NovelToon NovelToon
Benih Kakak Iparku

Benih Kakak Iparku

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand / Anak Genius / Konflik etika / Cinta Terlarang / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:870.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: Baby Ara

"Hentikan gerakanmu, Bella," ucap Leo berat sambil mencengkram pinggang Bella. Bulu halus di tubuh Bella meremang, napas mint Leo memburu dengan kepalanya tenggelam di perpotongan leher Bella membuat gerakan menyusuri.

"kak, jangan seperti ini."

"Bantu aku, Bella."

"Maksudnya bantu apa?"

"Dia terbangun. Tolong, ambil alih. aku tidak sanggup menahannya lebih lama," ucap Leo memangku Bella di kursi rodanya dalam lift dengan keadaan gelap gulita.

Leo Devano Galaxy adalah pewaris sah Sky Corp. 2 tahun lalu, Leo menolak menikahi Bella Samira, wanita berusia 23 tahun yang berasal dari desa. Kecelakaan mobil empat tahun lalu membuat Leo mengalami lumpuh permanen dan kepergian misterius tunangannya adalah penyumbang terbesar sifat kaku Leo.

Hingga Bella berakhir menikah dengan Adam Galaxy, anak dari istri kedua papa Leo yang kala itu masih SMA dan sangat membenci Leo.

Sebenarnya Apa yang terjadi pada Leo hingga ingin menyentuh Bella yang jelas-jelas ia tolak?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baby Ara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32. Adam mengetahuinya!

"Ya, aku. Jangan sok kenal," decih Devita angkuh.

Jantung Desi berdetak kencang. Ia merasa ini sesuatu yang buruk. Apalagi, sorot mata Devita begitu tajam padanya. Seolah, sangat ingin menguliti Desi hidup-hidup.

"Ta-tante, ini sebenarnya. Ada apa?"

Desi menelan saliva nya. Devita mengacungkan tongkat bisbol. Di mana ujungnya, wanita itu gunakan untuk menegakkan dagu Desi.

Devita tertawa sinis.

"Astaga, sungguh buruk ternyata kriteria wanita putraku itu. Bisa-bisanya, dia terjerat dengan jalang sepertimu. Di lihat dari mana pun, kau tidak lebih dari pakaian bekas. Lusuh dan sangat menjijikan," kata Devita pedas lalu duduk di kursi kebesarannya.

Ia kembali mengapit rokok di bibirnya. Salah satu preman tanpa di minta mendekatkan mancis yang sudah berapi.

Kepulan asap membumbung tinggi dari bibir merah menyala Devita. Jelas saja, Desi bergidik. Mama Adam itu terlihat sangat mengerikan. Apalagi, anak buahnya berbadan besar dan nyaris seluruh badan penuh tato hingga ke wajah.

"Tante, maaf. Aku tidak mengerti maksudnya," kilah Desi.

Otak cerdasnya. Menyuruh dirinya untuk berakting polos. Desi salah lawan, Devita adalah ratu ular. Segala skenario sandiwara sudah ia jalani. Sisi gelapnya ini bahkan, sudah belasan tahun tidak terciduk oleh Liam, ayah Leo itu. Yang bertekuk lutut di bawah kaki Devita.

"Baik, mungkin ini akan membuatmu mengerti!"

Devita melempar foto bugil laki-laki dan perempuan dalam kamar hotel. Pergulatan panas itu bahkan terabadikan Cctv. Dia mana, Desi bergoyang begitu liarnya di atas seorang pria. Tentunya, bukan Adam.

Tangan Desi bergetar, mengambil satu foto yang terdapat dirinya itu.

"Da-darimana tante mendapatkan ini semua?"

"Tidak penting!"

Devita kembali melempar sesuatu. Kertas berisi informasi kehamilan Desi dari seorang dokter kandungan.

"Disitu tertulis kau hamil. Pertanyaanku, itu bukan anak Adam kan?" tunjuk Devita pada wajah pucat pasi Desi.

Ayolah, anak itu nanti yang akan membawanya masuk ke dalam keluarga Galaxy. Keluarga dengan kekayaan melimpah ruah dan pastinya, sepanjang hidup. Desi tidak akan kekurangan uang. Mau sesuatu tinggal tunjuk sesuka hati. Tanpa, perlu memikirkan harga apalagi mengejar diskon.

"Ini anak Adam, Tante. Aku berani sumpah! Fotoku bersama pria lain itu. Foto jaman dulu. Sekarang, aku hanya berhubungan dengan Adam."

