NovelToon NovelToon
BUNGA DI TENGAH BADAI

BUNGA DI TENGAH BADAI

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Konflik etika / Keluarga / Romansa / Bullying dan Balas Dendam / Chicklit
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: @nyamm_113

Rumah?

Ayra tidak memiliki rumah untuk benar-benar pulang. Rumah yang seharusnya menjadi pelukan hangat justru terasa seperti dinding-dinding dingin yang membelenggunya. Tempat yang semestinya menjadi surga perlindungan malah berubah menjadi neraka sunyi yang mengikis jiwanya.

Siapa sangka, rumah yang katanya tempat terbaik untuk pulang, justru menjadi penjara tanpa jeruji, tempat di mana harapan perlahan sekarat.

Nyatanya, rumah tidak selalu menjadi tempat ternyaman. Kadang, ia lebih mirip badai yang mencabik-cabik hati tanpa belas kasihan.

Ayra harus menanggung luka batin yang menganga, mentalnya hancur seperti kaca yang dihempas ke lantai, dan fisiknya terkikis habis, seakan angin menggempurnya tanpa ampun. Baginya, rumah bukan lagi tempat berteduh, melainkan medan perang di mana keadilan tak pernah berpihak, dan rumah adalah tangan tak terlihat yang paling kejam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @nyamm_113, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KECELAKAAN BERUJUNG KESALAH PAHAMAN

HAPPY READING

Bagas memantulkan bola basket ke lantai berulang kali, bahkan sahabatnya menatap bingung Bagas yang sepertinya sedang dalam situasi hati yang tidak baik-baik saja.

“Lo kenapa si bos? Ngajak latihan tapi ngak gerak-gerak,” ucap Marsel mulai bosan degan situasi ini.

“Ho’o, sampai badan gue jadi sasaran nyamuk ni. Emang darah gue semanis itu ya?” Lion sibuk mengusir nyamuk yang hendak memangsanya.

“Manis apaan! Yang ada lo bau, maknya tuh nyamuk incar lo.” Marsel berlaga seperti ingin muntah mendengar ucapan Lion.

Lion menatap sinis Marsel. “Gue emang belum mandi,” balasnya. “Gue ngak mandi karena si bos nyuruh kita latihan.”

Posisi mereka saat ini adalah Lapangan Basket Indoor Olympus School, memilih dalam ruangan karena penerangan di luar lapangan sangatlah minim cahaya. Jadi, mereka berlima lebih memilih bermain basket dalam ruangan.

Maverick dan Adam sejak tadi bermain basket berdua tanpa ketiganya, menunggu mood Bagas membaik seperti menunggu waktu jam istirahat untuk pergi ke kantin.

“Gue bosan,” kata Bagas membanting bola basket itu dengan kesal.

Lion dan Marsel saling melirik, seumur hidup bersahabat dengan manusia seperti Bagas ini tidak pernah mengucapkan kata bosan saat moodnya sedang tidak baik.

“Bosan? Lo bisa juga bosan bos?” Tanya Lion dengan kekehan kecilnya membuat Bagas berdecih.

“Hahah, emangnya Bagas makhluk jadi-jadian ha? Bagas juga manusia yang punya perasaan Lion, jelas dong dia juga bisa rasain yang namanya bosan.”

Ucapan Marsel berhasil membuat Bagas menatap tajam kedua curut minim akhlak itu, dia juga tidak tahu ada apa dengan dirinya yang tiba-tiba saja bad mood seperti perempuan yang sedang ngambek.

Apakah kejadian di taman tadi bersama Ayra? Melihat Ayra meninggalkan taman tanpa menjawab pertanyaannya membuatnya kesal hingga detik ini, gadis itu berhasil membuatnya kesal tanpa sebab yang jelas.

“Ckkk, lo berdua berisik!” Sentaknya dengan keras.

“Aelah bos, lo jangan kek cewek deh. Bad mood ngak jelas, ngajak kita latihan tapi ujung-ujungnya malah duduk doang,” cerocos Lion dengan wajah kesal.

“Lo berdua kalau bosan, sana pulang aja.” Adam duduk lesehan dengan keringat yang membanjiri wajahnya.

Begitu juga dengan Maverick yang menjatuhkan tubuhnya, latihan malam-malam seperti ini selalu saja berhasil membuat suasana hatinya baik.

“Serius ni kita bisa balik? Kalau gitu kenapa ngak dari tadi aja gue balik,” balas Lion dengan wajah bahagianya.

“Cus lah bro, kita balik.” Marsel merangkul Lion. Keduanya bersiap meninggalkan lapangan indoor tersebut.

“Lo pulang, gue pastiin ngak ikut turnamen dua minggu lagi.”

Langkah Marsel dan Lion terhenti dengan ucapan Bagas seperti ancaman itu, keduanya perlahan duduk dengan pelan di tempat semula. Adam dan Maverick tersenyum mengejek keduanya, si pelaku hanya menampilkan tampang biasa-biasa saja.

