NovelToon NovelToon
Starla

Starla

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / PSK
Popularitas:990.9k
Nilai: 5
Nama Author: Safira

Brahma Satria Mahendra merasa lelah dengan banyak wanita yang terus mendekati serta mengejarnya. Kedua orang tuanya terutama sang ibu sering kali mendesaknya untuk segera menikah. Pernah mencintai dan berpacaran cukup lama dengan sahabatnya sejak SMA bernama Ajeng Notokusumo. Namun hubungannya kandas di tengah jalan karena Ajeng memilih fokus kuliah dan mengejar cita-citanya di luar negeri. Membuat hati Brahma tumpul dengan yang namanya cinta.

Brahma menyodorkan sebuah kontrak pernikahan pada gadis asing bernama Starla yang baru ia kenal di stasiun. Takdir membawa keduanya dalam sebuah pernikahan tanpa cinta. Hanya sekedar rasa tanggung jawab semata. Tanpa sengaja Brahma telah mengambil kesucian Starla yang dikenal sebagai primadona gang Ding Dong sekaligus klub malam ternama yakni Black Meong, karena pengaruh obat dari seseorang. Tanpa Brahma tahu, hidup Starla tak lama lagi.

Bagaimana kehidupan pernikahan kontrak mereka selanjutnya yang tak mudah ?

Bagian dari novel : Bening🍁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 - Ulat Bulu

Ajeng tersenyum ceria saat melihat ponsel miliknya bahwa Brahma sudah membaca pesannya.

"Pasti sekarang Brahma lagi marah melihat foto istrinya sama Ravi. Haha..." batin Ajeng tertawa terbahak-bahak.

Ia merasa tak lama lagi kemenangan akan berpihak padanya. Tak lama Bening dan Luna kembali ke venue acara.

Setelah selesai acara, mereka semua berpamitan. Arjuna dan Bening sendiri mengenal Ravi dengan baik. Jadi ketika melihat Starla duduk bersama Ravi, mereka berdua tak mempermasalahkan hal itu. Justru Bening sempat berterimakasih pada Ravi karena mau menemani Starla saat dirinya sedang keluar bersama Luna.

☘️☘️

Malam hari pun tiba. Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Arjuna dan Bening sudah masuk ke dalam kamar sejak tadi guna istirahat. Sebab besok mereka akan kembali ke Jakarta. Sedangkan Brahma dan Starla juga sudah berada di kamar utama.

Ceklek...

Pintu kamar mandi dibuka oleh Starla. Lalu, ia berjalan ke arah meja riasnya dan mulai membubuhkan skincare malam seperti biasa sebelum tidur.

"Gimana tadi acaranya? Apa semua baik-baik saja?" tanya Brahma.

"Iya, Mas. Semua baik-baik saja. Acara pembukaan butik Mbak Ajeng berlangsung meriah dan lancar. Tadi Mas Ravi juga hadir di sana. Dia sempat tanyain Mas Brahma. Ya sudah aku jawab kalau Mas lagi dinas jadi gak bisa datang," jawab Starla apa adanya.

"Oh, Si Ravi juga datang. Terus dia ngapain saja di sana?" tanya Brahma kembali yang entah mengapa sejak melihat foto kiriman dari Ajeng padanya tadi, ada rasa aneh yang menggelitik hatinya.

Tak sadar jika ia mulai didera rasa cemburu tak kasat mata melihat Starla bersama laki-laki lain walaupun itu sahabatnya sendiri. Padahal Ravi dan Starla tidak melakukan sesuatu yang negatif. Seakan Brahma tak terima jika Starla didekati pria lain. Namun hatinya berusaha menyangkalnya.

"Dia sempat duduk satu meja sama aku sebentar. Soalnya tadi Papa lagi asyik ngobrol sama Om Rendra jadi aku enggak enak buat ganggu," jawab Starla.

"Memangnya Mama ke mana? Kok kamu enggak sama Mama saja kalau misal Papa sibuk sama Om Rendra," cecar Brahma.