"Hah," Devita menghela napasnya kasar. "Kau pikir aku bisa kau bodohi?! Levelku jauh di atasmu. Pasang matamu baik-baik, lihat kertas ini."

Devita menyodorkan pada salah satu anak buahnya untuk memberikan kertas itu pada Desi.

"Apa ini?" ujar Desi membolak-balik kertas tersebut.

Tanpa tahu, Devita mendekat lalu menampar pipinya membuat Desi meringis seketika. Tidak main-main, cetak lima jari langsung terlihat jelas di pipi Desi.

"Tante, kenapa aku di tampar?"

Sudah tadi Bella tambah Devita. Apa tidak bonyok wajah cantiknya. Wajah itu modalnya mengait pria-pria dompet tebal.

"Berhenti memanggil ku Tante! Memecahkan kepalamu sekarang juga aku bisa. Baca itu baik-baik!" geram Devita.

Sabar, tidak ada kata sabar dalam kamus seorang Devita.

Setelah membaca singkat, bola mata Desi membulat tak percaya.

"Adam mandul? Hahaha ...," Desi malah tertawa terbahak-bahak.

Di atas ranjang, stamina Adam bahkan tak ada habisnya. Rahim Desi saja serasa penuh dan hangat oleh cairan pria itu.

"Aku tahu, tante. Tidak menyukaiku, tapi sungguh miris. Hanya untuk memisahkan kami. Tante, membuat surat mengada-ada begini."

"Kau pikir aku bercanda?" tanya Devita. Sebelah alisnya menukik tajam.

"Apa karena otakmu itu penuh oleh selangkangan pria hingga kau tidak bisa membedakan mana surat palsu dan asli?"

Deg.

Desi mematung, tapi hanya sebentar. Kembali ia menggeleng. Optimis Devita berbohong padanya.

"Tante, tidak perlu berbuat seperti ini. Apa susahnya menerima aku sebagai menantu. Toh, kita sama-sama wanita kedua dalam hidup suami kita."

"Mimpi saja kau! Tidak akan pernah aku biarkan itu terjadi! Kasta kita berbeda, bitch! Aku lebih terhormat darimu!" teriak Devita.

Napasnya menderu karena amarah. Paling, benci ia di banding-bandingkan. Apalagi dengan Aline, Mommy Leo.

"Terserah mau kau percaya atau tidak! Intinya, Adam itu mandul! Selamanya dia tidak bisa memiliki keturunan! Mau sampai pecah rahim mu itu menampung spermanya tidak akan terjadi apa-apa!"

"Jadi, bisa di pastikan! Anak yang kau kandung bukan milik Adam!"

Seseorang di balik pintu menjatuhkan ponselnya ketika pintu dimana Devita dan Desi berada terbuka lebar olehnya. Ia mendengar semua kebenaran tentang dirinya, tentang Desi, wanita yang ia cinta bahkan untuk Bella, istri sahnya saja cinta itu tak ada.

"Mom, jadi ... Aku cacat?"

Adam ambruk terduduk di lantai. Kakinya seketika lemah tak bertenaga. Siapapun berada di posisi ini, pasti merasakan dunianya runtuh seketika.

Devita menutup matanya. Ia lupa, tadi kan dirinya menghubungi Adam saat pria itu di jalan pulang setelah menyelesaikan urusan yang seharusnya di urus Leo. Devita memang menyuruh Adam datang, tapi tidak menyangka putranya itu tiba di waktu yang tidak seharusnya.

Di rumah sakit.

Bertepatan di lorong, Leo memblokade jalan Brian membuat pria yang membawa kantung besar berisi makanan dan buah-buahan untuk Bella itu keheranan. Ya, Brian memutuskan kembali lagi.

"Leo, ada apa?"

Mata Leo bagai laser. Jika bisa, tubuh Brian mungkin sudah berlubang karena tatapannya itu.

"Kau mau menemui Bella?" datar Leo.

Brian mengangguk. "Ya, aku membawakannya mangga muda. Wanita hamil muda bisanya sangat suka ini. Juga beberapa makanan," kata Brian tersenyum ramah.

Leo angguk-angguk, Percayalah, kekesalannya sudah mencapai tahap akhir.

"Berikan padaku."

"Oh, tidak perlu. Biar aku sendiri mengantar--"

"Dokter," panggil Leo.

