NovelToon NovelToon
Rahim Penebus Hutang

Rahim Penebus Hutang

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO / Lari Saat Hamil
Popularitas:141.4k
Nilai: 5
Nama Author: Eli Priwanti

" Ku mohon menikahlah dengan Tuan Sadam, rahimmu bisa menyelamatkan hidupku!" pinta Danu memohon kepada Istrinya, yakni Mahira.

Karena hutang Suaminya, Mahira rela membayarnya dengan rahim miliknya, ia pasrah Saat Suaminya menjatuhkan talak padanya dan memintanya untuk segera menikah dengan bosnya sendiri.

Apalagi Danu telah mendapatkan ancaman akan masuk bui jika syarat yang ia ajukan tidak di penuhi.

Tuan Sadam Narendra Hito adalah sosok seorang pengusaha kaya raya yang telah memberikan pinjaman tersebut. Dan ia juga yang mengajukan syarat seperti itu.

Akan kah Mahira bisa mengandung benih dari pria yang tidak di cintainya?

Di lain sisi, rupanya Danu telah bermain api selama dirinya menikah dengan Mahira. akankah kebusukannya terbongkar?



Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akhirnya Mahira tahu

Dari pintu keluar Bandara Soeta, seorang pria berkulit putih menggandeng seorang anak perempuan sekitar usia tujuh tahun, kini mereka sedang merapihkan koper dan memasukannya ke dalam bagasi mobil

"Kau duduk manis saja Najwa, biar Papah yang merapihkan semua nya.!" ucap Azzam sembari merapihkan barang bawaannya.

"aku mau bantuin Papah loh!"

"Iya sayang, boleh kok bantuin Papah! tapi tidak harus mengangkat koper yang berat juga kali!" sahut Azzam sembari menaikkan alisnya, kemudian merapihkan kacamata nya yang sempat miring.

"Aku itu wonder women Pah, aku adalah anak yang kuat yang telah di besarkan oleh seorang Papah yang hebat dan aku tidak butuh sosok seorang ibu!" celetuk Nazwa asal ceplos.

Mendengar hal itu, Azzam hanya tersenyum tipis sembari menggeleng.

"Ok, sudah selesai! Ayo sayang kita harus bergegas pergi dari sini!" ajak Azzam sembari merangkul putrinya.

"Kita mau kemana Pah? Apa mau pergi ke Bandung? Ke rumah Kakek dan juga Nenek?"

"Tidak Nak, kita akan langsung ke Apartemen, kebetulan dekat dengan Rumah sakit tempat Papah bertugas nanti!"

"Yasudah Pah, kebetulan aku lelah dan ingin segera istirahat!"

Kini keduanya bergegas pergi menuju Apartemen.

......................

Siang ini rencananya Mahira dan Sadam akan pergi ke rumah Danu untuk menjemput Syifa, Mahira sengaja tidak memberitahu mantan Suaminya terlebih dahulu, itu semua atas permintaan dari Sadam.

Seperti nya Sadam sedang merencanakan sesuatu, dan ini akan menjadi bom waktu untuk Danu.

'kali ini kena kau Danu, akan aku bongkar semua kebusukan mu di depan Mahira, kita lihat siapa yang lebih kejam, Kau atau aku?' batin Sadam merasa sangat puas.

Saat di perjalanan, Mahira terlihat sangat bahagia, senyum di bibirnya selalu ia tunjukkan sampai-sampai membuat Sadam tidak pernah putus untuk terus memandangnya.

"Tuan yakin tahu alamat rumahnya Mas Danu?" tanya Mahira menatap serius ke arah Sadam.

Seketika Sadam tersenyum menyeringai."Tahu lah, mangkanya aku mengajakmu pergi kesana, kita kasih kejutan untuk mantan suamimu itu."

Mahira langsung terdiam seketika, ia malah menatap aneh wajah suaminya.

'kau sungguh mencurigakan Tuan? Apa yang sedang

kau rencanakan?' batin Mahira begitu penasarannya.

