NovelToon NovelToon
Cinta Tuan Muda Untuk Anjani

Cinta Tuan Muda Untuk Anjani

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:22.5k
Nilai: 5
Nama Author: Eli Priwanti

Bagaimana jadinya,jika seorang kakak harus menggantikan posisi adiknya untuk menikah dengan seorang wanita yang sama sekali tidak ia kenal,wanita yang akan ia nikahi adalah Anjani Pratiwi,ia seorang gadis yang telah menjadi korban pemerkosaan oleh adiknya sendiri yakni Cakra,hingga akhirnya Anjani hamil dan meminta pertanggung jawaban dari Cakra,namun naas,saat menjelang hari pernikahan mereka,Begitu teganya Cakra memilih untuk kabur bersama mantan kekasihnya,Elang Abimana Wijaya,pada saat itu sedang berada di luar kota karena urusan pekerjaan yang tidak bisa ia tunda,terpaksa menggantikan posisi Cakra karena desakan dari papahnya dan juga untuk menjaga nama baik keluarga Abimana,pada akhirnya mereka melakukan pernikahan secara online,kini Anjani telah resmi menikah dengan Elang,bukan dengan Cakra!
Akankah dua orang asing yang tidak saling mengenal ini bisa menjalani bahtera rumah tangga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membeli cincin pernikahan

Matahari tersenyum cerah di langit pagi ini, di tambah bunga di taman mulai melambaikan tangannya di tepi taman. Anjani membuka kaca jendela kamar, lalu ia mengayunkan langkah kakinya menuju balkon, hembusan angin di pagi hari seolah berbisik lembut di telinganya, seketika ia memejamkan kedua bola matanya sambil menikmati hembusan angin.

"Akh, pagi ini kenapa begitu indah?" decak nya tersipu malu.

Saat Anjani membalikan tubuhnya, tiba-tiba Elang tepat berada di belakangnya, Anjani sempat terperanjat di buatnya, namun Elang tetap menunjukan wajah datarnya tanpa ekspresi.

"Ngapain kau di sini hah? Bukannya menyiapkan keperluanku!"

Anjani malah mengerutkan dahinya."Memangnya tuan bekerja di hari Minggu?"

"Yang bilang aku mau kerja siapa hah? Memangnya di hari Minggu kau bisa bebas dengan tugasmu sebagai seorang istri? Kau tetap harus melayaniku, dan aku ingin mandi Air hangat, kau gosok punggungku, faham kamu!"

"Apa? Menggosok punggung tuan?" ucapnya dengan mulut menganga.

"Sudah cepat sana, kau masih ingat kan jika aku adalah peraturan yang harus kau taati, jika tidak, aku akan memberikanmu hukuman!" Ancamnya membuat Anjani buru-buru menuju kamar mandi, kemudian di susul oleh Elang, saat Anjani sibuk di dalam kamar mandi, Elang membuka sesuatu di dalam laci nakas, rupanya sebuah kotak dimana isinya merupakan sebuah macaron karakter yang sengaja di buat oleh anjani agar menyerupai bentuk wajah dirinya, Elang malah sama sekali enggan untuk memakannya, ia terus memandanginya hingga senyum senyum sendiri. Saat langkah Anjani terdengar dekat dari dalam kamar mandi, Elang buru-buru memasukan macaron tersebut kedalam laci nakas dan bergegas menuju kamar mandi.

Setelah keduanya selesai, kini mereka menuju meja makan, tuan Malik langsung menyambut pasangan pengantin baru tersebut.

"Ayo kita sarapan sama-sama nak!" ajak tuan Malik.

Baik Anjani dan Elang, keduanya membalas dengan tersenyum tipis.

"Oh iya Elang, hari ini kau jadi kan pergi ke toko perhiasan untuk membeli cincin pernikahan kalian? " imbuhnya menatap serius ke arah Elang dan Anjani.

Sedangkan Anjani hanya terdiam tanpa komentar apapun.

"Jadi pah, nanti setelah sarapan aku dan Anjani akan kesana, bukankah papah yang sudah membuat janji dengan pemilik toko perhiasan itu?" ucapnya sembari menyesap segelas susu yang berada di hadapannya.

