NovelToon NovelToon
Keturunan Terakhir

Keturunan Terakhir

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / spiritual / cintamanis / Persahabatan / Kutukan / Romansa
Popularitas:33k
Nilai: 5
Nama Author: ERiyy Alma

Keturunan Terakhir, mengisahkan perjalanan ke lima remaja dalam mengabdi di suatu yayasan yang menyimpan misteri. Tazkia, si gadis dengan kemampuan istimewanya, kali ini ia berjuang melawan takdirnya sendiri, menjadi keturunan terakhir yang akan jadi penentu untuk anak turunnya. Dia harus mendapatkan cinta sejati. Namun, disisi lain ia tak ingin mengorbankan persahabatannya. Lantas bagaimana Kia menyikapi antara cinta dan sahabat?

Kisah ini adalah kisah lanjutan dari novel sebelumnya, berjudul TEROR BAYI BAJANG. Jika kalian bingung bacanya, disarankan baca novel pertamanya dulu ya. Happy reading yeorobun. 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ERiyy Alma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sembilan

“Lantas Ayah, apa kegunaan kalung ini?” 

“Kalung ini akan menangkal kejahatan makhluk halus yang mengganggu, selain itu kalung ini bisa memberimu kekuatan ajaib, mungkin menjadi pengendali saat keadaan sulit, bukankah itu keren?” Ayah terkekeh saat melihat Kia berdecih. “Pesan Ibu, gunakanlah sebaik mungkin,” imbuhnya lagi. 

“Wah, udah kayak Scarlet Witch dalam film The Avengers Age Of Ultron dong ya,” canda Kia. 

“Ayah serius, jangan bercanda terus. Sebenarnya ibu meminta ayah memberikan kalung ini padamu saat ulang tahun yang ke tujuh belas tahun, tapi sayangnya ayah lupa.” 

“Astaga Ayah, wah… kalau ibu tau pasti ibu akan mengomel, ayah yang selalu pelupa.” 

“Bukan begitu Kia, seperti yang ayah ceritakan tadi. Kutukan itu berasal dari leluhur ibu, jadi yang memiliki kemampuan sama dengan mu adalah ibumu, bukan ayah. Itulah yang membuat ayah lupa.” 

“Minimal khawatir kek sama anak satu-satunya, bisa-bisanya Ayah lupa.” 

“Iya iya maaf.” Keduanya pun tertawa bersama. 

Kia baru ingat percakapan itu, “Kalung, iya kalung,” ucapnya panik, berusaha keras mencapai lemari pakaian. Meski jatuh bangun pada akhirnya ia berhasil meraih gagang lemari. Suara kepala menggelinding masih terdengar jelas, tangan Kia gemetar hebat hingga kotak kayu yang baru saja diraihnya jatuh berserak di lantai. Namun, anehnya Shella dan Devina seolah tak mendengar apa-apa, tidur mereka begitu nyenyak dan damai. 

Hampir saja Kia menangis, dari sekian hantu yang pernah dilihatnya hantu kepala ini yang sangat mengerikan. Jantungnya berlompatan tak jelas, kakinya lemas bagai jelly, nafasnya sesak dengan mata yang mulai buram oleh genangan air di setiap sudutnya. 

“Ibu, tolong Kia. Tolong…” ucapnya lirih.

Kalung liontin kristal sudah ditangan, perlahan Kia keluar dari kamar. Tapi tak ditemukan lagi hantu kepala itu. Ia melangkah pelan sepanjang koridor asrama, tepat di samping jalan menuju area masjid terdapat cermin besar, dan dari pantulan cermin Kia melihat sesosok tubuh lelaki mengenakan pakaian satpam. 

Awalnya Kia mengira itu adalah satpam yang sedang berjaga, ia bertekad akan meminta bantuan minimal mengganti lampu depan kamar agar tak lagi horor. Tapi, saat Kia mendekat, ia sangat terkejut sebab di tangan lelaki itu ada kepala yang wajahnya menatap Kia dengan seringai menyeramkan. 

“Haah!..” Kia segera membekap mulutnya sendiri, matanya memindai punggung lelaki itu hingga sampailah ia pada bagian leher yang terputus dan mengalirkan darah segar disana. Bahkan leher yang menganga itu terkadang menyemburkan darah kental berwarna hitam, bau anyir menyergap indra penciuman Kia. Seketika itu ia merasa mual, perutnya seolah diaduk-aduk dan ia muntah di tempat. 

“Hoek…hoek…” 

Sial bukan kepalang hantu itu mendengar suara Kia, tubuh tanpa kepala itu pun berjalan mendekat, mungkin efek mata tak berada di tempat membuat langkah hantu itu sedikit lebih lambat. Kia mencoba mundur, tapi kepala itu berhasil mendeteksi keberadaannya. 

KAMU DISINI….. Suara serak yang menyeramkan terdengar seolah berbisik di samping telinga. Kia merasa putus asa, dan saat itulah liontin kristal di tangannya tiba-tiba saja memancarkan sinar berwarna biru yang begitu cerah. Kia memejamkan mata, dan saat itulah ia mendengar suara jeritan yang semakin menjauh bersamaan dengan hilangnya kesadaran.

