Mencintai Ipar Ku Sendiri

Brraaakkkk...!!!

Kecelakaan tidak terelakkan yang mengakibatkan seorang pengendara sepeda motor meninggal di tempat dalam keadaan yang mengenaskan. Sepeda motor yang hancur membuktikan bahwa pengendara pun tidak selamat. Dan karena adanya kecelakaan tersebut mengakibatkan ruas jalan di sekitar itu pun macet karena adanya pihak kepolisian yang mengevakuasi korban. Sedangkan sang tersangka yang menabrak pun terluka parah dan harus segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.

"Kog tumben macet banget sih?" gumam Daniel di dalam mobilnya, yang terkena kemacetan cukup panjang.

Daniel biasanya berangkat kerja bersama dengan sang kekasih, tetapi semalam Lia meminta ijin kepadanya untuk berangkat sendiri dengan sepeda motor karena dia ingin mengambil pesanan kue nya di tempat lain yang jaraknya berlawanan dengan kantor. Jika memakai mobil maka akan memakan waktu dan bisa membuat keduanya terlambat sehingga Lia mengendarai sepeda motor sendiri.

Daniel membuka jendela mobilnya ketika melihat seorang Bapak yang berjalan ke arahnya dari tempat kejadian.

"Di depan ada apa Pak? Kog macet begini?" tanya Daniel.

"Ada kecelakaan Mas, seorang wanita naik motor meninggal di tempat." jawab Bapak tersebut.

Setelah mengucapkan terima kasih atas info yang diberikan begitupun sang Bapak yang kembali berjalan, Daniel kembali membenarkan posisi duduknya di dalam mobil sambil menyandarkan punggungnya di kursi.

"Kasihan juga ya." gumam Daniel.

Beberapa saat kemudian, sambil menunggu kemacetan yang sudah mulai berkurang, Daniel merasa sangat gelisah dia merasa tidak tenang dalam duduknya. Dan terdengar suara sirine ambulance yang semakin membuat gusar Daniel.

"Kog perasaan ku gak enak gini ya? Ada apa ini?" batin Daniel.

Tetapi Daniel mencoba menepis perasaannya, dia segera menjalankan mobilnya menuju kantornya karena bersamaan sudah dibukanya jalan setelah korban di evakuasi.

***

Begitu sampai di parkiran kantor, Daniel mengedarkan pandangannya ke arah parkiran sepeda motor dan tidak menemukan sepeda motor yang dia kenali terparkir di sana. Daniel semakin menajamkan penglihatannya tetapi hasilnya nihil.

"Mungkin belum sampai." gumam Daniel karena tidak melihat tanda-tanda Lia yang sudah sampai di kantor.

Daniel segera keluar dari mobilnya dan menuju ke ruangannya. Begitu sampai di ruangan sekretaris di mana Lia biasanya bekerja, Daniel melihat Lia tidak ada dan ternyata benar bahwa Lia belum sampai.

"Lia belum datang ya?" tanya Daniel kepada Tejo yang kebetulan berpapasan dengannya.

"Lah, kan dia tunangan kamu masa iya tanya ke aku." jawab Tejo heran, dan memang maksudnya hanya bercanda untuk menggoda Daniel.

Daniel hanya memutar bola matanya dengan malas karena jawaban Tejo.

"Aku tanya apa jawaban kamu apa." kesal Daniel.

"Dia semalam mau naik motor sendiri katanya mau mampir ambil pesanan kue dulu jadi gak bareng sama aku." lanjut Daniel menjelaskan alasan dia mencari Lia.

Tejo hanya menjawab dengan gumaman saja.

"Bentar lagi mungkin." jawab Tejo akhirnya kemudian berpamitan menuju ke pantry untuk membuat kopi karena dia merasa mengantuk.

Satu jam berlalu Lia belum juga datang dan sudah puluhan kali Daniel mencoba menghubungi dan mengirim pesan tetapi hanya suara operator dan ceklist satu yang dia dapatkan. Daniel menjadi tidak fokus bekerja karena memikirkan Lia.

"Kemana sih? Dari tadi gak diangkat? Malah gak aktif ponselnya?" gumam Daniel sambil terus berusaha menghubungi Lia meskipun jawaban yang dia terima tetap sama dan tidak berubah.

Terlihat Tejo berlari ke arahnya dengan tergesa-gesa. Daniel hanya menatapnya dengan tajam karena tidak suka jika ada karyawan yang berlari-lari seolah sedang bercanda.

"Niel, cepetan ke ruangan kamu! Ada telepon dari resepsionis!" seru Tejo sambil mengatur nafasnya ketika sudah berada di depan Daniel.

Ya, saat ini Daniel sedang berada di luar ruangannya karena berusaha menghubungi Lia yang tidak pernah bisa.

"Memangnya kenapa?" tanya Daniel penasaran tetapi tidak membuatnya segera kembali ke ruangannya.

"Udah buruan ada hal penting!" jawab Tejo sambil mendorong Daniel agar kembali ke ruangannya dengan diikuti olehnya.

Akhirnya Daniel pun mengikuti perkataan Tejo dan terpaksa masuk ke ruangannya meskipun dengan banyak pertanyaan. Dan bersamaan dengan itu telepon di ruangannya kembali berdering dari resepsionis depan.

"Halo.." sapa Daniel begitu mengangkat telepon.

"Selamat Pagi Pak Daniel, ada yang mau berbicara dengan anda." jawab resepsionis dari seberang telepon.

"Ya." ucap Daniel memberikan jawaban dengan menatap Tejo yang berada di depannya dengan penasaran.

"......"

Tejo dapat melihat perubahan di wajah Daniel. Tegang, shock, dan sedih. Tiba-tiba saja Daniel merasa sangat lemas ketika menutup telepon setelah mengucapkan terima kasih kepada seseorang yang sudah memberinya informasi.

Tetapi beberapa saat kemudian.

"Kita ke rumah sakit sekarang." ucap Daniel kepada Tejo.

Daniel segera mengambil ponsel dan kunci mobilnya beserta perlengkapan yang dia bawa dengan diikuti oleh Tejo yang tidak banyak bertanya. Karena Tejo tahu pasti ada sesuatu yang terjadi sehingga Daniel berbuat seperti itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Woow apa lagi ini??? 😱😱