"Tadi aku ke toilet sebentar, Mas. Pas balik, Mama sudah enggak ada di meja. Ternyata Mama ada urusan sama Tante Luna di luar. Jadinya Mas Ravi ngajak aku buat duduk bareng dan ngobrol. Enggak lama Mama sudah balik lagi sama Tante Luna ke acara Mbak Ajeng. Setelah itu ya aku duduk sama Papa dan Mama lagi,"

"Memangnya Si Ravi tadi ngobrolin apa saja sama kamu?"

Starla pun akhirnya bercerita soal obrolan dengan Ravi tadi perihal masa SMA Brahma. Terutama ketika MOS (Masa Orientasi Sekolah) Brahma pernah lupa pakai ikat pinggang. Alhasil disuruh sama senior buat ambil ranting di salah satu pohon yang ada di halaman sekolah. Tapi sayang, putra kesayangan Bening tersebut hilang keseimbangan karena terkejut melihat ulat bulu di ranting yang ia ambil saat memanjat. Akhirnya Brahma pun terjatuh.

Beruntung pohonnya tidak terlalu tinggi sehingga tak ada luka serius pada Brahma. Yang ada justru Brahma malu karena satu sekolah menertawakannya. Lelaki gagah, tampan dan keren seperti Brahma Satria Mahendra ternyata takut sama ulat bulu yang saat itu ukurannya konon katanya sangat kecil. Perkiraan ulat bulu itu bisa jadi masih seumuran bocil yang baru masuk PAUD, belum sampai level TK maupun SD.

"Haha... Pak Pol ganteng kalau sekarang masih takut ulat bulu enggak nih," ledek Starla seraya tertawa terbahak-bahak.

"Haishh!! Dasar Ravi bah_lul !" gerutu Brahma dengan kesalnya.

"Jangan ngambek atuh Pak Pol. Nanti gantengnya ilang loh dipat0k ayam,"

"Terusin La, ledek suami. Biar dosamu numpuk segunung," ujar Brahma tanpa sadar lisannya menyebut dan mengakui dirinya sebagai suami di depan Starla.

Sontak Starla menghentikan tertawanya sekaligus kegiatannya di meja rias. Ia pun melihat Brahma dari cermin. Sepertinya suaminya itu tengah merajuk karena Brahma memeluk guling dan tak melihatnya lagi. Brahma tidur ke arah samping yang menghadap ke jendela kamar yang telah tertutup gorden.

"Mas Brahma marah ya?" Starla sengaja memancing reaksi Brahma.

"Enggak. Cepetan pakai skincarenya. Aku enggak bisa tidur kalau lampunya masih terang begini," omel Brahma.

Starla pun seketika mengembangkan senyumnya. Ia tahu Brahma tengah merajuk padanya. Padahal dia hanya bercanda. Starla yang memang sudah selesai memakai skincare, dengan cepat ia membereskan meja riasnya. Starla pun berdiri lalu berjalan menuju saklar lampu kamar mereka.

Bip...

Seketika lampu kamar utama padam dan otomatis berganti redup temaram lampu tidur saja di kamar utama. Sebelumnya, Starla sudah memastikan pintu kamarnya terkunci dengan sempurna. Ia pun merebahkan dirinya di samping sang suami dan masuk ke dalam selimut yang sama.

Grepp...

Starla tanpa basa-basi langsung memeluk tubuh Brahma dari arah belakang. Ia berikan pelukan hangat penuh cinta untuk suaminya itu.

"Jangan marah lagi. Maafin aku ya, Mas. Aku cuma bercanda kok. Aku yakin itu hanya sebuah kisah lucu di masa lalu. Pak Pol ganteng suamiku ini pasti sekarang sudah enggak takut sama ulat bulu lagi. Kan sekarang Mas Brahma sudah punya ulat bulu sendiri," bisik Starla seraya mengecup telinga Brahma. Tentu saja hal ini seketika memantik gai_rah dalam tubuh Brahma. Tanda bahwa dia pria tulen.

"Maksudmu?" tanya Brahma yang masih terdengar merajuk. Namun sejujurnya ia berusaha menahan gejolak hasrat dalam tubuhnya sendiri yang mendadak terbangun akibat sentuhan Starla barusan.

