NovelToon NovelToon
Ayahku Cinta Pertamaku

Ayahku Cinta Pertamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nindy

Ayah adalah sosok orang yang selalu berjuang untuk membahagiakan putrinya. Kebahagiaan akan selalu dirasakan seorang anak jika ayah selalu disampingnya.
Tapi, siapa sangka jika kebahagiaan itu tiba tiba harus hilang dengan sekejap.
Bisakah rasa bahagia itu hadir kembali seperti dulu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nindy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ibu Pekerja

Naura membicarakan hal ini pada Roni. Apakah ia akan bekerja lagi atau mengurus bayinya saja dirumah ? Roni tak mau membuat keputusan sepihak. Roni melimpahkan semua keputusan pada Naura. Apapun keputusan Naura, Roni akan selalu mendukungnya. Naura mencoba bertanya kepada ayah dan ibu.

"Ayah, ibu tadi malam Naura dihubungi pihak kantor untuk segera masuk lagi ke kantor ? Menurut ayah dan ibu bagaimana ? Awalnya Naura berniat akan resign saja setelah melahirkan, tapi Naura juga belum yakin dengan keputusan Naura" ucap Naura meminta pendapat ayah dan ibu.

"Naura silahkan jika ingin masuk kerja lagi nak, nanti bayimu biar ayah dan ibu yang urus" ucap ayah dan ibu bersedia membatu merawat bayi Naura.

"Benarkah? apa ayah dan ibu tidak keberatan ? apa tidak terlalu merepotkan?" tanya Naura.

"Tidak sayang......jika kamu ingin bekerja lagi, bekerjalah. Kami tidak merasa direpotkan sama sekali, malah kami senang bisa merawat cucu kami" ucap ayah.

Ayah dan ibu Naura merasa tidak terbebani dengan kehadiran cucunya. Maklum ya cucu pertama, sedang bahagia-bahagianya. Akhirnya Naura menghubungi pihak perusahaan dan mulai bekerja dua hari lagi.

Naura masih mencoba bayinya untuk menggunakan dot, jika bayinya tidak mau menggunakan dot ia tidak akan bekerja lagi. Tapi, ternyata bayi Naura mau menggunakan dot.

Naura mulai bekerja dengan membawa alat pumping ASI. Sebelum berangkat bekerja, Naura memberikan ASI secara langsung untuk bayinya. Disaat ada waktu luang di kantor, Naura menyempatkan diri untuk pumping. Hasil ASI yang keluar ia masukkan ke dalam botol dot bayi yang akan diambil ayah setiap jam 10 pagi. Biasanya, ayah bisa membawa pulang dua botol penuh untuk langsung diberikan kepada cucunya.

Tak menyangka, Naura masih terus membutuhkan bantuan ayahnya hingga saat ini. Suami Naura sudah bekerja, jadi tak bisa membantu Naura untuk antar jemput ASI.

Suatu hari, ada atasan Naura yang berkunjung di kantor cabang untuk hanya sekedar mampir karena ada kunjungan kerumah salah satu nasabah. Saat memasuki kantor, keadaannya kosong, tapi tiba-tiba Naura muncul dari bawah meja. Kagetnya atasan Naura karena muncul secara tiba-tiba. Bukan tanpa alasan, Naura dibawah meja karena sedang pumping. Karena keterbatasan tempat, Naura terpaksa melakukan dibawah meja saat kantor kosong.

"Kamu kalau pumping dimana Naura?" tanya atasan Naura.

"Dibawah meja pak, kadang di kamar mandi" ucap Naura.

"Loh, kok di kamar mandi ? Jangan di kamar mandi, tidak higienis. Karena kamar mandi itu banyak kuman" ucap atasan Naura.

"Hehe....." Naura hanya tersenyum.

"Setelah pumping ASI, ASInya bagaimana ?" tanya atasan Naura.

"Nanti jam 10an ayah kesini ambil ASI nya" ucap Naura.

"Kasian ayahmu kalau harus bolak-balik ambil ASI. Sebaiknya, kamu beli coller bag dan ice gel . Beli juga tempat asi plastik yang ada klipnya jadi bisa merekat dengan baik. Kamu bisa letakkan ASI disitu. Jadi, ayahmu tidak perlu bolak-balik ambil asi. Beli online saja biar lebih murah" ucap atasan Naura.

"Iya pak.....Terimakasih sarannya" ucap Naura bahagia memiliki atasan yang begitu perhatian.

