NovelToon NovelToon
SHOTGUN

SHOTGUN

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Dendam Kesumat / Persaingan Mafia
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Elisabeth Patrisia

Alya Mackenzie Armstrong.

Dia hanyalah gadis berumur 22 tahun yang sudah banyak melewati masa-masa sulit bersama keluarganya. Dia sangat menyayangi keluarganya, terutama adik perempuannya, Audrey.

Hingga suatu saat musuh keluarganya dari masa lalu kembali datang dan menghancurkan semua yang sudah ia lindungi. Ditambah dengan sesuatu mengejutkan yang tak pernah ia ketahui terungkap begitu saja dan menjadi awal kehancuran bagi dirinya.

Apakah Alya masih mampu melindungi keluarganya dari musuh mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elisabeth Patrisia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34th : Threat of Terror

Sudah tiga hari sejak Jack tak kunjung terlihat dan pulang ke rumah. Sudah tiga hari pula, Alya disibukkan oleh pekerjaannya di perusahaan. Banyak proyek yang harus ia awasi dan menggantikan posisi sang daddy yang saat ini masih belum diketahui keberadaannya. Namun, bukan berarti Alya tidak berusaha mencari keberadaan sang daddy.

Terlepas dari itu, Alya juga hampir melupakan janjinya dengan Gary. Alya memijat pangkal hidungnya, saat rasa pening mulai menyerang kepalanya. Kemudian, Alya menyandarkan punggungnya pada kursi dengan mata terpejam guna merilekskan tubuh dan otaknya yang mulai lelah.

Selang beberapa menit, terdengar suara ketukan pada pintu ruangannya. Tanpa merubah posisinya, Alya membuka suara, "Masuk!!!" titahnya.

Kemudian, seorang perempuan yang merupakan sekretarisnya pun masuk dengan sebuah kotak berwarna hitam kecil di tangannya.

"Selamat malam, nona. Ada seseorang yang mengirimkan ini untuk nona Alya" ujarnya sesopan mungkin.

Mendengar itu, Alya pun memutar kursi menghadap pada sang sekretaris yang berdiri sambil memegang kotak hitam kecil.

"Siapa pengirimnya?!" ceplos Alya sembari mengambil alih kotak hitam kecil itu dari tangan perempuan itu.

"Tidak diketahui, nona. Karena sama sekali tidak ditemukan nama ataupun alamat di kotak itu nona.." jawab sekretarisnya. Sementara, Alya hanya manggut - manggut paham.

"Kalau begitu, kau bisa kembali ke tempatmu" ucap Alya setenang mungkin.

"Terima kasih, nona" kata perempuan itu lalu beranjak dari tempatnya.

"Catie?!" panggil Alya yang sontak membuat langkah sang sekretaris terhenti di depan pintu.

"Yah, nona"

"Jika tidak ada pekerjaan yang begitu mendesak, sebaiknya kalian pulang dan istirahatlah!!! Ini sudah cukup larut" seru Alya.

"Baik, nona. Terima kasih. Gute Nacht!" jawab Catie dengan senyum yang mengambang di kedua sudut bibirnya.

Alya melirik jam yang tertempel pada tangan kirinya, waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Namun, ia sama sekali tidak berniat untuk meninggalkan kantornya. Alya memegang kotak kecil berwarna hitam itu, dan menatapnya aneh. Alya mengedikkan bahunya tak peduli saat otaknya mulai berpikir, siapa pengirim kotak ini?. Atau apa isi dari kotak ini.

Alya pun membuka pita yang mengikat kotak tersebut, kemudian secara perlahan membuka kotak itu. Alya mengerutkan dahinya saat melihat secarik kertas di dalam kotak tersebut. Tanpa menunggu lama, Alya mengambil kertas itu dan membacanya.

Waktumu tinggal 1 hari lagi. Lewat dari itu, aku akan melakukan apapun sesuai dengan kesepakatan kita!!!.

Alya meremas kertas tersebut, tanpa sadar ia menghembuskan napasnya kasar.

Drrt... Drrt... Drrt...

Alya menyambar cepat ponselnya, dan melihat nama yang tertera pada layar ponselnya.

Mommy is calling...

"Hallo"

"ALYA?!!! PULANG SEKARANG!!!" seru Aletta dari sebrang sana dengan suara yang cukup nyaring.