.

“Kia, Kia…Tazkia… bangun Kia!”

Tepukan tangan di pundak dan suara lelaki yang terus memanggil namanya membuat Kia tersadar, saat membuka mata ia menemukan Husin. Kia tersenyum, menyentuh pipi lelaki itu seraya berkata, “bahkan, dalam mimpi pun kamu tetap terlihat tampan,” gumamnya. 

Husin menahan tawa, “baru sadar kamu kalau aku tampan? selama ini kemana aja?” jawab Husin yang membuat Kia terkejut. 

“Loh, kok tengil. Aku lagi mimpi kan? kenapa Husin dalam mimpi nggak ada bedanya sama di dunia nyata?” Kia duduk dan cemberut. Wajahnya tampak menggemaskan di mata adik Nia itu. 

“Ah, sudahlah. Sana bangun! ngapain tidur disini? digondol wewe tau rasa kamu!” 

Barulah Kia mengingat apa yang terjadi, ia mendesis pelan sebab tiba-tiba saja merasa pusing. Hal itu membuat Husin khawatir tapi lelaki itu masih saja jaim, ia bahkan menendang-nendang kaki Kia dengan sepatunya. “Bangun! aku tinggal nih.” 

“Iya iya, ah Husin disini gak ada wewe, tapi hantu kepala,” ucapnya. 

“Kia, kamu ngelindur ya? makanya kalau mau tidur baca doa dulu, biar nggak mimpi aneh-aneh. Ih bahaya banget kamu ngelindurnya ampe jalan-jalan keluar kamar. Besok kalau tidur kunci pintu, minta kak Devina sembunyikan kuncinya, biar kamu nggak keluyuran. Untung saja aku ke swalayan, kalau nggak? sampai pagi kamu disini. Malu-maluin aja, udah sana kembali ke kamar.” 

“T-tapi Husin, aku bener baru aja lihat hantu kep..” 

“Haish…balik nggak! ku aduin kak Nia nih, Kia buat masalah di yayasan. Mau?” 

“Nggak, ya udah deh aku balik.” Dengan wajah cemberut terpaksa Kia kembali ke kamar. Sesekali menoleh ke belakang, dan Husin masih saja melotot padanya. Lelaki itu benar-benar memastikan Kia masuk ke dalam kamar dan baru kembali ke kamarnya sendiri saat Kia tak lagi terlihat. 

***

Kicau burung di pucuk cemara terdengar menentramkan jiwa, embun masih basah, kabut tipis menghias jalanan. Udara begitu segar, tapi tidak bagi Kia. Pagi ini ia mendadak demam tinggi, badannya menggigil kedinginan. Shella kebingungan melihat temannya yang tiba-tiba saja jatuh sakit. “Kak, kita bawa Kia ke rumah sakit aja, dimana Kak rumah sakitnya? jauh nggak dari sini?” 

“Ada klinik langganan anak-anak yayasan tak jauh dari rel kereta Shel, kalau ke rumah sakit malah jauh, di samping kampus. Gini aja, ada mobil kesehatan milik yayasan, biar aku bicara ke ustadzah Aisyah, nanti kita antar Kia kesana.” 

Sebenarnya Shella masih tak nyaman setiap kali mendengar rel kereta, tapi ia tak berani banyak bicara pada Devina. “Baiklah Kak. Ki, sadar ya Ki jangan pingsan dulu ya. Kita pergi ke klinik, ya Allah kenapa lah ini? tiba-tiba demam tinggi.”

Tak butuh waktu lama, Devina datang membawa kunci mobil. “Shel, mobilnya ada tapi sopirnya yang tidak ada. Kata Kang Dori, pak Dadang supir yayasan hari ini sedang izin. Kang Dori pun tak bisa membawa mobil, gimana dong?” 

“Boleh titip Kia sebentar Kak? aku akan cari supir,” ungkap Shella. Berlari-lari kecil keluar kamar menuju asrama putra, kebetulan sekali ia melihat tiga teman lelakinya tengah duduk berbincang seraya menikmati secangkir kopi di depan kamar mereka. 

“Ada apa Cungkring? dikejar setan kamu?” 

“Lebih serem dari setan Ndut. Oh iya, kalian bertiga, siapa yang bisa bawa mobil?” tanya Shella dengan nafas terputus-putus. 

“Aku bisa, bawa mobil-mobilan. hehehe,” Ijan terkekeh dengan leluconnya sendiri, Shella melirik tajam. 

“Aku sedang tidak bisa bercanda ya Ndut, jangan bikin masalah, kubuat nangis darah nanti kamu.” 

“Serem banget,” jawab Ijan.

“Ada apa Shell? Evan kayaknya bisa tuh,” ucap Husin santai, ia sedang pw (posisi wenak) hingga rasanya tak ingin diganggu siapapun hari ini. Esok mereka akan mulai aktif kuliah, jadi hari ini Husin ingin menghabiskan waktu hanya dengan berguling-guling di kamar. 

