" Ku mohon menikahlah dengan Tuan Sadam, rahimmu bisa menyelamatkan hidupku!" pinta Danu memohon kepada Istrinya, yakni Mahira.
Karena hutang Suaminya, Mahira rela membayarnya dengan rahim miliknya, ia pasrah Saat Suaminya menjatuhkan talak padanya dan memintanya untuk segera menikah dengan bosnya sendiri.
Apalagi Danu telah mendapatkan ancaman akan masuk bui jika syarat yang ia ajukan tidak di penuhi.
Tuan Sadam Narendra Hito adalah sosok seorang pengusaha kaya raya yang telah memberikan pinjaman tersebut. Dan ia juga yang mengajukan syarat seperti itu.
Akan kah Mahira bisa mengandung benih dari pria yang tidak di cintainya?
Di lain sisi, rupanya Danu telah bermain api selama dirinya menikah dengan Mahira. akankah kebusukannya terbongkar?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akhirnya Mahira tahu
Dari pintu keluar Bandara Soeta, seorang pria berkulit putih menggandeng seorang anak perempuan sekitar usia tujuh tahun, kini mereka sedang merapihkan koper dan memasukannya ke dalam bagasi mobil
"Kau duduk manis saja Najwa, biar Papah yang merapihkan semua nya.!" ucap Azzam sembari merapihkan barang bawaannya.
"aku mau bantuin Papah loh!"
"Iya sayang, boleh kok bantuin Papah! Tapi tidak harus mengangkat koper yang berat juga kali!" sahut Azzam sembari menaikkan alisnya, kemudian merapihkan kacamata nya yang sempat miring.
"Aku itu wonder women Pah, aku adalah anak yang kuat yang telah di besarkan oleh seorang Papah yang hebat dan aku tidak butuh sosok seorang ibu!" celetuk Nazwa asal ceplos.
Mendengar hal itu, Azzam hanya tersenyum tipis sembari menggeleng.
"Ok, sudah selesai! Ayo sayang kita harus bergegas pergi dari sini!" ajak Azzam sembari merangkul putrinya.
"Kita mau kemana Pah? Apa mau pergi ke Bandung? Ke rumah Kakek dan juga Nenek?"
"Tidak Nak, kita akan langsung ke Apartemen, kebetulan dekat dengan Rumah sakit tempat Papah bertugas nanti!"
"Yasudah Pah, kebetulan aku lelah dan ingin segera istirahat!"
Kini keduanya bergegas pergi menuju Apartemen.
......................
Siang ini rencananya Mahira dan Sadam akan pergi ke rumah Danu untuk menjemput Syifa, Mahira sengaja tidak memberitahu mantan Suaminya terlebih dahulu, itu semua atas permintaan dari Sadam.
Seperti nya Sadam sedang merencanakan sesuatu, dan ini akan menjadi bom waktu untuk Danu.
'kali ini kena kau Danu, akan aku bongkar semua kebusukan mu di depan Mahira, kita lihat siapa yang lebih kejam, Kau atau aku?' batin Sadam merasa sangat puas.
Saat di perjalanan, Mahira terlihat sangat bahagia, senyum di bibirnya selalu ia tunjukkan sampai-sampai membuat Sadam tidak pernah putus untuk terus memandangnya.
"Tuan yakin tahu alamat rumahnya Mas Danu?" tanya Mahira menatap serius ke arah Sadam.
Seketika Sadam tersenyum menyeringai."Tahu lah, mangkanya aku mengajakmu pergi kesana, kita kasih kejutan untuk mantan suamimu itu."
Mahira langsung terdiam seketika, ia malah menatap aneh wajah suaminya.
'kau sungguh mencurigakan Tuan? Apa yang sedang
kau rencanakan?' batin Mahira begitu penasarannya.
Rumah Danu
"Syifaaaaaa! Kau sengaja ya membuat lantai rumah ini basah hah? di suruh pel saja malah gak becus kerjaan kamu." bentak Reva
Syifa hanya bisa tertunduk sembari mengatupkan kedua tangannya, tubuhnya gemetar di tambah hampir seluruh tubuhnya basah oleh keringat karena harus mengepel seluruh bagian rumah. Padahal saat ini Danu berada di rumah, ia masih tertidur pulas sudah seperti bangkai.
'Bunda, cepatlah jemput aku, aku sudah tidak kuat tinggal di sini bersama Ayah dan juga Tante Reva, mereka jahat padaku, hiks..hiks!' jerit Syifa dalam hati.
"Yasudah sana kau bersihkan lagi lantainya, pake lap kering biar gak basah kayak gini! Kalau kau belum selesai mengerjakan semua perintahku, jangan harap kau bisa dapat sarapan pagi, ngerti kamu?" bentak Reva sambil berkacak pinggang.
Akhirnya Syifa bergegas ke belakang rumah, ia mencari lap kering. Sedangkan Reva, ia kembali ke kamar tidurnya untuk menemani suaminya.
Kemudian Syifa kembali mengepel lantai yang masih basah dengan lap kering, sambil menangis terisak dan menahan rasa lapar, Syifa akhirnya tumbang. Tubuh mungilnya terkulai lemas di atas lantai ruang tamu dengan posisi pintu masih terbuka.
Akhirnya Mahira dan Sadam tiba di depan halaman rumah Danu, Mahira buru-buru keluar dari dalam mobil. Dengan wajah sumringahnya Mahira bergegas menuju pintu depan, kemudian Sadam menarik lembut tangan Mahira."Sabar dong, kita harus sama-sama masuk ke rumah mantan suamimu!"
"Maafkan Aku Tuan!" sahut Mahira.
Kemudian Sadam menggenggam dengan erat tangan Mahira, lalu mereka jalan berbarengan setelah Sadam mengunci pintu mobilnya.
