NovelToon NovelToon
Danyang Wilangan

Danyang Wilangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Mata Batin / Roh Supernatural
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: neulps

RONDHO KANTHIL SEASON 2

4 tahun setelah tragedi yang menjadikan Desa Wilangan tak berpenghuni. Hanum masuk usia puber dan kemampuan spesialnya bangkit. Ia mampu melihat kejadian nyata melalui mimpi. Hingga mengarah pada pembalasan dendam terhadap beberapa mantan warga desa yang kini menikmati hidup di kota.
Hanum nyaris bunuh diri karena setiap kengerian membuatnya frustrasi. Namun seseorang datang dan meyakinkannya,
“Jangan takut, Hanum. Kamu tidak sendirian.”

CERITA FIKTIF INI SEPENUHNYA HASIL IMAJINASI SAYA TANPA MENJIPLAK KARYA ORANG LAIN.
Selamat membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon neulps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tersudut

Kartika dan Mahesa berpamitan pada Mirandani dengan berat hati. Mereka ingin terus menemani perempuan itu tapi tak bisa abai pada tanggung jawab melanjutkan misi. Mirandani bahkan butuh waktu cukup lama untuk menenangkan keduanya hingga berhasil terbujuk untuk segera berangkat sebelum terdengar kokok ayam pagi hari.

Kemudian dua orang itu beraktifitas seperti biasa. Mahesa berangkat ke sekolah. Kartika mengemudi ke studionya. Sedangkan Febri sudah Mahesa laporkan sedang izin cuti pada Fatma.

“It’s show time!”

Kartika melajukan mobil merahnya dengan santai. Membelah hiruk pikuk jalanan kota sambil bernyanyi-nyanyi gembira membayangkan akan bertemu Mirandani lagi. Hingga euforianya ambyar saat seorang pengemudi ojol menyenggol kaca spion mobilnya bagian kanan hingga sempal.

“Eh! Eh! Eh!” sengak Kartika sambil sedikit melongokkan kepala keluar jendela. Pengemudi ojol yang mulanya kabur itu akhirnya menepi di jalanan sepi setelah Kartika mengejar dengan kecepatan penuh sambil terus membunyikan klakson.

Kartika mendengus kesal. Ia turun dari mobil lalu meludahkan permen karetnya dengan kasar. Kaki mengentak menuju pengemudi ojol yang juga turun dari motor. Tanpa membuka helm, pria berpostur tinggi gempal dengan tangan kanan terkepal itu tiba-tiba melesat cepat ke tempat Kartika sambil mengayunkan tinjunya.

“Shit!” umpat Kartika. Ia lebih gesit mendahuluinya dengan tendangan telak di perut si pria hingga tubuh gempalnya terdorong mundur dan tinjunya tak mengenai Kartika.

“Lagi-lagi oknum ojol, nih?” sindir Kartika, muak. Dirogohnya stun gun dari saku jaket lalu ia setrumkan di dada pria yang mau menyerangnya lagi itu.

Pengemudi ojol yang mengantarkan wanita hamil ke rumah Nyi Dasih tempo hari langsung ditangkap Mahesa dan Febri setelah keluar gang karena Hanum cepat mengirim pesan melalui HP wanita yang dirasukinya itu. Dan sekarang Kartika dihadapkan pada oknum serupa. Hal itu membuatnya jadi makin waspada untuk tak memercayai mereka. Karena mungkin saja banyak di antara mereka yang menjadi anak buah Nyi Dasih dan dedengkotnya.

“Pasti ada yang kasih perintah, kan?” tanya Kartika sambil menangkis dan memukul. “Kasih tahu namanya!”

Pria itu justru bergeming. Hanya mendesis lirih sambil menahan rasa sakit akibat beberapa sengatan stun gun di badan. Namun anehnya, pria itu tak juga tumbang. Kartika mengernyit heran.

“Kamu pasti ikut ritual kesaktian?”

Mendengar itu, si pria langsung melotot nyalang. Kartika menyeringai karena dugaannya benar. Tapi kemudian raut wajahnya menegang, geram. Karena ia tahu, kesaktian yang mengandung ilmu hitam itu punya banyak tujuan. Selain sebagai pertahanan diri jika sewaktu-waktu dijahati, mereka juga bisa berbuat semena-mena layaknya preman. Dan lebih berbahayanya lagi, kemampuan abnormal itu bisa menjadikan mereka sebagai predator untuk berganti-ganti pasangan.

