NovelToon NovelToon
Crazy Boss

Crazy Boss

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Bertepuk12

"Menikah lah dengan saya Jeslyn! Ini perintah bukan penawaran!"

"A-pa!?"

Menikah dengan boss sendiri!? Jeslyn tak pernah berpikir bahwa Louis akan melamar nya secara tiba-tiba, padahal lelaki itu jelas tidak mecintai nya! Apa yang sebenar nya lelaki itu inginkan hingga memaksa Jeslyn untuk tidak menolak titahan tersebut? Apakah sebuah keterpaksaan dari seseorang? Balas dendam? Atau alasan lain nya? Cukup Tuhan dan Louis yang tau!

Jeslyn yang memang tidak memiliki power apapun pun terpaksa mengiyakan keinginan dari Louis tanpa tau alasan pria itu ingin menikahi nya.

Lalu, bagaimana kehidupan Jeslyn kelak? Akan kah ia mampu untuk meluluhkan hati Louis? Sedangkan lelaki itu memiliki sifat kaku, dingin tak tersentuh, dan temperamental!? Belum lagi, Louis yang masih terbayang-bayang oleh masa lalu nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bertepuk12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Jeslyn memincing kan mata curiga, tidak biasa nya Afnan akan bersikap khawatir seperti ini, namun ia mencoba untuk berpikir positif dengan terus berjalan dibelakang Afnan, mengikuti wanita itu.

Mungkin saja otak Afnan mulai waras? Jeslyn hanya menebak, namun ia berharap seperti itu.

Selepas berjalan beberapa langkah, mereka tiba dikamar Afnan yang memang bersebelahan dengan kamar utama milik Louis yang membedakan hanya warna pintu saja.

Lalu saat Jeslyn memajukan langkah nya, tatapan itu sedikit terpana tatkala melihat kamar teman nya ini yang cukup mewah.

Kamar Afnan cukup luas untuk memuat perabotan esensial tanpa terasa sesak. Dindingnya dicat dengan warna krem ​​lembut bergradasi cokelat, memberikan kesan hangat dan tenang

Sebuah jendela besar di sisi kanan kamar dilapisi tirai tipis berwarna putih, membiarkan cahaya sang rembulan yang memantul masuk dan menari di lantai marmer putih yang mengilap.

Di tengah ruangan terdapat tempat tidur berukuran queen dengan sprei putih bersih dan selimut kain abu-abu terlihat menggelembung.

Afnan menoleh memberikan tatapan hangat, "Kau bisa mengganti baju lebih dahulu, dikamar mandi." Celetuk nya sembari menyodorkan piyama tidur setelah mengobrak-abrik walk in closet milik nya.

Jeslyn mengangguk, menerima piyama itu dengan senang hati, "Terima kasih." Seru nya sembari berjalan menuju kamar mandi untuk mengganti pakaian nya.

Tak seberapa lama Jeslyn keluar dengan piyama merah yang ia kenalan, terlihat begitu cantik selepas melekat pada kulit putih nya, namun jujur saja Jeslyn sedikit tak nyaman karena piyama tersebut sangat pas di tubuh nya.

Melihat Afnan yang tengah bermain ponsel membuat Jeslyn memutar bola mata jengah, "Kau belum berganti?" Tanya nya penasaran.

"Aku akan berganti lebih dahulu, ngomong-ngomong piyama itu sangat cantik jika melekat dibadan mu."

Puji Afnan melemparkan senyuman lebar, merasa puas akan pilihan nya pada piyama merah yang sengaja ia siapkan untuk Jeslyn.

Memandang datar, Jeslyn melengos, merasa tak beres akan tingkah jejadian Afnan karena tak ada hujan tak ada angin, wanita itu memuji nya secara tiba-tiba.

Begitu aneh bukan?

"Kau gila?"

"Memuji salah menghina juga salah," Ketus Afnan berdiri dari duduk nya, "Heh, aku masih waras ya! Hanya saja sedikit kurang kadar!"

