NovelToon NovelToon
Kansha

Kansha

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Epik Petualangan / Dunia Lain
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nico Queen

Mereka menyebutku misterius, setelah aku bertemu dengan sosok misterius yang berada di hutan misterius.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nico Queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rahasia Berdua

Malam itu, aku kembali merasakan kegelisahan yang sama. Suara dengkuran halus anak-anak panti asuhan terdengar dari ranjang ranjang disekitarku, tapi pikiranku terus berputar.

Aku memutuskan untuk melakukan rutinitasku, menyelinap keluar dan menjelajahi kota. Dengan hati-hati, aku membuka jendela kamar, mengintip sejenak untuk memastikan semua aman.

Malam di Jakarta terlihat tenang, lampu-lampu jalanan memancarkan cahaya keemasan yang memberi kesan hangat di kegelapan.

Aku melangkah keluar dengan hati-hati, menyusuri atap-atap rumah panti asuhan.

Seperti biasa, aku terbang di atas jalanan Jakarta, memperhatikan aktivitas malam yang sibuk. Ternyata memang, kekuatan warisan dari kura-kura Legendaris lebih kuat dari biasanya. Energi sihir dalam diriku terasa meluap-luap, seolah-olah beradaptasi dengan dunia baru ini.

Tiba-tiba, aku melihat sebuah bus besar yang oleng di jalan raya. Aku terbang mendekat dengan cepat, memastikan tidak ada yang melihat wajahku. Bus itu hampir menabrak tiang lampu, dan aku tahu aku harus bertindak cepat.

Meskipun awalnya aku ragu, apakah aku bisa menahan benda yang beratnya berkali-kali lipat dariku, tapi aku harus mencoba.

Aku melesat ke arahnya, dan menahan bus itu seketika. Aku menutupi wajahku tentunya hanya dengan baju yang aku gunakan saat ini. Seketika bus itu berhenti, aku langsung pergi.

"Sungguh luar biasa," gumamku pada diri sendiri, merasakan adrenalin yang masih mengalir dalam tubuhku. "Kekuatan ini benar-benar hebat di sini."

Saat aku kembali ke panti, ketika aku sampai di jendela kamarku, aku melihat sesuatu yang aneh. Jendelanya tertutup. Dengan hati-hati, aku berusaha mencari jalan lain untuk masuk.

Aku mengitari bangunan dan menemukan pintu belakang yang sedikit terbuka. Ketika aku masuk, aku terkejut melihat Kanaya berdiri di sana, menunggu dengan tangan di pinggul dan alis terangkat.

"Kanaya?" tanyaku terkejut.

"Kansha, aku melihat semuanya," katanya dengan nada serius namun bercampur penasaran.

Aku terdiam sejenak, tidak tahu harus berkata apa. "Apa maksudmu?"

"Aku melihat kamu terbang keluar jendela. Kenapa kamu tidak pernah memberitahuku kalau kamu bisa terbang dan punya kekuatan seperti itu?" tanya Kanaya, suaranya sedikit gemetar.

Aku menghela napas. "Aku tidak ingin membuatmu khawatir, Kanaya. Sihir ini, kekuatan ini... aku tidak tahu kenapa lebih kuat di sini. Aku hanya ingin membantu orang tanpa membuat kekacauan."

Kanaya menatapku dengan mata berbinar. "Jadi, semua cerita tentang Eldoria itu benar?"

"Ya, benar. Eldoria memang ada, dan aku harus kembali ke sana untuk membantu teman-temanku. Tapi di sini, kekuatan sihirku terasa lebih besar, lebih mudah digunakan," kataku sambil tersenyum kecil.

"Jujur aku kecewa, karena berarti selama ini ketika aku menceritakan Eldoria kau tidak percaya padaku" ucapku dengan mengalihkan pandangan.

"Kansha, bukan beg-"

"Kalau begitu mudah saja, aku tidak perlu berbicara apapun lagi karena percuma saja hanya membuang waktuku saja" aku memotong ucapannya.

"Kansha, kumohon dengarkan aku dulu" kanaya meraih tanganku dan menatapku.

"Kamu tidak akan mengerti, karena tentu saja siapapun tidak akan percaya dengan sihir. Tidak ada sihir di dunia ini, dan orang-orang hanya akan mengiraku bodoh jika aku percaya hal itu" ucap Kanaya.

"Kamu masih mendengarkan kata-kata orang itu? Tidak ada gunanya Naya" aku memalingkan wajah lagi.

Kanaya mengangguk, tampak terkesan dengan merasa bersalah. "Aku minta maaf Kansha. Itu luar biasa, Kansha. Tapi aku masih punya banyak pertanyaan. Dan kenapa kamu tidak pernah menggunakan kekuatanmu di dinas perlindungan anak?"

