Seorang pendekar hebat mengalami peristiwa tragis, yang membuatnya bereinkarnasi ke dalam tubuh seorang bayi. Dengan ingatan masa lalu yang kuat, pendekar itu memadukan keahlian bela diri yang luar biasa dengan pengetahuan medis dan alkimia yang ia kuasai di kehidupan sebelumnya.
Dengan tekad untuk memanfaatkan kemampuannya demi kemanusiaan, pendekar ini merajut kembali jaringan yang terputus, menciptakan pil-pil tingkat tinggi yang dapat memulihkan bahkan orang-orang yang hampir mati. Dengan pil-pil ajaibnya, jiwa-jiwa yang hampir terlepas dari tubuh mereka diambang kematian, diberi kesempatan kedua untuk hidup. Kekuatan alkimia dan medisnya menjadikan pendekar ini sebagai penyelamat bagi banyak nyawa yang terancam lenyap.
Namun, dengan kekuatan besar dan tanggung jawab yang tak terelakkan, pendekar ini harus menghadapi konsekuensi moral dari tindakan-tindakannya yang mengganggu keseimbangan hidup dan kematian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertukaran
Mata Wang Taoran seketika membola, mendengar keinginan dari orang-orang itu. Nampaknya di masa depan dia tidak akan kesulitan dalam memperkaya dirinya, mengingat di usia kecil saat ini, dia telah berhasil membuat ramuan-ramuan yang mungkin saja tidak bisa dibuat oleh alkemis muda lainnya.
Otak kecilnya seketika menghitung keuntungan demi keuntungan yang akan dia dapatkan, hingga tak lama kemudian Wang Taoran segera menganggukan kepalanya, dia setuju untuk memberikan ramuan itu kepada nyonya Wang dan juga para tabib, yang terpenting dia mendapatkan imbalan yang sesuai dengan apa yang dibutuhkannya saat ini.
"Baiklah nenek, aku akan memberikan ramuan itu khusus untukmu dan untuk para tabib, apa yang bisa kalian berikan padaku sebagai pertukaran untuk ramuan awet muda milikku?" ucap Wang Taoran sambil mengedarkan pandangannya ke arah para tabib.
Mendengar jawaban dari Wang Taoran, membuat wajah para tabib seketika langsung cerah, mereka kini memikirkan apa saja yang bisa diberikan sebagai alat pertukaran. Ramuan itu pasti akan sangat berharga dan mereka tidak akan pelit untuk memberikan harga yang tinggi untuk setiap tetesnya.
"Katakan pada kami, apa yang anda butuhkan sebagai pertukaran, tuan muda?" ucap salah seorang tabib tua yang langsung diangguki oleh tabib lainnya.
Wang Taoran terlihat berpikir, namun tak lama kemudian salah seorang tabib bersuara, "Bagaimana jika aku menukarnya dengan ginseng 1000 tahun, jamur lingzhi yang sudah berusia 1000 tahun, bunga terlarang dan 100 inti serigala angin?"
Wang Taoran langsung tersenyum tipis, sepertinya dia bisa menukar ramuan itu dengan herbal-herbal langka yang selama ini tidak bisa didapatkannya selama berpetualang di kedalaman hutan. Sedangkan para tabib terlihat was-was, mereka takut jika sampai Wang Taoran tidak setuju. Tidak masalah jika mereka harus kehilangan banyak sumber daya, yang terpenting mendapatkan satu tetes ramuan awet muda, yang akan membuat penampilan mereka kembali memukau.
"Aku menawarkan satu juta koin emas, 3 tangkai bunga altacia, 100 inti monyet api, dan buah hitam," ucap salah seorang tabib mengagetkan Wang Taoran.
Saat ini dia memang tengah mencari-cari keberadaan dari bunga altacia, karena menurut buku panduan yang pernah dipelajarinya di kehidupannya yang terdahulu, bunga itu memiliki keunggulan tersendiri, tak hanya bunganya saja, namun batang dan daunnya juga bisa digunakan secara langsung sebagai metode pengobatan.
"Aku memiliki spirit beast rubah ekor 3, esensi phoenik api, tulang naga dan daun lima warna. Bagaimana menurutmu, tuan muda? Apa kau berniat untuk menukarnya denganku?" tanya tabib yang lain.
Wajah Wang Taoran semakin berseri-seri, saat ini ke 5 orang tabib di hadapannya berusaha untuk membujuk dengan berbagai macam cara, bahkan menawarkan harta yang sedemikian berharga, di mana siapapun akan kesulitan untuk mendapatkannya. Namun mereka dengan rela hati akan menjadikan hal itu sebagai bahan pertukaran, demi untuk mendapatkan sebuah ramuan awet muda.
"Bagaimana jika aku menukarnya dengan sebuah pedang langit tingkat 7? Kau juga akan mendapatkan beberapa manual kultivasi dan juga Alkemis yang selama ini masih tersimpan dengan sangat rapi, bahkan belum ada satu orang pun yang mempelajarinya. Manual itu berhasil didapatkan oleh leluhurku, pada saat dia tengah dalam pengejaran menuju makam kuno." tawar tabib yang lain.