Jeslyn terdiam, ia tak menggubris perkataan nyeleneh Afnan, ia memilih untukbmendudukan pantat diatas sofa lalu memainkan ponsel nya, memeriksa pesan masuk dan berakhir scroll aplikasi penghibur untuk mengrefreskan otak lelah nya.

Namun tak seberapa lama terdengar sebuah teriakan melengking, siapa lagi jika bukan Afnan pelaku nya, entah apa yang terjadi pada wanita itu.

"Jeslyn! Apa aku bisa meminta tolong pada mu?"

"Apa yang bisa ku bantu?" Jeslyn berteriak tak kalah keras.

"Karena aku tak mungkin keluar dengan keadaan seperti ini, maka tolong ambilkan headband ku."

"Dimana kau meletakan headband mu?" Tanya Jeslyn berdiri, meneliti setiap inci ruangan itu untuk mencari headband milik Afnan.

Selama beberapa detik tak ada suara, hingga akhirnya Afnan berseru.

"Di kamar mandi Kak Louis, please bantu aku, ketuk saja kamar nya dan suruh saja untuk mengambil headband ku." Pinta Jaslyn dengan suara memelas.

Jeslyn menggaruk kepala nya yang sama sekali tak terasa gatal, tentu saja sebagai manusia normal ia waspada jika dikerjai Afnan kembali, namun mengingat hanya mengetuk pintu lalu bertanya mengenai headband Afnan pada Louis, seperti nya wanita itu memang benar-benar butuh pertolonganya.

"Baiklah, tunggu sebentar."

Pada akhirnya Jeslyn menyanggupi, ia segera berjalan keluar menuju kamar Louis, sebelum mengetuk pintu, ia menarik nafas perlahan, mencoba menstabilkan perasaan nya yang kian memburuk.

Tok...

Tok...

Tok...

Tak ada sautan sama sekali, membuat Jeslyn mengerutkan kening, bahkan selama tiga menit ia sudah menunggu, hingga akhirnya Jeslyn memutuskan untuk mengetuk pintu kembali.

Namun, saat ia mengangkat tangan terlihat Louis lebih dahulu keluar dengan membuka pintu kasar, sejenak Jeslyn terpaku mendapati pandangan menakjubkan itu.

Louis, lelaki itu hanya mengenakan handuk putih yang melingkar pada pinggang nya hingga memperlihatkan tubuh atletis dengan dada bidang yang dihiasi tato hitam merah serta bahu yang cukup kokoh dan panjang.

Jangan lupakan pinggang nya yang kecil namun punggung lebar hingga memperlihatkan beberapa kotak diantara perut itu.

Meneguk ludah kasar, Jeslyn mencoba untuk mengabaikan pikiran buruk yang tiba-tiba datang pada kepala nya, lalu ia mendongok, namun lagi-lagi decakan menghiasi bibir nya.

Bagaimana tidak! Jeslyn melihat wajah rupawan Louis dan rambut lelaki itu masih basah hingga beberapa kali air terjatuh membasahi marmer, ahh jangan lupakan aroma maskulin Louis yang dapat Jeslyn hirup.

Melihat ekspresi cengo Jeslyn membuat Louis tak senang, ia memilih untuk memundurkan langkah dan ingin menutup pintu, namun suara Jeslyn membuat ia menghentikan aksi itu.

"Tuan, tungg-u!"

"Apa tujuan mu kesini hanya untuk memandang ku dengan tatapan cabul seperti itu?" Louis berseru kasar.

Jeslyn melotot, ternyata aksi tak senonoh nya itu disadari oleh Louis, ingin sekali ia menenggelamkan kepala nya pada tengah-tengah samudera, memalukan sekali, namun tak lama dari itu kepala Jeslyn menggeleng ribut.

"Tidak tidak tuan, saya kemari karena Afnan menyuruh ku untuk mengambil headband nya," Ujar Jeslyn sembari meremas piyama nya, menyalurkan rasa malu.

"Headband?" Louis bertanya kembali.

"Ben-

BRUKKK........

BRAKKK........

"Selamat bersenang-senang!"

1
tari
thor up yang banyak dong
tari
lanjut thor
Ayu Wandira
menarik ditunggu up nya lagi.tiap hari kalo boleh terimakasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!