NovelToon NovelToon
I WANT TO BE YOUR LOVER

I WANT TO BE YOUR LOVER

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Playboy / Teen School/College / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Arys@

Risa seorang gadis ceria dan cantik tapi sayangnya ia berpenampilan sangat culun. Di saat pertemuan pertama kali nya dengan seorang pria tampan di kampus, Risa telah jatuh hati pada nya.Dan ia ingin mengejar cinta senior nya itu . Di lain sisi juga Risa ingin merencanakan kencan buta bersama seorang pria lain , yang di mana Risa ingin pria yang ia kencani itu untuk mengubah penampilan Risa dan ikut membantunya mendapatkan pria pujaan hatinya itu . Bagaimana kisah cinta mereka selanjutnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arys@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

I WANT YOU...LIA & HAMKA

Satu jam tangan saja, sudah cukup membuat Lia berkesan dengan Hamka. Kepastiannya pada jam tangan dan keterlibatan Hamka dalam pengadaan jam tersebut dianggapnya sebagai keberuntungan. Lia merasa bahwa pertemuannya dengannya tidaklah kebetulan belaka. Dia merasa bahwa saat yang menarik dan tak terduga sedang menunggu di depannya.

.....

Lia memandang Hamka dengan serius, "Aku percaya pada Rio dan aku yakin bahwa dia pantas mendapatkan hadiah ini. Dia adalah seseorang yang sangat spesial bagiku," jawabnya.

"Tapi, apakah kamu benar-benar tahu siapa dia sebenarnya? Banyak orang di dunia ini yang tidak seperti tampaknya," kata Hamka mengingatkan.

Lia mengernyitkan dahinya dalam kecemasan, dia tidak pernah mempertimbangkan hal seperti itu sebelumnya. Dia merenung sejenak dan membayangkan sisi Rio yang lain, apakah dia benar-benar tahu kebenaran tentang dirinya.

"Ini bukan hanya tentang jam tangan, kan?" tanya Hamka lebih lanjut.

Lia mengangguk mengerti,"Ya, aku tahu. Tapi aku harus mempercayai Rio, aku harus mempercayai perasaan yang kuat untuknya," katanya dengan mantap.

Hamka mengerti dan memberikan dukungan pada Lia. Mereka kembali berbicara tentang Rio dan memutuskan bahwa Lia akan memberikan jam tangan tersebut pada Rio pada saat ulang tahunnya nanti.

Pada hari ulang tahun Rio, Lia memberikan jam tangan mewah itu kepada Rio. Dia sangat senang dan terkesan dengan hadiah itu. Namun, saat dia memperhatikan perhiasan pada jam itu, dia merasa seperti ada yang tidak beres. Dia mulai merasa cemas dan bertanya-tanya dari mana asal jam tangan tersebut.

Setelah beberapa waktu, Rio menyadari bahwa jam tangan itu bukanlah sesuatu yang dia harapkan. Dia merasa bahwa Lia mungkin tidak tahu bahwa jam tangan itu berasal dari bisnis keluarganya yang tidak jujur dan terjerat dalam perdagangan gelap.

Rio merasa sangat kesal dan bahkan menyesal menerima hadiah itu. Dia merasa seharusnya Lia tidak memberikan hadiah tersebut kepadanya dan merasa tidak nyaman menerima apa pun dari orang yang berasal dari lingkungan seperti itu.

Namun, pada akhirnya, Rio bertemu dengan Lia dan meminta penjelasan mengenai hadiah itu. Lia menjelaskan kepadanya bahwa dia tidak tahu tentang bisnis keluarganya dan bahwa dia memperoleh hadiah tersebut dari seseorang yang sangat baik hati.

Setelah mendengarkan penjelasan Lia, Rio merasa tenang dan lega. Dia merasa bahwa dia bisa percaya pada perasaannya dan pada Lia. Mereka berpelukan dan berjanji untuk saling percaya dan berbagi sesuatu yang datang dari hati.

Akhirnya, Lia dan Rio saling memaafkan dan tetap bersama. Hadiah jam tangan itu hanyalah sebuah alasan kecil untuk mereka untuk mengetahui lebih jauh satu sama lain. Mereka akhirnya memulai hubungan yang menggetarkan dan penuh kasih sayang, dengan harapan bahwa mereka akan bersama selamanya.

Lia merasa sedikit tersentak dengan pertanyaan Hamka. Dia memandang ke arah Rio yang sukses membuatnya merasa terpesona dan berpikir ulang tentang niatnya untuk memberikan hadiah jam tangan tersebut pada Rio.

"Apa maksudmu dengan orang seperti Rio?" tanya Lia penasaran.

Sambil mengepalkan tangannya, Hamka menatap ke arah Rio dan dengan nada mengganggu, ia berkata, "Kamu tidak tahu tentang Rio, ia adalah playboy, seorang pria yang suka bermain-main dengan perempuan. Mengapa kamu membelikannya hadiah yang begitu mahal?"

Lia merasa kesal dengan ucapan Hamka. Meski ia tidak tahu banyak mengenai Rio, tapi saat Lia bertemu dengannya, dia merasa ada sesuatu yang berbeda. Dia merasa ada keistimewaan dalam pertemuan itu dan seolah-olah ia telah menemukan seseorang yang akan membuat dia bahagia.

