuk memberikan pengertian pada Durgala agar bisa berubah.

" Ck..ck..ck..." Mbok Darsih berdecak sambil menggelengkan kepalanya. Lalu melanjutkan ucapannya "O iya, kini Aku baru tahu. Ternyata kedua laki-laki ini adalah anak buahmu...? Yang pekerjaanya meminta dan memaksa pada orang lain. Yang berani nya hanya sama perempuan tua seperti Aku. Hehehe." Mbok Darsih terus terkekeh. Dari raut wajahnya tidak ada sedikit pun rasa takut dengan laki-laki yang berada di depan nya.

"Darsih,!! Aku peringatkan padamu, jangan mencampuri urusanku. Apa pun yang Aku lakukan ya terserah Aku saja, Hahaha.!"

"Hmmmm Durgalaaa... Durgalaaa... Sekarang, Aku saranin buat Kamu yah, untuk mengingat umur yang tidak lama lagi mendekati renta. Kelakuan mu sungguh belum berubah juga. Sadaaar Durgaaa... Hehehe" Mbok Darsih menimpali.

Mbok Darsih tersenyum sinis, bahkan sampai terkekeh dengan nada mengejek, membuat emosi Durgala yang tadi mulai terpancing kini semakin geram dan merasa panas membara.

"Cuih..jangan sok merasa suci kau, Darsih, pake ngasih saran agar berubah segala, bukan urusan mu. Dan kamu jangan sok merasa sombong di depanku, karena pernah mengalahkanku cuih..!! Hari ini Aku akan menjajal lagi ilmu kamu dan Aku pastikan, sekarang Aku lebih unggul dari mu.!! " Ucap Durgala yang emosinya sudah memuncak. Raut muka nya memerah seperti besi mentah yang dibakar. Durgala maju beberapa langkah hingga jarak dengan Mbok Darsih kisaran dua meteran saja.

Mbok Darsih juga bukan perempuan biasa yang bisa digebrak ( digos ) begitu saja. Dengan sikap tenang, Mbok Darsih sudah waspada jika Durgala melakukan hal yang akan mencelakainya dengan memberikan serangan tiba-tiba.

Mbok Darsih memberikan kode pada Bu Surmi agar sedikit menjauh. Bu Surmi faham, dan langsung sedikit menjauh beberapa meter dengan bersembunyi di balik pohon.

"Hati-hati, Mbok." Pesan Bu Surmi saat mau melangkahkan kaki nya.

"Ayo Darsih kita lanjutkan kembali pertarungan yang dulu, kita tentukan siapa yang lebih jago di antara Kita.! Jangan salahkan Aku, kalau Aku akan menghabisimu hari ini. Dan juga Aku akan memiliki dan menikmati teman mu yang masih cantik dan muda itu. Hahaha.!" Durgala terbahak, sekilas kedua mata nya jelalatan pada Bu Surmi. Hingga membuat Bu Surmi bergidik dan jijik mendengarnya.

"Jangan banyak bacot, bodoh, ayo lawan Aku.!!" tantang Mbok Darsih.

"Kurang ajar !! Kamu katain Aku bodoh..!! Nih rasakan perempuan jal*ng..!!"

Dengan tiba-tiba, Durgala menerjang Mbok Darsih, dilayangkan tangan kanan nya, dengan kaki yang siap menyerang ke arah perut Mbok Darsih. Gerakan Durgala sangat gesit sekali.

Mbok Darsih tampak tenang, rupanya sudah bisa menebak dengan gerakan lawannya. Dan tidak kalah gesit pula, Mbok Darsih hanya sedikit menggeserkan badanya ke samping kiri dengan sedikit memiringkan badanya.

"Wush ..wush..!" serangan Durgala berhasil memakan angin. Tentu saja membuat hatinya semakin geram.

"Tap..."

Kedua kaki Durgala menginjak tanah dengan entengnya. Badan nya sedikit membelakangi Mbok Darsih. Hal ini kesempatan baik buat Mbok Darsih untuk memberikan serangan balik. Dengan gerakan memutar badan seperti panggal, Mbok Darsih melayangkan tendangan nya mengarah ke pinggang Durgala.

"Hiaaat...!!" Mbok Darsih berteriak.

"Wush." Suara angin dari gerakan tendangan kaki Mbok Darsih yang siap menuju sasaran. "Hwusshh...!"

Durgala berhasil menghindari serangan Mbok Darsih, dengan sedikit menjauh dari tempat berdirinya. Namun sayang, Durgala tidak tahu, tangan Mbok Darsih tak bisa dihindari mengenai tenguk dan kepalanya.

"Bugh..bugh..!"

"Aaargh..Sial..!" Pekik Durgala sedikit kaget. Mbok Darsih terus memburu Durgala. Ia sudah mempersiapkan jurus-jurus yang mematikan dengan kekuatan tenaga dalam yang penuh.

Mbok Darsih menerjang Durgala, dengan jurus Rontok Maung. Persis seperti seekor Harimau yang siap menerkam mangsa. Badan Mbok Darsih ke atas, kira-kira satu meter dari tanah.