"Mommy?! Are you okay?! Apa yang terjadi?!" ceplos Alya sembari menyambar kunci mobil dan tasnya di atas meja.

"Alya?! Go home now!!!" seru Aletta lagi dengan suara yang melemah.

Alya pun semakin khawatir dan bergegas meninggalkan kantornya. Alya menginjak pedal gas cukup dalam saat ia melihat jalanan kota cukup sepi. Alya tak peduli dengan apapun, yang ada di pikirannya saat ini hanya mommy dan Audrey, adiknya.

Tanpa mengurangi kecepatan mobilnya, Alya menekankan jarinya pada head unit mobilnya dan menelepon sebuah nomor.

"Hallo"

"..."

"I need your help!"

"..."

"Datanglah ke rumahku segera!!! Disana ada mommy dan Audrey! Aku masih dalam perjalanan pulang. Aku tidak tahu apa yang terjadi di rumah, jadi bisakah kau menjaga mereka?!"

"..."

"Danke, Calvin"

Tut... Tut... Tut...

Butuh waktu kurang dari dua puluh menit bagi Alya tiba di mansion keluarganya. Jarak dari mansion ke kantornya memang sangat jauh, membutuhkan waktu hampir satu jam jika mengendarai mobil dengan kecepatan sedang.

Alya memarkirkan mobil di sembarang tempat di pekarangan mansion. Kemudian, bergegas masuk ke dalam mansion dan mencari keberadaan sang mommy dan Audrey. Langkah kaki Alya terhenti saat matanya menangkap sosok dua orang perempuan yang sangat ia khawatirkan tengah duduk di sofa ditemani oleh Calvin.

"Mommy?! Audrey?!" seru Alya lalu menghampiri kedua perempuan itu dan berjongkok di hadapan keduanya.

"Alya?! Kau sudah datang?" ceplos Aletta dengan suara yang melemah.

"Iya, aku ada disini" jawabnya.

"Alya?! Aku sangat takut! Mereka semua hampir membunuh kami.. Aku sangat takut, Alya" ujar Audrey dengan mata yang berkaca - kaca.

Sementara, Alya menatap mereka tak tega. Alya pun merengkuh kedua perempuan itu ke dalam dekapannya. Alya mengelus - elus punggung mereka berusaha menenangkan Aletta dan juga Audrey.

"Kalian tidak perlu takut lagi! Aku, Calvin dan semuanya akan menjaga kalian. Jangan takut! Kami semua ada disini untuk melindungi kalian!" ucap Alya dengan suara selembut mungkin. "Kalo begitu, sekarang kalian istirahatlah!!! Kami akan menjaga kalian.." bujuk Alya yang direspon anggukan oleh keduanya.

"Alya?!"

"Yes, mom"

"Promise me, you will be okay!"

"Sure, mom"

Aletta dan Audrey pun bangkit dari tempatnya lalu beranjak menuju kamar masing - masing. Namun, belum sempat Audrey menginjakkan kakinya pada anak tangga, ia kembali berbalik.

"Mommy?! Bolehkah aku tidur bersama mommy malam ini?!" ceplos Audrey dengan wajah memelas.

"Kalo begitu, kemarilah!" ajak Aletta dan diikuti Audrey yang mengekor di belakangnya.

Sesaat setelah sang mommy dan adiknya masuk ke dalam kamar, Alya menghampiri Calvin. Alya pun mendudukan bokongnya tepat di samping Calvin.

"Calvin?!" seru Alya. "Apa yang sebenarnya terjadi?!" tanya Alya to the point.

"Ada yang meneror mereka.." jawab Calvin yang berhasil membuat Alya menukikkan alisnya tajam.

"Teror?!"

"Iya, mereka mengirimkan sebanyak tiga kali dengan cara yang berbeda.." timpal Calvin dengan tatapan serius.

"Apa?!"

"Pertama, mereka mengirim sebuah botol dengan selembar surat di dalamnya. Kedua, mereka membidik sebuah anak panah dengan surat yang tergulung pada anak panah itu. Ketiga, mereka mengirim surel pada Audrey.." jelas Calvin sambil meletakkan apa yang ia sebutkan diatas meja. Botol kaca berwarna hijau, sebuah anak panah dan ponsel Audrey.

Tanpa menunggu lama, Alya pun menyambar surat dari botol dan anak panah itu.

Semuanya ada di tanganmu. Berikan flashdisk itu padaku. Atau kau akan kehilangan satu persatu dari mereka...

