NovelToon NovelToon
Agen Tampan Dan Gadis Pembuat Onar

Agen Tampan Dan Gadis Pembuat Onar

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa
Popularitas:3.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mae_jer

Kisah tentang seorang agent BIN dan putri konglomerat yang suka membuat onar.

Ayah Zuin tiba-tiba ditangkap karena kasus korupsi. Namun dibalik penangkapan itu sang ayah ternyata bekerja sama dengan BIN meneliti sebuah obat yang diyakini sebagai virus berbahaya yang mengancam nyawa banyak orang.

Dastin Lemuel, pria tampan dengan sejuta pesona itu di percayakan oleh ayah Zuin untuk mengawasi gadis itu. Zuin sudah membenci Dastin karena dendam di night club malam itu. Tapi, bagaimana kalau mereka tiba-tiba tinggal serumah? Apalagi Dastin yang tidak pernah dekat dengan perempuan, malah mulai terbiasa dengan kehadiran Zuin, sih gadis pembangkang yang selalu melawannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24

Zuin langsung bergegas pulang. Tadi Dastin menelponnya dan menyuruhnya pulang. Katanya hari ini dia akan membawa gadis itu menemui ayahnya. Jelaslah Zuin senang. Sudah lama dia tidak melihat ayahnya. Sudah lebih dari sebulan ini.

Sebenarnya di mana sih ayahnya itu menyembunyikan diri? Zuin yakin sekali pria tua itu sedang menjalankan sebuah misi yang sangat rahasia. Kalau tidak, kenapa harus sampai pura-pura masuk penjara, setelah itu bersembunyi entah dimana. Kenapa juga ayahnya bisa terlibat dengan anggota BIN seperti Dastin? Dan terakhir, kenapa pria tua itu harus membuat Zuin tinggal bersama seorang laki-laki? Pasti karena takut nyawa putrinya berada dalam bahaya.

Setelah mencapai apartemen Dastin, gadis itu memasukkan sandi apartemen yang masih pakai tanggal ulang tahunnya. Entah kenapa Dastin belum mengganti-gantinya juga Sampai sekarang. Padahal laki-laki itu sangat marah ketika ia mengganti sandi apartemennya seenaknya. Ainsley berjalan malas ke dalam. Ia melihat Dastin ada di sana, sedang duduk di sofa dengan mata yang fokus ke sebuah kertas ditangannya.

"Kenapa sandi pintu masukmu belum diganti?" tanya Zuin lalu membanting dirinya di sofa yang berhadapan langsung dengan pria pemilik apartemen itu. Dastin memandanginya sekilas.

"Terserah aku." balasnya cuek. Matanya tetap fokus ke kertas yang dia baca sejak tadi.

"Cih." Zuin berdecih. Angkuh sekali. Dastin mengalihkan fokusnya dari kertas tersebut kemudian melihat sekilas ke Zuin.

"Mandilah, sejam lagi kita berangkat menemui ayahmu." suruhnya kemudian. Tadi dia menelpon profesor Barry, bercerita tentang keadaan dimana dirinya harus pergi menyelidiki sebuah kasus pembunuhan. Bahkan belum sempat bertanya harus membawa Zuin atau tidak, Barry langsung menyuruhnya membawa gadis itu. Katanya dia akan menyuruh Nevan menghubungi pihak kampus agar bisa mengijinkan Zuin belajar mandiri dari rumah. Karena Nevan adalah wali gadis itu di kampus tersebut. Barry juga mengatakan kepada Dastin untuk membawa putrinya menemuinya, sebelum mereka berangkat ke luar kota. Dastin  berpikir kalau profesor tersebut pasti sudah merindukan putrinya tersebut.

Mendengar pria itu menyebut ayahnya, Zuin langsung bersemangat dan tanpa protes apapun ia bangkit dari sofa masuk ke kamar untuk bersiap-siap. Gadis itu mengunci kamar agar Dastin tidak bisa masuk saat dia mandi. Inikan kamarnya, bisa saja pria itu masuk seenaknya ketika dirinya lagi mandi.

Zuin menyiapkan bak mandi untuk berendam sebentar. Satu jam cukup lama baginya untuk bersiap, jadi tidak apa-apa kalau dia bersantai-santai dulu sambil berendam. Gadis itu berdiri dan melangkah keluar dengan tubuh telanjangnya untuk mengambil sesuatu yang dia lupakan didalam kamar.

Saat matanya sibuk mencari-cari barang yang dia cari, suara melengking terdengar. Ia mendengar percikan namun terus bersikap santai. Gadis itu sudah lupa kalau tadi ia membuka keran di wastafel kamar mandi sebelum masuk ke kamar

Ketika Zuin masuk lagi ke kamar mandi, air dari wastafel menyemprot langsung tepat ke wajahnya. Dia mengerjapkan mata habis-habisan, bingung sampai menyadari air menyembur keluar dari bagian atas keran, menyemprot ke seluruh kamar mandi.

"Ahh..." gadis itu menjerit, berusaha untuk mematikannya. Namun ia tidak beruntung. Air itu terus menyembur makin banyak hingga membuat dirinya kewalahan. Entah kerannya yang rusak, atau dirinya sendiri yang tidak tahu bagaimana cara mematikannya.

Keran bak mandi pun menyemburkan air dengan liar ke seluruh kamar mandi. Dan air itu bahkan masuk sampai ke kamar.