Entah lah, ia hanya sembarang memanggil. Tanpa tahu, yang ia panggil dokter spesialis tulang atau orthopaedi yang menangani kakinya.

"Saya Tuan. Ada apa ya?" tanya sang dokter ramah setelah mendekat pada Leo. Ia baru saja keluar dari ruang operasi.

"Coba, tolong jelaskan pada laki-laki ini. Bella tidak bisa di jenguk sembarang orang saat ini bukan?" tunjuk Leo pada Brian yang makin bingung.

Padahal rasa pria itu, Bella baik-baik saja tadi. Kenapa jadi seketat itu penjagaannya?

Sang dokter yang sudah botak di tengah itu. Mengaruk kepalanya. Ia ikut bingung, mata Leo sudah seperti lampu disko kedap-kedip. Mengajak sang dokter bekerja sama pada kebohongan dibuatnya.

'Kutu satu ini pokoknya harus ku singkirkan,' batin Leo.

"Tuan, mata anda kelilipan atau anda sakit mata kah?"

Leo memelototi dokter tersebut. Brian yang akan mengintip ekspresi Leo di buat berhenti karena perkataan dokter kolingan Leo itu.

"Oh, i-iya, benar tuan, siapa namanya?"

"Brian," sahut Leo cepat.

Mulut Brian terbuka akan bicara tertutup kembali.

"Iya, Tuan Brian. Nona Bella tidak bisa di ganggu dulu. Di karenakan, ada observasi tambahan untuk kakinya."

'What the hell!' batin Leo.

Padahal salahnya sendiri memanggil sembarang dokter, Bella hamil bukan patah tulang. Tentu saja, dokter kandungan menanganinya.

Dokter itu juga tidak tahu duduk masalah sebenarnya. Berakar pada kecemburuan Leo. Kepala pria itu bahkan sudah panas rasanya melihat kedekatan Bella dan Brian tadi.

"Kaki? Kenapa dengan kaki Bella? Kandungannya baik-baik saja kan?"

Wajah blasteran Brian berganti kepanikan. Leo sigap menarik ujung lengan jas pria itu. Sebelum Brian ambil langkah seribu ke ruangan Bella. Ketahuan dong, Leo berbohong.

"Apa hamil?" bingung sang Dokter.

'Tidak bisa di biarkan. Pria ini benar-benar meresahkan,' kesal Leo dalam hati.

Mengalahkan Adam, kecil untuk Leo. Tapi, Brian akan sulit, bukan takut. Pria itu setara dengannya dari segi fisik dan keuangan. Bonusnya lagi, kaki Brian kuat tidak seperti kakinya yang betah tidur.

Tanpa permisi, Leo merebut kantung milik Brian.

"Bella baik-baik saja. Sudah, sana kau pulang!" usir Leo.

Kursi rodanya berjalan otomatis ke arah ruangan Bella. Meninggalkan dokter dan Brian yang saling pandang.

"Kau mau kemana Leo? Bukannya Bella tidak bisa di temui?" tanya Brian. Masih belum menyerah rupanya.

'Sial!'

"Kesana," tunjuk Leo. Tanpa melihat yang ia tunjuk arah kamar mayat.

"Ke kamar mayat?" lagi, Brian bertanya.

"Ya, kenapa?! Kemana pun aku pergi, bukan urusanmu! Dasar gatal!" umpat Leo sembari menjauh.

Pria itu lalu bersembunyi di balik pilar. Ia bernapas lega. Brian akhirnya pergi setelah sempat berbincang dengan dokter kolingan Leo tadi. Kepala seseorang menyembul di antara pundak Leo.

"Tuan, anda melihat apa?"

Bug!

"Aduh!" rintih Revan. Leo memukulkan kantung tadi di kepala pengawal setianya itu.

"Sialan! Kau membuat aku terkejut, bodoh!" maki Leo.

Bukan takut hantu, tapi kamar mayat memang sedikit ngeri bagi Leo.

"Maaf, Tuan. Saya heran saja," ujar Revan mengelus kepalanya yang berdenyut.

"Kebetulan kau disini. Ini, tugas mu, buang sampah ini!"

Kantung milik Brian berpindah pada Revan. Pengawal Leo itu mengintip isi di dalamnya. Ada makanan dari salah satu restoran terkenal.

"Kenapa di buang tuan? Ini masih fresh kelihatannya."

"Memang masih fresh. Baru di beli pria gatal itu!"