“Bukannya kamu juga bisa? aku pernah lihat kamu antar Pak Dewa dulu di SMAHI.” 

“Aku lagi malas Jan, biarlah Evan aja.” 

“Bener bisa Van?” tanya Shella lagi, Evan mengangguk pelan. “Baiklah, ayo ikut aku. Antar kami ke Klinik, tiba-tiba saja Kia demam tinggi, keadaannya bener-bener kacau aku sangat khawatir. 

Mendengar nama Kia, Husin segera berdiri. “Biar aku aja, ya…biar aku aja Shel. Van, sini kunci mobilnya biar aku aja, kamu istirahat sama Ijan aja Van” 

“Nggak usah Bro, kamu tadi bilang malas kan? kamu melempar tugas padaku, dan kamu tak bisa memintanya kembali.” Evan mengedipkan sebelah mata, tanpa memperdulikan lelaki di depannya ia segera mengikuti Shella yang terus mengomel sebab Husin yang plin plan. 

“Haish, sial. Kenapa si cungkring nggak bilang dari awal sih?” gumam Husin, suaranya lirih tapi masih mampu didengar Evan yang duduk di sampingnya. 

“Kamu suka Tazkia ya Husin?” 

“Ih, ngawur kamu Jan. Kenapa loh ini anak, bisa-bisanya bilang begitu.” 

“Hah, nggak sadar juga kamu. Semua juga tau kali. Diam-diam kamu suka lihatin Kia, saat Kia dimarahi anak Pak Darma di kampus, kamu juga marah-marah nggak jelas. Bahkan kamu tau Kia tak suka jus jeruk. Dan tingkahmu barusan, jelas sekali. Si Evan juga, kenapa kalian menyukai wanita sama, kayak nggak ada cewek lain aja.” 

“Maksudmu? Evan menyukai Kia?” 

“Bukankah itu sudah jelas? kalian sama saja,” kata Ijan sembari meraih cangkir kopinya.

1
Imaz Ajjah
mungkin itu Rendra,,,kasian dia,d jodohin SM siapa ya Thor..??
FiaNasa
lanjut dong thor,,tambah lagi up nya 😀
Ass Yfa
Husin udah kebelet kawin
Zuhril Witanto
gombal
FiaNasa
cie cie Husin....lamaranmu diterima,smoga hubungan kalian langgeng sampai akhir hayat ya
Ass Yfa
good Kia kamu harus mantapkan htimu untuk Husin
Zuhril Witanto
yang sabar ren...mungkin KIA bukan jodohmu...dan semoga kamu mendapatkan yang lebih baik
ERiyy Alma
yeorobun...maapin othor ya hari ini belum bisa update. Karena satu dua hal urusan keluarga. 🙏😊
ERiyy Alma: hehe, insya Allah. Sebenarnya author lagi rewang ges, misanan menikah. Mendadak rempong kan jadinya.. Maapin ya. 🙏😁
Syab Rian: yah thor sengaja blm liat dri pagi kirain update/Sleep/...tapi gpp deh smngt trus thor update nya jngn lama² hehe🔥🔥
total 2 replies
ren rene
keren...ga plin plan
FiaNasa
semangat Rendra,,mungkin kia bukan jodohmu,bangkitlah jgn bersedih,raihlah & jemput kebahagiaanmu walaupun bukan dg kia
Zuhril Witanto
akhirnya Rendra sadar
Zuhril Witanto
lanjut
Ass Yfa
siapa nih, jodohnya Kia
Ass Yfa
Husin tulus,,, Rendra juga tulus
Zuhril Witanto
Shella thor
ERiyy Alma: muehehehe, ada salah ketik rupanya. Makasih diingetin kakak. /Chuckle/
total 1 replies
Zuhril Witanto
kan...Devi yang ambil
Andini Andana
hhhh... drama syekali sesebapack ini 😋😋
Ai Emy Ningrum: mengapaaa ku begini...jangan kau pertanyaakaan /Cry//Cry/
Andini Andana: langsung nangeeesss /Sob//Sob//Sob/
total 7 replies
FiaNasa
Begitu tulusnya hatimu Husin,,smoga nanti hubunganmu dg Rendra membaik,,karna jika Husin mendonorkan darahnya otomatis dia bisa jd saudaramu,karna darahnya juga mengalir dlm tubuhmu Rendra,smoga oprasinya berjalan dg lancar,
Andini Andana
cobak di misscall kalung nya.. 😂
🏃🏃🏃🏃🏃
Ai Emy Ningrum: haha keburu kesel diacak acak dah tuh puzzle 🧩/Frown//Frown/
Andini Andana: /Cry//Cry//Cry/ nih kalau main puzzle mah kalah mulu 😏🤪😜
total 9 replies
FiaNasa
ya elah pak darma,,ngapain teriak²gitu dirumah sakit,,,gak nyadar apa klau smua ini akibat dr rencana jahatmu menghabisi kia tp malah putramu jd malaikat penolongnya,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!