“Yaelah Gas, mainnya ngancem mulu. Lo ngak asik ah,” kesal Lion.

“Gue diam ajalah,” sahut Marsel.

&&&

Ayra melambaikan kedua tangannya saat melihat Serin dan Novia di depan gerbang sekolah, sepertinya kedua sahabatnya itu berangkat bersama karena Ayra lihat mereka berdua turun dari kendaraan yang sama.

“I’m comig Ayra!” Serin meninggalkan Novia begitu saja membuat Ayra terkekeh.

“Woi! Tungguin gue elah,” seru Novia menyusul Serin yang lebih dulu merangkul Ayra.

“Jangan teriak Novia, malu dilihat siswa lain ih.” Ayra pasrah digandengan kanan kiri oleh keduanya menuju kelas mereka.

“Mereka punya mata sayang,” Sahut Novia. Gadis berbando pink itu berjalan dengan santai mengabaikan tatapan siswa kepada mereka.

“Kita cantik makanya dilihatin,” lanjut Serin mengibaskan rambutnya dengan pede.

Ayra hanya menggeleng pelan, perasaannya sedikit lega. Pagi tadi tak seperti pada pagi sebelumnya yang selalu saja berisik dengan pekikan dan umpatan dari keluarganya, disebabkan ayah, bunda, kedua saudaranya, oma dan opanya entah kemana.

Rumah sepi dan itu membuat Ayra bernapas dengan lega walau sehari saja.

“Besok lusakan libur nih, gimana kalau kita jalan-jalan gitu? Udah lama loh kita ngak jalan bareng,” ujar Novia.

“Gue si gas aja, tapi...,” Serin menatap Ayra diikuti oleh Novia.

Ayra yang merasa ditatap pun mengalihakan fokusnya pada ponselnya, mendapati kedua sahabatnya juga menatap dirinya. Ayra tersenyum tipis, mengerti dengan tatapan keduanya.

“Aku ngak bisa janji ya, kalian kan tahu sendiri ayah dan bunda ngak bakalan izinin aku keluar.” Ayra meringis pelan.

“Gue ngerti, tapi emang benar-benar ngak bisa ya Ay? Kita udah lama banget loh ngak kumpul bareng, ketemu aja pas sekolah gini.”

“Mau main ke rumah lo, takutnya yang ada malah lo lagi yang kena karena kita main ke sana.”

“Mm, a-ku bakalan usahain deh.”

&&&

“Lo ngak mau nyerah ngejar Bagas? Nih, kita udah hampir lulus loh dan lo, masih belum bisa dapatin Bagas Kaliyah.”

“Cih, gue masih usaha. Bagas tetap akan jadi milik gue, ngak ada orang lain termasuk anak sial itu.”

“Lo harusnya lebih tegas lagi ke Ayra, gue udah lihat dia beberapa kali bareng Bagas. Kemarin aja mereka berduaan di taman sekolah, ngapain tu mereka berdua di sana?”

“Ha? Yang benar aja lo?”

“Hm, bahkan Bagas gue lihat dia kesal gitu karena Ayra ninggalin dia.”

“Kaliyah, lo kalah selangkah dari Ayra. Jangan sampai tu anak jadian dan akhirnya lo ngak dapat apa-apa dari semua usaha lo buat dapatin Bagas.”

“Tenang aja, gue udah punya rencana gimana cara menyingkirkan anak itu.”

“Bagus, lo ngak boleh kalah sama Ayra.”

&&&

waktu istirahat pertama hampir habis, tetapi Ayra masih berada di perpustakaan dengan wajah yang ditenggelamkan pada kedua lipatan tangannya di atas meja.

Gadis itu tidak tidur, hanya saja memejamkan matanya sebentar untuk menghilangkan rasa pusing yang sedari tadi menghantuinya. Dia tidak memilih ikut ke kantin bersama kedua sahabatnya, karena harus menghemat uang jajannya.

“Isss, pusing banget lagi.”

Ayra mengangkat wajahnya, menatap sekelilingnya dengan wajah pucatnya. Ternyata hanya dia saja yang masih berada di perpustakaan, dengan sekuat tenaga dia bangkit dan menyeret tubuhnya keluar menuju kelasnya.

“Jangan pingsan dulu, ngak ada yang bakal nolongin kamu Ayra.”

Tangan kanannya menyangga pada dinding koridor lantai satu, kemudian berbelok diujung untuk naik ke lantai dua di mana kelasnya berada. Ayra bahkan tidak melihat di ujung tangga itu sudah ada Kaliyah yang menunggunya bersama kedua entek-enteknya.

“Wow, santai banget ya jalannya anak beasiswa.”

Ayra tentu saja kaget dengan keberadaan Kaliyah dkk, mereka tidak satu gedung. Lalu, ada urusan apa mereka di sini?