Setibanya di pintu ruang tamu, betapa terkejutnya Mahira, begitu pun dengan Sadam.
Bagaimana mereka tidak terkejut, kini mereka telah mendapati Syifa sedang terkulai lemas di atas lantai dengan baju yang sudah basah kuyup.
"Syifaaaaa!" teriak Mahira cukup menggema, sehingga membuat Danu beserta istri barunya terbangun dari tidurnya.
Mahira dan Sadam buru-buru meraih tubuh mungil Syifa dan memindahkannya ke atas kursi sofa ruang tamu. Melihat kondisi Syifa seperti itu, Sadam akhirnya menjadi naik pitan.
"Danu! Keluar kau..dasar bedebah kau!" teriak Sadam dengan suara bariton nya.
Danu sendiri sangat terkejut dengan suara yang sudah tidak asing lagi di telinganya, dan ia buru-buru keluar dari dalam kamarnya di susul oleh Reva.
"Kamu kenapa nak? Maafkan Bunda, maaf! Karena Bunda, kamu jadi seperti ini!" Mahira terus saja memeluk dan menciumi Syifa di atas kursi sofa
"Tidak Mahira, ini semua adalah salahku, tolong maafkan aku!" Sadam mendekat lalu menggenggam kedua tangan Mahira. Namun sayangnya Mahira tidak berkata apapun, Sadam semakin merasa bersalah.
Kemudian Danu dan juga Reva keluar dari dalam kamar, lalu bergegas menuju ruang tamu.
Mahira kaget tidak percaya ketika melihat mantan suaminya bersama seorang wanita, darahnya sampai mendidih karena kesal.
"Mas Danu, kau..!"
"Mahira, T tuan Sadam!" ucap Danu terbata.
Melihat Mahira menyaksikan langsung kelakuan dan sifat asli mantan suaminya, Sadam merasa sangat puas.
'matilah kau Danu, mulai sekarang Mahira akan membencimu, pria seperti dirimu tidak pantas untuk di tolong! Aku sangat beruntung karena akhirnya aku bisa bertemu dengan Mahira, wanita baik dan Soleha. Dan aku sangat mencintainya.' ucap Sadam dalam hati
Lalu Mahira beranjak dari tempat duduknya, ia segera menghampiri Danu.
Plak
Satu tamparan Mahira layangkan di wajah Danu, Reva yang menyaksikan suami tercintanya terkena tamparan, ia tidak terima hingga akhirnya Reva membalas tamparan dari Mahira. Beruntungnya Sadam buru-buru mendekat ke arah Mahira, di tepisnya tangan Reva yang hampir saja mengenai pipi mulus istrinya
plak
Kini giliran Sadam yang menampar wajah Reva.
" Jangan pernah kau sentuh wajah istriku, dasar wanita J*lang!" bentak Sadam dengan sorot mata yang menakutkan.
Baik Danu dan juga Reva, keduanya langsung terdiam.
"M maafkan saya Tuan Sadam, saya...!"
"Diam kau bedebah!" potong Sadam.
Seketika Danu langsung terdiam dan tertunduk malu.
"Kau lihat sendiri Mahira, inilah kelakuan asli Suamimu, di banyak hutang bukan karena kena tipu, tapi dia malah telah menipumu mentah-mentah demi wanita simpanannya." sungut Sadam sangat emosi.
Mendengar hal itu, Mahira langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya, air matanya kini sudah tidak bisa ia bendung lagi.
"Mas Danu jahat, Mas tega membohongiku selama ini, kurang apa sebenarnya aku ini sama kamu Mas?" tanya Mahira sembari mengusap air matanya dengan punggung tangannya.
"Maaf Mahira, itu semua karena aku tidak pernah sedikitpun mencintaimu, aku menikah denganmu atas desakan kedua orang tuaku, aku tidak ingin sampai mereka mencoret namaku sebagai ahli waris."
Mendengar hal itu, dada Mahira semakin terasa sesak dan juga nyeri, ia mencoba mengatur nafasnya.
"Ternyata kau jauh lebih bejad dan juga jahat daripada Tuan Sadam, aku sangat menyesal karena pernah mencintaimu!" ucap Mahira, kemudian ia mencoba mengangkat tubuh Syifa yang masih terkulai lemas, melihat hal itu, Sadam buru-buru meraih tubuh mungil Syifa.
"Biar aku saja yang menggendong Syifa, karena Syifa juga adalah putriku!" ucap Sadam mencoba meyakinkan Mahira.
Mahira pun mengangguk.
Sebelum Sadam dan Mahira pergi membawa Syifa, Sadam menoleh sejenak ke arah Danu.
"Mulai detik ini, jangan pernah kau mengusik kehidupan istriku dan juga putri kecilku, kalau aku sampai melihat hal itu, aku tidak akan segan-segan untuk membunuhmu, kau tidak akan pernah bisa lari dari genggaman tanganku, sampai ke lobang semut sekali pun aku akan mencarimu, oh iya ada satu hal lagi, aku akan menganggap semua hutang-hutang mu lunas, dan pabrik tekstil yang aku pernah janjikan padamu, akan segera aku penuhi." tegas Sadam.
Mendengar hal itu Danu malah tersenyum bahagia, akhirnya ia terbebas dari keterpurukan. Apalagi Reva, ia malah jingkrak-jingkrak karena saking senangnya.
Sedangkan Mahira, ia tidak menyangka jika mantan Suaminya bisa Setega itu pada dirinya, dan ia pun bersumpah tidak ingin bertemu ataupun melihat wajah Danu.
Kini Sadam dan Mahira bergegas membawa Syifa ke rumah sakit untuk segera di tindak oleh tim medis.
Bersambung...
🍁🍁🍁🍁🍁🍁