NovelToon NovelToon
Mind-blowing

Mind-blowing

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Aliansi Pernikahan / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Tukar Pasangan / Saudara palsu
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: lavenderoof

"Tidak perlu Lautan dalam upaya menenggelamkanku. Cukup matamu."

-

Alice, gadis cantik dari keluarga kaya. Hidup dibawah bayang-bayang kakaknya. Tinggal di mansion mewah yang lebih terasa seperti sangkar emas.

Ia bahkan tidak bisa mengatakan apa yang benar-benar diinginkannya.

Bertanya-tanya kapankah kehidupan sesungguhnya dimulai?

Kehidupannya mulai berubah saat ia diam-diam menggantikan kakaknya disebuah kencan buta.

Ayo baca "Mind-blowing" by Nona Lavenderoof.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lavenderoof, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 Seperti Gadis Kampung

Mereka berdua tampak seperti dua gadis kampung yang baru pertama kali melihat dunia luar. Namun, itu bukan karena mereka tidak pernah bepergian, melainkan karena kebahagiaan yang datang dari rasa kebebasan. Sesuatu yang jarang mereka rasakan di mansion keluarga mereka yang kaku dan penuh aturan.

Saat mereka hendak berfoto di lokasi lain, kali ini setelah foto berdua mereka berfoto versi sendirian, Alice berhenti dan menoleh ke Cindy. "Sekarang giliranku! Oh ya, bukankah saat pergi tadi kau memakai kacamata hitam? Sini, aku mau pakai, biar semakin keren!"

Cindy tiba-tiba terlihat canggung. "Eh… kacamatanya rusak," jawabnya sambil menggaruk kepala yang tidak gatal.

Alice menatapnya dengan heran. "Rusak? Bagaimana bisa?"

Cindy tersenyum kecil, tampak enggan bercerita. "Aku terburu-buru dan… yah, aku nabrak seseorang," katanya sambil memalingkan wajah, seolah mencoba mengalihkan perhatian.

Alice menyipitkan matanya, mulai curiga. "Seseorang, atau seorang pria?" tanyanya dengan nada menggoda.

Cindy menoleh cepat dengan ekspresi sedikit defensif. "Pria, Alice! Tapi itu tidak penting, jadi sudahlah, lupakan saja!" balas Cindy, berusaha terdengar santai, meskipun rona merah tipis mulai tampak di pipinya.

Alice tersenyum kecil, tetap melirik kakaknya dengan tatapan penuh arti. "Hmm, sepertinya... Pria yang menarik," gumamnya, sengaja memanjangkan nada terakhir.

Cindy mendengus sambil menarik tangan Alice. "Ayo kita lanjut jalan! Tidak perlu membahas ini!" katanya, berusaha mengakhiri pembicaraan.

Keduanya pun kembali menjelajahi tempat lainnya, tawa mereka terus terdengar di antara hiruk pikuk pengunjung.

Semua kejadian kecil hari itu, tumpahnya hot chocolate, kacamata yang rusak, bahkan pertemuan tak terduga mereka, bahkan dimarahi oleh orang asing hanya membuat petualangan ini semakin berkesan.

*

Sepulang dari wisata mereka, Alice duduk di sebelah Cindy di bus. Keduanya tampak kelelahan, tapi wajah mereka tetap dipenuhi senyum puas setelah seharian penuh tawa dan kegembiraan. Namun, saat Alice melirik noda samar di bajunya, ia tiba-tiba teringat kejadian tadi pagi.

"Cindy..." panggil Alice pelan, seraya menarik lengan kakaknya.

"Hmm?" Cindy menoleh, masih sibuk mengatur foto-foto mereka di ponselnya.

Alice menghela napas. "Tadi, sebelum aku menyusulmu… aku juga menabrak seseorang."

Cindy berhenti sejenak, menatap Alice dengan alis terangkat. "Menabrak seseorang? Bagaimana bisa?"

Alice mengangguk, lalu membuka cerita. Ia menunjukkan noda di pakaiannya yang sebelumnya tak terlalu terlihat karena warna hitam. "Aku beli dua hot chocolate untuk kita, tapi semuanya tumpah ke bajuku… dan ke setelan pria itu."

Cindy memicingkan mata, penasaran. "Dan? Sepertinya dia tidak mengganti minuman yang ditumpahkannya dengan yang baru. Apa dia menggantinya dengan uang atau kerugian hal lainnya?" Tanya Cindy, karena adiknya bahkan tidak membawa Hot Chocolates sampai ke tangannya.

Alice menggeleng pelan, matanya sedikit menunduk. "Jangankan untuk mengganti rugi. Minta maaf saja tidak. Dia bahkan memarahiku. Aku sampai menangis karena dia bilang pakaiannya mahal, dan aku ceroboh."

Cindy terbelalak, lalu langsung berdiri dari kursi busnya. "APA?! Dia sama sekali tidak bertanggungjawab? Berani sekali pria kurang ajar itu!" serunya, hampir kehilangan keseimbangan karena bus yang berguncang.

Alice buru-buru menarik tangannya. "Cindy, hati-hati! Kau bisa jatuh!"

Tapi emosi Cindy sudah tak tertahankan. "Kenapa kau tidak memanggil aku tadi, Alice? Kalau aku ada di sana, aku pastikan dia akan meminta maaf lebih dulu dan tahu rasanya dimarahi balik! Beraninya dia memarahi adikku!"

Alice mengangkat kedua tangannya, mencoba menenangkan kakaknya. "Ya sudahlah, Cindy. Itu salahku juga. Aku berjalan terlalu cepat tanpa melihat kanan kiri. Lagipula aku baik-baik saja sekarang."

Namun, Cindy tetap menggerutu sambil kembali duduk, matanya menyipit tajam seperti membayangkan wajah pria itu. "No, Alice! Itu adalah kesalahannya karena tidak menghindar! Kalau aku bertemu pria itu lagi, aku akan memakinya habis-habisan. Berani-beraninya dia membuat adikku menangis!"

Alice hanya menggeleng sambil tersenyum kecil, merasa lega sekaligus geli melihat kakaknya yang begitu protektif. "Sudahlah, Cindy. Aku sudah melupakannya. Yang penting, kita bersenang-senang hari ini, kan?"

Cindy menghela napas keras. "Ya, tapi aku tetap tidak terima! Kalau aku bertemu pria itu lagi, aku akan pastikan dia menyesal!"

Sepanjang perjalanan pulang, Cindy terus mengoceh soal kejadian itu, sementara Alice hanya mendengarkan sambil menahan tawa. Meski terkadang Cindy berlebihan, Alice tahu bahwa itulah caranya menunjukkan rasa sayang sebagai seorang kakak.

1
Putri Anissa Hdy
kita liat Nnti kelanjutannya 🤔
adelia
lumayan menarik
khiasaputri
☝🏻Masih nunggu jodohnya dateng
nona lavenderoof
Mohon dukungannya ya, Lavendears!
ig : lavenderoof
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!