NovelToon NovelToon
TERLANJUR TERLUKA

TERLANJUR TERLUKA

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor
Popularitas:148.9k
Nilai: 5
Nama Author: SiswantiPutri

Maya dan Rangga adalah pasangan suami istri yang menjalin pernikahan karena cinta. Menghabiskan waktu dengan kehangatan dan keharmonisan walaupun tanpa adanya anak. tapi itu hanya 'awalnya' sebelum salah satu dari mereka menemukan cinta lain.

Rangga yang mulai jengah dengan hubungan tanpa tujuan perlahan terkecoh dengan hadirnya sosok baru. Pengganti istrinya yang membutuhkan perhatian lebih dari semua orang karena memiliki tubuh yang rapuh. Sosok baru yang merupakan adik kandung istrinya sendiri.

Setelah Maya tersisihkan dari keluarganya, apa pada akhirnya dia juga terbuang dari hati suaminya? Kembali mengalah pada sosok yang menjadi pemenang di hati semua orang sejak kecil!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiswantiPutri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34

Aku terdiam menatap jalan raya, sejak tadi tak ada yang membuka suara. Bahkan aku sendiri memilih membisu, bersama Tasya yang kini memegang erat sebelah tanganku. Semakin dekat jarak antara tempat tujuan, hatiku di liputi perasaan tak menentu. Berdebar cukup kencang entah apa maksudnya aku tak tau.

Kepulangan ini, tak pernah ku harapkan sebelumnya. Tapi dengan cara ini aku bisa melihat wajah terakhir Papa, sosok yang ternyata masih mengkhawatirkan kehilanganku. Harusnya dia tak perlu melakukan itu, perbuatannya malah membuatku bersalah. Aku tak mau seperti ini.

Aku hanya ingin bebas, tanpa tekanan.

"Kita sampai." ucap Mas Rangga. Menoleh sekilas kemudian keluar dari dalam mobil.

"Mbak Maya baik-baik saja?"

"A--Aku gak siap."

"Tenangkan hati Mbak dulu, setelah itu kita keluar. Aku akan bersama Mbak, di sini masih ada aku." Tasya mencoba memberiku ketenangan, tapi ucapan itu tak sepenuhnya menghilangkan rasa yang bergemuruh pada area dada. Rasanya masih tak tenang.

Aku menghela nafas berat beberapa kali, memejamkan mata beberapa saat kemudian terbuka menatap area pemakaman.

"Ayo Tasya."

"Mbak sudah baikan?"

"Selama aku di sini, aku gak akan pernah Baik. Jadi Ayo selesaikan semuanya agar aku bisa pergi dari tempat ini. Aku gak bisa lama-lama di sini, rasanya aku kesal dan marah secara bersamaan. Aku gak bisa mengendalikan hatiku jika lebih lama tinggal di sini." tuturku.

***

Kakiku mendekat pada segerombolan orang berbaju hitam. Aku terhenti dengan jarak yang sedikit jauh, mengamati sebuah tanah yang sudah membukit dengan jenazah terkubur.

Aku terlambat, Papa sudah menyatu dengan tanah. Tak ada alasan lagi tetap di sini, mungkin sebaiknya aku pergi. Tak ada gunanya tinggal lebih lama lagi di tempat ini Tasya.

"Ayo Tasya."

"Eh, Mbak Maya gak ke sana?"

"Sudah terlambat, ayo pulang---"

"Tunggu Maya." cegat Mas Rangga, aku menyentak tanganku yang tak sengaja dia pegang. Menatapnya tajam kemudian memalingkan pandangan dengan bibir menghela nafas pelan dari balik cadar.

"Jangan menyentuhku Mas."

"M--Maaf aku minta maaf."

"Aku dan Tasya pulang."

"Tunggu, setidaknya ke sanalah untuk mendoakan Papamu. Kalau kamu keberatan di lihat mereka, kita bisa menunggu hingga pemakaman sepi. Kita sudah sejauh ini."

Luka masalalu membuatku menjadi tak berperasaan, aku sadar tindakanku ini melukai Papa yang sudah tak bisa melihat dunia. Dia pergi untuk selamanya karena mencariku, tapi yang ku lakukan justru bersikap abai dengan kepergiannya. Aku, mungkin sudah menjadi anak yang durhaka. Rasanya aku keterlaluan.

"Baiklah."

"Terimakasih."