“Aduh, wajah lo pucat banget. Udah mau mati ya? Upss,” ujar Sarah. Dengan seragam ketatnya menatap sinis Ayra.

“Kenapa natap kita kaya gitu? Ngak terima lo dibilangin kaya gitu ha?” Lanjut Astrid.

“Maaf kak, aku permisi mau ke kelas.” Ayra harus bersikap sopan pada seniornya. Bahkan Kaliyah tidak melepaskan tatapan padanya.

“Lo ngapain si dekat-dekat Bagas? Gue udah bilang berapa kali sama lo, kalau Bagas itu pacar gue dan lo... lo masih aja ngeyel anak sial!”

Ayra menunduk saat Kaliyah menunjuk wajahnya. “Maaf kak.”

“Basi tau gak si, lo itu ngak ada apa-apanya dibandingin sama gue. Bagas mana mau sama lo yang dekil begini,” semprot Kaliyah lagi.

Kaliyah maju, wajah sinisnya semakin terlihat jelas saat langkahnya semakin dekat dengan Ayra. Kaliyah kemudian berbisik. “Ucapin selamat tinggal pada kehidupan sekolah lo mulai detik ini.”

“Maksud kak Kaliyah apa?”

Kaliyah menarik lengan Ayra, memaksa Ayra untuk berpindah tempat hingga pada akhirnya gadis manja itu menjatuhkan tubuhnya sendiri dengan bebas ke arah tangga. Ayra yang melihat itu pun berusaha meraih tangan Kaliyah, bahkan terlihat jelas siapapun akan menganggap Ayra dengan sengaja mendorong Kaliyah.

GITU AJA DULU, AUTHOR MAKIN PUSING MIKIRIN KALIYAH YANG TIBA-TIBA AJA DENGAN SUKA RELANYA NGEJATOHIN DIRI SENDIRI.

TERUS, NASIB AYRA SETELAH INI GIMANA DONG???

SEE YOU DI PART SELANJUTNYA 👋👋👋

SAMPAI LUPA...,

TINGGALKAN JUGA JEJAK 👣 KALIAN DAN TERIMAKASIH BANYAK KARENA TELAH MAMPIR 😗😗🤗

PAPPAYYY👋

1
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
dah lah thor makin emosi bacanya. terlalu bodoh bgt sih aliya
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ: 🏃‍♀️💨
Anagata_aa113: sabar, Kaliyah emang suka bikin emosi
total 2 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
lanjut thor jgn lp mampir karyaku "DICINTAI OLEH RAJA MAFIA"/Rose//Ok/
Gina Taklasi
benarkah mereka bersaudara? orangtua dan saudara kandung?
Anagata_aa113: ngak tahu juga si kak, kalau mau tau silahkan ikuti alur cerita ya 😄😄👍
total 1 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
ayra udah harus bodo amat aja nak/Grin/
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
kakek nya meninggal ya thor. kasian ayra
Aksara_Dee
lanjut Thor
Aksara_Dee
nunggu gerhana baru bisa nyatu ...
Anagata_aa113: gerhana pun tiba, belum tentu juga mereka nyatu🤣
total 1 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
semangat thor. kendala seperti ini sering terjadi/Smirk/
Anagata_aa113: pusing dikit, ngak ngaruh 🥲😁
total 1 replies
Aksara_Dee
idih ngaku-ngaku
Anagata_aa113: namanya juga anak manaja
total 1 replies
Aksara_Dee
untungnya masih punya kakek ya, kasian ayra
Anagata_aa113: iya, Ayra kasian banget
total 1 replies
Aksara_Dee
aku lupa cara bernapas, pinter! 🤣
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
wah ayra terlalu lembek thor/Sob/
Anagata_aa113: Iya lembek banget, tapi gimana ya... karakter dia tu emang gitu kak/Grin/
total 1 replies
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
gila thor bikin emosi bacanya. astagfirullah mana lagi puasa/Cry/


thor . . bantu dukung karya chat story ku ya " PUTRI KESAYANGAN RAJA MAFIA "
Anagata_aa113: sabar ya 😄
total 1 replies
уαѕƒι
parah itu si maverik/Facepalm/
уαѕƒι
kenapa ga kabur aja sih ay. keluarga iblis itu. hidup kaya dineraka. kejam thor🙈/Scream/
Anagata_aa113: boleh juga, tapi kalau Ayra nya ngak mau kabur gimana dong?
total 1 replies
уαѕƒι
dih parah sih serba salah ya. kasian ayra thor/Scream/
Anagata_aa113: iya/Smile/
total 1 replies
уαѕƒι
untung punya sahabat yg baik
Anagata_aa113: baik banget sahabat Ayra
total 1 replies
уαѕƒι
wahh ceritanya mengharukan sekali thor/Frown/
Nerendtale
Noooo
Vana Aretta
semangat kakk, makin seru nih konfliknya. Salam hangat dari "Terjerat Cinta Lama" 😍
Anagata_aa113: terimakasih telah mampir kak🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!