Rumah Danu

"Syifaaaaa! Kenapa lantainya licin begini? Kau sengaja, ya?! Suruh ngepel aja nggak becus!" Reva membentak, suaranya menusuk telinga Syifa seperti pecahan kaca.

Air mata Syifa hampir jatuh, tetapi sekuat tenaga ia tahan. Bau kaporit menyengat hidungnya, bercampur dengan aroma keringat yang membasahi bajunya. Seluruh tubuhnya lemas, basah kuyup karena keringat.

"Bunda ... tolong ... aku nggak kuat lagi. Ayah dan Tante Reva jahat banget," bisiknya dalam hati. Isakan Syifa tertahan di tenggorokan. Terdengar lirih, tetapi penuh keputusasaan.

Reva mendelik, tangannya terangkat menunjuk Syifa. "Bersihkan lagi! Pakai lap kering! Ingat, sampai benar-benar kering! Jangan sentuh makanan apa pun sebelum semuanya selesai! Mengerti?!" Ancaman Reva bergema, membuat Syifa semakin ciut.

Tubuh Syifa terhuyung, langkahnya gontai menuju belakang rumah. Ia mencari lap kering dengan tangan gemetar. Sementara itu, Reva masuk ke kamar, kembali ke pelukan suaminya yang tak menyadari penderitaan yang terjadi di rumahnya sendiri. Bau kaporit masih tercium samar, menyisakan rasa getir di udara.

Kemudian Syifa kembali mengepel lantai yang masih basah dengan lap kering, sambil menangis terisak dan menahan rasa lapar, Syifa akhirnya tumbang karena sudah tidak kuat menahan rasa lelah dan capek. Tubuh mungilnya kini terkulai lemas di atas lantai ruang tamu, tubuhnya menggigil karena merasakan begitu dinginnya lantai yang telah menembus ke pori-pori kulitnya yang tipis.

Syifa sendiri lupa menutup pintu ruang tamu, karena sudah tidak ada lagi pasokan tenaga di dalam tubuhnya

Kini Mahira dan Sadam tiba di depan halaman rumah Danu, Mahira buru-buru keluar dari dalam mobil. Dengan wajah sumringahnya Mahira bergegas menuju pintu depan, kemudian Sadam menarik lembut tangan Mahira."Sabar dong, kita harus sama-sama masuk ke rumah mantan suamimu!"

"Maafkan Aku Tuan!" sahut Mahira.

Kemudian Sadam menggenggam dengan erat tangan Mahira, lalu mereka jalan berbarengan setelah Sadam mengunci pintu mobilnya.

Setibanya di pintu ruang tamu, betapa terkejutnya Mahira, begitu pun dengan Sadam.

Bagaimana mereka tidak terkejut, kini mereka telah mendapati Syifa sedang terkulai lemas di atas lantai dengan baju yang sudah basah kuyup.

"Syifaaaaa!" teriak Mahira cukup menggema, sehingga membuat Danu beserta istri barunya terbangun dari tidurnya.

Mahira dan Sadam buru-buru meraih tubuh mungil Syifa yang terus gemetar menahan hawa dingin lantai yang sepertinya telah menusuk masuk ke dalam pori-pori kulitnya, wajah pucat Syifa menandakan jika dirinya sangat kelelahan.

Baik Sadam dan Mahira, kini keduanya memindahkan Syifa ke atas kursi sofa ruang tamu.

Mahira benar-benar merasa terpukul dengan apa yang telah terjadi terhadap putri kecilnya yang tidak berdosa, jadi selama ini mantan suaminya alias ayah kandung nya sendiri telah tega memperlakukan putri kecil nya hidup menderita seperti ini? Sungguh sangat keji. Rasanya Mahira ingin menjerit dengan apa yang telah menimpa putrinya saat ini, Sadam pun yang Melihat kondisi Syifa seperti itu, tiba-tiba darahnya langsung mendidih

"Danu! Keluar kau..dasar bedebah kau!" teriak Sadam dengan suara bariton nya.

