NovelToon NovelToon
Mengajak Gus Ilham Menikah

Mengajak Gus Ilham Menikah

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / cintamanis / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Enemy to Lovers
Popularitas:72.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: Cici Wulandari

Memperhatikan cerita kehidupan seseorang yang sedikit berbeda, membuat wanita cantik bernama Nining tertarik akan sebuah masalah kehidupan Ustadznya.

Nining berniat mengajak Ustadznya menikah hanya sebuah gosipan.

Berhasil dan si lelaki menyetujui, apa yang akan di lakukan Nining selanjutnya saat setelah menikah dengan Ustadznya yang bernama Ilham?

Akankah nantinya Nining menyesal telah mengajak menikah Ilham?

Mari kita saksikan kisahnya hanya di aplikasi noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cici Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab - 34

Nining pagi ini tidak melihat satu pun orang di dalam villa. Biasanya juga Ilham kemana-mana selalu mengabarinya jika pergi ke pesantren. Namun sehelai surat saja tidak ia temukan. Orang tuanya juga sepertinya telah berangkat pagi-pagi sekali.

Akhirnya Nining memutuskan untuk duduk di bawah pohon yang biasa tempat tongkrongan para pegawai di malam hari. Hari ini terlihat ladang juga sepi pegawai. Mengingat hari ini bertepatan dengan hari Jumat.

Di sana para pegawai libur di hari jum'at dengan alasan agar bisa lebih fokus beribadah di saat jam siang bagi kaum laki-laki.

Nining pun pada akhirnya mengontak atik ponselnya. Semua foto kenangan di masa sulitnya kembali membuatnya rindu. Ia masih menyesal mengapa tidak memiliki nomor teman-temannya.

Setelah lama memindahkan slide foto itu, tampaklah foto Ilham yang tengah membaca buku di depan masjid sembari bersender. Tertulis di sana masih dengan si raja penghukum. Nining pun mengedit foto itu dengan tulisan si raja penghukum itu suamiku. Nining tertawa kecil. Ia tidak menyangka menikahi laki-laki yang menjadi gosip para kaum hawa.

Nining pada akhirnya bosan mengotak-atik ponselnya. Ia pun memutuskan untuk berkeliling ladang. Siapa tahu pikirannya saat ini lebih tenang.

Udara yang sejuk, pandangan terhampar penuh dengan kehijauan, bukit-bukit mengelilingi area sekitar. Nining begitu suka jika berjalan ke ladang milik keluarganya.

Langkahnya berhenti sesaat melihat seseorang yang Nining kenal. Orang itu terlihat sedang melihat sesuatu namun sambil mengintip. Nining pun berjalan mendekat sembari ikut mengintip.

"Astaghfirullah..." Manto terkejut dengan adanya Nining di sebelahnya. Ia hampir jantungan gara-gara Nining. "Lo buat gue jantungan aja." oceh Manto.

"Habisnya Akang Sabrina ngapain di sini, pakek acara ngintip-itip tetangga? Siapa sih yang akang intip?" Nining melihat Ilham yang ternyata tengah berjalan dengan seorang perempuan. "Alhamdulillah Abi akhirnya pacaran."

"Syuuut! Bisa diam enggak sih lo?" Manto lagi-lagi mengocehi Nining. "Lo juga aneh banget jadi orang. Tau suami selingkuh malahan alhamdulillah. Kalau posisinya kayak begini namanya berzina."

"Kalau berzina kenapa akang Sabrina lihatin aja?" Nining ikut protes.

"Eh panggil Akang Manto bukan Sabrina, gue mau insaf tau. Lagian ya, gue juga di sini hanya memastikan siapa perempuan itu?" Manto kembali mengintip Ilham.

"Kalau Akang Sabrina, eh salah. Akang Manto maksudnya. Akang mau insaf, kenapa masih pakek hijab kayak begini sih? Ini mah bukan mau insaf namanya." Nining menunjuk hijab yang di gunakan Manto. Apalagi warnanya itu merah muda. Nining semakin geli melihat Manto.

