Untuk membalaskan dendam Hansel memilih Aileen menjadi istri.
Dan Aileen yang tidak tahu apa-apa menganggap Hansel sebagai dewa penolongnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BOC BAB 28 - Masih Menginginkan
"Aileen!! kenapa malah ikut kak Hansel nonton!" kesal Havana, karena Aileen tidak kembali ke meja makan membuatnya datang kesini. Malah melihat Aileen ikut duduk disana.
Dan mendapati kemarahan Havana, Aileen tersenyum kikuk. Lain halnya dengan Hansel yang tak menunjukkan ekspresi apapun.
Pria ini bangkit lebih dulu dan menarik tangan Aileen agar mengikuti langkahnya. Keduanya bergandengan tangan mendatangi meja makan.
Pemandangan yang membuat Clint dan Denis cukup tercengang, sementara Havana sudah berulang kali mengambil foto sebagai barang bukti kakaknya sudah banyak berubah.
Makan malam pun berlangsung, terasa lebih hangat daripada biasanya. Banyak pembicaraan yang tercipta.
Havana juga berulang kali mengambil gambar dan mengirimnya di media sosial yang dia punya.
Membuat semua orang mampu melihat kebersamaan itu, termasuk Angeline.
Di rumah utama keluarga Braile, Angeline mendelik menatap layar ponselnya itu. Ada kemarahan yang tiba-tiba datang hingga membuat hatinya panas.
Pertama tentang Aileen yang ada diantara lingkaran keluarga Braile, kedua tentang Havana yang sudah kembali ke negara ini namun tidak memberinya kabar sedikitpun. Seolah dia tidak dianggap sebagai Nyonya rumah di keluarga Braile.
Dan terakhir tentang kedekatan di antara Aileen dan Hansel. Genggaman tangan itu sungguh membuatnya geram.
"Sayang, sedang lihat apa?" tanya Robin, dia mendekati Angeline hingga mereka duduk sangat dekat di sofa kamar mereka.
"Lihatlah sayang, Havana sudah kembali tapi dia tidak memberi kabar pada kita. Harusnya langsung pulang kesini tapi dia malah pergi ke apartemen Hansel. Dan apa-apaan ini? mereka juga mengundang Aileen untuk makan malam disana," ucap Angeline dengan kekesalan yang mendalam. Sudah dia katakan sejak awal jika dia tidak menyetujui pernikahan ini.
Aileen bukanlah gadis yang tepat, gadis yang dia yakini hanya akan mempermalukan keluarga.
"Biarkan saja, Hansel kakaknya tidak masalah jika Havana pulang kesana."
"Tapi itu tidak sopan sayang, bagaimana pun rumah utama adalah yang harus didatangi pertama kali." kukuh Angeline.
"Sudah lah jangan marah-marah, lebih baik malam ini layani aku," balas Robin pula, tidak peduli pada kekesalan Angeline, dia hanya butuh kepuasannya sendiri.
Kedua tangan Robin bahkan mulai berkelana menyusuri tubuh istri mudanya.
"Besok minta Havana untuk pulang sayang, aku tidak mau dia hidup sembarangan lagi."
"Baiklah Angeline, jika dia tidak ingin pulang sendiri jemputlah ke apartemen Hansel."
"Benarkah?"
"Iya sayang, mereka sekarang juga tanggung jawab mu."
Bibir Angeline mulai tersenyum, mulai mau membuka kaki dan mempersilahkan Robin untuk masuk lebih dalam.
Tapi di saat tubuhnya dikuasai oleh Robin, isi kepala Angeline malah berkelana kemana-mana. Mulai memikirkan bagaimana caranya mendapatkan Hansel kembali.
Melihat kedekatan Hansel dan Aileen membuatnya tak terima, membuatnya sadar jika dia masih menginginkan Hansel.
Dan tiap hentakan yang diberikan oleh Robin, wajah Hansel lah yang dia bayangkan.
Hansel. lirih Angeline di dalam hati. Sementara mulutnya mengeluarkan suara desahaan untuk Robin.
Pagi datang.
Saat Robin masih tidur Angelina sudah bersiap mendatangi apartemen Hansel. Dia sengaja pergi pagi-pagi sekali agar masih bisa menemui mantan kekasihnya itu. Sebelum Hansel pergi bekerja.
Tanpa pamit Angeline pun segera pergi. Menggunakan baju terbaiknya untuk bertemu dengan Hansel.
Menempuh perjalanan beberapa menit dan akhirnya tiba. Bibir Angeline terus tersenyum, berjalan menuju unit apartemen pria yang semalam menjadi fantasinya.
"Sayang, aku datang," ucap Angeline penuh percaya diri dan segera menekan bell apartemen ini.