Dokter Cantik Tuan Psikopat

...༻⌘༺...

Kini Athena sedang beristirahat di kamarnya yang nyaman. Sungguh, dia sangat merindukannya. Rasanya dirinya menemukan surga yang telah hilang.

Namun meski sudah kembali ke kehidupannya, Athena masih tak bisa melupakan Ares. Dia terus penasaran dengan apa yang akan menimpa lelaki itu.

'Apakah dia memikirkanku sekarang? Dia pasti sangat membenciku kan?' Itulah pertanyaan yang tak berhenti menghantui Athena.

'Apa yang kupikirkan? Kenapa aku terus memikirkan psikopat itu? Tidak mungkin aku jatuh cinta padanya kan?' Athena kembali menyadarkan diri.

Suara ketukan pintu berhasil membuyarkan pikiran Athena. Perempuan itu lantas menyuruh orang yang mengetuk untuk masuk.

Ternyata yang datang adalah Ben. Ayahnya Athena itu tampak mengenakan dress milik Bella. Dress tersebut tampak kekecilan di tubuh atletisnya. Ben sekarang sedang dikuasai kepribadian gandanya yang bernama Serena.

"Halo, my dear. Kau baik-baik saja kan?" tanya Serena.

Athena tersenyum. Dia tentu sudah terbiasa melihat ayahnya begitu. Athena juga sudah diberitahu sejak kecil mengenai penyakit jiwa yang diderita oleh ayahnya sendiri. Sebenarnya itulah juga yang membuat Athena meniti karir di bidang kejiwaan seperti sang ibu.

"Aku lebih dari baik, Madam..." sahut Athena. Dari ketiga kepribadian yang dimiliki Ben, Serena adalah favoritnya. Itu karena Serena memiliki naluri keibuan dalam dirinya.

Serena memicingkan mata penuh selidik. "Aku tidak yakin begitu. Sepertinya ada sesuatu yang mengganggumu," tukasnya.

"Oke, kau berhasil memergokiku," tanggap Athena. "Tapi kau tenang saja. Ini hanya sesuatu yang tidak penting," tambahnya.

"Sesuatu yang tidak penting harusnya tidak akan membuat seseorang merasa gelisah," pungkas Serena.

Athena tertunduk. Ia meremas bajunya. Dia terpikir ingin menceritakan yang dirasakannya pada Serena. Toh Serena tidak akan memberitahu ayah atau pun ibunya nanti.

"Bagaimana kalau aku jatuh cinta pada orang jahat? Apa itu adalah hal bagus?" tanya Athena.

Serena tersenyum. Dia lalu menyentuh puncak kepala Athena. "Bagus, tapi bila kau mampu merubah orang jahat itu menjadi orang baik," ujarnya memberi nasihat.

"Tapi bagaimana kalau dia tak bisa berubah?" sahut Athena.

"Apa kau pernah mencobanya? Cobalah dulu, jangan merasa pesimis duluan," tutur Serena.

"Ben? Kau di--" Bella datang. Dia langsung berhenti bicara saat melihat penampilan sang suami.

"Ya ampun, harusnya aku membuatnya tertidur dulu sebelum meninggalkannya mandi," ucap Bella seraya menghampiri Ben yang sekarang sedang dalam kuasa Serena. Dia segera mengajak Serena keluar dari kamar.

"Kau kenapa? Aku sedang bicara dengan cucuku!" protes Serena yang tak mau diajak pergi.

"Biarkan saja, Mom. Aku merasa lebih baik saat bicara dengannya," kata Athena.

"Athena kau harus beristirahat banyak sebelum memberikan kesaksian," sahut Bella.

Athena seketika terdiam. Dia membiarkan Bella dan Serena keluar dari kamarnya.

...***...

Athena sedang berada di mobil. Dia dan kedua orang tua dalam perjalanan menuju kantor polisi. Mereka dipanggil untuk memberikan kesaksian terkait kejahatan Ares.

Orang yang menjadi saksi utama tentu adalah Athena. Dia mengatakan semua kejahatan Ares yang pernah dirinya lihat dan ketahui.

"Saat Ares menawanmu, apa dia pernah menyentuhmu secara paksa atau bahkan lebih dari itu?" Seorang polisi wanita dengan perawakan bugar bertanya dengan aura ketegasan. Papan nama bertuliskan Rebecca tersemat di bajunya.

Athena terdiam. Ia tak langsung menjawab. Dalam sekejap, dirinya mengingat kembali sentuhan Ares. Ia memejamkan mata, dan Athena merasa kalau yang dirinya rasakan saat itu bukanlah paksaan. Gilanya dia selalu menikmati sentuhan Ares, bahkan tak peduli dengan rasa sakit yang dirasakannya.

"Nona Mayers?" panggil Rebecca, karena Athena tak kunjung menjawab.

"Tidak. Dia tak pernah menyentuhku secara paksa. Dia menawanku hanya karena ingin melihat tarian balletku," ungkap Athena. Dia akhirnya memilih merahasiakan hubungannya dengan Ares. Biarkan saja itu menjadi rahasianya dengan lelaki tersebut.

"Oke, kalau begitu." Rebecca selesai mengumpulkan semua kesaksian Athena.

Athena mendengus kasar. 'Aku pasti sudah gila,' rutuknya dalam hati.

Tanpa sepengetahuan Athena, sejak tadi Cody mendengar semua pernyataan perempuan itu. Ia bisa mendengar dari balik kaca dua arah di ruang investigasi.

Athena mungkin mengira hubungan khususnya hanya diketahui olehnya dan Ares. Tetapi dia tak tahu bahwa ada orang ketiga yang mengetahuinya. Orang itu tidak lain adalah Cody. Lelaki tersebut bahkan mendengar bagaimana Ares dan Athena melenguh.

Sebenarnya di awal Cody sempat lupa dengan aktifitas intim yang didengarnya saat bersembunyi di rumah Ares. Tetapi ketika mendengar pengakuan Athena, semua itu langsung muncul dalam ingatannya.

Mata Cody berkaca-kaca. Sungguh, dari semua orang, kenapa dirinya yang harus jadi saksi ketiga rahasia gila itu? Cody lebih bingung dengan alasan kenapa Athena memilih merahasiakannya.

'Kenapa kau berbohong, Athena?' batin Cody seraya menatap pedih ke arah Athena. Dia memandangi perempuan tersebut hingga beranjak dari ruang investigasi.

Catatan Author :

Yang penasaran cerita ayah dan ibunya Athena bisa baca Novel Dokter Cantik Tuan Depresi. Di sana kalian bisa lebih tahu lebih banyak mengenai penyakit kepribadian ganda yang diderita ayahnya Athena.