NovelToon NovelToon
Janda Perawan

Janda Perawan

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta pada Pandangan Pertama / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: reindranovita Ristiana

Melati harus menjadi janda, sepeluh menit setelah ijab qabulnya.
Di saat yang bersamaan berita kecelakaan yang menimpa kakak nya menjadi salah satu penyebab diri nya harus kehilangan sosok ayah di dalam hidupnya.
Menjadi janda setelah ijab serta kehilangan ayah dan kakak serta kakak iparnya.
Bersama Ibu dan keponakannya
Melati pun memilih hijrah ke Ibu Kota untuk melanjutkan hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon reindranovita Ristiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Pukul lima sore Ander dan Melati pun pulang ke rumah mereka .

Dengan wajah merona menahan malu Melati pun melangkah keluar dari dalam restoran menuju kearah parkiran di mana mobil Ander berada .

Ishhh andai saja tadi dia tidak terhanyut cium4n Ander terhadapnya .

Mungkin saat ini ketika pulang dia akan dengan ceria menyapa dan berpamitan ke seluruh karyawan restoran .

Tapi ini

Arrghh ,dasar otak mesum ,apa yang kau pikirkan ,bodoh bodoh .

Melati masih sibuk dengan pikirannya sendiri dan tanpa sadar tangannya memukuli pelan dahinya sendiri ketika menyadari betapa bodohnya dia yang hampir saja terhanyut oleh permainan sang suami sedang mereka berada di tempat kerja .

Melihat Melati yang beberapa kali menggeleng dengan wajah merona ,membuat Ander pun menaikkan sebelah alisnya penuh tanda tanya .

"Kamu baik baik saja kan yank ?"ujar tanya Ander meletakkan punggung tangannya pada kening Melati,membuat dia pun terkesiap dan membeku sebab terkejut dengan ulah manis Ander yang selalu tiba tiba .

Sementara Ander pun menyeringai puas melihat wajah sang istri yang merona laksana tomat .

Sungguh melihat semburat merah wajah dan bibir ranum milik Melati adalah sebuah kecanduan dan kesenangan tersendiri untuknya .

.

.

.

.

Melati menyibukkan diri dengan bermain bersama dengan Adelia .

Bayi mungil yang mulai mengeksplor segala sesuatu itu pun terlihat antusias,ketika Melati mengajaknya bermain dengan bola warna warni dalam sebuah kolam bulat yang cukup untuk nya tersebut .

"Yayah ,yayah "celoteh Adelia sambil melonjak lonjak saat melihat Ander melangkah mendekat kearah mereka .

Tampak bu Fatma duduk di kursi tak jauh dari mereka sambil memperhatikan dan mengawasi Adelia .

"Wah ,Adel sudah pinter ya ngomongnya ".

"Sudah bisa panggil yayah Ander duduk jongkok dan mencondongkan tubuhnya mensejajarkan diri dengan Adelia .

Di cubitnya dengan gemas hidung mungil Adelia .

"Bunda nya Adel juga bikin gemas nih "ucap Ander menoleh kearah Melati dan menjawil dagu Melati cepat .

Membuat si empunya pun hanya bisa tertunduk merona malu sebab menyadari sang ibu ada di samping mereka .

"Yank ,ada ibu loh "bisik Melati sambil melirik kearah ibunya dengan malu malu .

Sementara Ander yang baru menyadari sang mertua ada tak jauh dari tempatnya .

Hanya bisa tersenyum canggung sambil menggaruk belakang kepala nya yang tak gatal .

Kenapa tidak bilang ,kalau ada Ibu di samping pintu sayang

Memprotes dengan isyarat

.

.

.

.

Ander pun melihat jam tangan digital yang melingkar di tangannya ,lalu pandangan nya pun menyapu arah pintu menunggu seseorang .

Ya Ander sedang membuat janji dengan seseorang dan seseorang itu adalah Fabian .

Sahabat masa lalu nya .

Mungkin jika bukan karena semalaman Melati terus membujuknya untuk membantu menyelesaikan masalah Clarissa dan Fabian .

Mungkin pula saat ini Ander akan lebih memilih berada di restoran menemani sang istri membuat aneka kudapan dan makanan penutup

Tak lama berselang yang di tunggu pun datang .

Melihat Ander yang sudah berada di salah satu kursi restoran perancis tersebut .

Fabian pun mempercepat langkah kakinya .

"Hei ,Dan sorry tadi jalanan agak sedikit macet "ucap Fabian setelah menjatuhkan bobot tubuhnya pada kursi di depan Ander .

Pria tersebut hanya mengedikkan bahu kanannya pertanda tidak mempermasalahkan keterlambatan Fabian .

"Mas !"panggil Ander pada pelayan restoran khas perancis tersebut .