"Dia mungkin dikenal sebagai playboy, tapi aku merasa tidak begitu dengan dia," jawab Lia tegas.

"Sudah banyak perempuan yang jatuh ke dalam perangkapnya. Aku tidak ingin kamu menjadi salah satunya," kata Hamka dengan nada khawatir.

"Kamu tidak perlu khawatir tentang aku. Aku tahu dengan pasti apa yang aku lakukan. Dan aku percaya bahwa Rio bukanlah orang yang sama seperti reputasinya," kata Lia meyakinkan.

Hamka merenung sejenak, dan mengerti posisi Lia. Dia tahu bahwa Lia adalah orang yang bijak untuk bertindak. Tak lama berselang, Hamka merubah pandangannya dan menerima keputusan Lia untuk memberikan hadiah ini pada Rio.

"Baiklah, kau yang tahu kelakuannya. Aku mohon maaf jika terdengar seperti aku mencampuri urusmu," ujar Hamka meminta maaf.

Lia tersenyum, merasa lega karena telah berhasil meyakinkan Hamka tentang keputusannya. Dia benar-benar yakin bahwa ini adalah pilihan yang tepat. Setelah meyakinkan Hamka bahwa ia mengetahui apa yang ia lakukan, Lia mengeluarkan uang tunai dan membeli hadiah tersebut.

Beberapa waktu kemudian, Lia memberikan hadiah jam tangan yang indah itu kepada Rio dan melihat kebahagiaan Rio pada hadiah tersebut, Lia merasa senang dan bahagia. Dia merasa sangat beruntung dapat memberikan hadiah tersebut pada Rio.

Kini Lia yakin bahwa keputusannya untuk memberikan hadiah ini kepada Rio adalah pilihan yang tepat. Meskipun tak ada jaminan untuk masa depan, Lia merasa senang dengan pilihannya. Karena itu, Lia memutuskan untuk menikmati setiap momen yang ia miliki dan menyerahkanlah segala urusan pada takdir. Dia merasa hidupnya sedang memasuki masa yang indah dan berharap itu akan berlanjut lebih lama lagi.

"Aku hanya memberikan mu saran saja pada mu Lia ." Ucap Hamka pada nya,

Lia memandang ke arah Hamka dan tersenyum lembut. "Aku menghargai saranmu, tapi kau tahu, aku harus mengikuti perasaanku," ujarnya.

Hamka mengangguk, merasa lega bahwa Lia memiliki keyakinan sendiri tentang tindakan yang harus diambil. "Sekali lagi, aku minta maaf karena jika aku terdengar seperti berusaha mencampuri urusanmu," kata Hamka.

Lia membalas dan mengangkat tangannya, "Tidak perlu permintaan maaf. Aku menginginkan saran yang jujur darimu, tapi pada akhirnya, aku harus mengambil keputusan sendiri,"

Mereka berdua tersenyum satu sama lain dan keadaan menjadi jauh lebih nyaman. Lia kemudian menutup transaksi pembelian jam tangan tersebut dan berterima kasih kepada Hamka atas saran dan dukungannya.

Setelah meninggalkan toko, Lia merasa lega dan bahagia dengan keputusannya. Dia percaya bahwa dia telah membuat keputusan terbaik dengan mengikuti hatinya. Meski Rio memiliki reputasi buruk, tapi ia merasa bahwa ada sesuatu yang berbeda tentang dirinya. Dia mengabaikan komentar orang lain dan membiarkan hatinya memimpin.

Akhirnya, pada hari ulang tahun Rio, Lia memberikan hadiah jam tangan yang indah tersebut. Rio sangat terkesan dan terlihat sangat bahagia. Dia mencium pipi Lia dan berkata, "Kau benar-benar membuat ulang tahunku menjadi lebih spesial, Lia."

Lia tersenyum bahagia melihat kebahagiaan di wajah Rio. Dia tahu bahwa keputusannya untuk memilih hadiah tersebut adalah keputusan yang benar dan membuat mereka berdua bahagia.

Kisah cinta antara Lia dan Rio semakin berkembang pesat setelah kejadian itu. Mereka berdua sangat bahagia dan terus membangun hubungan yang kuat dan saling percaya. Lia menyadari bahwa itu semua akan tidak mungkin terjadi tanpa keberanian dan keputusannya untuk membiarkan hatinya memimpin.

Kini, Lia melihat kembali setiap momen di antara dia dan Rio dan merasa senang bahwa ia telah memilih untuk mengikuti suaranya dan mengambil risiko pada saat itu. Dia tahu bahwa itu semua berakhir dengan bahagia dan dia merasa beruntung telah membuat keputusan tepat.

1
aris@
auhhhhh....
aris@
Rio cocok sih ama Risa ...
dan Hamka sama Lia...
aris@
wah...tips macam 8ni sangat langka Ya aa...
aris@
permainan game yg sangat 2 di luar nurul
aris@
baju seragam sekolah ngapain ke klub mlm ...hahaha
aris@
itu bener sekali...
Ucu Borneo.
nice..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!