"Sudah dong, kemarin papah sudah membuat janji dengan pemilik perhiasan Victoria jewelry, oh iya Anja bagaimana dengan kondisi kandungan mu?"

Anjani yang saat itu sedang meminum segelas susu tiba-tiba saja tersedak karena pertanyaan dari tuan Malik.

"Uhuk..uhuk!"

"Minum ini!" ucap Elang sambil menyodorkan segelas Air putih.

Anjani langsung meraihnya lalu kemudian meminumnya sampai tandas.

"kamu tidak apa-apa Anjani?" tanya tuan Malik sangat khawatir.

"Aku tidak apa-apa pah?"

"Syukurlah, mulai besok periksalah kandunganmu itu Anja, dan kau antar lah istrimu ke rumah sakit!" titah tuan malik kepada putranya.

"Ngapain juga aku antar dia pah, toh bayi di dalam rahim wanita itu bukanlah darah dagingku!" decak nya asal ceplos.

Anjani sendiri langsung terdiam, ia mencengkram kuat rok miliknya sebagai ungkapan menahan kesal, rasa sesak di dadanya kini mulai menyeruak, bulir bening hampir saja tumpah, beruntungnya Anjani mencoba untuk menahannya.

"Elang, janganlah kau berkata seperti itu terhadap istrimu, jagalah bicaramu!" tegur tuan Malik.

"Aarrkkhh, aku bilang tidak ya tidak pah, sudah berapa kali aku tegaskan jika aku menikahi wanita ini karena keterpaksaan dan juga aku memandang papah, karena aku tidak ingin nama baik keluarga kita tercoreng akibat ulah manusia bejad Cakra, Elang mohon sama papah, jangan pernah memaksa ku pah, wanita ini aku nikahi saja sudah untung!" Sungutnya mendengus kesal, ia pun duduk dengan posisi tangan bersidekap dan enggan melihat ke arah Anjani.

Lagi dan lagi, Anjani merasakan sakit seperti teriris pisau, sebenarnya ia pun tidak ingin berada di posisi seperti ini, ia masih merindukan masa-masa kebersamaannya bersama keluarga tercintanya, namun apa daya, suratan takdir telah berkata lain, dan Anjani menerima itu semua dengan hati yang lapang, karena ia yakin jika Allah memberikannya cobaan seberat ini pasti akan ada hikmah di balik itu semua, baginya Allah tidak serta Merta memberikan cobaan berat begitu saja padanya, Anjani yakin akan ada kebahagiaan di kemudian hari.

Suasana di meja makan pun kini sudah tidak lagi mengenakkan, selesai sarapan keduanya memutuskan untuk segera pergi ke toko Victoria jewelry.

Selama perjalanan, baik Anjani dan Elang, keduanya saling diam membisu, sampai mereka tiba di toko perhiasan pun masih tetap saling diam, Anjani sendiri masih merasa sakit hati atas perkataan suaminya tadi ketika di meja makan, ia pun merasa seolah dirinya adalah penyebab utama terjadinya masalah ini, padahal ini bukanlah kemauannya dan seharusnya yang harus bertanggung jawab adalah Cakra, bukanlah Elang, apalagi saat kata keterpaksaan yang mencuat dari mulut suaminya, entah kenapa kata tersebut selalu terngiang di telinga Anjani.

Seorang pegawai toko perhiasan mulai menyapa Elang dan juga Anjani

"Selamat pagi tuan muda, selamat pagi nyonya!"

"pagi juga!" jawab Elang

Sedangkan Anjani hanya membungkuk dan melempar senyum sebagai jawaban.

"Silahkan duduk tuan dan nyonya, kebetulan saya di perintahkan oleh nyonya Belinda untuk memberikan perhiasan terbaik di toko ini, dan anda boleh memilihnya tuan, masalah ukuran jari manis tuan dan juga nyonya, bisa kita sesuaikan nanti!" tuturnya sembari menyodorkan banyak cincin di dalam kotak perhiasan berukuran besar.

Elang pun mulai memilih cincin tersebut tanpa mengajak Anjani ikut turut serta.

