Terjerat Om CEO

Adhitama's Hotel, tempat di mana kini diadakannya sebuah pernikahan antara Arsen dan juga Key.

Tepatnya di aula. Kini para tamu undangan sudah banyak yang hadir memeriahkan acara pernikahan sang CEO dari Adhitama Groups. Elang dan Arsen memang mengundang beberapa teman bisnis dan rekan kerja mereka. Tak lupa Elisia yang mengundang teman-teman arisan sosialnya dan para karyawan yang bekerja di perusahaannya.

Arsen menggeram kesal karena selama acara berlangsung, entah sudah berapa banyak pria yang menggoda istrinya itu. Hey apakah mereka lupa bahwa yang mereka goda adalah istrinya!

"Senang dibilang cantik sama semua orang?" Arsen berkata dengan ketus. "Pamer dada di hari pernikahan?" Arsen membuka jas miliknya, lalu membungkus gaun istrinya dengan jas kebesaran.

"Om apaan sih? Model gaun indah Key jadi tidak kelihatan! Lagipula Key memang sangat cantik dan menggoda! Dada Key juga sangat indah. Lalu kenapa hah? Apa masalah buat om?"

Arsen menatap tajam istri kecilnya itu, membuat nyali Key ciut seketika. "Biar bagaimanapun kamu istri saya mulai sekarang. Tidak boleh ada yang sembarangan melihat aset milikku, sampai sini paham babygirl?"

"Kontrak!"

"Istri tetaplah istri, ikuti saja apa yang saya katakan." Arsen kembali mendekap pinggang Key yang kini terbungkus rapi oleh jas berwarna hitam miliknya.

"Aneh! Dasar om Arsen aneh!"

"Begitu caramu berbicara pada suamimu? Berbicaralah yang manis."

"Iya suamiku sayang, suami tuaku uhuk-uhuk! Kok marah sih..." Key memonyongkan bibirnya seolah meledek, lalu mencium pipi Arsen dengan terpaksa.

"Tidak perlu mencium saya juga!" Bukan apa-apa masalahnya Arsen tidak ingin Key tau bahwa saat ini Arsen tengah menahan rasa salting ingin berteriak sekencang-kencangnya!

"Om semakin aneh, dasar om Arsen sinting!"

"Diamlah!"

Key tersenyum seraya memeluk jas milik Arsen. Sebenarnya Key senang karena Arsen sangat perhatian. Ia suka ketika Arsen bersikap posesif padanya.

Apalagi di sepanjang pernikahan mewah mereka berjalan hari ini, Arsen selalu mendekapnya dengan kelembutan. Mungkinkah ini awal yang bagus untuk memulainya? Ya ampun Key jangan terlalu percaya diri!

"Ngapain tiba-tiba om perhatian sama Key? Om suka ya sama Key?" Wajah Key dibuat sesombong mungkin hingga lawan bicaranya nampak kaku.

"Ih om jawab! Om Arsen suka sama Key?" Key mendesaknya.

"Suka? Saya hanya menjaga nama baik keluarga. Tidak lucu jika orang berkomentar buruk tentang pernikahan kita yang tidak mesra." Arsen menggerutu panjang lebar.

"Ohh...." Jawab Key seolah tak percaya.

"Jangan gr!" Tegas Arsen. "Tapi kamu boleh anggap saya suka denganmu hari ini. Kamu tau kan, jika hari ini sangat spesial untuk pengantin baru?"

Mau membuat Arsen gugup? Oh tidak semudah itu! Meskipun sebenarnya Arsen merasa sangat gugup tapi ia tidak boleh menunjukkan! Arsen akan membuat Key jauh lebih gugup sekarang juga!

"Maksud om Arsen?" Alis Key mengerut.

"Pura-pura bodoh?" Arsen menyeringai seperti serigala lapar yang akan segera mendapatkan mangsanya. "Kita akan bergulat diranjang sebentar lagi."

Deg! Sontak wajah Key memerah padam mendengar perkataan Arsen. Hawa panas dan dingin ia rasakan sekarang.

"Kamu akan keenak-"

"Om Arsen!!" Pekik Key sambil memukuli pria yang baru saja menjadi suaminya itu. "Dasar om mesum nyebelin!"

"Kamu akan melebarkan kakimu tanpa sehelai benang-"

"Om Arsen!!" Key berteriak hingga airmatanya berlinang. Key terlalu kesal dengan candaan Arsel yang sama sekali tidak lucu!

"Oh istriku sayang, kenapa menangis? Apa kau sangat tidak sabar? Kenapa menangis sih sayang?" Kini gantian Arsen yang berbicara dengan setengah meledek.

"Om Arsen nyebelin!!"

