Terimakasih Telah Melepasku Mas

Waktu pulang kantor pun tiba, ferrel berencana akan langsung pulang ke rumah nya karena ia fikir kalau Windi sudah tak ada lagi di sana.

"Hah semoga saja wanita itu tak datang lagi ke rumah" ucap ferrel sambil mengendarai mobil menuju rumah nya.

Tak membutuhkan waktu lama karena di kota serang kalau pun macet gak terlalu ya....

Oya readers disini adakah orang serang.... hayo tahu gak tempat tempat yang macet di sini hihihi kok jadi bahas kota serang ya... Balik lagi yuk ah ke ferrel.

Ferrel membuka pintu pagar nya untuk memasukan mobil nya setelah itu ia masuk ke dalam rumah.

Betapa terkejut nya ia melihat rumah yang ia tinggalkan tadi nya rapih sekarang bak kapal pecah yang acak acakan.

"Astaghfirullah ini kenapa rumah kaya gini.... Pasti ulah si Windi, hah...." ujar ferrel sambil menghela nafas panjang dan melihat sekeliling dalam rumah nya ini.

Bantal kursi berada di bawah, televisi menyala terus, bekas makan masih ada di atas meja makan, sampah cemilan dan bungkus pembalut pun berceceran di ruangan itu.

Wanita seperti ini kah pilihan ibu nya? Bagaimana bisa wanita seperti ini akan menjadi istri nya kelak, sedangkan mengurus diri nya sendiri saja dia tak bisa.

"Kenapa ibu milihin aku perempuan kaya gini sih.... Jorok.... Gak bisa bersih bersih rumah.... Gimana mau ngurusin aku nanti" ujar ferrel sambil membayangkan dirinya yang beristrikan Windi.

"Iiii... Ogah" ferrel bergidig ngeri pada akhir nya.

Walaupun badannya lelah karena baru pulang kerja mau tak mau Ferrel membereskan semua kekacauan yang terjadi di rumah nya sambil ngedumel karena harus merapihkan kembali rumah nya.

Setelah selesai di ruang keluarga dan ruang tamu kini giliran ferrel melihat ruang makan dan dapur nya, sampai di sana ia pun kembali menghela nafas berat karena dapur dan meja makan pun tak luput dari sampah yang di biarkan oleh Windi.

Ferrel membersihkan bekas makan yang bau amis, bekas daging, telor, dan nasi yang berceceran baik di meja maupun lantai membuat ferrel mengerang frustasi dibuat nya.

Belum lagi di wastafel bekas rebus mie dan telor nya gak di bersihkan, badan lelah tetapi rumah berantakan mau marah gak ada orang nya mau dibiarin sarang penyakit.... Ya Allah.... Segini nya jadi duren ya.... Tapi di recokin Ama uler kadut hadoooh.

Setelah selesai ruang tamu, ruang keluarga, meja makan dan dapur kini ferrel melangkah masuk ke dalam kamar nya ingin mandi dan merebahkan tubuhnya yang sudah di ambang kelelahan tapi apa daya ya guys.... Di kamar nya juga sama.

Selimut ada di bawah tempat tidur... Di atas tempat tidur banyak tisu berserakan entah bekas apa itu, ada yang bisa tepak... Yuuuu komentar tisu bekas apa.

"Ya Allah.... Ada ya cewe kaya gini.... Jorok nya minta ampun....." ujar ferrel walaupun mengeluh ia terus saja membereskan kekacauan yang terjadi akibat ulah Windi itu.

"Ya Allah.... Pegele.... lare boyok rasane Iki kite..." ( ya Allah .. Cape sekali..... Sakit pinggang rasa nya ini aku)

Selesai beberes, dan mandi ferrel pun kini menelpon ibu nya untuk memberitahukan apa saja yang di lakukan Windi di rumah nya saat ia tak ada.

Tuuuuut

Tuuuut

"Assalamualaikum Bu" ucap ferrel ketika telponnya di angkat oleh ibu ayu.

"wallaikumsalam rel, kamu udah pulang nak? Udah ketemu Ama Windi? Kasian dia semalaman nungguin kamu" ucap Bu ayu tanpa jeda.

"Ya.... Dia semalam di rumah aku, rumah aku sekarang udah kaya kapal pecah, sampah dimana mana Bu.... Aku pulang kerja pengen istirahat ini malah beres beres rumah dulu, piring bekas makan di meja makan, bekas rebus mie di wastafel, bungkus cemilan di ruang keluarga, tisu di atas tempat tidur. Udah tau di sini gak ada art nya senak nya saja ia di rumah orang, apa wanita seperti itu yang ibu inginkan buat jadi istri aku Bu? Kalau aku jadi suami nya pasti tiap hari aku yang akan melayani dia seperti art, bukan dia yang melayani suami bu. Beda banget Ama Rita, selalu rapih, rajin bahkan debu saja tak pernah ada di rumah plus pinter masak pula sedangkan Windi.... Jauh banget Bu ga akan ada seujung kuku nya dengan Rita" ungkap ferrel mengeluarkan semua keluh kesah nya kepada sang ibu.

"Ya jelas beda lah rel.... Lihat pendidikan, latar belakang keluarga, serta pekerjaannya mana ada yang sebanding dengan Windi.... Rita tuh jauh di bawah nya Windi tahu.... Rita itu wanita yang bod oh, pendidikannya saja jauh di bawah Windi, apa lagi latar belakang keluarga nya... Jauh rel".

Ferrel yang mendengar ucapan sang ibu yang menjelek jelekan Rita pun menjadi marah dan tak terima.

