Mencintai Ipar Ku Sendiri

Mencintai Ipar Ku Sendiri

Tentang Aku

Namaku Daniel Nugraha, aku anak pertama dari Kedua orang tua ku. Aku tiga bersaudara. Tidak ada yang menarik dari hidupku, bagaimana tidak di usia ku yang sudah kepala empat ini aku belum memiliki pendamping hidup atau mungkin aku pantas disebut bujang lapuk. Jangankan pendamping hidup kekasih pun aku belum memikirkannya. Padahal kedua adik ku sudah menikah semua dan sudah memiliki masing-masing dua orang anak yang lucu-lucu. Adik ku bernama Yohanes Nugraha dan yang satunya Stefani Nugraha.

Awal ketika adik ku meminta ijin menikah lebih dulu sebenarnya berat buatku, tapi mau bagaimana lagi memang jodoh mereka lebih dekat daripada jodohku. Mereka bahkan memberikan mahar untukku sebagai syarat mendahului menikah. Dan tentu saja aku sudah menerima kedua mahar tersebut.

Aku tinggal di rumah bersama kedua orang tua ku sedangkan kedua adik ku yang sudah berumah tangga sudah memiliki rumah sendiri-sendiri di luar kota yang jauh dari orang tua ku, maka dari itu akulah yang berkewajiban menemani kedua orang tua ku dirumah. Tetapi karena pekerjaanku yang sekarang berada di luar kota sehingga membuatku dengan sangat terpaksa meninggalkan kedua orang tua ku dirumah sendiri.

Dulu aku tentu saja pernah menjalin hubungan dengan seorang wanita dan aku sangat memujanya bahkan meratukannya karena aku begitu mencintainya tetapi karena ketidaksetiaannya dia memilih lelaki lain yang lebih mapan dari pada aku. Ya, dulu pekerjaan ku hanyalah seorang penjual jasa saja yang mungkin tidak akan bisa menjamin masa depan sehingga perempuan yang aku anggap wanita pilihanku justru pergi meninggalkan aku.

Mungkin karena itu juga aku malas untuk kembali menjalin hubungan dengan wanita atau lebih tepatnya aku trauma kejadian seperti itu terulang lagi meskipun sebenarnya aku tidak boleh memiliki pikiran bahwa semua wanita sama saja. Dan karena alasan itulah aku akhirnya mencari pekerjaan yang lebih pantas dan disinilah aku, meskipun masih bekerja untuk orang lain dan tidak menjadi bos tetapi aku sudah bisa membuktikan bahwa ternyata aku mampu. Aku bisa membeli sebuah mobil untuk kendaraan pribadi ku sendiri dan tentu saja dengan uang ku sendiri. Bukan untuk gaya-gayaan saja aku membeli mobil tetapi memang untuk keperluan ku.

Ada keinginan di hati untuk berumah tangga apalagi ketika melihat rumah tangga kedua adik ku dengan anak mereka aku turut bahagia. Aku juga menganggap anak-anak mereka adalah anak-anak ku juga dan begitu dekatnya aku dengan mereka.

Tetapi dengan adik ipar ku yang bernama Lia Putri tentu saja aku tidak terlalu dekat apalagi dia seorang perempuan yang sudah berkeluarga pasti akan menjaga jarak kepada lelaki lain sekalipun itu kakak iparnya sendiri.

Dan ada apa dengan hatiku ini? Entah sejak kapan dan bagaimana ceritanya, ketika aku dekat dengan Lia atau hanya melihat dia saja hatiku tidak karuan. Padahal aku terkenal memiliki wajah datar, tidak ramah senyum dan cuek. Sehingga aku jarang sekali berinteraksi dengan Lia.

Tapi tanpa siapapun tahu, aku sering memperhatikan Lia. Memang kita jarang bertemu, tapi aku sering stalking sosial media miliknya atau ketika saat berkumpul acara keluarga aku selalu memperhatikannya tanpa ada siapapun yang tahu bahkan Lia sendiripun karena aku sangat pintar menutupi itu semua dengan wajah datar ku.

Aku senang melihat dia tertawa bersama dengan anak-anak dan keponakannya. Bahkan aku diam-diam memotretnya ketika dia sedang tertawa dan terlihat sangat cantik di mataku.

