NovelToon NovelToon
Ketulusan Hati

Ketulusan Hati

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Dosen / Nikahmuda
Popularitas:38.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: desih nurani

Berwajah ayu dan selalu berpakaian syar'i , lemah lembut, taat beribadah dan penurut adalah sifat yang dimiliki oleh seorang gadis bernama Cut Dara Maristha, memiliki darah kental Aceh karena kedua orangtuanya berasal dari Aceh. Gadis pemilik senyuman indah, seindah bulan purnama.

Naas, sebuah kecelakaan mobil merubah hidup Dara tiga ratus delapan puluh persen. Sang pemilik mobil yang menabrak dirinya, meminta agar Dara menikahi suaminya sebagai permintaan terakhirnya. Pria yang memiliki sifat dingin dan sangat membenci wanita alim dan lembut karena masa lalunya.

Apakah Dara akan menerima permintaan terakhir itu? Tidak ada yang tahu rencana besar sang maha pencipta untuk makhluk ciptaannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon desih nurani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4

Takdir tidak akan bisa dirubah oleh manusia, semua sudah diatur dalam sekenario-Nya. Jalani dan nikmati dengan ikhlas, karena dibalik kesedihan terdapat sebuah kebahagiaan yang begitu besar.

...\~Cut Dara Maristha\~...

Jadi semua ini bukan mimpi?

Dara mematap suaminya lamat-lamat. Kenapa mimpi yang ia alami seakan terjadi? Bahkan jantungnya kembali berpacu hebat. Dara memang memimpikan Arham datang dan mengatakan jika dirinya adalah pembunuh Della. Dan itu membuatnya takut setengah mati. Ia bukan pembunuh, bahkan kecelakaan itu terjadi begitu saja. Della lah yang menabraknya saat itu.

Tengah malam tadi, Arham mendatangi rumah Dara. Tentu saja Zahra menerima kehadiran lelaki itu yang notabennya sudah menjadi menantu di rumah ini. Bahkan Zahra juga mengantar Arham ke kamar putrinya dan mengatakan jika Dara sedang sakit. Namun Arham tidak pernah peduli dengan keadaan istrinya itu. Ia hanya ingin memastikan jika gadis itu tak nyenyak tidur. Dan benar saja, Arham terus menyaksikan Dara yang mengigau sepanjang malam. Bahkan lelaki itu tak tidur sampai pagi. Perkataan Arham dalam mimpi Dara tentang tuduhan atas kematian Della bukanlah mimpi belaka, Arham sengaja membisikkan itu saat Dara tertidur. Seolah itu mimpi buruk untuk Dara.

"Apa kau kira ini hanya mimpi?" Tanya Arham bangun dari duduknya. Lalu bergerak pelan menghampiri Dara. Gadis itu beringsut mundur hingga punggunya menyentuh kepala ranjang. Ia juga bergetar ketakutan. Tanganya meremas kuat selimut saat mendapat tatapan membunuh dari Arham.

"Pa--pak Arham kenapa ada di sini?" Dara semakin gugup karena Arham duduk disisinya. Arham tersenyum puas saat mendengar suara Dara yang bergetar. Gadis itu ketakutan. Dengan sengaja, Arham mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah cantik sang istri.

Dara kaget dan tanpa sadar menepis kasar tangan suaminya. Ia tak terbiasa disentuh lelaki asing. Meski saat ini Arham sudah menjadi mahramanya. Namun Dara belum terbiasa dengan lelaki itu.

"Jadi kau tidak ingin aku sentuh huh? Lalu kau lebih memilih disentuh oleh pria lain yang bukan suamimu?" Tanya Arham penuh penekanan. Ia juga tersenyum getir. Bahkan bayangan Dara memeluk lelaki asing kembali terlintas di kepalanya. Membuat amarahnya kembali tersulut.

Dara menyipitkan matanya saat mendengar pertanyaan suaminya. Ia sama sekali tak mengerti ke mana arah pembicaraan Arham.

