NovelToon NovelToon
Dipaksa Menikahi CEO Dingin Itu

Dipaksa Menikahi CEO Dingin Itu

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: lilyxy

Dijual oleh ayah tirinya pada seorang muncikari, Lilyan Lutner dibeli oleh seorang taipan. Xander Sebastian, mencari perawan yang bisa dinikahinya dengan cepat. Bukan tanpa alasan, Xander meminta Lily untuk menjadi istrinya agar ia bisa lepas dari tuntutan sang kakek. Pernikahan yang dijalani Lily kian rumit karena perlakuan dingin Xander kepadanya. Apa pun yang Lily lakukan, menjadi serba salah di mata sang suami. Xander seakan memiliki obsesi dan dendam pribadi pada hidupnya. Bagaimanakah nasib Lily yang harus menjalani pernikahan dengan suami dinginnya? Haruskah ia bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lilyxy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

"Bagaimana dengan pria itu, Lily? Apa dia memperlakukanmu dengan baik?" tanya Anthony yang merupakan ayah tiri Lily.

Lily pun terlonjak kaget saat tiba-tiba mendengar suara pria paruh baya tersebut sesaat ia menutup pintu. Rupanya pria itu berada di ruang tamu dengan pencahayaan minim dini hari itu.

Tidak lama kemudian, Anthony menghidupkan lampu dan kini Lily bisa melihat jelas wajah pria itu. Hal yang justru membuat darah Lily seolah mendidih karena amarah.

"Kenapa Ayah tidak memberitahuku kalau aku harus menikah dengan pria itu? Ayah mengatakan kalau aku hanya akan melayani pria itu untuk malam ini. Kenapa dia malah menginginkan seluruh hidupku?!"

Anthony sudah menduga kalau putri angkatnya itu pasti akan marah, tapi bukan Anthony namanya kalau dia tidak menyiapkan 1001 alasan yang akan dia lontarkan untuk membuat Lily yakin.

"Ya, seharusnya begitu Lily, tapi ternyata Madam mengatakan hal lain setelah kesepakatan itu terjadi. Pria itu ternyata mencari istri dan bukan wanita penghibur. Tapi bukankah kamu seharusnya merasa bersyukur? Pria itu bukan pria sembarangan. Kamu bisa hidup nyaman dan tenang bersamanya."

Mendengar alasan dari Anthony justru semakin membuat Lily jengkel dengan emosi yang semakin meledak-ledak. Masih tidak mengira dia akan terjebak oleh ayah tirinya sendiri.

"Dia tidak benar-benar menginginkan seorang istri! Dia hanya menginginkan anak dariku lalu membuang ku, Ayah! Lalu bagaimana aku sanggup meninggalkan anak-anakku nanti?! Lebih baik aku menjual keperawananku daripada darah dagingku, Ayah!"

Anthony terdiam mendengarkan keluhan Lily yang tentu saja tidak dia pedulikan sama sekali. Satu hal yang memenuhi otaknya hanyalah uang, uang, dan uang.

Dia bahkan tidak peduli pada nasib Lily bila dia benar-benar menikahi pria itu selama dia mendapatkan sisa pembayaran uang yang dijanjikan oleh sosok pembeli Lily.

Anthony bahkan berpikir kalau Lily bisa menjadi tambang emang baginya. Dia mengingat percakapannya dengan mucikari yang menjadi perantara Lily dan pria misterius tersebut.

"Jadi, dia masih perawan?"

Seorang wanita paruh baya dengan dandanan mencolok bertanya pada Anthony yang mendatanginya dengan maksud untuk menjual seorang gadis.

"Tentu saja, Madam. Putriku sangat bersih. Bisa aku jamin kalau dia tidak pernah tersentuh oleh pria manapun. Pastikan Madam memberiku harga tinggi untuk gadis ini. Aku tidak akan menuntut apa-apa lagi kalau Madam menyetujuinya," ucap Anthony.

"Tentu saja harga itu hanya untuk satu kali pakai, Madam. Untuk selanjutnya, Madam harus membayar lagi kalau masih ada pria hidung belang yang menginginkan tubuhnya." Anthony dengan gila menawarkan putrinya sendiri.

"Jangan lupa aku membutuhkan banyak biaya untuk perawatan tubuhnya. Jaman sekarang ini tidak ada yang murah, Madam. Aku akan mengurusnya agar para pelanggan Madam tidak kecewa ." Anthony berusaha meyakinkan.

Wanita yang sedang asyik menghisap rokoknya itu kemudian melepaskan asap tebal ke udara. Dia tersenyum miring sambil menggeleng tidak percaya melihat pria di depannya itu.

"Kamu pria yang sangat serakah, Anthony. Aku bisa memberikan langsung uang tips itu pada putrimu untuk pelanggan selanjutnya. Seharusnya tidak perlu melalui dirimu lagi kan?" tanya Madam memastikan.

"Kali ini kau menjual keperawanannya dan kau juga bisa mendapat langsung kompensasinya. Namun untuk selanjutnya, dia akan menjadi pelacurku dan aku bebas memberinya tips karena dia akan menjadi anak buahku." Madan mengutarakan maksudnya.

