NovelToon NovelToon
Miss. Rich

Miss. Rich

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:63.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rosee_

"Aku bisa menjadi mommy-mu."

"Apa kau kaya?"

"Tentu saja! Aku sangat kaya dari para orang kaya di negara ini."

"Setuju, Mommy!"

Bukan kisah anak genius, melainkan kisah sederhana penguasa muda yang terlambat jatuh cinta. Melalui perantara manis, keduanya dipertemukan lagi sebagai sosok yang berbeda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Benang Merah (revisi)

Jeremy yang menyusul tuannya, kini berusaha menenangkan tuan mudanya yang menangis di taman seberang sekolah. Tyler belum juga keluar meski Liam sudah menyelonong pergi lebih dulu. Adapun Oliver, wanita itu telah pergi sangat awal dengan mobilnya tanpa menoleh sama sekali. Sekarang hanya ada mereka berdua di sini.

"Aku benci Mera, Jeremy. Aku benar-benar benci anak itu!" Liam terisak. Oliver benar-benar sudah marah padanya karena gadis itu. Bagaimana jika kali ini Oliver tidak kembali?

"Mommy ...," isaknya lirih.

Jeremy tidak tahu bagaimana membujuk anak ini. Jangankan dirinya, Tyler saja tidak pernah berhasil membujuk putranya ini. Lalu, apa yang harus ia lakukan? Jeremy kebingungan.

Satu-satunya yang bisa hanya Oliver, tapi wanita itu tidak ada disini. Saat pergi tadi, ia bisa melihat jejak kemarahan di wajah cantiknya itu. Jujur saja ia merinding melihatnya. Mungkin hal fatal telah terjadi di dalam sana sehingga menyulut emosi Oliver yang sudah cukup bersabar selama beberapa waktu ini.

Bersabar? Tentu! Bagaimanapun Oliver bukan wanita yang pandai bersabar. Ia wanita emosional dan temperamental. Jangan lupakan rumor yang juga fakta itu. Namun, sejak bersama Liam, Oliver menjelma menjadi seperti seorang ibu yang mungkin tidak ada dalam kamusnya. Bukankah karena ia menahan diri?

-

-

-

Di tempat lain, Oliver termenung di mobilnya sambil menatap jalanan. Mobilnya terparkir di depan gedung apotek yang tidak terlalu jauh dari sekolah Liam. Pada akhirnya, disinilah ia berada setelah mengalami perdebatan panjang dengan isi kepalanya sendiri.

Jujur saja, ia hampir lepas kendali. Melihat Liam seperti melihat sosok Caitlin yang hadir kembali. Bocah itu mewarisi sifat ibunya dan wajah ayahnya. Sebenarnya, tidak ada masalah baginya. Ia tidak keberatan sama sekali meski anak itu bersikap kasar atau kejam karena dirinya pun tidak berbeda jauh. Hanya saja— bukankah masih terlalu cepat untuk Liam melakukannya dengan tubuh kecilnya?

Sial! Sekarang ia mengingat ucapannya pada Liam agar tidak diam saja saat seseorang mengganggunya. Artinya, ia termasuk penyebabnya, kan?

"Inilah yang terjadi saat kau mengajari anak kecil, Oliver," gumamnya pada diri sendiri. Itu sebabnya ia tidak berniat menjadi orang tua! Ia sangat payah dalam hal ini.

Pada akhirnya, Oliver keluar dari mobilnya untuk membeli sepaket lengkap P3K. Baru kali ini ia berinisiatif untuk membeli. Dirinya belum pernah terlalu sebelumnya, itu sebabnya ia tidak punya meski hanya sebuah plaster luka.

Namun, ia membelinya demi seseorang sekarang.

Bagaimana dengan Liam? Semua baik-baik saja? Sebastian mengirimkannya pesan singkat.

"Dia penuh bekas cakaran," jawab Oliver tanpa menyentuh ponselnya. Ia tidak berniat menjawab pesannya. Tak lama ia melajukan mobilnya untuk kembali ke sekolah.

...***...

Semua terjadi begitu saja. Ada yang bilang saat kita mencintai seseorang, tubuh akan bergerak dengan sendirinya mengikuti kata hati. Namun— ini bukan cinta antara pria dan wanita, melainkan seorang wanita dan anak kecil yang masih dalam pertumbuhan.

Sebenarnya— seperti apa perasaannya?

Ia menangis karena merindukan Liam saat Tyler menjemputnya pulang, ia panik saat mendengar bocah itu sakit, lalu hari ini jantungnya berdetak cepat saat mendengar Liam bertengkar. Bukan hanya itu, luka yang didapatkan Liam cukup membuat emosinya tersulut.

Apa ini cinta atau hanya sekedar kepedulian dan rasa iba? Oliver tidak dapat membedakannya dengan jelas. Padahal, ia pernah bertekad tidak ingin berhubungan dengan apapun yang menyangkut Caitlin, wanita yang tidak disukainya sejak awal.

"Jeremy ... aku ingin minta maaf pada mommy." Liam masih sesegukan.

"Tentu saja, Tuan muda. Kita tunggu tuan keluar dulu."

Benar-benar takdir yang aneh. Bagaimana mungkin ia tidak bisa melepaskan anak itu sejak awal, padahal ia bisa dengan mudah mengembalikannya.

Melihat Liam menangis seperti itu juga membuat dadanya seperti berdenyut nyeri. Pada akhirnya ia mendekat dengan langkah cepat sambil membawa P3K yang dibelinya tadi. Bekas cakaran itu pasti perih untuk Liam.

