seorang anak yg di tinggal meninggal oleh ibunya sejak umur 3 tahun dan di abaikan oleh ayahnya di usia 4 tahun dan dia tidak mengerti apa penyebab, dia sering membuat onar, bolos tauran. Hanya untuk menarik perhatian sang ayah. dia hanya sendiri berjuang sendiri dengan ke dua kakinya.
***
sampai akhirnya dia bertemu dengan murid baru yg cuek dan dingin, setiap hari bertemu hanya ada adu mulut di antara mereka,
" menarik"
"akan ku pastikan kau akan menjadi milikku"
" kau sangat lucu baby"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myujin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menyapa papa
"hah bu suk kita belum belajar ini kasih lah waktu 20 menit lah bu suk biar kita belajar dulu" ucap ayu dan di setujui yg lain
" ayu bisa tidak jangan sering singkat nama saya panggil nya benar ibu Sukma" geram sang guru yg tak habis fikir kenapa muridnya yg satu ini suka sekali menyingkat namanya
"baiklah waktu habis sekarang kalian kumpulkan buku kalian dan kosongkan meja " ucap bu suk
" baik anak anak soal sudah di bagikan silahkan kerjakan waktunya sampai bel istrahat " ucap bu suk
* * *
Setelah ulangan selesai mereka menujunkantin untuk mengisi perut mereka yg minta di isi, dan disini lah mereka sekarang duduk di kantin bersend@ gurau tapi tidak dengan wana yg lagi lagi kesabarannya di uji oleh tingkah lia,
" wan lu ada acara gak pulang nanti" tanya ayu
" ada! Hari ini gw mau jalan ma ayank gw" kata wana
"Yah ..... Kalau lu li ada acara gak " ucap ayu
" ada ayu hari ini lia juga mau jalan jalan sama bubu " ucap lia
" ihhhh kalian mah tega masa ninggalin gw yg jomlo ini sendiri sih " ngambek ayu
" emang lu mau jadi nyamuk kalau ngikut" ucap wana
" yah gak gitu juga sih au ah sebel gw "
Ucap ayu
" emang gitu ya kalau ayu ikut orang pacaran bakal jadi nyamuk" ucap lia
"Iya dan nyamuknya gede banget " ucap wana
" oh gitu yah berarti abang aku juga jadi nyamuk dong zo alunkan kalau jalan sama bubu suka di ikutin sama abang " ucap lia polos
" hah li di intilin kalau lagi ngedet sama pacar lu " ucap wana
" iya wana kalau lia jalan sama bubu pasti abang lia ikut " ucap lia
"Hhahahahahah gak seri dong li kalau lu pacaran di intilin mulu ma abang lu " ucap ayu sambil tertawa
" gw gak bisa bayangin sih muka bubu lu kek gimana saat lu di intilin abang lu pacaran" ucap wana
" gak papa kok malah asik ada abang yg nemenin " ucap lia
Ting
Sebuah pesan masuk di HP ayu yg menyuruhnya pulang ke mansion sang ayah
My aunty
*ayu setelah pang sekolah langsung ke mansion papa kamu yg kita lagi kumpul bareng di sini menyambut kepulangan papa kamu "
Ayu
*iya aunty nanti ayu pulang langsung ke sana deh*
My aunty
*ok aunty tunggu yah, zo adik sepupu kamu juga pada kangen nih sama kamu*
Setelah membaca pesan terakhir dari aunty nya, saudara dari papanya ayu sudah tak membalasnya lagi dan memasukkan hp nya ke saku rok sekolahnya
" dari siapa yu " tanya wana
" dari tante gw," jawab ayu
" oh kenapa kok malah kenya gak mood" ucap wana
" gw di suruh balik ke mansion papa sepulang sekolah katanya mereka lagi kumpul kumpul merayakan kepulangan papa, tapi gak tau kenapa gw malah kek gak ada semangat gitu " ucap ayu
" ya udah sih lo pergi aja bukannya ini yg lo tunggu tunggu selama ini ketemu papa lo" ucap wana
" semangat ayu lo pasti bisa " semangat lia yang hanya di balas deheman oleh ayu
" hmmmm"
Setelah pulang dari sekolah ayu benar benar pulang ke mansion yg sang papa seperti isi pesannya kepada sang aunti, dan di sini lah ayu sekarang di depan mansion mengah sang papa yg penuh dengan kenangan bagi keluarga dan juga papanya tapi tidak dengannya karna tidak ada ingata dirinya saat tinggal di mansion ini karna sejak kematian ibunya di umurnya yg baru 3 tahun ia sudah ikut bersama sang nenek dari pihak maminya, ayu hanya menatap mansion itu dengan tatapan yg sulit di artikan, ayu tidak tahu harus bersikap bagaimana terhadap papanya jika bertemu nanti karna ini pertemuannya yg pertama selama 7 tahun papanya pergi keluar negeri yg katanya untuk menenangkan pikiran tapi malah menetap di sana,
" non ayu udah sampai non gak mau turun " ucap sang supir pribadi nya karna dia memperhatikan nona mudanya hanya melamun memperhatikan mansion papanya
" ehh iya mang ini juga mau turun" uvpa ayu yg baru saja tersadar dari lamunannya
" gak usah di pikirin non di bawa santai aja dan tetap bersikap seperti nin ayu yg biasanya " ucap sang supir menenangkan nonanya karna dia tahu apa yg di fikirkan sang nona muda nya itu dan dia juga sudah tahu konflik di dalam kehidupan majikannya ini .
