NovelToon NovelToon
Pengantin Untuk Tuan Edward

Pengantin Untuk Tuan Edward

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Pengantin Pengganti
Popularitas:411.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: dewi wahyuningsih

Di pungut oleh Ayahnya untuk menggantikan adik tirinya menikahi anak haram dari keluarga ternama.

Dia di tolak mentah-mentah oleh anak haram keluarga ternama itu, tapi pada akhirnya dia tetap menikah.

Dia harus menjalani kehidupan rumah tangga yang tidak menyenangkan karena suaminya begitu membenci dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi wahyuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 34

Amaya menghela nafas sebal karena ternyata berita yang dia buat untuk membuat orang-orang yang mengenal Teresa meragukan Teresa, nyatanya tidak berhasil meski sempat menjadi buah bibir dan berjalan lancar seperti yang diinginkan olehnya. Namun, semua itu hanya berjalan satu hari saja karena di hari kedua berita itu benar-benar menghilang bagai ditelan bumi dan tak ada satupun media online yang mulai membicarakan atau masih membicarakan tentang rekaman suara yang jelas-jelas adalah suara Teresa.

"Pasti ada seseorang yang membantu Teresa bukan?" gumam Amaya yang yakin benar juga hanya itu pasti tepat sekali.

Ron yang ada di sana menganggukkan kepalanya karena dia tahu benar untuk menghilangkan semua artikel yang sudah bermunculan ke publik atau muncul di media sosial bahkan sampai disoroti oleh perusahaan berita online juga ikut menghapus artikel yang sudah dia buat sebelumnya, itu juga sudah cukup menjelaskan bahwa orang yang membantu Teresa bukanlah orang yang biasa.

Vanka hanya melihat ke arah Amaya lalu melihat ke arah Ron sembari terus mengunyah makanan ringan yang dia makan.

Amaya mengepalkan tangannya, tentu saja dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa rencana yang sudah dia pikirkan matang-matang itu gagal begitu saja. Amaya berdecak kesal, namun dia juga tidak bisa melampiaskan kekesalan kepada dua orang yang ada di sana yang jelas-jelas bukanlah orang yang memiliki tanggung jawab untuk menerima kekesalan yang sedang ia rasakan bukan?

Sebentar Amaya memejamkan mata, berpikir sebaik mungkin dan mengesampingkan secara perlahan-lahan kekesalan yang dirasakan oleh hatinya. Benar, saat ini dia memang tidak bisa melakukan banyak hal karena terbatas dengan banyak hal yang tidak bisa dijelaskan satu persatu. Namun, Amaya juga tidak bisa menyerah begitu saja karena dia tahu benar langkah kakinya tidak memiliki tujuan untuk mundur ke belakang dan menyerah begitu saja.

Ron terdiam sebentar lalu dia menatap Amaya dan berkata, "kita buat saja perusahaan berita online sendiri. Semua bukti yang berada di tanganmu, kita olah sendiri Karena aku tahu benar bagaimana rumitnya jika kita terus menggunakan cara yang kamu gunakan sebelumnya. Kemungkinan untuk gagal terlalu besar, bagaimana?"

Amaya terdiam sebentar lalu begitu dia memahami benar apa yang diucapkan oleh Ron, Amaya mengacungkan kedua ibu jarinya untuk memuji ide cerdas yang dimiliki oleh Ron sembari berkata, "Ya Tuhan, Aku benar-benar tidak tahu bahwa kau memang sangat pintar!"

Ron hanya membuang nafasnya, lalu berdecih karena ucapan semacam itu sudah biasa dia dapatkan dari mulut Amaya.

"Kalau begitu, bagaimana kalau kita mulai sekarang juga?" tanya Amaya yang tentu saja mulai terlihat sangat bersemangat untuk melakukannya. Namun, tiba-tiba saja dia merasa cukup khawatir sehingga dia kembali memutuskan untuk bertanya kepada Ron, "ngomong-ngomong, bagaimana jika ada orang yang bisa meretas laptopmu dari jarak jauh dan membuat artikel-artikel yang sudah kita publikasikan menghilang begitu saja?"

Ron terdiam sebentar sebelum dia memulai untuk berbicara, "aku akan memastikan, tidak ada orang yang bisa melakukan itu. Untuk memecahkan kunci atau meretas, tentu saja mereka akan sangat kesulitan karena aku juga akan menyiapkan beberapa jebakan yang tidak terduga."

Amaya kembali tersenyum lega. Dia sudah bersiap untuk kembali membuka laptopnya dan mengerjakan artikel-artikel yang akan dia luncurkan demi menghancurkan nama baik Teresa. Namun, baru saja dia mulai mengetik beberapa kata, Amaya merasa benar-benar sangat mual dan mual itu benar-benar mengganggu aktivitasnya sehingga mau tidak mau Amaya hanya bisa bangkit sebentar dari posisinya menuju ke kamar mandi membuat Ron dan juga Vanka kebingungan sendiri.

Di sisi lain.

"Aku sangat yakin bahwa orang ku sudah menyampaikan pesan secara langsung kepada keluarga Dorent untuk segera membantuku mencari Amaya bukan?" tanya Edward dengan sorot matanya yang begitu dingin dan juga mengancam.