Kemudian Ander menunjuk beberapa menu khas negara mode tersebut berikut juga dengan minumannya setelah sebelumnya Ia menanyakan Fabian menu makanan yang ingin di pesan oleh pria tersebut .

Pelayan tersebut pun mengangguk patuh dan mencatat dengan saksama apa saja menu yang di pilih oleh Ander dan Fabian .

Tak lama kemudian Fabian dan Ander pun kembali malanjutkan obrolan mereka yang tertunda .

"Jadi bagaimana hubungan kamu dengan Clarissa ,?"tanya Ander to the point .

Dia ingin segera mengetahui duduk permasalahannya dan menyelesaikannya sesegera mungkin .

Bayangan Melati yang sedang sibuk dengan aneka adonan kue dan dessert membuatnya ingin segera menemui sang istri .

"Aku ?".

"Clarissa ?"

Tunjuk Fabian pada diri sendiri ,masih bingung dengan maksud pertanyaan Ander yang menanyakan tentang bagaimana hubungannya dengan Clarissa .

"Kami baik baik saja ".

"Kenapa ?"

"Apa Clarissa ,mengatakan sesuatu ?"tanya Fabian kemudian jeda sejenak ketika pelayan datang menyuguhkan menu pesanan mereka .

"Tidak ,tapi sepertinya dia berbagi keluh kesah dengan istriku Melati "ujar Ander lalu menyuapkan potongan daging ke dalam mulutnya .

Fabian pun juga menikmati menu pesanannya .

Secara singkat Ander pun menceritakan kedatangan Clarissa dua hari yang lalu ke restoran miliknya .

Kedatangannya yang membuat sang istri tercinta merengek rengek kepadanya untuk mau membantu masalah Clarissa bahkan dengan ancaman tidak akan mau menjatah Ander sebelum ia mau membantu masalah kedua orang tersebut .

Hei ancaman macam apa itu ,tentu saja Ander tidak bisa kalau di beginikan dan apa apaan itu tidak akan memberi jatah olahraga bareng di malam hari .

Tentu saja Ander tidak mau jika harus puasa menahan hasrat terhadap sang istri .

nyatanya dekat dengan Melati saja sudah membuatnya ingin menghabiskan waktu dengan bermesraan dengan perempuan yang sudah sah menjadi istrinya tersebut .

Maka meski dengan sedikit enggan Ander pun mau menemui Fabian .

.

.

.

.

Pov Fabian On

Aku melajukan mobilku dengan kecepatan tinggi ,menuju ke sebuah restoran khas Perancis tempat Ander mengajakku bertemu .

Ya ,Ander sahabat masalaluku itu tiba tiba saja menghubungiku dan memintaku untuk bertemu .

Setelah sekian waktu lamanya .

Setibanya di restoran tersebut aku gegas menemuinya.

Sambil menunggu pesanan kami datang ,tanpa basa basi diapun langsung menanyakan perihal hubunganku dengan Clarissa .

Tentu saja aku merasa heran ,untuk apa tiba tiba Ander menanyakan hubunganku dengan Clarissa sedang aku merasa tak ada masalah berarti dalam hubungan kami .

Memang akhir akhir ini aku jarang punya waktu untuk istriku tersebut .

Bahkan untuk sekedar meluangkan waktu untuk pillow talk rutin saja aku tidak punya waktu sebab kesibukanku yang sangat menyita waktu .

Juga rencana kerjasama bisnis dengan Lidya teman masa sekolah menengah pertama dulu .

Membuatku tak punya banyak waktu untuk Clarissa .

Lalu apakah karena ini Ander memanggilku untuk bertemu dan menanyakan tentang hubunganku dengan Clarissa .

Apakah itu artinya Ander masih menyimpan perasaan itu terhadap Clarissa .

Tidak tidak

Aku menggelengkan kepala pelan ,menepis pikiran yang melintas .

Ternyata karena istrinyalah Ander bersedia untuk menemuiku .

Tentu saja ,harusnya aku tau siapa Ander .

Tidak mungkin jika Ander masih punya perasaan itu terhadap Clarissa .

Bagaimanapun Clarissa pernah menorehkan luka di kedalaman hatinya dan bagaimanapun dirinya juga ikut andil untuk rasa sakit yang pernah Ander rasakan .

.

.

.

.

Fabian pov End

.

.

.

.

Clarissa sedang menyiapkan bekal untuk kedua anak kembarnya .

Danis dan Danisha ,ketika Fabian datang dan memeluknya dari belakang ,mengecup lehernya singkat .

"Mas "lirih Clarissa menghentikan sejenak kegiatannya .

"Hmmm ,apa aku menganggumu ?"tanya Fabian tak merubah posisinya .