Aku sadar dan jelas tahu bahwa aku berdosa, aku merasa sedang selingkuh dari adik ku sendiri. Tapi aku tidak bisa mengatur hatiku akan nyaman dengan siapa. Dan biarlah aku menyimpan rasa ini sendiri dihatiku.

***

Pagi ini aku bangun terlalu pagi di tempat kost ku. Karena semalam aku tidak bisa tidur hingga hampir dini hari. Ku ambil ponsel pintar ku yang ternyata ada disebelah ku dan ku nyalakan layarnya terlihat jelas disana foto Lia yang tertawa, sehingga secara tidak langsung membuatku tersenyum melihatnya dan itu memberiku semangat untuk memulai pekerjaan hari ini. Setelah aku ingat-ingat ternyata semalam aku tidak kunjung terlelap lalu aku membuka file tersembunyi di ponsel pintar itu dimana foto Lia berada. Dan aku terus memandanginya sehingga membuatku terlelap.

Entah itu disebut moodboster atau apalah aku tidak peduli karena memang itulah kenyataannya. Dan kukembalikan foto Lia di file tersembunyi di ponsel pintar ku dan hanya aku saja yang tahu, karena aku harus bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan memulai pekerjaan hari ini.

"Pagi, seger banget hari ini. Kenapa?" tanya salah seorang teman ku ketika aku sudah berada di tempat kerja yang hanya lima menit berjalan kaki saja.

Aku hanya tersenyum menatapnya sambil berlalu menuju pantry untuk membuat secangkir kopi.

"*Tentu saja aku terlihat seger karena moodboster ku bekerja dengan bai*k." seolah batin ku menjawab.

Tiba-tiba saja bahu ku ditepuk pelan oleh teman ku tadi, ternyata dia mengikuti ku sampai ke pantry tanpa sepengetahuan ku.

"Niel, kamu semalam kemana? Gabriel nyariin kamu lho." kata teman ku yang bernama Tejo itu.

Ya, namanya Tejo terlihat seperti kampungan sekali tapi jangan salah Tejo memiliki tampang yang lumayan oke dan dia tidak pernah malu dengan nama yang diberikan orang tuanya kepadanya.

Dan Gabriel adalah seorang wanita cantik yang usianya tentu saja jauh dibawahku. Dan gosipnya dia menyukai ku, bukannya besar kepala tetapi hampir semua berkata seperti itu. Dan Gabriel pun terlihat santai saja dengan gosip itu atau mungkin dia memang menyukai ku aku tidak peduli. Karena yang ada dihatiku saat ini masih nama Lia bukan yang lain.

"Heh, ditanya kog malah melamun sih!" kali ini Tejo menepuk bahu ku lebih keras.

Tentu saja aku meringis sambil mengusap pelan bahu ku yang terasa panas akibat tepukannya.

"Aku pulang ke kost capek, langsung tidur." bohong ku. Kemudian aku segera melanjutkan membuat kopi yang sempat tertunda karena Tejo.

"Oh pantesan ada yang ketuk pintu kost kamu tapi gak kamu bukain ternyata kamu sudah tidur." jawab Tejo kemudian yang juga ikut membuat kopi bersama ku.

Aku hanya menjawabnya dengan gumaman saja. Sebenarnya bukannya aku tidak mendengar ada yang mengetuk pintu kost ku tapi aku memang sengaja tidak mau ikut gabung dengan mereka. Karena aku sudah tahu bagaimana nanti ceritanya pasti seperti kemarin-kemarin.

Semua teman-teman ku sengaja menjodohkan ku dengan Gabriel sehingga membuat seolah-olah aku terus berduaan dengannya bahkan saat pulang pun mereka kompak meminta ku mengantar Gabriel pulang ke rumahnya. Mau menolak pun aku tidak sanggup karena yang aku lihat Gabriel seakan menikmati itu semua. Dan itulah yang membuatku semalam malas berkumpul dengan teman-teman ku.

...----------------...

Haiii dukung yuk cerita ku yang baru 😍😍

Jangan lupa dukungannya yaa 🤩🥰

Terpopuler

Comments

tata sugandhi

tata sugandhi

hadir thor

2024-06-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!