NovelToon NovelToon
Pesona Desainer Muslimah

Pesona Desainer Muslimah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:638.9k
Nilai: 4.7
Nama Author: Bunda RH

Fatin Trias Salsabila seorang desainer muda yang memulai karirnya dengan kemampuan otodidatnya. Fatin yang mengenyam pendidikan di pesantren selama 6 tahun, namun tidak menghalangi bakatnya dalam menggambar desain baju muslimah. Dari kecil ia memang sangat suka menggambar.

Berangkat dari keluarga yang terpandang. Namun Fatin tidak ingin identitasnya diketahui banyak orang. Karena ia tidak mau dianggap sebagai aji mumpung.

Ia mulai sukses saat dia mulai mengirimkan beberapa gambarnya melalui email ke beberapa perusahaan besar di luar Negeri yang menggeluti fashion muslimah. Beberapa tahun kemudian ia pun resmi menjadi seorang desainer muda yang berbakat.

Zaki Ferdinan Abraham, seorang pengusaha muda yang bergerak di bidang fashion. Zaki dan Fatin bertemu di acara perhelatan desainer Muslimah se Asia. Dan dari situlah awal cerita mereka dimulai. Tidak hanya Zaki, ada sepupu Zaki yang juga akan menjadi saingannya nanti. Siapakah yang akan menjadi pendamping Fatin?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ke makam

Karena tidak ada jawaban dari dalam kamar Papinya, Fania pun memutuskan untuk turun ke bawah mencari Omanya.

"Oma... Oma... "

"Fania, ada apa?"

"Fania lihat mobil Papi sudah datang, tapi Fania panggil-panggil di kamarnya nggak ada yang jawab."

"Oh... Papi memang sudah datang. Mungkin Papi sama Maminya lagi bobo. Jangan diganggu dulu ya!"

"Yah... padahal Fania mau curhat."

"Anak kecil tahu curhat segala. Curhatnya nanti saja ya."

Sementara di kamar Zaki. Pengantin baru itu sedang memadu kasih, menukar rasa yang ada.

Setelah pergulatan panas mereka usai, mereka pun mandi bersama. Kemudian mereka shalat berjama'ah. Selesai shalat Ashar mereka keluar dari kamar. Zaki mengajak Fatin melihat ikan koi peliharaannya.

"Mas kamu juga suka ikan koi?"

"Iya, dari kecil aku sudah pelihara ikan koi."

"Sama dengan Om Salman dong."

"Om Salman itu Abinya Arya, kan?"

"Iya, benar."

Tidak lama kemudian Fania datang sambil menangis.

"Lho, Fania... kamu kenapa sayang?"

"Mami, tolong Mama...!"

"Ada apa dengan Mamamu?"

"Mama dari tadi tidak mau keluar kamar."

"Mas... " Fatin meminta persetujuan suaminya.

"Ini memang sering terjadi. Kalau sudah begitu, ia pasti sedang teringat almarhum suaminya."

"Kalau begitu, biar aku mencoba menghiburnya."

Fania duduk bersama Zaki. Anak itu memang sering sekali diabaikan oleh Zahira jika ia sedang teringat almarhum suaminya. Fatin pergi ke kamar Zahira.

Tok tok tok

"Assalamu'alaikum... "

Tok tok tok

"Mama Fania, bisa buka pintunya?"

Tudak ada jawaban sama sekali.

Tok tok tok

"Mama Fania... aku minta maaf kalau aku sudah lancang. Tapi aku sudah menjadi bagian dari keluarga ini. Bagaimanapun kamu adalah asik iparku, saudaraku. Aku tidak ingin melihatmu terus terpuruk. Kasihan Fania, dia menangis karena kamu tidak mau keluar kamar."

Akhirnya Zahira membukakan pintu. Nampak matanya sembab karena terlalu lama menangis. Fatin pun masuk ke dalam kamar itu.

"Boleh aku memelukmu?"

Zahira mengangguk setuju. Fatin pun memeluk adik iparnya. Fatin melihat dinding kamar Zahira yang masih terpajang foto-foto pernikahannya dan juga foto mereka bertiga ketika Fania baru lahir.

"Apa yang membuatmu seperti ini? Maaf, mungkin aku belum berpengalaman dalam hal rumah tangga, apa lagi kehilangan seseorang yang sangat berharga dalam hidup kita. Namun setidaknya kamu bisa berbagi cerita denganku. Siapa tahu itu bisa mengurangi bebanmu."

Zahira menghapus air mata di sudut matanya.

"Semalam aku mimpi almarhum suamiku. Dia ingin mengajakku pergi, tapi aku menolaknya."

