Ibrahim anak ketiga dari pasang Rendi dan Erisa memilih kabur dari rumah ketika keluarga besar memaksanya mengambil kuliah jurusan DOKTER yang bukan di bidangnya, karena sang kakek sudah sakit-sakitan Ibrahim di paksa untuk menjadi direktur serta dokter kompeten di rumah sakit milik sang kakek.
Karena hanya membawa uang tak begitu banyak, Ibrahim berusaha mencari cara agar uang yang ada di tangannya tak langsung habis melainkan bisa bertambah banyak. Hingga akhirnya Ibrahim memutuskan memilih satu kavling tanah yang subur untuk di tanami sayur dan buah-buahan, karena kebetulan di daerah tempat Ibrahim melarikan diri mayoritas berkebun.
Sampai akhirnya Ibrahim bertemu tambatan hatinya di sana dan menikah tanpa di dampingi keluarga besarnya, karena Ibrahim ingin sukses dengan kaki sendiri tanpa nama keluarga besarnya. Namun ternyata hidup Ibrahim terus dapat bual-bualan dari keluarga istrinya, syukurnya istrinya selalu pasang badan jika Ibrahim di hina.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Hari ini adalah acara pernikahan Arham, pernikahan yang di gelar sangat mewah. Uang yang di beri oleh Ibrahim waktu itu, benar-benar di belikan Arham daging. Tentang tambahan uang mahar yang di minta oleh calon Arham, Arumi tak tau lagi.
Arumi dan Ibrahim datang ke acara pernikahan Arham namun mereka sepakat untuk hadir ketika akad nikah saja, setelah itu akan langsung pulang. Keluarga mempelai wanita pun datang, Arumi dan keluarganya bersiap untuk menyambut.
Namun tiba-tiba Arumi ingin membuang air kecil, Arumi pun bergegas ke belakang. Selesai dari kamar mandi, Arumi hendak kembali ke depan tapi langkah kakinya terhenti karena mendengar pembicaraan Laras yang sedang menghubungi seseorang.
"--------"
"Tapi kan aku hanya mau pamer emas baru pada Arumi, lagian mereka tak akan curiga kalau kita yang telah mencuri sapi dan kambing ibu" ucap Laras
"--------"
Sambungan telepon pun di putuskan seseorang yang di hubungi Laras, setelah itu Laras pergi dari sana. Arumi kini tau ternyata Laras yang mencuri sapi dan kambing ibunya meski tidak tau siapa yang sudah di ajak Laras kerjasama, karena tadi Laras menyebut dengan kata KITA.
Arumi menepuk jidatnya kenapa tadi tak merekam perkataan Laras, harusnya kan bisa jadi barang bukti. Arumi pun segera ke depan untuk mencari suaminya, Arumi harus menceritakan apa yang tadi di dengarnya pas ke belakang tadi.
"Sayang, kamu lama sekali. Kamu gak kenapa-napa kan?" tanya Ibrahim
"Gak, Mas. Tapi ada yang mau Arumi bicarakan sama Mas, ini sangat penting"
"Nanti saja, kita beri selamat dulu pada Arham dan istrinya"
Di sana rupanya sudah ada Laras dan Arka, terlihat sekali Laras hendak memamerkan emas yang baru di beli dari hasil mencuri. Setelah memberi selamat Arumi dan keluarganya foto bersama, Arumi melihat ibunya seperti terlihat enggan ketika Arumi dan Ibrahim ikut berfoto.
Namun karena banyak tamu undangan ibunya hanya diam saja, tentu tak mau menanggung malu. Apalagi di depan besan barunya, sesi foto pun selesai. Arumi dan Ibrahim memutuskan hendak pulang, tapi sebelum itu Arumi menghampiri Laras.
"Arumi, lihat Mbak punya emas baru. Ini sengaja Mbak beli untuk acara pernikahan Arham" kata Laras dengan menunjukkan kalung serta gelang
"Bagus banget emasnya, tapi sayang emasnya di beli dari hasil mencuri" jawab Arumi dengan menohok
Kedua mata Laras melotot, tentu terkejut mendengar jawaban Arumi yang mengetahui fakta bahwa Laras lah yang telah mencuri sapi dan kambing ibunya. Arumi tersenyum sinis sembari menatap wajah Laras ya g kini terlihat pucat pasi.
Setelah itu Arumi pergi meninggalkan Laras yang tak terima atas apa yang di katakan Arumi, Arumi terlihat senang sekali apalagi melihat wajah Laras dan Arumi yakin pasti Laras langsung mengadu pada seseorang yang di hubunginya tadi kalau Arumi sudah tau fakta soal pencuri sapi dan kambing.