"Ini kan ulat berbulu milik Mas Brahma yang jadi hak milikku seutuhnya," bisik mesra Starla seraya tangannya nakal menyelinap masuk ke area krusial lalu menyentuh megalodon yang masih bersembunyi di dalam kain pembungkusnya.

"Ah, La. Tanganmu jangan nakal begini. Nanti dia bisa bangun," ucap Brahma yang suaranya berubah seperti menahan d3sah.

"Lah ini dia sudah bangun,"

"Iya, gara-gara kamu pegang."

"Ya sudah, aku ninabobokkan saja. Anggap sebagai permintaan maafku,"

"Tapi_" ucapan Brahma pun seketika menggantung dan tak berlanjut akibat Starla yang terus memb0rbardir pertahanan dirinya di bawah sana.

Suara Brahma yang tengah merajuk kini berubah menjadi era_ngan maskulin. Sentuhan lembut penuh cinta dari Starla meruntuhkan diri Brahma di atas pusara ranjang gai_rah pengantin baru untuk mencicipi madu asmara.

Bahkan saat ini Brahma yang sudah terhanyut, mulai m3lucuti baju tidur Starla yang biasa dikenal dengan nama linge*rie. Begitu se_xy dan bentuknya mirip seperti saringan tahu atau jala-jala ikan. Brahma begitu terkejut karena begitu baju tidur itu ia lepaskan dari tubuh istrinya, Starla ternyata sudah tak memakai dalaman bagian bawah.

"Kenapa enggak pakai penutupnya?" tanya Brahma dengan nada menggoda.

"Ya, enggak apa-apa. Biar cepat saja kalau misal tengah malam Mas Brahma pengin,"

"Kalau kemasukan kecoa gimana coba?"

"Ya enggaklah. Kan kecoanya takut sama megalodon. Pasti tuh kecoa sudah kabur duluan ke kutub nemenin penguin di sana,"

"Haha..." Brahma pun seketika tertawa lucu melihat Starla yang begitu menggemaskan jika menggodanya seperti ini.

Brahma merasa Starla seakan selalu bisa menghiburnya kala di rumah selepas penat bekerja seharian dengan seabrek tugas dan tanggung jawab di institusinya.

"Dasar nakal," goda Brahma seraya mencolek lembut hidung Starla dengan jarinya.

"Mau dong dinakalin sama suamiku ini," balas Starla yang semakin menggoda Brahma. Terlebih kini sentuhan juga terus diberikan Starla pada titik-titik sensitif di tubuh Brahma. Seketika...

Bersambung...

🍁🍁🍁

1
Evi Nopianti
keren novelnya Thor.../Kiss//Kiss//Kiss/
Jesico Hutabarat
Biasa
Eliyah
suka banget pokoknya....
Safira💋: nuhun Kaka 💋
total 1 replies
Indah Rianti
Luar biasa
Safira💋: nuhun Kaka💋
total 1 replies
Wartini
.thor apakah jantungnya Stella, g di donorkan ke Starla
Novano Asih
😂😂😂😂😂
Novano Asih
hahaha salah tebak aku kukira Ajeng yg nabrak
Novano Asih
kayaknya Ajeng deh yg nabrak yg kena Stella
Wartini
apakah hal seperti itu emang ada dihidupan nyata
Zhu90
Luar biasa
Safira💋: nuhun Kaka💋
total 1 replies
Novano Asih
Aku kok lupa y ada hubungan apa mereka di masa lalu
Novano Asih
Aku selesai baca David Rara pindah ke Brahma,apa Starla punya penyakit kok bilangnya hidupnya tdk akan lama
bunda DF 💞
bagus bgt,,, blom bisa move on dr brahma n starla
Safira💋: nuhun Kaka💋
total 1 replies
Youleannaa
bagus
Safira💋: 😍😍😍😍😍
total 1 replies
Mayora
lho bukannya mereka masih di hotel gitu???
AHR
Lumayan
AHR
Biasa
Vitriani
Lumayan
Niar Zahniar
semangat berkarya
Safira💋: nuhun Kaka 💋
total 1 replies
an
Luar biasa
Safira💋: 💋💋💋💋💋
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!