Aku kini menatapnya. "Di dinas, aku harus berhati-hati. Tidak ada yang tahu tentang sihir, dan aku tidak ingin menimbulkan kepanikan. Tapi di sini, di malam hari, aku merasa lebih bebas untuk menggunakan kekuatanku."

"Sepertinya itu sudah menjawab semuanya, sekaligus kekecewaanmu" ucap Kanaya tersenyum lebar.

Kanaya tersenyum lebar. "Kalau begitu, bisakah aku ikut melihatmu beraksi lagi suatu malam nanti?"

Aku menggeleng. "Itu terlalu berbahaya, Kanaya. Aku tidak ingin kamu terluka. Tapi mungkin, suatu hari nanti, aku bisa menunjukkan lebih banyak hal padamu."

Mungkin aku sendiri terlalu kejam memaksakan orang lain memahamiku, sedangkan Aku tidak bisa memahaminya.

Kami tertawa bersama, mencoba meredakan ketegangan yang ada. Aku merasa lega telah berbicara jujur dengan Kanaya, meskipun masih banyak yang belum dia ketahui.

Kami kembali ke kamar sebelum dilihat orang-orang, mencoba tidur kembali meskipun aku tahu pikiranku masih penuh dengan kekhawatiran tentang Eldoria dan cara untuk kembali ke sana.

...----------------...

Pagi itu, seperti biasa, kami berkumpul di ruang tengah panti asuhan untuk menonton berita pagi. Televisi yang cukup besar menampilkan berbagai berita dari seluruh penjuru kota Jakarta. Suara presenter terdengar jelas, memberikan informasi terbaru tentang kejadian-kejadian penting.

"Berita pagi ini, penampakan sosok misterius yang menyelamatkan sebuah bus dari kecelakaan hebat di jalan raya Jakarta. Siapakah dia? Banyak spekulasi beredar, apakah ini benar-benar manusia super atau hanya kebetulan belaka?" presenter tersebut berbicara dengan antusias, dan kamera bergeser ke rekaman CCTV yang menunjukkan bayangan samar sosok yang sedang menyelamatkan bus.

Aku merasa jantungku berdebar kencang, tetapi berusaha untuk tetap tenang. Aku melirik Kanaya yang duduk di sebelahku, dan dia hanya tersenyum kecil, mencoba menyembunyikan kegembiraannya.

"Itu pasti manusia super! Aku ingin bertemu dengannya!" seru salah satu anak panti asuhan dengan semangat.

"Ya, itu pasti keren banget kalau kita bisa lihat dia beraksi lagi!" timpal anak lainnya.

Aku hanya tersenyum, mencoba untuk tidak menarik perhatian. Tapi di dalam hatiku, aku tahu bahwa aku harus lebih berhati-hati. Sihirku mungkin kuat di dunia ini, tetapi itu juga berarti risiko untuk ketahuan lebih besar.

Sepertinya dunia ini memang tidak mengenal sihir, dan itulah mengapa dunia ini bisa sangat maju di bidang teknologi.

1
Bening
semangat untuk mu
Teteh Lia
1000 tahun 😱
Teteh Lia
kebayang indahnya...
Tini Timmy
jiwa petualangan kansha sangat lah kental


lanjut.
semangat nulis nya kk/Smile/
Tini Timmy: sma"/Smile/
Nico queen: Tentu,
Makasih kak dukungannya
total 2 replies
Tini Timmy
semangat nulisnya kk
Tini Timmy
lanjut kakak/Smile/
Bening
semangat up nya..
2 iklan za sayang
Nico queen: Siap, makasih kak
total 1 replies
Bening
pengen punya nenek kayak nenek seruni
Bening
semoga harapan khansa menjadi kenyataan
Bening
penasaran dgn identitas nenek seruni sebenarnya
Tini Timmy
lanjut kakak/Smile/
Tini Timmy
waduhh
Tini Timmy
nenek seruni baik banget/Smile/
Tini Timmy
wahh nenek seruni bisa baca pikiran kali ya
Tini Timmy: maklum kalau nenek" mah/Facepalm/
Nico queen: Hanya insting seorang nenek kolot😅
total 2 replies
Aegis Aetna
di buat layar tempat dipisah kak, di bawah, di sini.
Aegis Aetna: yoi, sama-sama.
Nico queen: Siap kak, makasih masukannya🙏.
total 4 replies
syro
matap tetap semangat menulisnya
Aegis Aetna
subcreb dulu, nampaknya seru.
Nico queen: Siap kak, makasih udah mampir
total 1 replies
Tini Timmy
semangat nulis nya kk/Smile/
Nico queen: Siap kak/Drool/
total 1 replies
Bening
3 iklan + 1 bungga
semangat...
Nico queen: Woa makasih banyak kak
total 1 replies
Bening
suara siapa ini ?
Nico queen: Kira-kira siapa kak/Grin/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!