"A--apa maksud, Bapak?" Tanya Dara terbata. Lalu ia menunduk kala Arham memberikan tatapan tajam. Dara sangat takut dengan tatapan itu.

Arham tertawa getir. "Semua wanita sepertimu sama saja. Sok suci. Tapi hati kalian busuk. Konon berpakaian syar'i. Kalian hanya ingin menutupi kebusukan itu bukan?" Perkataan Arham berhasil membuat Dara terkejut. Sontak Dara mengangkat kepalanya, bahkan dengan berani ia memicingkan matanya pada sang suami. Ia tak terima dengan hinaan yang Arham berikan.

"Bagaimana bisa seorang dosen seperti Anda mempunyai pemikiran dangkal seperti itu? Anda tidak layak menjadi seorang dosen yang seharusnya memberikan contoh baik pada semua orang. Jangan pernah menilai seseorang dari satu pihak saja, karena setiap insan memiliki hati yang berbeda. Dan Anda tidak perlu membawa-bawa hijab dan pakaian dalam hal ini. Memang benar, orang yang berpakaian syar'i bertujuan untuk menutupi kesalahannya. Tapi bukan untuk mengulangi kesalahan itu, justru untuk membenahi diri agar menjadi lebih baik." Jelas Dara panjang lebar dan penuh penekanan. Dara sangat marah saat ini, ia pun menyibak selimutnya dan turun dari rajang. Namun dengan cepat Arham mencekal lengannya.

"Kau pikir bisa kabur dairku huh? Aku tidak akan melepaskanmu, sampai kau benar-benar menderita." Desis Arham mencekal tangan Dara dengan kuat. Membuat gadis itu meringis kesakitan. Karena kesal, Arham melepaskan cekalan itu dengan kasar. Membuat Dara terjatuh kelantai dan tanpa diduga tangan Dara mengenai bilahan kaca.

"Awhhh...." ringis Dara merasakan perih ditangannya. Darah segar pun menetes ke lantai.

Arham terkejut untuk sesaat. Namun sedetik kemudian ia merubah kembali raut wajahnya tanpa ekspresi. Mengabaikan istrinya yang terluka karena ulahnya. Arham bangun dari posisinya dan beranjak pergi. Namun baru beberapa langkah, ia kembali menahan kakinya. Dan berbalik untuk menatap Dara.

"Bersiaplah, kau akan ikut bersamaku." Perintahnya sebelum benar-benar pergi dari kamar Dara.

Dara memejamkan matanya, mencoba untuk menepik emosinya yang tertahan. Ia bangun dari posisinya dan segera mengobati luka ditanganya. Air matanya menetes, merasakan perih yang amat mendalam dihatinya. Ia tak menyangka jika Arham akan sejahat itu. Bahkan lelaki itu menyalahkannya atas kematian Della.

"Astagfirullahal'azim." Ucap Dara seraya menghapus air mata. Ia juga berusaha untuk membuat senyuman, dirinya tak boleh menyerah begitu saja. Pasti ada sesuatu yang membuat suaminya bersikap seperti itu. Dara akan mencoba memahami suaminya dan perlahan masuk ke dalam hatinya. Ia seorang istri saat ini, tentu saja ia memiliki hak penuh atas suaminya.

***

Suara deru mobil memecah keheningan di antara kedua insan yang saling membisu. Tak ada satu pun di antara mereka yang memulai pembicaraan. Dan itu membuat suasana menjadi canggung.

Dara melirik suaminya yang sedang fokus menyetir. Sejak tadi ia ingin berbicara, tetapi ia urungkan niatnya itu. Karena melihat wajah datar Arham. Dara memalingkan wajahnya ke luar jendela, dengan perasaan berkecamuk. Kepalanya juga kembali berdenyut, karena ia belum benar-benar sembuh. Dara bersandar di kursi, kemudian matanya terpejam perlahan.

Arham sempat melirik istrinya yang sudah tertidur. Namun itu tak berlangsung lama. Ia kembali fokus menyetir.