Hati Wang Taoran semakin berjingkrak, dia tidak perlu bekerja keras untuk mendapatkan benda-benda berharga itu, saat ini kesemuanya mendatangi dia, dan menunggu keputusan yang akan diambilnya.
"Aku memiliki sebuah paviliun obat, kau bisa mendapatkan apapun yang kau inginkan di sana, dalam jumlah yang tidak terbatas. Bahkan beberapa benda berharga dan juga sangat langka bisa kau ambil sebagai bahan pertukaran. Bagaimana, tuan muda? Apakah kau berminat?" ucap tabib terakhir.
Wang Taoran seketika langsung bangkit dari tempat duduknya, wajahnya menjadi sangat sumringah, saat ini dia tak lagi harus bersusah payah mencari benda-benda berharga dan juga herbal-herbal yang langka, dalam waktu tidak lama lagi, dirinya pasti bisa meningkatkan kembali kemampuan alkemisnya pada titik yang sama seperti di kehidupan yang pertama.
"Baiklah, aku setuju untuk memberikan 10 tetes pada masing-masing orang. Namun yang harus kalian ingat, bahwa kalian hanya bisa mengambil satu tetes saja, jika ingin mengembalikan stamina dan ketampanan kalian ke 10 tahun yang lalu," ucap Wang Taoran.
Wajah kelima orang tabib itu langsung berseri, meskipun mereka harus mengeluarkan sedemikian banyak harta berharga yang telah dikumpulkan selama puluhan tahun, namun demi untuk menjadi lebih muda 10 tahun, hal itu bukanlah sebuah kerugian. Bahkan dia bisa menjual 9 tetes lainnya kepada orang lain lagi, sehingga kemungkinan di masa depan mereka juga bisa kembali mendapatkan kekayaan yang sama seperti saat ini.
Wang Taoran langsung berdiri, kemudian berjabat tangan dengan kelima orang tabib itu. Mereka sepakat untuk melakukan pertukaran di esok hari, karena Wang Taoran juga harus mempersiapkan terlebih dahulu ramuan yang akan diberikan kepada tabib-tabib itu.
Jenderal Wang hanya bisa menatap cucu kecilnya itu dengan pandangan yang tak biasa, sepertinya Wang Taoran benar-benar menuruni kemampuan yang dimiliki oleh ayahnya, bahkan di usia yang masih sangat belia, bocah itu telah berhasil membuat sebuah ramuan yang begitu langka.
Akhirnya kelima orang tabib itu pun segera berpamitan, mereka akan kembali menuju kediaman untuk mempersiapkan benda-benda yang akan dijadikan bahan pertukaran. Sementara Wang Taoran melangkahkan kakinya menuju paviliun yang selama ini dia tempati.
Bau herbal menyeruak dari dalam ruangan, yang membuat siapapun pasti mengetahui jika pemilik ruangan itu merupakan seorang alkemis. Wang Taoran memang seringkali meracik ramuan di dalam kamar, karena hingga saat ini dia masih belum memiliki sebuah tungku untuk pembuatan pil.
Mengingat dia juga tidak memiliki koin yang cukup, namun sebentar lagi dia pasti akan memiliki segalanya, karena selain herbal yang langka, tungku obat adalah benda yang akan diambilnya dari paviliun obat yang ditawarkan oleh tabib tadi.
.
.
.
Keesokan harinya, 5 orang tabib berdatangan. Ada dua orang tabib yang membawa kereta barang. Sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat dengan Wang Taoran, bahwa pada pagi ini mereka akan melakukan pertukaran, beberapa orang prajurit yang bekerja di kediaman Jenderal Wang mulai memeriksa satu persatu barang yang dibawa oleh para tabib itu, sedangkan untuk bahan-bahan herbal, Wang Taoran sendiri yang memeriksanya.
Setelah memastikan tidak ada yang kurang, akhirnya pertukaran pun dilakukan. Wang Taoran memberikan 5 botol giok yang berisi masing-masing 10 tetes ramuan obat kepada 5 orang tabib itu. Sedangkan mereka langsung menyerahkan benda-benda berharga, sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat satu hari sebelumnya.
Slurp..
Salah seorang tabib tiba-tiba saja meminum ramuan itu dari botol giok yang diberikan oleh Wang Taoran, tanpa mengindahkan larangan sebelumnya yang hanya diperbolehkan untuk menelannya satu tetes saja, hal itu tentu saja membuat 4 orang tabib lainnya langsung kaget. Tak lama kemudian, tabib itu pun berubah menjadi sesosok anak berusia 3 tahun.
Suara tawa menggelegar melihat kebodohan yang dipertontonkan oleh tabib yang pertama, karena merasa sangat bahagia, dia lupa jika sebelumnya Wang Taoran bahkan telah mewanti-wanti untuk tidak menelan seluruh isi dari ramuan itu. Namun dia dengan santainya menenggak isi dari botol giok itu hingga habis tak bersisa, yang akhirnya membuat dia berubah menjadi sosok anak balita.
"Astaga..!" mata ke-4 orang tabib itu pun langsung melotot, mereka tak menyangka jika dengan menelan seluruh isi botol giok itu akan membuat perubahan yang sedemikian besar, bahkan untukseseorang yang telah berusia hampir 70.