Cinta seorang ibu untuk sang buah hati bukan lah sesuatu yang bisa di ukur dengan apa pun, Seorang wanita membesarkan putri nya dengan perjuangan nya sendiri, ia rela melakukan apa pun agar sang putri tetap hidup dan bahagia bersama nya.
Meninggalkan cinta sekaligus ayah dari janin yang kandung, harus wanita ini lakukan, ketika cinta tidak di restui untuk mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22 - Mengundurkan Diri
Tanpa Bryan sadari sejak tadi Steffi mendengar dan melihat apa yang sudah terjadi. Saat ia akan menemui Bryan di kantor nya, ia tidak sengaja mendengar percakapan Bryan akan menemui Jane untuk membicarakan tentang anak. rasa penasaran mendorong Steffi untuk mengikuti laki laki itu.
Fakta Bryan pernah bersama Jane wanita yang bekerja di perusahaan Bryan membuat Steffi terkejut.
"Jika anak itu adalah anak Bryan, Maka Bryan akan kembali bersama wanita itu, tidak, itu tidak boleh terjadi, Karena aku yang harus menikah dengan Bryan."Gumam Steffi.
Saat Bryan sampai ke rumah, Ia melihat Bu Mery dan Steffi tampak duduk berbicara. Bryan yang sedang tidak memiliki mood untuk bicara pun lekas akan masuk ke dalam kamar.
"Bryan." Bu Mery memanggil Bryan berhenti. Bryan pun menatap ibu nya tanpa bertanya.
"Duduk disini, Mama mau bicara."Kata Bu Mery. Bryan pun menghela nafas sebelum berjalan ke arah ke arah ibu nya.
"Apa benar kamu pergi menemui wanita itu lagi?." Tanya Bu Mery. Bryan terkejut mendengar ibu nya bisa tahu ia pergi menemui Jane.
"Apa lagi yang kamu harapkan dari wanita itu, dia pergi meninggalkan kamu saat kamu sedang melawan sakit mu." Ucap Bu Mery.
"Aku tidak mengharapkan nya Ma, tapi ada anak diantara kami, kemungkinan Jane hamil saat ia berpisah dengan ku." Kata Bryan.
"Kamu percaya?, dia bahkan pergi dengan laki laki lain saat itu. Bagaimana kamu bisa berfikir kalau itu adalah anak mu. Sudah lah Bryan kamu harus lebih pintar dan bijak menerima nya, Sudah ada Steffi yang cantik dan siap memberikan kamu keturunan, jangan kamu sia sia kan."Ucap Bu Mery.
"Aku akan berhenti setelah melakukan tes DNA, jikalau dia memang bukan anak ku."Ucap Bryan.
Bu Mery menghela nafas kesal melihat putra nya yang kekeh, namun pada akhir nya ia setuju karena ia merasa yakin itu bukan darah daging putra nya.
"Iya, Mama setuju kalau itu membuat kamu puas."Balas Bu Mery.
"Iya ma, Aku mau istirahat dulu." Bryan pun lekas mengakhiri pembicaraan dan masuk ke dalam kamar.
Mendengar Bu Mery setuju tentang tes DNA membuat Steffi Khawatir.
"Tante, Bagaimana kalau itu memang anak nya Bryan."Tanya Steffi Khawatir.
"Tenang saja sayang, Tante percaya itu bukan anak Bryan, lagian kalau itu memang anak nya Bryan, Bryan pun tetap akan menikahi kamu, wanita itu sudah tidak pernah diinginkan Bryan."Bu Mery mencoba menenangkan Steffi yang khawatir akan posisi nya akan tersingkirkan.
•••
keesokan harinya.
Bryan ke kantor dan melihat Kursi Jane tampak kosong. Kenny pun tampak mengerti apa yang di pikirkan bos nya.
"Hei, dimana nona Jane?." Tanya Kenny pada Manager divisi Jane.
"Nona Jane mengundurkan diri dari perusahaan tuan, Surat pengunduran diri tadi diantarnya pagi hari." jawab nya.
Mendengar itu Bryan pun kembali melangkah masuk ke dalam ruangan nya.
"Apa yang akan kita lakukan bos?." Tanya sekretaris Kenny.
"Dia pikir bisa menghindari ku dengan mengundurkan diri dari perusahaan ini, aku tidak akan melepaskan dia sebelum tahu semua kebenaran nya."Ucap Bryan.
Ditempat lain. Jane duduk bersama Pak Erwin.
"Jadi kamu selama ini bekerja di perusahaan nya Bryan?." Ucap Pak Erwin saat mendengar alasan Putri nya mengundurkan diri dari perusahaan besar itu. Karena sangat sulit untuk bisa masuk ke sana.
"Pa, Apa yang akan terjadi kalau Bryan tahu kalau Kya adalah anak nya?." Tanya Jane tampak sedih tidak bersemangat.
"Sudah lah, jangan terlalu menuruti dia, jangan biarkan dia tes DNA."Kata Bu Lily yang tiba tiba datang.
"Tapi dia pasti tidak akan diam, kalau menurut Papa, lebih baik biarkan saja, biarkan dia tahu kebenaran nya."Ucap pak Erwin.
"Ah Papa itu, Buat apa, Jane sudah susah payah membesar Kyana, buat apa lagi di persatukan dengan dia. "Bu Lily sangat tidak mendukung keputusan suami nya.
Hal itu membuat Jane bimbang memikirkan ia harus bagaimana kalau Bryan kembali.
aku kasih tau ya brian, mamamu yang menyebabkan kamu dan jane berpisah. mamamu dulu sebenarnya sudah tau kalau jane mengandung anak kamu. bahkan mamamu yang mengusir kedua orang tuanya jane dari rumahmu supaya menjauh dari kamu, brian.