"Untung saja kamu menolaknya. Kamu pasti sangat merindukannya. Jangan pernah putus untuk mendo'akannya. Aku tahu batinmu pasti sangat tersiksa. Namun inilah takdir. Allah tahu yang terbaik untuk jalan hidup kita. Masih ada Fania, buah cinta kalian yang harus kamu rawat dan diperhatikan."

"Iya, kadang aku berpikir kenapa Allah tidak mengambil nyawaku juga saat itu? Keluarga suamiku sangat membenciku karena mereka menganggap anaknya meninggal karena aku."

"Astagfirullahal'adim..."

"Mereka bahkan tidak mau menengok Fania. Fania hanya tahu keluarga dari Mamanya saja."

"Yang sabar ya, Allah tidak tidur. Akan ada pelangi setelah hujan. Ayo sekarang cuci muka dulu, matamu sembab. Mulai saat ini jangan pendam sendiri perasaanmu. Ada aku yang akan mendengarkanmu."

"Terima kasih Mbak." Zahira memeluk kakak iparnya. Zahira akui meski Kakak iparnya itu terpaut usia lima tahun dengannya. Tapi ternyata ia bisa lebih dewasa dari umurnya.

Fania dan Zaki melihat Zahira dan Fatin datang.

"Mama... dari tadi Fania ketuk pintu tapi Mama nggak bukain."

"Maafkan Mama Sayang."

"Mas, kita mau ke makam Papa Fania. Apa Mas bisa mengantarkan kami?

"Tentu, ayo kita berangkat!"

Mereka berempat berangkat pamit ke Bu Wardah untuk pergi ke makam Ayah Abraham, Zafran, dan Papa Fania. Saat dalam perjalanan, Zahira tidak melihat ke jalan, ia fokus ngobrol dengan Kakak iparnya. Fania duduk di depan bersama Papinya.

Setelah melalui perjalanan sekitar 20 menit mereka pun sampai. Makam Ayah Abraham dan Zafran berada di bagian paling depan, sedangkan makam Papa Fania berasa di ujung. Keluarga Papa Fania bersikukuh untuk memakamkannya bersama keluarga besarnya.

Saat ini mereka tengah berdo'a di makam Ayah Abraham. Setelah berdo'a mereka menabur bunga yang mereka beli di depan pemakaman.

"Ayah, aku datang bersama istriku juga. Ayah bisa lihat kan, dia cantik, baik, InsyaAllah soleha. Ayah pasti senang kan melihatku sudah punya pendamping? Dulu Ayah selalu ingin menjodohkanku dengan siapa- pun. Maaf Ayah, Dinar bukan wanita yang baik. Sekarang Ayah pasti tahu itu."

Setelah selesai, mereka pindah ke makam Papa Fania. Sampai di sana, Zahira tak kuasa menahan air matanya. Ia memang sudah lama tidak ke makam suaminya karena terakhir kali ia ke makam bertemu dengan saudara suaminya. Ia dicaci habis-habisan olehnya. Zahira menjadi trauma, ia tidak bisa menerima perlakuan kasar. Namun ia tidak cerita kepada Ibu atau Kakaknya, karena ia tidak ingin Kakaknya murka.

"Assalamu'alaikum Papa, Fania dan Mama datang. Papa sebentar lagi Fania ulang tahun yang ke lima. Fania tidak mau hadiah apa-apa. Fania cuma ingin lihat Mama selalu tersenyum. Papa bantuin Fania buat bujuk Mama ya? Fania janji akan menjadi anak yang baik. Fania sudah belajar mengaji Pa. Fania akan terus do'ain Papa." Ujar Fania seraya mengusap nisan bagian atas Papanya. Kemudian ia mencium nisan tersebut. Ucapan Fania membuat Orang di sampingnya terenyuh.

Saat akan pergi dari makam Papa Fania, mereka bertemu dengan Mama dan adiknya Deril (Papa Fania).

"Mama... " Sapa Zahira. Ia hendak menyalami sang mertua, namun Nyonya Dewi tidak menerima ukuran tangan Zahira. Melihat hal tersebut Zaki masih mengontrol emosinya.

"Fania, ini Gran ma... ayo salim sama Gran ma!"

Fania melihat dia orang di depannya itu. Ia ragu untuk mengulurkan tangannya.

"Ayo Fania, Gran ma ini orang tuanya Papa."

Fania pun mencium punggung tangan Bu Dewi. Beruntung ia tidak menolaknya seperti kepada Zahira. Fania juga mencium punggung tangan Desi. Nyonya Dewi sedikit tergugah saat melihat Fania. Namun egonya terlalu tinggi.

"Zaki, keluargamu memang benar-benar sudah tidak menganggap kami. Waktu kamu menikah kami tidak mendapatkan undangan."

Zaki tidak ingin Fania melihat perdebatan mereka.