Dara terbangun saat mendengar pintu mobil tertutup. Benar saja, saat ini mereka sudah sampai di tempat tujuan. Yaitu rumah Arham. Dara juga melihat suaminya berjalan dengan cepat memasuki rumah. Ia menghela napas gusar, lalu turun dari mobil. Matanya terus menyelisik rumah milik Arham, ia sangat kagum dengan rumah dua tingkat yang terkesan simpel namun mewah dihadapannya. Sepertinya ia jatuh cinta untuk pandangan pertama pada rumah itu. Karena terlalu fokus memperhatikan rumah, Dara tak menyadari jika suaminya sudah kembali.

"Jangan memandang rumahku seperti itu, rumah ini tidak akan pernah menjadi milikmu." Arham berjalan menuju mobilnya untuk mengambil barang bawaan istrinya. Sepertinya lelaki itu masih punya hati untuk membawakan koper milik Dara.

Gadis itu tersenyum melihat punggung suaminya yang mulai menghilang di balik pintu. Ternyata Arham tak seburuk yang ia pikirkan. Kemudian ia mengikuti jejak suaminya dengan langkah cepat.

"Kamarmu ada di atas, jangan pernah masuk ke kamarku atau pun menyentuh barang pribadiku." Tegas Arham yang baru saja turun dari lantai atas.

Dara tidak terkejut, ia sudah menebak semua ini akan terjadi. Pernikahan mereka juga terbilang dadakan, wajar jika Arham membuat batasan pada dirinya. Meski semua itu tak patut Arham lakukan.

Dara mengangguk paham sambil menatap Arham lekat. Lelaki itu sepertinya begitu enggan untuk menatap Dara.

"Terima kasih, Pak." Ucap Dara melewati suaminya dan bergegas menuju kamar. Arham berbalik, menatap punggung istrinya dengan tatapan yang sulit dimengerti. Kemudian ia pun bergegas menuju kamarnya. Ia sangat lelah.

Dara membuka kamar miliknya perlahan. Betapa takjubnya ia saat melihat seisi kamar. Kamar itu sangat luas dengan nuansa biru yang lebih mendominasi. Juga terdapat ranjang ukuran king size, lemari lima pintu dan beberapa barang dengan harga fantastis. Namun, pandangan Dara terhenti pada sebuah pintu kaca yang terbuka.

Sepertinya itu balkon.

Dara melangkah pasti menuju balkon itu, ia sangat penasaran dengan pemandangan di luar sana. Seketika matanya membulat saat melihat penampakan taman yang begitu indah. Ia tersenyum bahagia, ia selalu bermimpi mempunyai rumah dengan taman indah seperti yang saat ini ia lihat. Berbagai jenis bunga ada di sana. Dara menyukainya.

Saat sedang asik memperhatikan sekeliling. Mata Dara tak sengaja menangkap sosok Arham yang tengah berdiri di balkon kamarnya. Lalu pandangan mereka pun bertemu. Dara sangat terkejut, tatapan itu sangat berbeda dari sebelumnya. Tatapan yang penuh luka. Tersadar akan hal itu, Dara memalingkan wajahnya ke sembarang arah. Ia juga merasakan jantungnya mulai berdegub kencang. Dengan tergesa Dara memasuki kamarnya dan duduk di tepi ranjang. Menyentuh dadanya yang masih berdebar hebat.

"Ya Allah kenapa dengan jantungku?" Dengan polosnya ia mengeluarkan pertanyaan itu. Ia tak menyadari jika dirinya mulai merasakan debaran cinta.

Mungkinkah ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama?

Ah, Dara tidak tahu itu. Ini terlalu cepat untuk jatuh cinta. Selama ini ia tak pernah jatuh cinta pada lelaki asing, karena cinta pertama dan keduanya ia berikan pada sang Ayah dan Abang tercinta. Dara terus menyentuh dadanya, detak jantungnya belum juga normal. Hingga tak menyadari jika saat ini Arham sudah berdiri diambang pintu.

"Kau punya penyakit jantung?"