Jawaban ketus Leo membuat dahi Revan berkerut.

"Pria gatal, siapa Tuan?"

"Sudah lah, jangan banyak tanya! Kau mau makan saja."

Revan mengangguk. Kebetulan ia lapar. Tapi ia teringat, Leo belum sarapan sedari pagi.

"Tuan, apa anda ingin saya belikan sarapan? Bukannya anda belum makan sedari pagi," tanya Revan.

Tidak melihat Leo yang mendongak ke atas melihat sesuatu berwarna hijau bergelantungan. Liur pria itu membeludak memenuhi mulutnya.

"Aku tidak lapar. Kau tolong ambilkan itu untukku! Entah kenapa aku sangat ingin makan buah yang membuat gigi ngilu itu," tunjuk Leo.

Mangga muda, maksudnya.

Mata Revan membulat. Bukan memperhatikan buahnya tapi melihat sarang penyengat di pohon yang di maksud Leo.

1
Rohimatul Amanah
Luar biasa
Cicih Sophiana
cerita nya aq suka banget thor...
tanda terima kasih aq kasih bintang lima ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️
Baby Ara 🤎: Makasih kakak/Whimper/
total 1 replies
Kasut Sekolah
taunya udah mau end
poeryarzinkmgt
akhirnya bahagia
Baby Ara 🤎: Iya kak, makasih udah baca cerita ini /Smile/
total 1 replies
Maya Ellydarwina
sukaaaaaa banget dgn cerita nya,seru dan lucu, panjang umur sehat selalu Thor 🥰🥰🥰
Baby Ara 🤎: Amin ... Makasih kak/Whimper/
Kalau berkenan, ikuti cerita Ara yang lain ya/Chuckle/
total 1 replies
aRwanA
wah tamat juga bhagia selalu leo
Baby Ara 🤎: Iya kak, triplet kan udah lahir/Chuckle/
total 1 replies
Nayi Siti
triplet welcome
Baby Ara 🤎: Iya, kak/Chuckle/
total 1 replies
D_wiwied
waah tamat beneran kah, kasih bonchap laah y yaaaa /Smile//Smile/
D_wiwied: siaaapp ditunggu selalu kisah2 selanjutnya yaa
Baby Ara 🤎: Walah, udah tamat kak, wkwkwk/Chuckle/
Rencana mau bikin cerita Revan dan Kalana. nanti triplet, Leo dan Bella juga ada disana/Smirk/
total 2 replies
Cicih Sophiana
makin seru...
ˢ⍣⃟ₛ 𝙺͢𝚊𝚗𝚊𝚢𝚊͎͛ʸʳ♑
akhirr yg happy ❤️🍰
Rivaldo Valdo: 👍👍👌ye
Baby Ara 🤎: follback dong/Grin/
total 7 replies
As Lamiah
wah tamat juga setelah sekian lama nunggu up mu tour 😘
Baby Ara 🤎: Makasih kak udah mau baca cerita ini/Pray/
total 1 replies
ˢ⍣⃟ₛ 𝙺͢𝚊𝚗𝚊𝚢𝚊͎͛ʸʳ♑
sama plekk ketpelk uni mah😈
ˢ⍣⃟ₛ 𝙺͢𝚊𝚗𝚊𝚢𝚊͎͛ʸʳ♑
mbanyanginna ngakakk oii klean🤣🤣🤣
ˢ⍣⃟ₛ 𝙺͢𝚊𝚗𝚊𝚢𝚊͎͛ʸʳ♑
heleh mas Revan mlh dpt jackpot
ˢ⍣⃟ₛ 𝙺͢𝚊𝚗𝚊𝚢𝚊͎͛ʸʳ♑
semuaa ad swbabna,si jahat tdk tetiba jadi jahat krn semuua ad sebabnya,
ˢ⍣⃟ₛ 𝙺͢𝚊𝚗𝚊𝚢𝚊͎͛ʸʳ♑
ngeri2 sedep y
ˢ⍣⃟ₛ 𝙺͢𝚊𝚗𝚊𝚢𝚊͎͛ʸʳ♑
tros kelemahanmo opo🙄
ˢ⍣⃟ₛ 𝙺͢𝚊𝚗𝚊𝚢𝚊͎͛ʸʳ♑
hadewhh emang Dy bikim takott,😈
Reni Anjarwani
doubel up thor yg banyak
dian hr
bayi nya twins apa triple ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!