"Hah.... Ibu gak tahu apa.... Sekarang itu Rita udah kaya raya Bu memang gak akan sebanding dengan si Windi lah.... Rita wanita terhormat, sedangkan Windi wanita apaan coba, Oya Bu ferrel bilangin ya sama ibu jangan suka menghina orang lain gak baik. Pokonya ferrel gak mau nikah sama Windi titik, lagi pula aku udah punya pilihan aku sendiri".

"Jangan jadi anak yang durhaka kamu rel... Pokok nya ibu gak mau tahu kamu harus wajib nikahin Windi".

"Ya udah ibu aja yang nikahin si Windi, aku mah ogah banget Bu, perempuan kok jorok nya kebangetan kaya gitu" ujar ferrel.

"Apa benar yang diucapkan Windi itu, rel? Kamu punya selingkuhan di belakang Windi? Dengar ya rel dari garis keturunan ibu dan ayah mu tak ada itu kata selingkuh ya".

"Lah emang kenapa kalau aku selingkuh, semenjak aku nikah dengan Rita aku lurus lurus aja karena apa? Rita dapat menempatkan dirinya berada dimana, dia juga perempuan baik baik tapi Windi..... Hah.... Sudah mah jorok, murah lagi..... Jadi wajar dong aku berselingkuh, lagian ya Bu mana mau aku punya istri modalan kaya gitu".

"Hah sudah lah rel cape dengerin kamu, lagi pula ibu sudah di panggil Ama bapak kamu" ucap ibu ayu memutuskan telpon mereka secara sepihak.

Ferrel pun kembali ke garasi untuk mengambil SOP buntut yang tadi di bawakan Vina untuk di hangatkan, ferrel berencana akan makan malam dengan SOP itu.

"Widiiih wangi amat ini SOP pasti enak..." ucap ferrel ketika uap Manas dari SOP itu mengenai indra penciumannya, ferrel pun tak lupa menghangatkan tempe tahu yang di berikan bersama SOP itu.

Setelah semua hangat ferrel langsung saja menyantap makanan itu semua karena memang sudah terasa lapar.

"Bener bener mantap masakan Vina.... Tak salah memang kalau menjadi calon istri aku, sambel nya juga mantap...." ujar ferrel tak henti henti nya mengagumi masakan Vina.

Setelah selesai makan ferrel langsung menghubungi Vina untuk memberikan review makanannya itu.

"Hallo Vin..." ucap ferrel ketika telponnya di angkat oleh Vina.

"Iya mas".

"Aku mau kasih testi aja tentang masakan kamu tadi".

"Iya mas.... Gimana? Kurang apa? Enak ga?" ucap Vina memborong semua pertanyaan.

"Mantap..... Aku sampe nambah berkali kali Vin makan SOP kamu itu.... Poko nya mah enak parah, pas juga dilidah aku".

"Alhamdulillah kalau mas suka dan memang selera mas".

"Nanti lain kali boleh dong aku order yang lain lagi Vin.... Kalau kamu gak sibuk?".

"Ok deh.... Tapi kaya nya besok aku gak bisa mas.... besok aku ada jadwal rapat sama atasan" ujar Vina mengingatkan.

"Ya gak sekarang juga Vin.... Kamu kasih tahu aja kapan kamu bisa nya ya".

"Oh ok lah kalau gitu nanti kalau aku bisa aku kasih tahu mas".

"Sip" pembicaraan mereka pun berakhir ferrel membereskan bekas makannya dan mencuci semua nya.

Sambil mencuci ia teringat akan masakan yang selalu Rita buat rasa nya sama persis seperti masakan Vina saat ini.

Sedang asik mencuci dan membayangkan masakan mantan istrinya, ferrel harus di kejutkan dengan bunyi dering handphone yang terus menerus mengganggunya itu.

"Ibu? Mau apa lagi? Tadi bukannya udah telpon ya?".

"Hallo.... Assalamualaikum Bu".

"Wallaikumsalam rel.... Rel ibu mau nanya memang ini kamu beneran selingkuh Tah?".

"Hah.... Ibu.... Aku ini duda ya Bu.... Belum menikah lagi kalau aku jalan sama perempuan lain itu wajar dong Bu... Kecuali aku udah nikah baru ibu mau sewot juga silahkan" ujar ferrel menggebu gebu.

"Iya maka nya itu ibu akan nikah kan kamu secepatnya dengan Windi".

"Ya udah silahkan tapi ingat Bu aku gak mau mengeluarkan uang sepeserpun untuk menikahi windi, dan setelah menikah pun jangan harapkan nafkah lahir batin dari aku".

"Nak.... kenapa pemikiran kamu sejelek itu? Ibu gak nyangka kamu akan seperti ini nak".

"Lah ibu sendiri yang bilang dulu ketika aku masih menikahi Rita bukan? Kata ibu jangan nafkahi Rita karena dia cuma ibu rumah tangga dan wanita bo doh... Karena Rita sudah gak jadi istri aku terus Windi yang akan menggantikan posisi nya kenapa gak aku praktekan saja sama dia" ujar ferrel supaya ibu nya berhenti untuk menjodohkan dirinya dengan Windi.

"Dan lagi bukannya gaji aku separuh nya di kasih ke ibu.... Masa nanti aku gak pegang uang sama sekali kalau nanti aku kasih juga ke ibu buat nikahan, jadi ya itu lah keputusan ku Bu, gak mau memberikan sepeserpun walau untuk mas kawin" ujar ferrel kembali dengan menggebu gebu.

Bu ayu sangat kaget dengan sikap anak nya yang begini.... Dulu ferrel anak yang sangat penurut apapun yang ia katakan pasti anak ini akan mengikuti nya dengan patuh tapi apa sekarang, dia melawan, memberontak seperti ini.