Danu sendiri sangat terkejut dengan suara yang sudah tidak asing lagi di telinganya, dan ia buru-buru keluar dari dalam kamarnya di susul oleh Reva.

"Kamu kenapa nak? Maafkan Bunda, maaf! Karena Bunda, kamu jadi seperti ini!" Mahira terus saja memeluk dan menciumi Syifa di atas kursi sofa, perasaan Mahira benar-benar merasakan sakit dan juga pedih.

Kali ini Mahira mencoba memeluk erat tubuh Syifa yang masih terkulai lemas dan agar tidak menggigil

Menurutnya, pelukan hangat dari seorang ibu terhadap anaknya, adalah cara terampuh untuk membuat anaknya merasa sangat nyaman, begitupun yang di lakukan oleh Mahira, berharap Syifa akan jauh lebih baik setelah mendapatkan pelukan dari nya karena selama ini telah hidup tertekan.

Sadam yang melihat hal itu, benar-benar di selimuti rasa bersalahnya, ia pun sangat menyesal, kenapa tidak dari sejak awal saja Syifa ikut tinggal bersama Mahira, Sadam sadar jika dirinya pada saat itu begitu egois dan hanya mementingkan kepentingan diri sendiri

"Tidak Mahira, ini semua adalah salahku, tolong maafkan aku!" Sadam mendekat lalu menggenggam kedua tangan Mahira. Namun sayangnya Mahira tidak berkata apapun, Sadam semakin merasa bersalah.

Kemudian Danu dan juga Reva keluar dari dalam kamar, lalu bergegas menuju ruang tamu.

Mahira kaget tidak percaya ketika melihat mantan suaminya bersama seorang wanita, darahnya sampai mendidih karena kesal.

"Mas Danu, kau..!"

"Mahira, T tuan Sadam!" ucap Danu terbata.

Melihat Mahira menyaksikan langsung kelakuan dan sifat asli mantan suaminya, Sadam merasa sangat puas.

'matilah kau Danu, mulai sekarang Mahira akan membencimu, pria seperti dirimu tidak pantas untuk di tolong! Aku sangat beruntung karena akhirnya aku bisa bertemu dengan Mahira, wanita baik dan Soleha. Dan aku sangat mencintainya.' ucap Sadam dalam hati

Lalu Mahira beranjak dari tempat duduknya, ia segera menghampiri Danu.

Plak

Satu tamparan Mahira layangkan di wajah Danu, Reva yang menyaksikan suami tercintanya terkena tamparan, ia tidak terima hingga akhirnya Reva membalas tamparan dari Mahira. Beruntungnya Sadam buru-buru mendekat ke arah Mahira, di tepisnya tangan Reva yang hampir saja mengenai pipi mulus istrinya

plak

Kini giliran Sadam yang menampar wajah Reva.

" Jangan pernah kau sentuh wajah istriku, dasar wanita J*lang!" bentak Sadam dengan sorot mata yang menakutkan.

Baik Danu dan juga Reva, keduanya langsung terdiam.

"M maafkan saya Tuan Sadam, saya...!"

"Diam kau bedebah!" potong Sadam.

Seketika Danu langsung terdiam dan tertunduk malu.

"Kau lihat sendiri Mahira, inilah kelakuan asli Suamimu, dia banyak hutang bukan karena kena tipu, tapi dia malah telah menipumu mentah-mentah demi wanita simpanannya." sungut Sadam sangat emosi.

Mendengar hal itu, Mahira langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya, air matanya kini sudah tidak bisa ia bendung lagi.

"Mas Danu jahat, Mas tega membohongiku selama ini, kurang apa sebenarnya aku ini sama kamu Mas?" tanya Mahira sembari mengusap air matanya dengan punggung tangannya.

"Maaf Mahira, itu semua karena aku tidak pernah sedikitpun mencintaimu, aku menikah denganmu atas desakan kedua orang tuaku, aku tidak ingin sampai mereka mencoret namaku sebagai ahli waris."

Mendengar hal itu, dada Mahira semakin terasa sesak dan juga nyeri, ia mencoba mengatur nafasnya.