Teresa memaksakan senyumnya, dia mencoba untuk terus bersikap baik dan juga anggun agar tak membuat Edward tersinggung. Sebenarnya, Teresa benar-benar cukup terkejut mengetahui bahwa, Amaya berhasil kabur dari kediaman Edward entah bagaimana caranya. Padahal, seharusnya Amaya betah tinggal di sana dan berterima kasih karena sudah diberikan kepada pria yang mapan secara ekonomi dan memiliki fisik yang sangat di atas rata-rata bukan? Sungguh, Teresa kesal sekali terhadap saudara tirinya tersebut, Dia memakai di dalam hati betapa bodohnya saudari dirinya itu yang sudah kabur dari sangkar emas yang menyuguhkan begitu banyak kebahagiaan dan juga harta benda yang tak ternilai harganya.

"Benar," jawab Teresa sopan dan sangat lemah lembut, "kedua orang tuaku benar-benar meminta maaf kepada anda, Tuan muda Edward. Ayahku, beliau benar-benar sangat syok hingga jatuh sakit dan sudah dua hari ini mendapatkan perawatan di rumah sakit. Sedangkan Ibuku, beliau juga tidak bisa hadir untuk menemui Anda karena, beliau harus menjaga ayah saya yang selalu menolak dijaga oleh orang lain."

Edward tersenyum miring, dia menyandarkan punggungnya di sandaran sofa yang ia duduki sembari menatap Teresa dengan segala pemikiran nya. Sungguh, entah mengapa Edward sekarang ini benar-benar merasa jijik dengan wanita yang dulu dia puja-puja setengah mati itu. Pernah mengetahui dan pernah merasakan sendiri bagaimana terhinanya dia oleh ucapan yang keluar dari mulut Teresa Belum lama itu, rasanya dia sudah sangat muak melihat wajah lemah lembut dan sangat sopan seolah-olah Teresa begitu menunjukkan perannya sebagai seorang Dewi surgawi yang sangat mulia.

Edward kembali menatap Teresa dengan tatapan serius, dia juga seolah tak menanggapi permohonan maaf yang begitu terasa tulus dari Teresa lalu Edward berkata, "kalau memang kalian tidak bisa membantuku mencari Amaya atau mendapatkan Amaya dengan sesegera mungkin, Apakah bisa aku mendapatkan mahar yang sudah aku berikan kepada kalian hari ini juga?"

Jelios tersenyum miring karena dia tahu benar bahwa, Teresa dan juga keluarganya tidak akan pernah mungkin mengeluarkan atau mengembalikan uang yang sudah masuk ke dalam kantung mereka. Yah, nama keluarga Dorent memang cukup terpandang, namun hanya tinggal nama saja karena nyatanya, harta benda keluarga itu sudah tak lagi sejaya beberapa tahun yang lalu.

Teresa menelan salivanya sebentar, dia mencoba untuk kembali tersenyum, mengaitkan semua jemarinya menjadi satu lalu berkata, "Tuan muda Edward, sungguh itu tidak bisa saya jawab sekarang juga karena keputusan itu adalah keputusan yang sangat besar dan harus melibatkan keluarga juga harus didiskusikan terlebih dahulu. Namun, jika memang pada akhirnya Amaya tidak bisa ditemukan, maka anda juga bisa meminta saya untuk menjadi gantinya Amaya."

Teresa membatin di dalam hatinya, apa yang dia ucapkan barusan benar-benar sangat memalukan dan melukai harga dirinya. Namun, dia juga tidak bisa terus Di pojokkan dengan kalimat-kalimat yang bersangkutan dengan harta benda karena jelas mustahil hal itu bisa dilakukan oleh keluarganya. Lagi pula, Edward memiliki kekayaan yang melebihi kekayaan yang dimiliki oleh keluarga Ludrent sendiri jadi, jika memang bisa menikahi Edward ataupun menikahi Jacob, siapapun mereka tidak akan pernah ada yang akan mengatakan bahwa, Teresa tidaklah beruntung. Ya, menikahi salah satunya juga termasuk sebuah kebanggaan untuk Teresa.

1
S.L
sadis thor ceritanya diberikan obat dan dibuat terhina.... sampai jilat sepatu....cerita apa ini.....nd ad lain sadis .....
S.L
sadis thor ceritanya diberikan obat dan dibuat terhina.... sampai jilat sepatu....cerita apa ini.....nd ad lain sadis .....
S.L
edward lakilaki sinting. amaya ....thor adalei penderitaan amaya yg lebih menjijikkan....
S.L
ada lei lakilaki model edward....
S.L
Edward kayak perempuan jadijadian masa kelakuan sama perempuan...
lamalama jadi malas baca.
Yudith Lahay
Sangat bagus
Nabilah Afifah
ada lanjutannya ga? kisah violet gitu
Aneke Laoh
Luar biasa
dreamy
/Good//Good//Good//Good//Good//Good/
BGS Liking
ceritax berputar2 ngaktau kapan ada perlawanan dari amaya
BGS Liking
ceritax nga jelas berputar² begitu jadi ngak mood bacax
Dhilla Yulianingnong
typo nya parah
Reski Rezki
sampai di bab 20 critax msih gitu² aja
Merryatti
Luar biasa
Pasikah CwElosbes
bagus
syahira alifa
dasar gak tau malu,, setelah menolak habis²an sekarang mau mendekati lagi setelah tau kalo Edward kaya... dasar matre
Elisabeth Ratna Susanti
top markotop
Elisabeth Ratna Susanti
udah ada notif end dan aku baru sampai sini. like 😍👍
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
makasih banyak kak Dewi ,maaf AQ nabung babnya🙏🙏
Semoga sukses selalu n lancar rejekinya🤗🤗🤗 ❤️❤️❤️🤲🤲🤲👍👍👍💪💪💪😘😘😘
Naviah
ya ampun baru buka aplikasi novelnya udah tamat aja 😭 belum rela kalau tamat thor, ada boncaph gak thor 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!