Kim Da Mi harus menikahi Yoo Jae Suk, cucu dari presdir Yoo yang sudah berjanji pada kakeknya. Meskipun perasaannya masih tersisa untuk aktor tampan Wi Ha Joon.
Akankah dia mampu menekan perasaannya pada aktor tampan itu, sedangkan dia harus tetap bekerjasama dengannya untuk menangani Rumah Pelangi miliknya?
Yuk simak ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RatihShinbe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 13
"Hallo eonni? Kamu sedang apa? " tanya Yu Na dari telpon.
"Aku sedang tidur" jawab Da Mi.
Yu Na terheran, karena tak biasanya dia tidur di jam itu.
"Kakak baik-baik saja? Kau terdengar sedih?" Yu Na khawatir.
"Tidak, aku hanya kelelahan. Kami baru saja menggarap ladang" Da Mi bangun dengan cepat dan merubah nada suaranya.
"Tidak bagaimana, tadi kamu sangat terdengar sedih, ada apa? Seseorang membuatmu sedih?" Yu Na diperhatikan oleh Ha Ni, Yu Ri dan Mirae.
"Tidak, tidak ada... " Da Mi berusaha menyembunyikan.
"Ahhh, pasti si Dong Ju datang ke rumah dan ibunya marah lagi pada eonni kan? Biar aku marahi dia" Yu Na hendak menutup telpon.
Kebetulan Dong Ju datang membawa semangka.
"Itu Yu Na? " tanya Dong Ju.
Da Mi mengangguk, Dong Ju meminta telponnya.
"Yu Na, kau bekerja dengan baik di sana ya! " ucap Dong Ju.
"Hei, bajingan. Kamu jangan ganggu eonni ku, jangan biarkan ibu mu menghinanya lagi! " seru Yu Na.
Dong Ju menjauhkan ponsel dari telinganya, dia mengerutkan dahinya, bertanya apa yang terjadi.
Da Mi tersenyum bodoh.
"Aku menjawab telpon saat bangun tidur" ucapnya.
Dong Ju menatap mata Da Mi yang sembab.
"Haa, aku takkan mengganggu dia. Sudah ya! " jawab Dong Ju kemudian menutup telponnya.
"Kenapa di tutup, aku belum selesai bicara dengan Yu Na" Da Mi hendak menelpon lagi.
Dong Ju duduk di dekat kaki Da Mi.
"Ada apa? Kamu nangis? " tanya Dong Ju seraya mengusap pipi Da Mi.
Tapi Da Mi malah memukul kepalanya.
"Pergilah, aku tidak apa-apa! " ucap Da Mi sambil pergi melangkahinya.
Dong Ju menghela sambil tersenyum kesal.
"Jelas-jelas kamu nangis, kenapa pura-pura tidak apa-apa? " Dong Ju mendekat.
"Ibu mu keluar rumah mencari mu, jangan sampai dia lihat kamu di sini" ucap Da Mi setelah minum dan melihat ibu Dong Ju dari jendela.
Dong Ju mengintip.
"Biarkan saja"
Dong Ju menarik lengan Da Mi kemudian memeluknya. Da Mi terdiam di dadanya.
"Katakan siapa yang membuat mu menangis? " bisik Dong Ju.
Da Mi mengingat pembicaraan Ha Joon dengan Hyun Jin di telpon. Seketika dia menangis lagi. Dong Ju mengusap kepalanya.
Da Mi tak mengatakan apapun, dia hanya menangis di pelukan Dong Ju sampai akhirnya terdengar suara ibu Dong Ju memanggilnya.
"Pulanglah, aku sudah lebih baik" ucap Da Mi.
Dong Ju menatap Da Mi dan dengan lembut mengusap pipinya.
"Aku akan kembali lagi nanti, jangan menangis lagi ya" ucap Dong Ju.
"Pergilah! " Da Mi berbalik hendak ke kamar.
Dong Ju pergi.
Tapi Da Mi memikirkan Ha Joon.
"Bersyukurlah Da Mi, belum terjadi apapun antara kalian. Kau sudah tahu niatnya sebelum kau menerima hatinya" gumamnya menguatkan diri.
Kemudian dia menutup kepalanya dengan bantal.