Aku melirik sekilas, kemudian menatap hamparan pemakaman yang mulai sepi. Hawa dingin menusuk dengan angin yang menyentuh kulit wajah. Aku termenung beberapa saat, hingga netraku terkunci pada dua orang yang terlihat saling menguatkan di depan sana.

Mama dan Naya!

"Aku fikir dia sudah meninggal."

"Naya memiliki umur yang panjang, dan dia berhasil bertahan hingga saat ini. Siapa yang tau takdir, Om Hardi yang justru terlihat bugar lebih dulu pergi dari pada dia yang sudah sekarat sejak awal. Keajaiban dunia." timpal Mas Rangga, terlihat tenang dan tak terusik.

"Dia siapa Mbak?"

Tasya mungkin tak bisa membendung rasa penasaran, aku bisa melihat matanya memicing menatap dua orang yang aku perhatikan cukup intens sejak sampai di sini.

"Dia orang yang mengambil segalanya dariku. Keluarga bahkan suami. Dan aku gak bisa bertemu mereka. Aku gak punya kekuatan."

"Astaghfirullah, jahat sekali dia. Apa dia pelakor yang merebut kebahagian Mbak Maya? Benar-benar keterlaluan. Dia gak punya hati!"

"Iya dan dia adikku."

"ASTAGHFIRULLAH HALADZIM." Tasya memegang dada, menggeleng pelan melihat Naya dengan mata meneliti. Wajahnya menahan kesal, mengunci pandangan pada keduanya. Aku menghela nafas beberapa kali.

"Maya..." lirih Mas Rangga.

"Siapa laki-laki yang tega menduakan Mbak Maya? Seberapa sempurna wujudnya hingga dia bisa mempermainkan Mbak Maya? Bahkan aku gak bisa melihat kelebihan adik Mbak itu, aku bukannya ingin membela Mbak Maya karena ku anggap kakak sendiri. Tapi aku bisa melihat kondisi adik Mbak gak lebih dari perempuan lemah yang butuh perhatian ekstra. Apa suami Mbak menyukai beban keluarga?"

Aku tersenyum tipis melihat amarah itu, Tasya. Dialah adik yang kubutuhkan selama ini, dialah sosok yang ku harapkan membuatku lebih bersemangat untuk hidup. Dia adalah pengganti Geral, jika dia masih hidup. Mungkin sekarang aku akan menjawab, aku bersedia menikah dengannya kalau dia memintaku menjadi pendamping hidupnya kelak.

Sekarang aku tersadar, sosok yang selalu bersamaku dari awal hanyalah Geral. Walaupun dia sempat membuatku kecewa, tapi detik-detik kesadaranku. Tangan itu ku rasakan melindungi tubuhku saat ledakan mobil terjadi.

'Geral...'

***

Flashback On

"BUKAN INI YANG AKU INGINKAN GERAL." aku berteriak histeris, terisak pelan saat mobil sudah membentur pembatas jalan. Memejamkan mata beberapa saat hingga tubuhku terasa remuk saat membentur air.

BYURRRR.

Rasanya mati rasa, bersamaan dengan oksigen yang tiba-tiba menipis karena air yang memasuki paru-paru. Aku berusaha mempertahankan kesadaranku, mencoba membuka kunci mobil saat kami tenggelam.

Aku tak mau berakhir dengan cara ini. Aku ingin memulai hidup yang lebih dari pada ini, bukan kembali menyedihkan karena mengalah pada takdir dengan berita yang tersiar kalau aku mati dengan cara bunuh diri begini.

Dengan sisa kesadaran aku memecahkan kaca jendela, tak peduli dengan kondisi tangan yang sudah mengeluarkan darah dan tercampur dengan air. Bahkan air mata pun tercampur jadi satu. Mengucap syukur beberapa kali saat kaca mobil pecah, hanya menyisakan beling yang menempel pada setiap sudutnya.

Geral!

Sebelum benar-benar keluar, aku meraih tangan Geral, menariknya bersamaku untuk keluar dari mobil. Senyum tipis itu ku lihat walaupun samar, hingga tiba-tiba tangannya terulur, memeluk tubuhku dari samping sebelum terdengar sebuah ledakan keras. 

DUARRRR.

"Maaf, dan aku mencintaimu."

Pernyataan cinta itu kembali ku dengar, bersama rasa panas yang terasa pada sebagian tubuh. Tanganku bergetar pelan dengan darah yang sudah bercucuran, kepala yang berdengung dan kedua mata yang mulai memberat tak bisa menahan kesadaran.

'Aku mati di sini.'