Saat sampai di rumah, Arumi langsung menceritakan pada suaminya apa yang tadi di dengarnya. Namun suaminya dengan bijak menanggapi itu karena tak memiliki bukti tentu tak mau asal tuduh, Arumi juga sedikit menyesal mengapa tadi tak merekam perkataan Laras.
"Nanti kita selidik lagi, Mas juga gak terima kalau hewan yang kita kasih malah di curi. Apalagi ibu menuduh kita" ujar Ibrahim
"Jadi sekarang mau gimana, Mas?"
"Kamu istirahat, jangan jadi pikiran. Masalah ini biar Mas yang urus"
.
.
.
Hari ini jadwal Arumi mengecek kandungannya, Arumi pergi ke dokter bersama suaminya. Tak butuh waktu lama nama Arumi pun di panggil, setelah mengecek dokter juga bertanya apa ada keluhan selama hamil dan dokter juga meresepkan vitamin untuk ibu hamil.
Setelah menebus vitamin di apotek, Arumi dan Ibrahim memutuskan langsung pulang ke rumah mereka. Pulang dari rumah sakit, Ibrahim pamit hendak ke kebun. Karena merasa lelah, Arumi memutuskan untuk tidur siang tapi sebelum itu Arumi mengunci seluruh pintu rumahnya.
Suaminya juga membawa kunci cadangan jadi ketika suaminya pulang tak perlu membangunkan Arumi, saat mencoba untuk tidur justru kedua mata Arumi sulit untuk terpejam. Dengan iseng Arumi membuka aplikasi hijau, melihat status Arka.
Tentu saja isinya semua acara pernikahan Arham kemarin, beralih ke status Laras yang berisi sebuah fotonya di jalan tapi bukan itu yang membuat Arumi terfokus. Melainkan ada tulisan (Jual-Beli Hewan Ternak, Juragan Samsul) disitu juga tertera nomor telepon juragan itu.
Memang tak terlalu jelas, tapi Arumi sangat yakin bahwa Laras dan komplotannya menjual sapi dan kambing ibunya di tempat itu. Arumi dengan cepat men screenshot status Laras, itu bisa jadi bukti dan akan di tunjukan pada suaminya.
Rasa kantuk Arumi menguap begitu saja, Arumi pun memilih untuk bangun dan menunggu suaminya pulang. Arumi sudah tak sabar ingin menyampaikan berita yang di dapatnya barusan, tapi Arumi tak mau mengganggu atau menelepon suaminya.
Setelah menunggu begitu lama bahkan Arumi sudah selesai masak dan mandi, suaminya pun pulang. Arumi menyambut kepulangan suaminya dengan tersenyum manis tak lupa menyuguhkan segelas air minum, Arumi juga bertanya pada suaminya mau mandi atau makan dulu.
"Mas ada yang mau Arumi omongin" kata Arumi setelah mereka selesai makan malam
"Sini, sayang" titah Ibrahim menepuk sofa samping tempatnya duduk
"Mas, Arumi nemuin ini di status Mbak Laras"
Arumi menunjukkan status Laras yang di screenshot nya tadi, Ibrahim mengangguk paham dan sepertinya kenal dengan pemilik jual beli hewan ternak itu.
Tanpa menunda-nunda keesokan harinya suaminya langsung meluncur ke tempat juragan Samsul, awalnya Arumi mau ikut tapi suaminya melarang karena tempatnya lumayan jauh dari rumah mereka. Jadi Arumi manut saja, karena memang demi kebaikan si jabang bayi.
Karena tak ada kegiatan Arumi memilih rebahan menonton film drama, saat asyik melihat setiap adegan di TV tiba-tiba terdengar suara pintu depan di ketuk. Arumi pun bangkit kemudian berjalan menuju pintu, terdengar suara lirih seperti suara ibunya.
Arumi mengintip melalui jendela dan benar saja ibunya tengah berdiri di depan pintu, terlihat tak ada orang lain disitu selain ibunya. Mungkinkah ibunya datang sendirian ke rumahnya, karena penasaran Arumi pun membukakan pintu untuk ibunya.
"Ibu" Arumi langsung mencium punggung tangan ibunya dengan takzim
"Ibu kira kamu tidak ada di rumah" ucap Ibunya Arumi dengan ramah, melihat sikap ibunya tak seperti biasanya membuat perasaan Arumi tak enak.
"Tadi Arumi sedang menonton TV jadi gak denger kalau ada yang mengetuk pintu"
"Suami kamu mana?" tanya Ibunya Arumi yang tiba-tiba masuk ke dalam rumah, Arumi hanya bengong melihat tingkah dan sikap ibunya barusan
happy ending juga....
cerita yg bagus