"Honey, bawa Fania ke mobil."

"Iya Mas. "

"Tante bilang apa? Bukankan Tante yang sudah tidak menginginkan adikku dan keponakanku? Lalu untuk apa Tante mengharapkan undangan?"

"Seandainya waktu itu Deril tidak menuruti keinginanmu saat itu, pasti dia masih hidup saat ini. Kamu perempuan pembawa sial."

"Tante, jaga ucapan Tante! Aku masih menghormati Tante sebagai orang tua. Semua ini takdir. Zahira bahkan tidak menginginkan semua ini."

"Alah... buktinya dia baik-baik saja! Seharusnya dia yang mati saat itu, bukan Deril." Sahut Desi.

Zaki mencengkeram tangannya sendiri. Ia ingin sekali menampar dia orang di depannya itu. Tapi ia masih sadar.

Bersambung....

...****************...

1
Firoh29Oktober*
santai thor aku jga kang kue,,,klo pesenan lg bnyk ya bgtu bisa ga tdur semaleman
Bunda RH: asli kak😂, jangankan ngetik novel, mandi pun kadang tak sempat🤣
total 1 replies
LISA
Wah ternyt Kak author punya bisnis kue jg nih..sukses y Kak utk bisnisnya jg tetap semangat utk karya² nya 😊💪
Bunda RH: iya kak, Terima kasih😘
total 1 replies
Jenong Nong
mau ada ulat bulu kah segera hempaskan fatin .....😁😁❤❤🙏🙏
Bunda RH: haha, tenang kak
total 1 replies
Nur rochman
Alhamdulillah bisnis kue Bunda makin laris , semoga Berkah usaha kuenya Bunda /Pray/
Narumi emang siapa kamu mau goda boss zaki?? dulu masih sigle aj gak digubris , apalagi sekarang dah punya isteri yg spek bidadari,bikin papi zaki bucin akut, jadi kamu mah cuma rekan bisnis, kalau kamu macam sama mami Fatin bakal dihancurin tuh bisnis kamu /Grin//Grin//Grin/
Bunda RH: alhamdulillah kak, capek hilang kalau baca komenan readers.
biasa Narumi selingan kak🤣
total 1 replies
Yanti86
Luar biasa
Bunda RH: Terima kasih Kak 😘
total 1 replies
Atik Rahma
Alhamdulillah,rezeki ka gpp
Bunda RH: iya kak alhamdulillah
total 1 replies
Sulastri Oke86
Alhamdulillah kak...aku kira hari ini ga up kak...tetap semangat ya kak💪
Bunda RH: alhamdulillah masih bisa ngetik mski capek, Terima kasih kak😘
total 1 replies
retiijmg retiijmg
alhamdulillah, rejeki didunia nyata author..
aq sabar menunggu upnya.
ceritanya bagus...
Bunda RH: iya kak, meski lebih indah dunia halu tapi dunia nyata harus tetap berjalan 😁 Terima kasih Kak 😘
total 1 replies
Jenong Nong
haiii baby2 kasihan kali kalian ditinggal honeymoon sm papi & mami ....😁😁😁❤❤❤🙏🙏🙏
Bunda RH: haha... biar cepat punya adek tante
total 1 replies
Lala Kusumah
Alhamdulillah... nikmati lah quality time kalian berdua ya...
Bunda RH: iya kak
total 1 replies
Fenny Agustyawaty
fatin..thor..kan zahira di RS..
Bunda RH: wkwkw, author suka ngeblank
total 1 replies
dewi rofiqoh
R4 bakalan punya adik nih.... 🤔🤔 🤔
Bunda RH: ngarep ya kak 😁
total 1 replies
~AruN~
40°C kan panas kaaak....
Bunda RH: maaf typo kak🤣
total 1 replies
secret
kerja sambil liburan nihh🤩
Bunda RH: iya kak 😄
total 1 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Bunda RH: thanks kak
total 1 replies
Abil Dafiza
lanjut ah..yg bnyk up ny...smngt
Bunda RH: Terima kasih kak
total 1 replies
Nur rochman
selamat menikmati second honeymoon papi zaki & mami Fatin, dengan modus acara undangan fashion show di paris /Grin//Grin/ Awas pulangnya nanti 4 baby R otw punya adek /Angry//Angry/
Bunda RH: wkwkk.... remuk kata Fatin🤣
total 1 replies
Rizky Tria
Rayyan saingan papi Zaki 😁😅
makin rame rmh bu Warda, langsung dapet cucu banyak
Kasih Bonda
next Thor semangat
Jenong Nong
akhirnya playboy cap kadal mau kawin.....🤣🤣🤣❤❤❤🙏🙏
Bunda RH: iya kak, insaf 🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!