"Oh tidak!" seru Zuin, mencoba lagi untuk mematikan air. Dirinya mulai panik. Rasanya seperti seluruh apartemen mengalami kekacauan secara bersamaan. Ada air yang menyemprot ke segala arah, juga membasahi tubuhnya yang telanjang.

Ia menahan rasa dingin yang amat sangat menembus kulitnya.

Zuin menjerit dan menyambar handuk. mencoba untuk berpikir, berusaha menenangkan diri. Pasti ada katup untuk mematikannya di suatu tempat. Astaga! Ayo berpikir, Zuin!

Kemudian ia mendengar suara gedoran datang dari luar pintu kamar itu. Pasti itu Dastin, tentu saja. Siapa lagi yang tinggal di apartemen ini selain laki-laki itu coba?

Zuin cepat-cepat membungkus handuk ke sekeliling tubuhnya dan berjalan melintasi lantai, untungnya tidak tergelincir oleh genangan air, lalu membukakan pintu.

"Apa kau sudah kehilangan akalmu? Kenapa teriak-teriak?" wajah Dastin terlihat marah dan... panik? Zuin pikir kalau pria itu melihat keadaan kamarnya apalagi kamar mandi yang sudah sangat kacau sekarang, pria itu pasti akan makin geram.

Tapi Zuin tidak peduli kalau pria itu mau marah dan teriak-teriak padanya. Terserah. Sekarang ia membutuhkan pria itu untuk menyelesaikan keadaan yang sangat kacau ini. Ia lalu mencengkeram siku Dastin dan menyeretnya secara paksa masuk ke dalam kamar mandi.

"Aku tidak tahu dimana letak katup untuk mematikan kran." kata Zuin menatap Dastin.

Pria itu memandang ke sekeliling kekacauan. Air menyemprot di lantai kamarnya yang berasal dari kamar mandi, dan Zuin yang memakai handuk milik pria itu dengan wajah paniknya. Kacau, benar-benar kacau. Dastin sampai tidak bisa berkata-kata.

Bahkan dalam kondisi krisis Dastin masih sempat menatap selama sepersekian detik pada tubuh Zuin yang nyaris telanjang. Pria itu terbatuk beberapa kali dan cepat-cepat membuang muka dari gadis itu. Astaga! Kekacauan macam apa ini?

Kemudian pria itu segera beraksi. Dia berlari ke kamar mandi seperti seseorang yang punya misi.

Zuin mau tak mau ikut berlari masuk untuk membantu dan bertabrakan dengan tubuh Dastin saat ia berlari ke ke dekat bak mandi. Pria ini sempat memegangi bahu telanjangnya sesaat tapi langsung membuang muka. Zuin sendiri lupa sekali kalau dia hanya memakai handuk dibadannya.

Dastin meluncur di bawah lantai dan membuka sebuah kotak di bawah wastafel kamar mandi tersebut. Dia mulai melemparkan barang apa saja yang dipegangnya. Air terus menyemprot hingga membasahi seluruh tubuhnya. Lelaki itu basah kuyup dan entah kenapa Zuin malah tertawa.

"Kemarilah dan bantu aku. Aku tak bisa mematikan yang satu ini," pinta Dastin akhirnya diantara suara semburan air.

"Pakai baik-baik handukmu." tambahnya.

Zuin langsung mengingat bahwa dia hanya memakai handuk, lalu dengan hati-hati ia berlutut di samping Dastin. Gadis itu sesekali menatap tubuh lelaki itu yang basah, tinggi, ramping yang sangat dekat dengan tubuhnya. Satu semburan air langsung mengenai bola matanya sudah cukup untuk menyadarkanya dari lamunan, dan dia langsung memperbarui fokusku.

"Apa yang harus aku lakukan?" tanyanya.

"Ambil kunci Inggris didalam laci mejaku."

Zuin mengangguk kuat lalu cepat-cepat berdiri keluar dari situ.

"Pelan-pelan saja Zuin, kau bisa terjatuh." peringat Dastin. Lantai kamar mandi bahkan sampai kamarnya sudah digenangi air, bukan tidak mungkin gadis itu terjatuh kalau lari-lari begitu.

1
martina melati
hahaha
martina melati
dastin yg tlp
martina melati
hahaha... bener2 salah didik nih... maklumlah dbesarkn seorang ayah bukan ibu.
martina melati
jd tetangga donk
martina melati
hahaha... kocak thor...
akhirny ayah dan anak masuk sel yg sama
martina melati
bar2n y
martina melati
hmmm busa dbayangkn
Umi Hanik
keren kak
martina melati
hahaha... sesekali GeeR y...
martina melati
hehehe... dsini yg ortu yg mn y ..
Mar Hani
Lumayan
Wandi Kurniawan
semoga seru
Malla Almera Sarii
Kak ini gk akan di lanjt kah?
julia sorong
Luar biasa
Siti Elis
cerita nya bagus
Sofi Sofaki Saefuddin
otor ini keren banget sih ..apalagi karakter Dastin ..s3mangat
Esty Hermawanti
Luar biasa
Riwayati Yati
Ketty jangan jdi murahan donk,cwe harus punya harga diri ngapain kmu gejar kely klu cuma bikin sakit hati kmu
karyaku: hi kak transmigrasi menjadi istri mafia jangan lupa mampir y kk
total 1 replies
Suzy Fahda
Luar biasa
yuiwnye
aku ke club minumnya ice lemon tea 😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!