Alya meremas surat itu menjadi gumpalan bola kertas, lalu kembali membaca surat yabg satunya lagi.

Sudah kukatakan jangan meremehkan aku!!! Aku bisa saja dengan sangat mudah menghabisi mereka. Karena kau sibuk dengan pekerjaanmu. Dan Jack yang tidak kau ketahui keberadaannya...

Alya memejamkan matanya dengan tangan yang terkepal kuat, dan rahang yang mengeras. Alya berusaha menstabilkan pernapasannya yang mulai memburu.

"Alya?! Apa kau baik - baik saja?!" seru Calvin saat melihat pergerakan Alya yang terlihat tak biasa.

Mendengar itu, Alya membuka matanya dan menoleh ke arah Calvin dengan memaksakan sebuah senyuman di bibirnya.

Setelah itu, Alya beralih pada ponsel Audrey untuk melihat isi surel yang dikirim pada sang adik.

From: unknown

Kau tahu siapa aku! Sekali lagi aku peringatkan, Jangan merusak semua rencana kami!!! Jika kau tidak ingin kehidupan mu dan keluargamu kami usik...

"SHIT!!! KALIANLAH YANG SUDAH MEMULAINYA LEBIH DULU!!! Son of a bitch!!!" ketus Alya dengan cukup nyaring.

"AKU TIDAK AKAN MEMBIARKAN MEREKA MENYENTUH KELUARGAKU!!! HAISHH..." ujar Alya dengan kedua tangan terkepal dan wajah yang mulai merah padam karena amarahnya yang semakin memuncak.

🔫🔫🔫

Klakson mobil yang cukup nyaring terdengar di depan sebuah mansion. Hingga membuat beberapa bodyguard mansion itu keluar dan melihat sang pengemudi. Saat mengenali sang pengemudi salah satu bodyguard pun berbicara pada HT yang ada di tangannya.

"Buka gerbangnya segera!!!" titahnya pada seseorang di dalam sana. Sementara, sang pengemudi hanya menatap wajah mereka dengan tatapan datarnya.

"Silahkan nona!!!" ucap salah satu bodyguard saat gerbang sudah sepenuhnya terbuka. Tanpa mengatakan sepatah kata pun, sang pengemudi menginjakkan pedal gas dan meninggalkan mereka.

Setelah memarkirkan mobilnya, pengemudi itu berdiri di depan pintu utama dengan tangan terangkat hendak mengetuk pintu tersebut. Namun, belum sempat buku - buku jarinya menyentuh pintu, pintu tersebut sudah terbuka dan menampakkan seorang pria yang sangat tidak suka ia lihat.

"Masuk!!!" pintah pria itu seperti menginterupsi.

"Aku tidak akan lama! Aku akan memberikan apa yang seharusnya aku berikan sejak hari itu.." tukasnya lalu mengeluarkan sebuah kotak hitam berukuran kecil pada pria di hadapannya. "Ini! Semuanya tergantung pada benda sialan itu!" ucapnya lalu hendak beranjak dari tempatnya.

"Alya?! Tunggu!!!" panggil pria sambil menarik salah satu tangan Alya.

"Apa lagi?!" ketus Alya.

"Sejujurnya, aku sudah tahu yang sebenarnya tanpa harus melihat bukti ini.."

"What's?! Are you kidding me?! Lalu untuk apa kau memaksaku untuk mendapatkan ini?! Hah?!!"

"Karena aku perlu bukti!"

"Bukti katamu?! Asal kau tahu saja, gara - gara benda sialan ini, keselamatan keluargaku dan aku terancam... Hanya karena bukti ini. Brengsek!"

"Aku tahu itu.."

"No. You are not"

Tanpa mengatakan apapun lagi, Alya pun menepis tangan pria itu dari tangannya. Kemudian, beranjak meninggalkan pria itu dan mansion itu.

Aku harus menyelesaikan apa yang sudah aku mulai...

💢💢💢

1
anggita
Alya... 👌💪
anggita
like👍+☝iklan... semoga sukses novelnya.
Elisapat17: Thank ypu say❤
total 1 replies
anggita
visualisasi tempatnya... bagus👌
Nanaia
keren
Protocetus
Min kunjungin ya novelku, bola kok dalam saku
ATAKOTA_
Kren bgt ceritanya terus berkembang Thor 😊
Elisapat17: Thank you say🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!