"Baiklah aku pilih yang ini saja!" tunjuk Elang kepada dua cincin yang memiliki batu berlian kebiru-biruan.

"Wah, anda memang pintar sekali memilih barang yang bagus tuan, kebetulan cincin ini terbuat dari platinum, yakni merupakan logam mulia yang langka.

kelebihan cincin ini adalah tidak mudah korosi, tidak menyebabkan alergi serta memiliki tampilan yang menarik, cincin platinum ini telah di padukan dengan berlian 0,9 karat yang berasal dari negara Bostwana kawasan Afrika Selatan, yakni negara dengan penghasil berlian terbaik di dunia, semoga tuan muda dan nyonya menyukai cincin ini!" imbuhnya seraya memberikan cincin tersebut kepada Elang.

"Mana tanganmu?" pinta Elang sedikit membentak.

sedangkan Anjani sedari tadi terus saja menekuk wajahnya.

Dengan kasarnya Elang memasukan cincin pernikahan kepada jari manis Anjani, dan ternyata cincin tersebut langsung cocok dengan ukuran jari manisnya.

"Wah, tepat sekali bisa langsung cocok nyonya, anda hebat tuan muda, rupanya anda sudah tahu ukuran jari manis istri anda, ku doakan semoga kalian berbahagia selalu sampai akhir hayat

Baik Anjani dan Elang, keduanya langsung terdiam dan tidak berkomentar apapun.

kemudian Elang mencoba memakai cincin pernikahannya seorang diri tanpa di bantu oleh Anjani, dan kali ini cincin tersebut juga cocok dengan ukuran jari manisnya.

'Ishhh kenapa bisa langsung pas begini?' batinnya sangat heran.

Setelah keduanya memakai cincin pernikahan, Elang memutuskan untuk mengajak Anjani jalan-jalan, sebenarnya ia pun merasa menyesal atas perkataannya tadi pagi saat di meja makan, dan sebagai penebus kesalahannya, Elang mencoba membujuk istrinya.

"Anda mau bawa saya kemana tuan? Saya lelah ingin pulang!" sungutnya dengan wajah di tekuk.

"Kalau aku belum mau pulang lantas kamu mau apa hah? Kau berani menentang perintah ku hah? Balasnya sembari menaikan dagu Anjani oleh tangannya.

"Kau masih marah padaku hah?"tanyanya tidak pernah putus memandang Anjani.

Anjani malah diam dan enggan untuk menjawabnya.

merasa di acuhkan, dengan seenaknya Elang malah mengecup bibir ranum Anjani di depan umum, sontak Anjani malu bukan kepayang.

"Tuan, anda jangan gila! Ini tempat umum, jangan seenaknya bertindak!" keluh Anjani sembari menutup bibirnya dengan tangannya.

"Terus saja kau bersikap seperti itu, apa mau aku menghukum mu lagi seperti barusan hah?" ancamnya sembari tersenyum puas.

'ya ampun kenapa pria sinting ini selalu bertindak sesuka hati, dasar mesum, hufftt!' batinnya seraya ingin menampar wajah Suaminya.

Tiba-tiba saja Elang menarik lembut tangan Anjani, sepertinya Anjani tidak melakukan perlawanan, ia pasrah karena tidak mau mendapatkan hukuman seperti barusan, baginya itu sangat memalukan, apalagi tadi sempat ada orang yang melihatnya, rasanya ia ingin menenggelamkan wajahnya kedalam ember.

Langkah cepat Elang membuat Anjani sedikit kewalahan.

"Kenapa mesti jalan sih tuan, emang tempatnya masih jauh ya?"

"Dekat kok, aku malas saja kalau harus naik mobil kesini, biar supirku menunggu saja di sana."

Sepuluh menit kemudian, keduanya tiba di gedung bioskop.

"Tuan ngapain kita kesini?" tanya Anjani.

"Ya nonton lah, gak mungkin mau berenang kan? dasar ngaco!"

''hey tuan muda yang sangat menyebalkan, yang bilang mau berenang siapa, anda ini emang suka mengada-ada!' batinnya sangat geram.

Lalu Elang menoleh ke arah Anjani yang sedari tadi diam mematung di depan pintu masuk bioskop.