"Apa kalau bukan insaf?"

"Musafir."

Mereka tertawa kecil bersama agar Ilham tidak mendengar. "Jauh banget bedanya Ning?"

"Musafir dalam setengah jadi-jadian maksudnya." balas Nining lagi.

Mereka berdua semakin tertawa namun tak bersuara.

"Ini gue kebiasaan aja. Lagian cuaca juga lagi dingin banget."

"Alasan!"

"Nih gue buka nih," Manto membuka hijabnya.

Nining tak percaya rasanya melihat ketampanan Manto. "Akang tampan juga ya kalau kayak begini rupanya?"

Manto kembali menggunakan hijab. "Gue malas mengakuinya. Tapi memang banyak yang ngomong kayak begitu. Ini juga sebenarnya gue lakukan karena enggak mau cepat-cepat menikah."

"Loh kenapa kayak begitu Akang? Menikahkan setengah dari ibadah kita."

"Iya kalau sudah menyanggupi. Tapi yang menjadi masalahnya enggak ada yang mau menerima Akang apa adanya Ning. Akang butuh wanita yang seperti itu."

"Iya wajarlah enggak ada yang mau terima Akang. Akang taukan kalau banci itu—"

"Transgender bukan banci."

"Iya transgender maksudnya. Susah banget sih panggilnya, padahal sama-sama wanita jadi-jadian. Dah... Intinya aku sebagai perempuan aja nih ya lihat Akang kayak begini kurang di terima dalam hati. Lagian banci—"

"Transgender."

"Iya begitulah maksudnya, itukan lelaki menyukai lelaki. Kalau kayak begitu mana ada ruang untuk sang perempuan merasa di miliki atau di sukai." Nining mengingat bacaannya. 'Ada manfaatnya juga aku baca buku yang di berikan Abi.'

"Iya makanya gue mau insaf. Ingat usia sudah tua."

"Aduh... Aduh..." ucap Nining dan Manto serentak. Mereka kesakitan akibat Ali menarik telinga mereka.

"Kalian ngapain berzina di sini?"

"Eh enak aja kalau lo ngomong." Manto melepaskan tangan Ali dari telinganya.

"Tau nih Akang main tuduh aja." oceh Nining sembari melepaskan tangan Ali.

"Terus ngapain kalian duduk di sini sambil berdua-duaan?" Ali begitu curiga dengan Manto dan Nining.

"Ini nih bocah tengik ikut-ikutan mengintip." Manto menujuk Nining sebagai tanda ia membela dirinya.

"Akang sih kayak enggak ada kerjaan ngintip Abi lagi pacaran." Nining juga membela dirinya.

Ali penasaran dengan perkataan adiknya tentang Ilham tengah berpacaran. Ia pun ikut-ikutan mengintip. Ilham ternyata terlihat tengah asyik tertawa gembira sembari bersentuhan. Terkadang perempuan itu langsung memeluk Ilham dari arah samping. "Astaghfirullah... Enggak bener nih. Harus di beri ceramah panjang kali lebar dia. Jangan bisanya dia aja yang menceramahi gue." Ali langsung saja berdiri dengan di ikuti Nining dan Manto.

"Enggak seru banget sih lo Li." protes Manto.

"Iya nih... Akang gangguin aja." Nining ikut protes

"Kalian kira ini seru gitu? Kalian bener-bener sudah enggak waras." Oceh Ali yang langsung bergegas mendekati Ilham dengan di ikuti Nining dan Manto.

"Astaghfirullah Gus... Sadar Gus... Sadar..." teriak Ali.

Ilham langsung menoleh dengan santainya ke arah tiga insan yang terlihat kompak berwajah kesal. Perempuan yang di samping Ilham juga ikut menoleh.

"Astaghfirullahalazim...." ucap serentak Ali, Nining, dan Manto.

Mereka ternyata melihat Azhar menggunakan busana perempuan muslimah. Ia pun juga tak kalah bergaya perempuan yang tertawa sembari menutupi mulutnya. Nining sebagai perempuan saja tidak seperti itu.