"Tapi sialnya aku sudah menyukainya...... "
Teriak Da Mi sekencangnya. Dia juga menendang-nendangkan kakinya ke udara.
"Aishhh, sialan! " seru nya lagi.
Da Mi bangun dan menatap dirinya di cermin.
"Ok, kau sudah tahu kalau Wi Ha Joon tidak benar-benar menyukaimu. Jadi kau jangan sampai menunjukkan bahwa kau sudah mulai menyukainya. Kau bahkan harus melupakan perasaan mu. Fokus pada proyek Rumah Pelangi mu ok! "
Da Mi bicara dan menguatkan dirinya. Bertekad untuk tak membiarkan dirinya mudah termakan rayuan Ha Joon.
Setelah beberapa hari, Wi Ha Joon datang ke Busan saat Da Mi bekerja di ladangnya..
Ha Joon melambai dari kejauhan dekat mobilnya. Da Mi menyipitkan matanya, di belakang Ha Joon ada Dong Ju yang juga berjalan ke arahnya.
Da Mi melambaikan tangannya.
"Dong Ju aaah....! " teriak Da Mi.
Wi Ha Joon terheran, bukan dia yang dipanggilnya, tapi orang lain.
"Yaaa! " seru Dong Ju.
Ha Joon berbalik, menatap Dong Jung yang tampan memakai seragam polisi hendak mendekat.
Da Mi dan Dong Ju bicara agak jauh dari tempat Ha Joon yang tak mau turun ke ladang karena kotor.
Ha Joon hanya bisa melihat mereka yang bicara cukup lama. Dia terheran kenapa Da Mi terlihat acuh terhadap kedatangannya.
"Apa dia tak senang aku datang? " gumam Ha Joon
"Pria itu... " Ha Joon mulai berpikir Da Mi dan Dong Ju berpacaran.
Tak lama kemudian, Da Mi dan Dong Ju mendekatinya.
"Kamu sudah datang! " seru Da Mi dengan menutup dahinya dengan topi Dong Ju.
"Hai! " senyum Ha Joon masih terlihat riang.
"Aku sedang sibuk, Dong Ju akan menunjukkan tempatnya padamu" lanjut Da Mi.
Da Mi memberikan topi Dong Ju.
"Pergilah! " ucap Da Mi, seraya menepuk punggungnya.
Ha Joon merasa diabaikan Da Mi.
"Ayo, ikut aku" ajak Dong Ju.
"Nanti aku ke rumah mu kan? " Ha Joon masih ingin bicara.
Da Mi menatapnya sejenak.
"Tentu saja" jawab Da Mi dengan senyum.
Ha Joon senyum senang, dia masuk ke mobil dan menyuruh Dong Ju untuk masuk juga. Mereka pun pergi.
Da Mi menatap kepergian mereka, kemudian dia kembali bekerja.
Tapi dia berhenti setelah mendapatkan pesan dari Mirae. Da Mi langsung menelponnya.
"Kenapa kau tanyakan tentang itu? " tanya Mirae.
"Tidak, hanya bertanya" ucap Da Mi yang bertanya dengan siapa saja Ha Joon berteman.
"Dia cukup baik, banyak teman yang sering datang untuk mendukung. Tapi.... ada satu yang spesial" Mirae berhenti sejenak saat seseorang meminta berkasnya.
"Siapa? " Da Mi penasaran.
"Bukan wanita, tenang saja... " Mirae menggodanya.
"Mirae.... aku serius" Da Mi menghela.
"Dia dekat dengan hyung nya, Hyun Jin, sekaligus managernya. Selain itu aku tidak tahu" jawan Mirae.
"Ohhh" Da Mi sudah tahu itu.
"Heiii, kau berhasil mendapatkan informasi dari ku, sekarang bantu aku" Mirae meminta imbalan.
"Apalagi? aku akan membujuknya, dia sedang di sini" Da Mi sudah tak heran dengan permintaan Mirae.
"Hahahha, kau benar-benar pengertian Da Mi. Saranghae.... " Mirae menjelaskan permintaannya.
Da Mi menjawab akan mencoba meminta Ha Joon melakukannya.
Da Mi menutup telponnya kemudian pulang.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=>>