"Baiklah, sudah cukup menangisnya," tegur Oliver tegas. Keduanya langsung menoleh kearahnya.

"Mommyyy ..." Tangis Liam menjadi semakin keras. Oliver meringis mendengarnya. Ia mengayunkan tangan agar Jeremy memberinya tempat.

"Kenapa kau menangis sangat keras begini? Apa lukanya perih?"

"Mommyy ... jangan benci aku. Liam tidak akan nakal lagi." Liam duduk di pangkuan dan memeluk lehernya.

"Ssttt ..." Oliver menepuk-nepuk punggung Liam. "Memangnya kenapa jika kau nakal? Anak kecil tidak perlu terlalu patuh." Padahal baru saja Oliver merutuki dirinya, tapi sudah mengajarkan yang tidak-tidak pada Liam.

"Jangan buang Liam. Daddy juga membentak Liam. Aku takut ...," tangisnya lagi.

Tyler sampai membentaknya?

"Beraninya dia membentakmu. Akan aku marahi nanti!"

"Jangan buang, Liam ...," ulangnya lagi.

"Tidak ada yang membuangmu. Kenapa bicara begitu?"

"Karena Liam bukan anak daddy dan Mommy," jawabnya sambil terisak. Sementara Oliver dan Jeremy serentak membeku bersama. Jeremy membulatkan matanya dengan mulut terbuka.

Jadi, tuan mudanya sudah tahu?! Padahal ini adalah rahasia yang ia jaga dengan nyawanya sendiri!

"Li— Liam ... siapa yang bilang begitu?"

"Aku membaca nama ayah dan ibuku di akta kelahiran. Bagaimana aku tidak tahu?"

Sesak. Oliver merasa ada sesuatu menghimpit dadanya. Ternyata Liam sudah lama mengetahui dan menyimpannya sendirian? Matanya mulai memanas dengan genangan air di pelupuk matanya.

"Itu tidak benar. Liam adalah anak daddy dan mommy," bisik Oliver.

"Maafkan Liam," cicitnya lagi..

"Tentu saja. Aku tidak marah padamu. Liam adalah anak baik."

"Liam mencintai Mommy dan daddy ...."

Deg! Tangan Oliver mengepal di balik punggung Liam. Jika begini, sudah terlambat untuk menyesal, kan? Satu-satunya yang bisa ia lakukan adalah hidup bersama anak ini.

Caitlin ... Sekarang, aku sangat ingin kau kembali. Aku ingin memakimu karena meninggalkan Liam!

Membayangkan Liam mengetahui bahwa ia tidak memiliki orang tua sejak lahir benar-benar membuat perasaannya teriris. Alasan ia setuju merahasiakan status Liam juga demi menjaga perasaan anak itu.

Oliver membiarkan Liam bersembunyi di lekukan lehernya. Pandangannya mulai menatap kosong ke depan dengan air mata mengalir jatuh di mata kirinya. Hingga— seseorang menyentuh pipinya dan menghapus air matanya dengan lembut.

"Dia tidur," kata Tyler dengan nada kecil. Pria itu juga menatap Liam dengan perasaan bersalah dan sendu.

"Dia tahu." Oliver berucap tanpa suara, namun bisa dipahami oleh Tyler. Pria itu menatapnya penuh arti. Pada akhirnya Oliver hanya bisa terisak tanpa suara dengan Tyler yang memeluknya dari samping.

Mungkin inilah alasan mengapa mereka dipertemukan kembali. Demi doa tulus seorang anak yang mendambakan sosok orang tua yang bisa mencintainya. Sebenarnya— sejak awal mereka telah terikat oleh benang merah takdir.

"Maaf tidak pernah mencarimu lagi. Aku terlalu malu untuk mendapatkanmu kembali, tapi aku bersyukur Liam menemukanmu," bisik Tyler seraya mencium pelipisnya dalam.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Tri Tunggal
menunda untuk pacaran dulu tp meski di kasi obat pun klo dah waktunya dikasi jg g mmpan tuh obat😁😁 apa bakal nolak bang tyler?? 😂😂
Rifa Endro
kenapa Tyler melarang Oliver hamil. kan aneh ? apa alasan nya
dewi
Tyler cari perkara... CK ck
Inge Widya
rencana licik tyler kah?
kalo olie disuruh hamil pasti ga mau... gantian disuruh pake KB biar gahamil malah ngelawan dia... tipe2 pemberontak
Tri Tunggal
wah cari perkara nih si abang tyler, emang knpa si ollie ngga boleh hamidun...apa si abang takut ato ada trauma... tentang caitlin dulu mungkin' waktu lahirin liam...
dewi
luar biasa
dewi
dokter kandungan kali ya?... 🤔🤔🤔🤔
Rifa Endro
dokter ??? untuk apa
Tri Tunggal
sweett bgt sih bang... kannn jd pgn jd ollie
MeiGo95
eps kali ini bikin senyum² sndiri 🤭😂
Tri Tunggal
ruar biasa 😉😉
dewi
👏👏👏👏ollie... aku menyukaimu... 🥰
Tri Tunggal
😂😂😂😂
Rifa Endro
🤣🤣🤣obrolan bak orang dewasa. pak pengawal aja bisa bingung gitu
airhy_10
mera...kecil2 jabe rawit..
dewi
🤣🤣🤣🤣
Tri Tunggal
kerja rodi ollie😊😊
Bonny Patriadi
kalau yang baca bagian ini jualan kasur....pasti di endors nich tyler
Rifa Endro
🤣🤣🤣, benar... tapi boong wleeek
Rifa Endro
semangat Tyler. beri wanita nakal itu hukuman.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!