"Akang ada temennya." Nining berbisik di telinga Manto. Sontak saja mereka berlima tertawa bersama.

"Gue udah tobat ya." Manto kembali membela dirinya.

"Astaghfirullah Azhar... Gue enggak nyangka elo pulang dari Kairo jadi kayak begini." Ali menahan tawanya.

Nining tak sanggup menahan tawanya. Ternyata mereka semua sudah salah sangka.

Ilham saja sedari tadi ketawa tiada henti akibat ulah Azhar yang memberikannya kejutan pagi ini.

"Kebetulan sampiran tetangga lupa angkat jadi gue pinjem dulu sebentar." Azhar melepaskan hijab yang tak kalah saingan dengan warna yang Manto gunakan.

Nining tiada hentinya tertawa terbahak-bahak. "Kaum setengah menyimpang ini mah."

"Sudah-sudah Mi jangan tertawa berlebihan. Enggak boleh berlebihan." Ilham langsung mendekati Nining yang sampai terduduk di tanah.

"Tau nih berlebihan banget lo. Kami berempat memang sering kayak begini dulunya. Ini hanya semata-mata kelucuan aja kali. Lo sudah ketinggalan berbagai macam keanehan." Ali ikut membantu Ilham menarik Nining berdiri.

Nining sampai terbatuk-batuk akibat tertawa.

"Sudah kita lebih baik pulang. Sebentar lagi mau sholat jumat." ajak Ilham sembari memegang tangan Nining.

"Ekhem... Uhuk... Kheeemmm." Azhar mulai menjahili pasangan di hadapannya.

"Kalian bertiga kalau iri segeralah tunaikan ibadah kalian, jangan terus di tunda-tunda lagi." Ilham mulai menceramahi ketiga sahabatnya itu.

"Insyaallah Gus, doakan cepat menyusul." Azhar menyenggol kedua temannya. Posisinya mereka bertiga berjalan di belakang Nining dan Ilham.

"Aamiin..." Manto dan Ali menadah tangannya.

Azhar bertukar penglihatan terhadap Ali dan Manto.

"Untuk saat ini jangan banyak berbicara. Kalau kita mengeluarkan suara, Gus mulai menceramahi kita satu bulan." ucap Ali berbisik.

"Lebih tepatnya satu tahun." balas Manto juga berbisik.

"Mending satu bulan dan satu tahun. Gue sampai di usir ke Kairo sangking di ceramahinnya setiap hari." ucap Azhar meratapi nasibnya.

"Itu derita elo." ucap Manto mengejek.

"Eh apa kabar Nining yang menjadi istrinya?" Azhar penasaran.

"Kayaknya lebih spesial deh." balas Manto.

Nining langsung menoleh sembari melepaskan tangan Ilham, ia pun berjalan di belakang Ilham. "Sama aja." balasnya. "Malahan Abi sering menghukum aku."

"Tapi hukum lo berbeda. Sedikit romantis." ucap Ali.

"Apa bisa dikata romantis kalau di suruh bersihkan kamar mandi dan ambal masjid?" Nining menjabarkan hukuman yang sering ia terima.

"Astaghfirullah..." ucap Ali, Azhar, dan Manto pelan sembari menutupi mulut masing-masing.

"Ummi lupa ya bahwa Abi pernah berkata,” Ilham berhenti berbicara sesaat menoleh ke arah belakang.

Ternyata Ali, Azhar, Manto, dan Nining berlari duluan sebelum mendengar ceramah Ilham. Ilham menahan tawanya sembari berzikir. Ternyata ia di tinggal begitu saja.

"Sebentar lagi shalat jumat Bi. Nanti kalian terlambat." pekik Nining sembari berlarian mengikuti langkah ketiga lelaki di hadapannya. Walau pun mereka sebenarnya berpencar berlariannya.

Ilham tidak bisa banyak berbicara kalau sudah seperti ini. Ia hanya bisa tersenyum-senyum saja melihat kelakuan istri dan teman-temannya.