Dara terperanjat kaget dan langsung bangun dari posisinya. Kini pandanganya tertuju pada Arham yang juga tengah menatapnya tajam. Ah, Dara menyadari sesuatu. Lelaki itu gemar sekali merubah ekspresinya dalam waktu singkat.

"Saya tidak punya riwayat penyakit itu. Apa Bapak perlu sesuatu?" Tanya Dara. Seharusnya pertanyaan itu dilontarkan oleh Arham sebagai pemilik rumah. Dara tidak sadar akan hal itu karena terlalu gugup.

Arham terdiam sejenak. "Aku lapar, bisa kau masak sesuatu?" Tanya Arham tanpa ekspresi.

Dara mengernyit bingung. "Insha Allah saya bisa masak, Bapak mau makan apa?" Tanya Dara dengan tatapan lembut dan senyuman manisnya. Gadis itu terlihat alami dalam setiap tutur katanya dan sikap yang ia tunjukkan. Arham sempat tertegun. Namun dengan cepat ia menepik semua pikirannya. Rasa benci itu kembali hadir dan mendominasi. Menutup semua hal baik yang ia lihat dalam diri istrinya.

"Terserah, asal kau tak menaruh racun dalam makananku." Pungkas Arham yang berhasil melunturkan senyuman di wajah Dara. Lelaki itu pun bergegas pergi. Meninggalkan Dara yang masih terpaku.

"Apa seburuk itu pandangan Bapak terhadap saya? Apa yang sebenarnya Bapak pikirkan?" Beribu pertanyaan ingin sekali ia lontarkan pada dosennya itu. Namun Dara tak memiliki kesempatan itu.

1
siti hartinah
/Smile/
Eny Manies
kenapa karakter dara lemah bgt sihhh...
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻
Johanah Tata
paling benci kalau ada cerita perempuan yang bodoh menjijikkan ngemis-ngemis gak punya harga diri najiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiis banget
Johanah Tata
asli najiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiis ada perempuan seperti dara, menjijikkan sudah tidak dianggap ngemis-ngemis. satu kata najiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiis
Ketawang
Baru usia 19th masih bnyak kesempatan untuk bisa hamil lagi...
Kpn keras kepala bgt nih Dara
Ketawang
nah lho si Della baru 2 minggu meninggal tp Arham sdh rajin bgt cocok tanamnya istri baru
Ketawang
Tanah kuburan si Della aja munkin blum kering,tp si Arham nafsu bgt sama istri barunya...
Benci tp kalah sama nafsunya yg gede🔥🔥
Ketawang
Katakanlah aq bukan wanita sholehah,kalo aq punya suami modelan Arham... Lebih baik aq jadi janda saja😭😭😡😡
Rubiyanti
Luar biasa
Umi Maryam
ih aku ko benci banget yah ama org yg sombong ilmu tinggi jabatan di sen tapi ahlak maines ,kenapa ga kroscek dulu main di tnah org aja .
Ayu galih wulandari
Laki laki ,suami DZOLIM itu cocok buat kamu Arnold semoga kamu masuk neraka 😡😡
Ayu galih wulandari
manusia iblis alex 😜😜😜
Ayu galih wulandari: Maaf maksudnya Arnold manusia iblis itu kakaknya Alex ,mana ada kaka yg nyiksa adiknya 😭
total 1 replies
Ayu galih wulandari
Lanjuuut kak😘😘
Ayu galih wulandari
Lanjuuut kak🤗🤗😘😘😘😘
Ayu galih wulandari
Lanjuuut doong kak Author ,masak ceritanya bgt aja langsung end ke gantung kyk jemuran blm keriiing krg seruuu mana kita tahu kelanjutannya.Hayooo SEMANGAT DOONG kak ...💪💪💪💪💪
Gavra Ariella
Kecewa
Gavra Ariella
Buruk
Ayu galih wulandari
lanjuuut
dalla.dalla
gimane mau 'pulang',kan dia kagak tahu alamat lo udin...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!