" iya mang kalau gitu ayu turun dulu yah, mamang bisa pulang aja mungkin ayu bakal nginep di sini" ucap ayu
" yaudah mamang pulang dulu yah non, non ayu semangat yah " ucap mang urip si supir pribadi, sekedar info aja nih mang urip emang di gajinoleh papa ayu tapi mang urip tingg di rumah nenek ayu yah bukan di mansion papanya
" iya mang urip juga hati hati di jalan " dan tolong bilang sama nenek nyah mang kalau ayu nginep di sini malam ini " ucap ayu
" iya non, kalau gitu mang urip pamit yah non" ucap mang urip pamit
Setelah kepergian mang urip ayu pun melangkah memasuki mansion papanya dan terdengar lah suara canda tawa yg berasal dari ruang keluarga, ayu pun langsung melenggang ke ruangan itu untuk melihat keseruan apa yg adik sepupu nya lakukan , dan saat sampai ayu yg melihat pemandangan itu malah merasa sesak, iri, Bahagia dan sakit hati di saat bersamaan, bahagia karna bisa melihat ayahnya kembali, IrI dan sakit hati karna melihat sang ayah yang bercanda tawa bersama sang adik sepupu dan tak menyadari kehadiran nya, hanya sang nenek yg menyadari nya
" eh ayu sudah dateng sini nak duduk dekat nenek" ucap nenek remi smbil menepuk-nepuk kursi samping nya, ayu yg di panggil pun melangkah dan duduk di sampi g nek rumi
" gimana sekolah mu nak, apakah baik baik saja " tanya nek rumi
" baik kok nek gak ada masalah juga, " ucap ayu sambil tersenyum pada sang nenek dan sesekali melirik papanya yg tak menghiraukan nya dan malah asik dengan ponakannya saja, dan saat ayu kembali melirik papanya tak sengaja mata mereka bertemu tapi langsung di putus oleh papa ayu yg malah menoleh ke sembarang arah dengan acuh,
' ya allah sakit banget melihat papa yg acuh seperti itu, papa apa salah ayu kenapa papa malah seperti membenci ayu, ayu gak sanggup jika bertemu papa dengan tatapan seperti itu, ayu juga ingin seperti adek fahmi dan adek faizal pah, ayu juga ingin main dengan papa tapi kalau itu terlalu sulit maka ayu hanya ingin merasakan pelukan papa' ucap ayu yg hanya bisa di ucap dalam hati nya
" sana samperin papa kamu" ucap nek remi
" iya nek" ucap ayu
Ayu langsung melangkah ke arah papanya
" s siang pah a apa kabar " ucap ayu gugup
" hmmmm baik" ucap sang papa datar sambil berdiri dan melangkah ke lantain 2 lebih tepat nya oe kamar nya, tak lama berselang Toni papa ayu turun dengn sebuah kotak berwarna biru di tangan nya sambil berjalan ke arah ayu yg masih mematung saat mendengar jawaban ayahnya yg terdengar datar ,
" ini buat kamu " ucap Toni sambil menyodorkan kotak itu ke arah ayu yg membuat ayu tersadar dari keterkejutan nya atas sikap papa nya
" apa ini pah" ucap ayu sambil menerima kotak tersebut
" Terima saja" ucap Toni setelah mengatakan tidak Toni langsung pergi dari hadapan ayu tanpa kata lagi yg membuat ayu semakin merasa sakit yg teramat di dalam hatinya
TBC........
semangat Thor.