"Woy, ayo cepat masuk ke dalam, sampai kapan kau mau diam di sana?"

"i iya tuan maaf!" jawabnya terbata.

'Dasar wanita tidak peka, apakah ia tidak sadar jika aku sengaja mengajaknya berkencan? Ini kan kencan pertama kita! hey, ada apa dengan diriku? Akh ini membuatku gila!' gumamnya mulai merasa bingung dengan perasaannya saat ini.

Bersambung..

🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Hallo pembaca setiaku, jangan lupa selalu dukung karyanya othor ya

jangan lupa like, subscribe, vote dan kasih bintang lima

agar othor nya selalu bersemangat melanjutkan bab berikutnya.

Happy reading 😘

1
🌺Fhatt Trah🌺
hadiahnya justru spesial itu. karena dibuat dengan tangan Anjan sendiri
CintaAfya
dasar licik Nyonya Natasya dan Emily... rupa2nya Nyonya Natasya sudah lama mengingini Tuan Malik.. semoga Tuan Malik dan Elang tdk memelihara dua ekor uler di rumah mereka...
Nar Sih
satu vote buat anjani dan tuan muda elang ya kak ,moga tetep lancar up nya👍
Eli priwanti: terima kasih kak 🙏😘
total 1 replies
Nar Sih
waahh...semakin hari semakin nunjukin sikap yg udah mulai suka sama istri cantik mu anga ,cuma mau bilang msih gengsi 😂😂
Eli priwanti: iya kak, tidak apa2 😉
Nar Sih: maaf kakk slh nama🙏
total 2 replies
CintaAfya
wow dua wanita iblis luknut tiba2 memusuhi Anjani kerana cemburu... bagus Elang lindungi istri kamu supaya tdk disakiti dan dikasari oleh Nyonya Natasya dan putrinya...
Nar Sih
sabarr anjani ujian mu bertambah dgn hadir nya dua perempuan resek itu ,hati,,ya anjani dan yakin lah suami mu pasti melindungi mu
CintaAfya
siapa Nyonya Natasya... adakah ahli keluarga Elang jg yg belum mengenali Anjani
CintaAfya: Ooo.. semoga Anjani baik2 saja dan tdk diperlakukan dgn kasar oleh Nyonya Natasya
Eli priwanti: adik ibunya elang kak
total 2 replies
Nar Sih
masih penasaran kak ,dimana mama mertua nya anjani ,apa sdh meninggal
Eli priwanti: nanti ada saatnya cerita mamahnya Elang dan Cakra
total 1 replies
🌺Fhatt Trah🌺
cantik banget Anja.
🌹🌹 sdh meluncur. semangat kk
Eli priwanti: makasih kak 🥰🙏
total 1 replies
🌺Fhatt Trah🌺
itu karena kamu sudah jatuh cinta
Eli priwanti: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
🌺Fhatt Trah🌺
kek cuaca ya nja🤭 kadang cerah kadang mendung kadang datang badai
Eli priwanti: ya begitulah sifat nya Elang, GK jelas 🤣🤣
total 1 replies
🌺Fhatt Trah🌺
tambahin nja, baik paduka raja🤭🤭
Eli priwanti: siap akak 🤣🤣
total 1 replies
🌺Fhatt Trah🌺
wadduh😱😱 ada hawa hawa otoriter ini
Eli priwanti: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Nar Sih
suami mu emang bnr lgi mabuk anjani ,tpi mabuk cinta pada mu,hahaha😂😂😂
CintaAfya
sabar Anjani dgn sikap Elang... ikuti saja rentak tari yg dimainkan oleh Elang...Jika kamu membantah atau menolaknya semakin menjadi2 sikap Elang...
Muztafa Aly
baru mampir kk di lihat dr awal cerita menarik kk
Eli priwanti: terima kasih sudah mampir kak 🙏☺️
total 1 replies
Eli priwanti
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Eli priwanti
setuju kak
🌺Fhatt Trah🌺
🌹🌹 meluncur. semangat thor
Eli priwanti: terima kasih kak 🙏😉
total 1 replies
🌺Fhatt Trah🌺
kerjain aja anja😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!