Kartika yang kepalang geram tak lagi buang waktu. Disengatkannya stun gun secara membabi buta. Di titik-titik vital yang bisa membahayakan nyawa. Tapi karena kesaktian si pria, Kartika yakin tak akan sampai membunuh lawannya.

Hingga hasil dari kerja keras Kartika muncul setelah beberapa saat kemudian. Si pria tampak lemas, tak sanggup lagi mengayunkan tangannya. Kaki gemetaran, terhuyung-huyung, lalu ambruk dan jatuh pingsan.

“Sialan lo!” maki Kartika di sela sengal napasnya.

Kartika mengedar pandang. Tak ada satu pun orang berlalu lalang. Dirasa aman, ia periksa badan dan motor si pengemudi ojol. Sayangnya nihil. Kartika tak menemukan HP, dompet, maupun tanda pengenal. Tak habis akal, Kartika mengambil secarik karcis parkir di sebuah mall. Dan setelah menghubungi rekannya di kepolisian, Kartika lantas melanjutkan perjalanan.

Selama itu, Kartika tak serta merta merasa aman dan nyaman. Pasalnya, ia melihat sebuah motor besar ditumpangi dua pria berpakaian serba hitam terus melaju di belakang mobilnya. Bahkan saat ia berhenti di sebuah mini market, ke SPBU, dan mencoba mengambil jalan memutar, motor itu terus mengikutinya.

“Oke! Lo jual, gue beli!”

Kartika tancap gas. Tak mau buang waktu menuju studio yang berjarak sedikit lagi. Sesampainya di sana, Kartika berlari masuk dengan mengenakan masker dan topi. Tanpa menoleh ke belakang, ia tutup pintu depan. Tak lama kemudian keluar lagi melalui pintu samping dengan mengendarai motor sport merah hitam.

Gadis itu tampak tangguh dengan setelan rider-nya dilengkapi helm full face yang memperlihatkan kegagahan. Deru motor yang garang juga membuatnya kian terlihat sangar. Ia lajukan motor besarnya dengan lihai. Menyusuri jalanan kota yang ramai hingga ke jalan-jalan lengang. Dan benar saja, dua pria tadi masih terus menguntitnya sampai sekarang.

Tak lama kemudian motor dua pria itu memepet motor Kartika. Meski tanpa melakukan penyerangan, pria-pria itu membuatnya cukup risih. Dan laju motor mereka berhasil menggiring motor Kartika ke suatu tempat. Hingga tibalah mereka bertiga di sebuah kompleks bangunan terbengkalai yang dipenuhi ilalang dan material berserakan.

Motor para penguntit melaju di depan lalu mengerem dadakan. Membuat motor Kartika mau tak mau berhenti juga. Si pria di boncengan segera turun lalu berjingkat menghampiri Kartika. “Turun lo!” titahnya sambil mengacungkan jari telunjuk.

Kartika turun tanpa melepas helm. Dengan gesit ia menghindar ke samping saat pria itu mengayunkan tinju secara tiba-tiba. Dipukulnya balik lengan gempal itu lalu menendang perutnya.

“Jadi ini tujuan kalian buntutin gue dari tadi?”

“Lo harus kami lenyapin hari ini juga!”

“Gue salah apa sama kalian?”

“Karena lo udah lancang ngerusuhin kehidupan majikan kami!”

Pria pembonceng juga turut menyerang Kartika. Gadis itu dikepung dua pria kekar bersamaan. Selama beberapa lama, serangan yang bertubi-tubi membuat stamina dan pasokan oksigen di paru-parunya menipis. Hingga tiba-tiba—

PRAKK!!

Helm Kartika dipukul cukup keras dari belakang. Badannya limbung lalu jatuh berlutut. Tendangan mengarah ke depannya. Ia tahan dengan kedua lengan. Kemudian satu tendangan tepat mengenai punggung. Terdesak. Ia dikeroyok oleh orang baru—rekan dua pria itu.

Tendangan demi tendangan mengenai beberapa bagian tubuh Kartika. Ia berteriak marah. Lalu membuka helmnya. Dan sontak tiga lawannya terperanjat.

“Siapa lo?!”

“Lo bukan cewek itu!”

“Brengsek!”

