Seorang wanita yang memiliki kekayaan karena telah membangun sebuah perusahaan yang sudah di kenal di dunia.
Tetapi sayangnya kejayaan itu tidak berlangsung lama karena wanita itu mengalami pembunuhan oleh musuhnya.
Mungkin tubuhnya sudah mati tetapi jiwanya malah berpindah ke seorang tubuh seorang wanita yang memiliki anak kembar 3 dari seorang Kaisar yang mencampakkannya.
Apa wanita tersebut bisa mengubah takdirnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reiza Muthoharah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pukulan dan Pengusiran
Bugh....
Tanpa memberikan Kaisar Lucius untuk berbicara dan menghina nya lagi. Aleyza langsung memukul wajahnya hingga terjatuh.
Membuat semua orang yang berada di dekat mereka melihat nya dengan mulut terbuka tidak percaya bawa Ratu yang di anggap lembut dan cinta mati kepada Kaisar berani memberikan pukulan sebesar itu.
Kecuali Melvin dan Alrick memandang bangga ibunya. Mereka senang melihat ayah nya menderita mungkin ini pelajaran kecil karena berani melukai hati ibu nya.
" Nyonya." ucap Eli yang terkejut yang dilakukan oleh Aleyza dan ingin membantu Kaisar Lucius sebelum tangannya di tahan oleh Aleyza.
" Jangan biarkan dia di situ lagipula dia bisa berdiri sendiri dan cepatlah tinggalkan kami oh saya sama sekali tidak menginginkan Kaisar berkunjung di kastil kumuh ini. Saya juga akan segera membuat surat perceraian untuk anda." ucap Aleyza sambil tersenyum miring sebelum masuk ke dalam kastil tanpa mempedulikan Kaisar yang masih duduk di tanah.
Eli yang mendengarnya merasa senang dengan sikap tegas Aleyza dan segera menyuruh si kembar tiga untuk masuk ke dalam. Tapi hanya Elrick dan Adriana yang masuk saja meninggalkan Alrick dan Melvin berdiri tanpa niat membatu ayahnya.
Akhirnya Kaisar Lucius yang tersadar dari kejutannya berdiri sambil mendekati Alrick dan Melvin.
" Apa yang sebenarnya terjadi, mengapa ibu mu berubah Melvin?" tanya Kaisar Lucius yang heran dengan sikap perubahan Aleyza.
Melvin yang melihat kebingungan di wajah ayahanda ingin sekali tertawa keras. Tapi ia tidak akan menunjukkan nya mungkin ini bukan waktunya. Tiba-tiba senyum miring terbit di wajahnya ketika mendapatkan satu ide.
" Mungkin Ibunda sudah anda kembali, dan segera anda akan berpisah. Ibunda juga bisa menikahi pria lain." ucap Melvin sebelum membalikan badannya masuk ke dalam.
Alrick yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepalanya sebelum pandangan matanya ke arah seorang pria berambut merah berdiri di belakang Kaisar.
" Kau bawa Kaisar itu pulang saya sama sekali tidak ingin dia berada di sini. Lebih baik anda mengurus anak-anak anda bersama Selir anda." ucap Alrick dengan dingin tapi sebelum pergi ia tetap membungkuk hormat bukan menunjukkan penghormatan kepada seorang ayah melainkan seperti rakyat kepada pemimpin.
Kaisar Lucius yang di tinggalkan hanya bisa mengepalkan tangannya melihat penolakan Aleyza dan keempat anaknya. Lebih buruknya lagi Aleyza meminta bercerai kepadanya.
" Saya tidak akan membiarkan anda pergi Aleyza. Karena kau adalah milikku selamanya. Untuk saat ini saya bisa mengalah tapi jangan harap anda tidak bisa datang ke sini. Chris kita kembali ke istana." ucap Kaisar Lucius membalikan badannya berjalan menuju kudanya dan pergi meninggalkan kastil.
Chris yang masih berdiri melihat Aleyza yang sedang melihat dari balkon bersama salah satu anak perempuannya meliriknya dengan angkuh. Tapi tidak peduli itu Chris tetap memberikan penghormatan sebelum pergi menyusul Kaisar.
Setelah melihat kepergian Kaisar Lucius. Aleyza bisa bernafas lega sambil matanya melihat ke arah Adriana bisa di lihat pancaran matanya penuh kesedihan. Membuat Aleyza tidak bisa di pungkiri dia juga merasa sedih juga.
Aleyza berjongkok menyamai tubuhnya dengan Adriana.
" Peri kecilku, apa baik-baik saja?" tanya Aleyza dengan pancaran mata teduhnya berbeda ketika melihat Kaisar sebelumnya.
Adriana hanya bisa menunduk kepalanya sambil memainkan gaunnya sebelum menghela nafasnya mengangkat kepalanya.
" Apa benar dia adalah ayah kami? Tapi mengapa dia tidak peduli pada kami? Apa kesalahan kami Mama?" tanya Adriana dengan mata berkaca-kaca.
Aleyza yang mendengarnya merasakan perasaan sakitnya sebelum kemudian dengan...
Countine...
tapi masih ganjel sama nasib Ivanka maupun usaha coklatnya 🤭