Pernikahan Rahasia 2

Angel memberanikan diri membalas tatapan Melvin. Ia ingin melihat dan memastikan sesuatu. Baru kali Angel bertemu dengan pria yang tidak suka atau memuji keseksiannya. Bahkan Melvin melihatnya dengan penuh benci. Itu terlihat dari mata pria itu. Pantas saja sejak tadi Melvin terus menunduk karena tidak suka melihatnya berpakaian seksi.

"Sepertinya kau salah paham. Aku hanya bertanya. Bukan bermaksud untuk menggoda mu."

Angel langsung pergi dari hadapan Melvin. Ia masuk ke dalam kamarnya untuk berganti pakaian. Angel sama sekali tidak marah atau merasa tersinggung ketika Melvin menunjukkan kebenciannya. Sekarang bertambah satu lagi sifat Melvin yang membuatnya kagum selain dari masakannya, yaitu Melvin tidak tertarik dengan wanita seksi. Sungguh jarang sekali bisa menjumpai pria seperti itu di zaman sekarang.

Angel sudah berganti dengan pakaian yang lebih tertutup ketika ia keluar kamar untuk membersihkan piring bekas mereka makan. Melvin sudah tidak ada di sana. Entah pria itu sudah pulang atau masuk ke dalam kamar atau ke ruang kerjanya.

Sementara itu, Melvin yang berada di ruang kerjanya hanya duduk dan menatap layar laptop dengan tatapan kosong. Ia tidak bisa fokus bekerja karena pikirannya terus terbayang pada tubuh Angel yang begitu menggoda. Bagai manapun ia seorang pria normal yang tertarik dengan kecantikan dan kemolekan tubuh seorang wanita. Apa lagi wanita itu adalah istrinya.

Angel cantik ? ya, meskipun Angel seorang wanita yang geky tapi pesona seorang Aurora Angela Wiliam tetap melekat pada dirinya. Apa lagi ketika sedang berada di rumah. Angel tetap menjadi dirinya sendiri. Hanya rambut cruly nya saja yang membedakannya.

Aurora seorang wanita cantik dengan rambut lurus berwarna brown. Berpenampilan modis dan seksi. Sering menggunakan make up natural untuk kesehariannya.

Karena melarikan diri dari sang ayah, Aurora terpaksa menjadi Angel, seorang wanita culun dengan rambut cruly berwarna hitam dan memakai kaca mata besar. Rambutnya selalu di ikat kuda dan memakai make up yang menor. Melvin saja hampir tidak mengenal Angel ketika pertama kali melihat penampilan wanita itu di apartemennya.

Huhh

Melvin mengusap wajahnya kasar untuk menghilangkan bayangan itu. Padahal ia sudah berusaha menahan diri untuk menjaga pandangannya agar tidak melihat Angel. Tapi sepertinya wanita itu seakan sengaja menggodanya.

Melvin kemudian menutup laptopnya. Sungguh ia benar-benar tidak bisa melanjutkan pekerjaannya malam ini. Lebih baik ia segera pergi dari apartemennya sekarang sebelum ia benar-benar tidak bisa mengendalikan dirinya dan menerkam Angel.

Ketika Melvin keluar dari ruang kerjanya, ia melihat Angel sedang duduk di sofa sambil menonton TV. Wanita itu sudah berganti pakaian. Angel menoleh saat mendengar suara pintu terbuka dan pandangan mereka langsung bertemu.

Angel berdiri ketika melihat Melvin berjalan mendekat.

"Maaf." ucap Angel menatap Melvin.

Sekarang wajah pria itu tampak lebih tenang. Tidak seperti tadi. Melvin tidak merespon ucapan Angel. Namun ia terus melangkahkan kaki sehingga ke sofa dan mendudukkan tubuhnya di sana. Di samping Angel. Matanya masih enggan menatap wanita itu lama-lama karena ia takut khilaf.

"Aku minta maaf." Angel sungguh merasa bersalah.

Seharusnya ia menghormati Melvin sebagai seorang pria yang baik-baik. Ya, Angel menilai jika Melvin merupakan seorang pria yang baik. Yang bisa menjaga pandangannya dan tidak mesum.

"Untuk ?" Melvin tidak mengerti mengapa Angel tiba-tiba minta maaf.

Angel menghela napas sebelum menjawab pertanyaan Melvin. Ia harus meluruskan agar tidak terjadi kesalahpahaman.

"Aku sudah terbiasa berpakaian seperti itu jika di rumah. Maaf kalau kau merasa terganggu atau tidak suka. Lain kali aku tidak akan berpakaian seperti itu lagi di hadapan mu." terang Angel.

"Apa kau tidak takut di lecehkan ? Aku ini seorang pria dan kita hanya berdua di apartemen ini."