"Tapi kalau memang keinginanmu seperti itu, aku juga tidak akan mempermasalahkannya. Kau hanya perlu memastikan putrimu itu tidak menuntut bayaran yang sudah aku berikan padamu." Madam mengingatkan dengan keras.

Anthony yang mendengar penjelasan dari Madam pun menjadi sangat bersemangat.Dia sudah tidak sabar mendulang pundi-pundi uang dari hasil menjual tubuh putri tirinya itu.

"Soal itu tenang saja, Madam. Dia tidak akan pernah menuntut apapun dari Madam. Biar itu menjadi urusanku." Anthony berusaha meyakinkan.

Madam adalah seorang wanita yang berprofesi sebagai mucikari. Setelah percakapannya dengan Anthony itu, dia membuang putung rokoknya ke dalam asbak. "Baiklah kalau begitu.Cepat bawa dia ke mari. Aku harus memastikan sendiri apakah dia memang masih bersih atau tidak. Kalau yang kau katakan memang benar, aku akan membayar uang mukanya padamu. Sisanya, akan aku bayarkan ketika orang penting yang hendak membeli keperawanan putrimu itu selesai memakai tubuhnya," ucap Madam sepakat dengan penawaran Anthony.

"Baik, Madam. Akhir pekan besok aku akan membawanya ke sini, karena saat ini dia sedang bekerja," ucap Anthony yang begitu bersemangat.

"Ya, bawa dia ke sini pagi-pagi untuk aku periksa. Karena tamu yang akan membeli tubuhnya itu menginginkan dia tepat pukul sepuluh malam. Kami harus mempersiapkannya secantik mungkin. Dan, ya, aku pasti akan memberimu bonus jika tamu itu puas dan memberikan tips besar." Madam menjelaskan dengan begitu anggun.

Anthony sumringah. "Ah, ya. Terima kasih banyak, Madam. Terima kasih banyak."

Setelah negosiasi itu,Anthony pun pulang ke rumahnya. Senyuman licik terbit tak henti menghiasi wajah yang mulai berkerut itu. Dia sudah sangat senang membayangkan hidupnya yang akan lebih baik.

Lily yang merupakan anak tirinya tersebut, akan membuatnya menjadi orang kaya mendadak. Dia tidak perlu lagi berhutang pada teman-temannya untuk bisa kembali bermain judi.

Namun keesokan harinya, Anthony semakin dibuat tercengang saat sang mucikari memberinya tumpukan uang lebih banyak dari yang seharusnya.

"Kenapa berubah jadi sebanyak ini, Madam? Pria itu bahkan belum menikmati tubuh putriku. Bukankan Madam baru selesai memeriksanya? Bagaimana bisa Madam langsung memberikan semua uang ini padaku? Ini bahkan lebih dari kesepakatan harga awal." Anthony tentu bingung.

"Buat putrimu menandatangani kontrak itu kalau kamu menginginkan jumlah uang yang jauh lebih banyak dari ini. Pelangganku menginginkan putrimu menjadi istri kontraknya. Uang yang ada di hadapanmu itu baru uang mukanya saja. Sisanya akan diberikan ketika mereka sudah menikah." Madam menjelaskan situasinya.

Mendengar informasi dari sang mucikari membuat Anthony merasa takjub. Uang sebanyak itu baru uang muka, lalu bagaimana ketika ia mendapatkan sisanya?

Membayangkan uang dengan jumlah berlimpah membuat Anthony tidak lagi berpikir panjang. Dia segera menyambar kertas kontrak itu baru kemudian mencari cara agar Lily bisa menyetujuinya tanpa perlu mengetahui isinya.

"Baik, Madam. Aku akan membuat Lily menandatangani kontrak ini."

Rencana Anthony pun berhasil saat dia mengatakan pada Lily bahwa pihak rumah sakit menelepon dan memberitahu bahwa ibunya sedang kritis juga perlu segera dilakukan tindakan.

Pria paruh baya itu berdalih meminta tanda tangan dan cap jari Lily sebagai persetujuan tindakan medis yang akan dilakukan pada ibunya dan Lily percaya dengan mudah.

Apalagi gadis itu tidak bisa memastikan sendiri kondisi ibunya. Dia sedang berada di sebuah klub mewah untuk bertemu dengan calon tamu VVIP yang tidak ia ketahui kini menjadi calon suami kontraknya.

Anthony yang justru tersenyum penuh arti dan seolah tenggelam dalam lamunan itu membuat Lily semakin marah. Dia yakin, masih ada rencana licik selanjutnya yang sedang Anthony persiapkan.

"Kenapa diam saja, Ayah. Jawab semua pertanyaanku?!" teriak Lily saat itu.

**

Jangan lupa follow ig ku ya guyss :@dillahh138

1
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut bagus sayang upnya lama doubel up thor
Leo Picisan
gk selesai cerita ny
Reni Anjarwani
lanjut thor
Seriati Purba
Biasa
Reni Anjarwani
up yg banyak thor mumpung lg anget2 nya epusodenya
Reni Anjarwani
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!