Dengan gesit, Durgala bisa menghindari dari terkaman kedua tangan Mbok Darsih.

"Tap..!" Mbok Darsih menginjakan kedua kaki nya. Baru saja mau berbalik badan, tangan Durgala sudah berada di pipi kanan Mbok Darsih.

"Plaak... plaak..!"

" Auuwh.." Mbok Darsih kesakitan, dua langkah ia sedikit menjauh.

Melihat Mbok Darsih sedikit rubah kuda-kudanya. Durgala memberikan serangan bawah dengan kaki yang siap merobohkan kuda-kuda Mbok Darsih. Gerakan Durgala tak jauh dari gerakan pemain bola yang sedang merebut bola dengan cara menyodok dari bawah.

"Huft.." Mbok Darsih sedikit kaget, hampir saja kedua kakinya diserang dari bawah.

Mbok Darsih langsung loncat ke atas dengan ilmu ringan badan.

"Sreaaakkk...!!"kedua kaki Durgala mendorong permukaan tanah yang penuh dengan dedaunan dan ranting kering.

Sungguh hebat gerakan tak terbaca lawan Mbok Darsih. Di saat ia mau menginjakkan kaki ke tanah. Ia tak menyiakan kesempatan bagus, dilihatnya Durgala yang masih sedikit terlentang dengan kepala dan setengah badannya mendongak ke atas. Dan..

"Bugh.. bugh..!" Dua jurus tendangan kembar dari Mbok Darsih berhasil memakan wajah Durgala. Hingga lelaki itu merasakan kepalanya pening.

"Tap...!" kaki Mbok Darsih sudah menginjak tanah kembali. Diaturnya nafas yang tersengal naik turun.

Senyum simpul mengejek dari Mbok Darsih ketika melihat Durgala sedang memegangi pipinya yang langsung memar.

"Hmmm tidak sia-sia, Aku mengeluarkan tenaga dalam." Gumam batin Mbok Darsih, kedua matanya selalu tidak lepas melihat gerakan lawan nya.

Bu Surmi yang dari tadi melihat dua jawara yang saling adu kekuatan hampir tak bisa bernafas. Bu Surmi tidak percaya pada perempuan yang rambutnya mulai ada banyak uban itu ternyata jago bela diri.

"Arrgh...sial...!" terdengar Durgala mengumpat.

"Hehehehe.. kenapa Kau Durga, sakit !?" Mbok Darsih cekikikan.

Beberapa saat kemudian Mbok Darsih dan Durgala sudah berhadapan siap untuk saling menyerang.

Mata Durgala memerah tajam. Rasa ingin mengalahkan perempuan itu semakin besar. Apalagi berbagai serangan darinya banyak yang tak mengenai sasaran, bahkan dirinya lah yang terkena serangan balik, hingga tenaga nya banyak terkuras dan beberapa anggota badan nya sudah mulai merasakan sakit akibat gempuran jurus-jurus yang dikeluarkan oleh Mbok Darsih.

Beberapa saat kemudian, terjadilah pertarungan yang lebih sengit dan hebat, pertarungan sangat mendebarkan hati bagi siapa saja yang melihatnya. Tak jauh dari sebuah adegan film laga. keduanya saling kuat menahan serangan, saling gesit menghindari serangan dan memberikan serangan-serangan balik ke arah lawan. Bu Surmi semakin terpana melihat dua jago silat yang sedang menunjukkan kebolehannya.

Kedua mata Bu Surmi tak lepas dari Mbok Darsih dan Durgala. Hingga ia tidak sadar, akan bahaya yang mengintainya. Tanpa Bu Surmi sadari, kedua lelaki yang telah siuman dari pingsannya karena terkena pukulan Mbok Darsih, kini berada dekat dengan Bu Surmi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Helmi Ruhendi Putra
makin seruuu
lnjut thooor
Helmi Ruhendi Putra
seraaaam tempatnya
Helmi Ruhendi Putra
begitu buka novel ini ... jdi lupa waktu..hehe
Helmi Ruhendi Putra
lanjut thooor
Helmi Ruhendi Putra
kayaknya seruu nih
Helmi Ruhendi Putra
aku pendatang baru Thor... ikut gabung yaah
dede rohimah
makin serem thoor
Aji Wandi
lanjut thooor aku yakin, kamu bukan author biasa
Aji Wandi
anjaaaaaay ceritanyooo...
lanjut thooor
Rina Mes
makin serem iiiih
dede rohimah
lanjut thoor
dede rohimah
ngeri yah... suara genderewo
dede rohimah
serem thor bergidik ngebayanginnya
dede rohimah
waaah jadi gelut ini mah..

lanjut thoor
dede rohimah
ki durgala harus kalah, thooor
dede rohimah
pasti orang jahat si durgala itu
dede rohimah
jangan sampe kalah thooor.. walau seorang wanita
dede rohimah
jangan sampe kalah mbok darsih nya, thor
dede rohimah
legenda cakra birawa apa buana
dede rohimah
orang tua ku sering mmpringatkan.. wayah beudug, waktu dedemit berkeliaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!