Clarissa hanya menggelengkan kepala ,lalu berbalik dan menatap Fabian .

"Hmm,apa ada masalah ?"tanya Clarissa memindai wajah sang suami .

Fabian pun menggelengkan kepala dan tetap menatap manik mata Clarissa .

Kemudian secara singkat di cerita kan nya lah pertemuannya dengan Ander kemarin .

"Kau tau sayang ,saat Ander menanyakan tentang keadaan hubungan kita berdua kemarin ,aku sempat mengira kalau Ander masih menyimpan perasaan terhadapmu ".ujar Fabian mengecup pelan kedua tangan clarissa .

"Itu tidak mungkin mas ,aku tau bagaimana cinta nya Ander pada Melati ".sahut Clarissa menatap manik mata milik Fabian .

"Ya ,kau benar aku dapat melihat bagaimana bucinnya Ander kepada istrinya tersebut ".sahut Fabian .

"Ohya aku ingin mengatakan sesuatu ,kemarilah sebentar "ucap Fabian yang kini sudah duduk di kursi meja makan sambil menatap punggung sang istri .

Clarissa pun lalu kemudian menghampiri sang suami sambil menyuguhkan secangkir kopi untuknya .

"Terimakasih "ucap Fabian .

"Duduklah "titahnya setelah menyesap kopi miliknya .

Clarissa pun mengangguk patuh lalu kemudian duduk di samping Fabian .

"Aku minta maaf ,jika beberapa hari terakhir ini aku terlalu sibuk hingga mengabaikanmu dan mungkin juga anak anak "ucap Fabian mengingat beberapa waktu yang lalu si kembar pernah mengajaknya untuk liburan namun ia tolak sebab banyak pekerjaan dan proyek yang harus ia selesaikan .

Mendengar Fabian yang telah membuka obrolan "Clarissa pun lalu teringat akan perempuan yang di lihatnya beberapa waktu yang lalu jalan dengan suaminya Fabian .

"Kemarin ,andai Ander tidak menegurku dan menanyakan tentang hubungan kita ,mungkin hingga detik itu aku masih larut dalam urusan pekerjaan dan mengabaikan kalian semua "ucap Fabian ,meremas kedua tangan Clarissa .

"Tapi percayalah ,aku benar benar sibuk dengan pekerjaanku ".

"Maaf ".ucap Fabian lagi .

"Apa aku boleh menanyakan satu hal padamu ?"tanya Clarissa menatap manik mata milik Fabian lekat lekat .

Fabian pun menganggukkan kepala .

"Apa kamu akan menjawabnya dengan jujur ?"tanya Clarissa lagi .

Membuat kedua alis Fabian terangkat keatas .

Clarissa pun lalu menceritakan apa yang dia lihat beberapa waktu yang lalu .

Menanyakan tentang siapa perempuan yang di lihatnya bersama sang suami beberapa hari yang lalu .

Membuat ingatan Fabian pun melayang pada pertemuannya dengan Lidya teman masa sekolahnya terdahulu .

Sebenarnya Lidya pun teman satu sekolah dengan Ander dan Clarissa ,hanya saja Clarissa tidak sekelas dengan Lidya .

"Maksud kamu Lidya teman sekolah kita dulu ?"tebak tanya Fabian .

"Memang ?"tanya Clarissa menautkan kedua alisnya lalu berpikir .

"Jadi dia Lidya ?"tanya Clarissa .

Yang di balas anggukan oleh Fabian .

Fabian pun kemudian menceritakan pertemuannya dengan Lidya di sebuah caffe yang terletak di salah satu mall ternama beberapa waktu yang lalu .

Waktu yang sama di mana Clarissa melihat sang suami jalan dengan perempuan lain .

"Tentu saja ".

"Hei ,apa kamu berfikir bahwa aku selingkuh dengan wanita lain ?"tanya Fabian menatap manik mata Clarissa dengan lembut .

Clarissa pun hanya menunduk tak menjawab dan menanggapi pertanyaan Fabian .

"Aku tidak mungkin menghianati keluarga kita hanya demi wanita lain ,kalian terlalu berharga untuk ku ".ucap Fabian mengecup kedua tangan Clarissa lembut .

"Aku minta maaf ,sudah membuatmu cemas dan berfikir yang macam macam "ucap Fabian lagi membuat tangis Clarissa pun pecah seketika .

Di peluknya dengan erat tubuh sang suami .

Hilang sudah semua prasangka buruk dan fikiran negatif yang mendominasi pikirannya beberapa waktu belakangan ini .

"Aku juga minta maaf sempat meragukan kesetiaanmu "isaknya dalam pelukan .

Suasana pun menjadi hening untuk bebapa detik lamanya.

.

.

.

.

.

.

Bersambung

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!