"Sini-sini peluk, biar akting kita semakin meyakinkan." Arsen menarik Key kepelukannya dengan mesra. Arsen mengecup kening Key beberapa kali dan mengusap airmatanya yang membasahi pipi.

"Mesum!!"

"Cengeng!!"

Elisia dan Elang tersenyum bahagia melihat betapa mesranya Arsen dan Key didepan sana.

"Akhirnya Arsen mau nikah juga ya sayang." Elisia menatap anaknya dengan terharu.

"Kurasa Arsen telah menemukan yang selama ini ia cari, seseorang yang tepat untuknya." Elang tersenyum tipis.

"Aku tak sabar memiliki cucu, apa aku sudahi saja acaranya sayang? Agar Arsen bisa cepat-cepat membuatkan kita cucu!" Elang sontak mendengus kesal dengan ide gila istrinya itu.

Padahal acara baru berjalan selama beberapa jam dan istrinya itu ingin menyudahinya? Hey! Apakah ia tidak melihat masih banyak para tamu yang datang?

"Bersabarlah sayang, nanti malam kau akan segera melihat putra songongmu itu dewasa." Sinis Elang.

"Apakah kau membicarakan Arsen atau dirimu Elang? Kalian berdua sama saja! Bahkan semu orang pun tau bahwa kalian bagaikan anak kembar." Sewot Elisia.

Elang menatap tajam istrinya, sebelum menarik pinggang istrinya dan berbisik dengan suara parau. "Apakah kau ingin aku hukum Elisia? Ku rasa waktu halanganmu sudah berakhir tiga hari yang lalu, dan kau membohongi suamimu ini selama ini."m

Deg!

"Mommy! Nanti malam Key tidak mau tidur dengan om Arsen mom!" Key berlari menghampiri ibu mertuanya, meninggalkan Arsen yang masih tertawa cekikikan.

"Panggil suamimu dengan benar Key." Key sontak menatap takut pada ayah mertuanya, demi apapun Elang itu sangat menyeramkan.

"Lalu Key harus memanggil om Arsen apa dad?" Key mulai berusaha bersikap tenang menghadapi Elang.

"Mas panggil saya mas mulai sekarang sayang." Arsen langsung menarik Key kedalam pelukannya.

"Aduh kalian ini kenapa sih?" Elisia geleng-geleng kepala melihat tingkah anak dan menantunya.

Namun tak dapat dipungkiri Elisia merasa senang, Arsen putranya yang dingin tak tertolong kini mulai tampak lebih ceria semenjak bertemu dengan Key.

Bahkan Elisia sendiri baru tau bahwa Arsen ternyata sangat jahil dan suka sekali membuat menantunya kesal.

"Ini mom om Arsen mesum banget ih!!" Key berusaha melepaskan pelukan Arsen. Ini om-om satu gak malu apa ya?! Banyak orang woy main peluk-peluk aja!

"Sayang memang kita akan melakukan malam pertama kita kan? Aku benar kan sayang?" Arsen mengecup kening Key berkali-kali membuat istrinya itu mendengus kesal.

Tuhkan benar dugaan Key! Arsen ini om-om yang suka banget cari kesempatan dalam kesempitan! Bahkan Key merasakan tangan Arsen mengelus dengan gerakan yang aneh pada pinggangnya.

"Om geli ih! Lepasin!" Key menggigit tangan pria yang berstatus sebagai suaminya itu, lalu lari memeluk Elisia dengan erat.

"Key gak mau tidur bareng manusia itu mom!" Tunjuk Key pada Arsen yang tertawa seraya mengedipkan sebelah matanya persis seperti seorang pedofil!

"Arsen benar sayang, malam pertama itu tidak buruk kok." Elisia mengelus lembut surai rambut menantunya itu.

"Mommy kok belain mas Arsen sih!"

Blush!

Ya ampun baru dipanggil mas aja, Arsen sudah blushing! Benar-benar ya Key ini berbahaya untuk kesehatan Arsen!

"Ck! Setelah ini Arsen dan Key akan pindah ke mansion milik Arsen." Ucap Arsen yang langsung mendapatkan tatapan protes dari Key dan Elisia.

"Gak bisa gitu dong om! Om butuh persetujuan Key!" Protes Key.

"Anak durhaka! Seenaknya kamu mau memisahkan mommy dengan putri manis mommy!" Elisia ikut protes.

"Arsen hanya ingin menghabiskan lebih banyak waktu berdua bersama Key tanpa gangguan siapapun. Lagipula biarkan Arsen membangun rumah tangga Arsen bersama Key. Iya kan sayang?" Arsen mengedipkan matanya menatap kearah Key.

Blush!

Sepertinya Arsen sedang membalas perbuatan Key.