Flashback Off

***

"Aku suami yang mencampakkan Maya, berselingkuh dengan adiknya dan menalaknya di rumah kami sendiri." jujur Mas Rangga.

Ucapan itu menyadarkan ku dari kilasan masa lalu. Pandanganku tertuju padanya, menatap wajah itu yang tampak pucat dan putus asa.

"Ja--jadi--"

"Aku dan Maya dulunya adalah pasangan suami istri, hingga akhirnya aku berselingkuh."

PLAK

Aku tertegun melihat Tasya memberikan tamparan pada Mas Rangga. Wajah Tasya memerah menahan amarah yang meluap.

"Jangan menginjakkan kaki di kampung kami. Aku gak sudi melihat pria tukang selingkuh."

"Ada apa ini? Dan siapa perempuan yang menamparmu Mas?" tanya seseorang serak.

Suara yang tak ingin ku dengar tiba-tiba menghampiri, menunjukkan wajah yang tak ingin ku lihat lagi. Naya dan Mama, keadaan ini membuatku harus melihat keduanya. Dalam pemakaman salah satu dari mereka yang kini sudah pergi. Rasanya aku belum siap.

Bersambung

Instagram: siswantiputri3

Facebook: Siswanti putri

1
Ervina Pratyahastri
Luar biasa
Akbar Razaq
jangan satu ginjal harusnya kamu kasih dua duanya biar sempurna kamu menebus kesalhan.mu pada Maya.😁 heran gaka ada cara lain apa.enak di naya dong
Akbar Razaq
Helahh...masak kalian maya,geral dan kamu menyusul mau bertengkar di alam ghoib?
Akbar Razaq
Yah...ternyata Geral yg nolong Maya sedang depresi berat.
Smoga selamat tp makin panjang nih cerita
Akbar Razaq
keren maya.biarkan tangan Tuhan yg bekerja tinggal tunggu hasil akhirnya.
berusahalah utk ttp bahagia
Akbar Razaq
ini si Naya sdh mao modar saja masih jadi perusak rumahtangga kakaknya padahal darah kakaknya hampir tiap saat mengalir di tubuhnya.paraah...hh.
keluarga toxic pergi saja maya.
Akbar Razaq
Pingin aku geprek tu mulut suami dan adik laknatnya sdh mau terkubur juga masih berbuat dosa metasa jadi korban lagi.
Weni Munadhiroh
mana) anju
Tabina Rubi
lanjut kak
Elok Pratiwi
buruk
aca
g setuju mereka balikan ksih mYa jodoh lain
Jue
Aku harap Tasya tidak terluka seperti Maya kelak , Kerana memutuskan suatu hubungan tanpa berfikir panjang .
Anonymous
rada meragukan hub karel-tasya....ada kisah kah dibalikny...
Jue
Rangga kamu sentuh atau tidak Naya tak ada beza bagi ku kerana kamu tetap pernah curang dan paling menjijikkan sekali dengan adik ipar sendiri yang hukumnya haram bermadu ketika di dunia , Tidak masalah kalau kamu sudah tidak lagi mencintai Maya masa tu kamu boleh aja berterus-terang kemudian bercerai cara baik kenapa harus curang terlebih dahulu ,
Maya telah bahagia Hidup di kampung perangai mu tidak berubah memaksakan kehendak sehingga sanggup memfitnah Maya , Bukannya berubah tapi sikap mu semakin menjijikkan ,
Aku harap setelah Maya dapat harta warisan maka selamanya Maya dan Rangga tidak bertemu lagi atau pun berjodoh kembali , Jodoh Maya biarlah orang lain jauh dari lingkungan manusia-manusia toksik seperti Naya , Ibu mu dan juga Rangga .
Nurhayati
oooh jd CRT na NaYa iRi ma MaYa toh
Chintya Wijaya
bulet thorr alur cerita mu bosen baca ny
Queen kayla
si Rangga benar" menakutkan thor
Mesra Turnip
pengen tak'colok mata si ranggong ini, dulu aja songong, sekarang licik, maaf Thor, geram aku. sungguh outhornya hebat ! sehat dan bahagia slalu ya !
Jue
Tasya sepatutnya fikir dahulu untuk bersama dengan Doktor Karel , Kerana dia sepupu Lastri yang terlalu banyak makan budi dengan keluarga tersebut , Aku takut nanti Tasya makan hati .
Adi Nugroho
kayaknya Rangga sudah tahu keadaan Maya yg sekarang dengan luka bakar yg ada d tubuh Maya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!