1
Defi
ya ampun mirip es mambo si Nining 😆
Laila Isabella
the best thor..teruskan lagi bekarya..moga byk lagi idea nya untuk menulis..tahniah
Eva Karmita
Alhamdulillah bahagia selalu untuk keluarga Gus Ilham 🥰🥰
Sugiarti
Luar biasa
Eva Karmita
astaga Ning kamu memang istri yang istimewa untuk Gus Ilham 🥰🥰🥰
Lisa Halik
makasih thor ceritanya bagus&happy ending...akang ali ada kah ceritanya thor🤭
Lisa Halik: okay thor tidak apa2...kalau ada pun di tunggu juga...selamat beristirehat thor..pelan2 saja
Author_Cici: Rencananya ada kak, namun untuk saat ini saya memutuskan untuk Hiatus di Noveltoon.
total 2 replies
Julia Juliawati
mksh ka. awal2 sy kesel krn karakter nining bodoh maaf ya ka. tp kesininya saya suka.
Author_Cici: Terimakasih atas kunjungannya 🙏
total 1 replies
❤️⃟Wᵃf🍁Νeͷg Aͷjaᴳ᯳ᷢ🐰❣
selamat akhirnyya kisah kalian berakhir bahagia, biarpun di awal harus banyak in sabar ngadepin kelemotan Nining tapi syukurlah Gus ILham mampu melewatinya /Facepalm//Facepalm/ sekarang kalian sudah bahagia yeee
Author_Cici: Terimakasih kak atas kunjungannya 🙏
total 1 replies
Julia Juliawati
di bukain pintunya sm si jago jd debaynya pingin keluar
❤️⃟Wᵃf🍁Νeͷg Aͷjaᴳ᯳ᷢ🐰❣
memang lain dari yang lain ini istrinya Gus ILham
❤️⃟Wᵃf🍁Νeͷg Aͷjaᴳ᯳ᷢ🐰❣
lah kamu pasti selamat lancar debay nya sama ummi nya sehat2 duh deg2an
❤️⃟Wᵃf🍁Νeͷg Aͷjaᴳ᯳ᷢ🐰❣
astaga baru mau dikunjungi ehh debat minta keluar mungkin kepentok kali ya kepala nya makanya maksa keluar /Facepalm//Facepalm/
❤️⃟Wᵃf🍁Νeͷg Aͷjaᴳ᯳ᷢ🐰❣
hahaha penasaran hukuman bumil buat Gus ILham apa yakk
❤️⃟Wᵃf🍁Νeͷg Aͷjaᴳ᯳ᷢ🐰❣
akhirnya kebusukan mu terbongkar juga , sok berlindung dibalik status mu sebagai ustadzah, ternyata oh ternyata surprise banget. bumil keren ehhh
dika edsel
Alhamdulillah akhirnya..yeee happy ending👏👏,utk gus Ilham sekeluarga selamat yah udah pny baby m yg cantik,dan buat othor ditunggu novel barunya😊 sukses thor❤️
Author_Cici: Terimakasih banyak kak❤️
total 1 replies
Iwan Setiawan
ɪɴɪ ʙɴʀᴀɴ ᴛᴀᴍᴀᴛ ᴏᴛʜᴏʀ?!!! ʏᴀᴀʜ ɢᴀ ᴀᴅᴀ ᴋᴇᴋᴏᴄᴀᴋᴀɴ sɪ ɴɪ ɴɪɴɢ ʟᴀɢɪ ᴅᴏɴɢ
Iwan Setiawan: ga ada bonchap thor/Sob//Sob//Sob//Sob/
Author_Cici: Iya beneran tamat kak.
total 2 replies
Yani Cuhayanih
Aku tamaaaaat baca nya...
Author_Cici: Terimakasih kak 🙏
total 1 replies
Yani Cuhayanih
aku tebak hukuman nya...pasti di mandiin kayak bayi ..awas lho...gus lebih baik kabuuuurrr
Yani Cuhayanih
hebat sekali nining ....beavo..
DianWulanDari
wahh kayaknya Irma jodohnya kang ali
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!