"Ternyata kau jauh lebih bejad dan juga jahat daripada Tuan Sadam, aku sangat menyesal karena pernah mencintaimu!" ucap Mahira, kemudian ia mencoba mengangkat tubuh Syifa yang masih terkulai lemas, melihat hal itu, Sadam buru-buru meraih tubuh mungil Syifa.

"Biar aku saja yang menggendong Syifa, karena Syifa juga adalah putriku!" ucap Sadam mencoba meyakinkan Mahira.

Mahira pun mengangguk.

Sebelum Sadam dan Mahira pergi membawa Syifa, Sadam menoleh sejenak ke arah Danu.

"Mulai detik ini, jangan pernah kau mengusik kehidupan istriku dan juga putri kecilku, kalau aku sampai melihat hal itu, aku tidak akan segan-segan untuk membunuhmu, kau tidak akan pernah bisa lari dari genggaman tanganku, sampai ke lobang semut sekali pun aku akan mencarimu, oh iya ada satu hal lagi, aku akan menganggap semua hutang-hutang mu lunas, dan pabrik tekstil yang aku pernah janjikan padamu, akan segera aku penuhi." tegas Sadam.

Mendengar hal itu, Danu malah tersenyum bahagia, akhirnya ia terbebas dari keterpurukan. Apalagi Reva, ia malah jingkrak-jingkrak karena saking senangnya.

Sedangkan Mahira, ia tidak menyangka jika mantan Suaminya bisa Setega itu pada dirinya, dan ia pun bersumpah tidak ingin bertemu ataupun melihat wajah Danu.

Kini Sadam dan Mahira bergegas membawa Syifa ke rumah sakit untuk segera di tindak oleh tim medis.

Bersambung...

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

1
Rizkia Pritasari
luar biasa
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠)
betul itu kak
Nar Sih
kejutan akan hadir buat mu hanum bntr lgi yaa dri pujaan hti mu mss ibra dan pasti nya kmu senang
Sunaryati
Nah gitu, Ibra move on , cintamu tersebut Num, calon mertuamu ternyata juga mengharapkan kau jadi istri Ibrahim. Sambil menyelam minum air, Mas Ibra.
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠): betul bun
total 1 replies
CintaAfya
yesss Ibra sama Hanum jadian
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠): mantap ya kak 🤭
total 1 replies
CintaAfya
Alhamdulillah... akhirnya Mahira diselamatkan... rasa mcm menonton filem adengan aksi yg mendebarkan.. rasa copot jantung🤣🤣🤣🤣
Nar Sih
kopi yg manis buat kebebasan mahira☺️
Nar Sih: sama,,kakk ,semoga mahira semakin bnyk yg bca
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠): terimakasih banyak kakakku 😘😘
total 2 replies
Ana
hahaha😂 ga ada ember num
Ana: asyik 💃💃💃
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠): kata Hanum, bergetar hatiku saat aku dekat dengannya 😂😂
total 6 replies
Nar Sih
alhamdulilah ahir nya mahira selamat ,makasih buat azzam dan angota polisi yg lain nya ahir nya misi penangkapan ketua mafia selesai ,lanjut kakk 👍🥰
Ana
cieeee 🤭🤭
Ana
tuh kan 😁
Ana
apakah Hanum 🤭
Ana
syukurlah misi berhasil dan Mahira serta calon baby selamat
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠)
ember /Curse//Curse/
Ana
sadam kan emosian zam 🤦‍♀️
Ana
hahahaha😂😂😂😂 maklum sih zam
Ana
astaghfirullah 😂
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠): /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠)
typo dari keyboard ini kak, harusnya teriak kok jadi terima kasih, aku juga bingung jadi otomatis begini keyboard nya /Sob/
F.T Zira
kak.. cba cek bagian ini..
terima kasih kembali jeny di bawah kok gimanaa gitu
(⁠✿⁠ Eli priwanti^⁠‿⁠^⁠): baik kak, terimakasih kak
total 1 replies
Amilia Indriyanti
bukan cinta tapi goblog
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!