Dwi melotot nyalang penuh amarah. Ditariknya retsleting jaket lalu mengeluarkan baton stick dari saku dalam. Dengan sisa tenaganya ia ayunkan senjata itu dengan membabi buta. Mengenai bagian tubuh tiga lawan dengan sembarangan. Tanpa peduli pukulannya kena di mata, mulut, dan leher mereka. Ketiganya tumbang, mengerang-erang.

Dwi sampai di ambang batas kemampuannya lalu limbung—hilang kesadaran.

“DWIII!!”

Suara dua pria yang Dwi kenal yang terakhir ia dengar.

***

Media sosial gempar!

Pengejaran hingga pertarungan Dwi yang dikeroyok tiga pria di tempat sepi rupanya tersiar secara live di akun IG pribadinya. Bukan hanya dari kamera HP yang disembunyikan secara rapi, tapi juga berkat beberapa kamera kecil yang terpasang di bagian-bagian motor sport Kartika dan juga kacamata berkamera. Semua itu demi mengumpulkan bukti rekaman video untuk menguak para peneror Kartika.

Raihan yang diberi tahu Nayla untuk menonton live Dwi seketika murka. Ia menyeret Eka dari tempat kerjanya menuju lokasi pengeroyokan Dwi. Lalu gadis itu dibawa ke rumah sakit dengan segera.

Kartika yang bergegas menyusul ke rumah sakit kontan mendapat omelan Raihan. Ia tak menyangka anak angkatnya selama ini berhubungan dengan Kartika dan timnya untuk mengusut kasus besar yang melibatkan orang-orang yang punya jabatan. Eka bahkan kena semprot juga karena ikut terlibat dan tak memberi tahu dirinya.

“Ini amanah dari Bubu—maksudku Kak Mira, untuk melibas tuntas warga Desa Wilangan yang hidup nyaman di kota dan masih melakukan praktik ilmu hitam ajaran guru mereka.”

Raihan tercekat. Mendengar nama Mirandani disebut membuatnya tergemap. Ia pun berusaha menenangkan diri selama beberapa saat.

“Om—eh anu, Yah...” Eka buka suara, “Kami merasa nggak bisa diem aja karena orang-orang jahat itu coba mencelakai anak-anak panti asuhan juga. Jadi tolong maafin kami yang nggak minta izin dulu karena takut nggak Ayah izinin.”

Raihan mendengus lelah. Ia kemudian mengangguk pelan sambil menepuk bahu Eka dengan penuh perhatian. “Oke, Ayah paham.”

Raihan menoleh ke arah Dwi yang matanya masih terpejam. Dadanya berdesir nyeri melihat pipi, dahi, dan lengan gadis itu lebam kebiruan. Gigi mengerat, tangan terkepal erat, tatapan mata menghunjam. Lalu ia berdiri dengan cepat.

“Aku harus pergi. Kalian jagalah Dwi.”

Kartika dan Eka saling pandang lalu mengangguk mantap. Raihan mengentak kaki keluar ruang rawat VIP Dwi sambil merogoh saku celana lalu mengeluarkan HP dari sana.

“Bawa semua anak buahmu ke kantor saya sekarang juga!” ujar Raihan pada penerima teleponnya.

1
Ali B.U
lanjut
Andini Marlang
makin seru ...💙💙💙💙💙

apa kabar ka ..... insyaa Allah selalu sehat juga sukses karya2 nya 🌺 🤲aamiin ......
Ali B.U
next
Lyvia
suwun thor u/ upnya
Ahmad Abid
lanjut thor... bagus banget ceritanya/Drool/
Lyvia
suwun thor u/ upnya
Ali B.U
next
Lyvia
suwun thor u/ upnya
Ali B.U
next
reska jaa
wahhh.. masih sempat up.. thank you👌
Lyvia
suwun thor u/ upnya
Ali B.U
next
Yulia Lia
lanjut thoor
reska jaa
bagus cerita muu thour.. di lanjut 🥳🥳
n e u l: terima kasih /Pray/ siapp /Good//Smile/
total 1 replies
Lyvia
suwu thor u/ upnya, matrehat
n e u l: sami-sami /Pray/ matur suwun juga terus mengikuti
total 1 replies
Ali B.U
apa yang terjadi sama Pak Dirman.?

lanjut
n e u l: masih misteri ya pak /Joyful/
total 1 replies
Lyvia
lagi thor
Ali B.U
next.
Ali B.U
next
Lyvia
suwun thor u/ upnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!