Akhirnya keesokan paginya ada petugas yang mendatangi kantor cabang untuk memasangkan tirai sebagai sekat ruangan. Bisa digunakan Naura untuk santai pumping ASI, bisa juga digunakan untuk sholat dan istirahat. Tempat itu lebih higienis dan nyaman daripada dibawah meja atau kamar mandi. Naura sangat bersyukur karena atasan Naura sangat baik.

Naura segera membeli semua peralatan pumping termasuk alat pumping ASI elektrik. Selama ini Naura menggunakan yang manual membuat tangannya begitu pegal.

Naura teringat bayinya. Bayi mungil yang ia tinggal bekerja. Naura menghubungi ayah untuk sekedar bisa melihat bayinya. Ayah mengirimkan beberapa foto bayi Naura yang begitu menggemaskan.

"Rasanya ingin pulang....... huhu" ucap Naura dalam hati.

Naura sangat menyukai anak-anak. Sekarang saat ia punya anak malah ditinggal untuk bekerja. Ada rasa bersalah didalam lubuk hati Naura. Rasa bersalah karena meninggalkan bayinya untuk bekerja. Rasa bersalah karena tidak bisa menjadi ibu yang baik. Tidak bisa menjadi ibu yang selalu ada dan siap siaga untuk anaknya. Rasa bersalah itu muncul setiap hari saat Naura di kantor.

Terlintas dalam pikiran Naura apakah ia akan mengajukan resign saja? Tidak apa-apa dia dirumah asalkan bisa mengurus dan merawat anaknya dengan baik. Lagi pula suaminya juga sudah bekerja. Naura bekerja lagi bukan karena ia membutuhkan uang, tapi memang Naura memiliki cita-cita menjadi wanita karir.

Dilema yang dirasakan Naura benar-benar menguras pikirannya. Menjadi ibu rumah tangga atau menjadi ibu pekerja merupakan pilihan yang sangat sulit baginya. Naura belum bisa membuat keputusan. Untuk sementara waktu ia masih menjalankan aktivitasnya sebagai ibu pekerja dengan support dari suami, ayah, dan ibunya.

Keesokan paginya bayi Naura demam. Naura yang sudah bersiap untuk pergi bekerja mengurungkan niatnya. Ia menghubungi pihak kantor untuk meminta izin tidak masuk kerja hari ini. Roni sudah lebih dahulu berangkat kerja pagi-pagi sekali.

"Selamat pagi bu, maaf mengganggu saya mau izin tidak masuk bekerja hari ini karena anak saya sakit" ucap Naura.

"Iyaa mba" jawab petugas kantor.

Beruntung sekali Naura langsung mendapatkan izin tidak masuk dengan mudahnya. Pihak kantor sendiri yang akan mencari pengganti Naura hari ini.

Akhirnya Naura diantarkan oleh ayah untuk membawa bayi Naura ke klinik terdekat. Lagi-lagi Naura membutuhkan bantuan ayah. Paniknya Naura saat anaknya sakit, sampai tak sabar menunggu antrian. Setelah bayinya diperiksa dan diberikan obat, Naura dan ayah segera pulang. Naura selalu disamping anaknya berharap demamnya segera turun.

"Sayang..... ayo dong turun demamnya" ucap Naura sambil mengusap lembut dahi anaknya.

"Nanti juga turun demamnya, tenang saja Naura yang penting Naura selalu berikan ASI supaya tidak dehidrasi" ucap ayah Naura.

Naura meneteskan air mata melihat anaknya tidur dengan wajah yang memerah. Ia mengambil selimut tipis untuk digunakan menutupi perut dan kaki anaknya.

"Biar ibu saja yang menggantikanmu sayang. Ibu saja yang sakit, kamu jangan" ucap Naura dalam hati tak tega pada bayi mungilnya.

Sebaiknya Naura menghubungi Roni untuk memberitahukan keadaan anak mereka.

"Hallo sayang, anak kita demam. Hari ini aku izin tidak masuk kantor. Tolong kamu diusahakan supaya bisa pulang lebih awal ya" ucap Naura pada Roni.

"Iyaaa sayang, aku akan pulang cepat hari ini, sabar ya" ucap Roni.

Naura kemudian menempel penurun panas pada dahi anaknya, menggenggam tangan mungilnya dan bergeming begini rasanya menjadi orang tua. Sangat menyayangi anaknya. Mau melakukan apapun untuk kebahagiaan anaknya. Bahkan rela menggantikan sakit anaknya. Naura jadi merasakan apa yang ayah dan ibunya rasakan saat ia sakit.

1
Hana
lanjut
Dama9_
Thor, aku tunggu cerita selanjutnya, kasih kabar dong.
endah nindy: siap...
total 1 replies
putri baqis aina
Jatuh cinta 💖
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!