NovelToon NovelToon
Nikah Paksa Dengan CEO Kejam

Nikah Paksa Dengan CEO Kejam

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Delis Misroroh

Dijual oleh Ibu dan Kakak tirinya pada seorang CEO dingin demi untuk menebus rumah yang digadaikan oleh Ibu tirinya dan juga melunasi hutang judi Kakak tirinya. Diandra terpaksa menikah dengan laki-laki kejam bernama Erlangga.

CEO yang begitu terkenal dengan prestasi dan begitu diidamkan banyak wanita itu, selalu berlaku semena-mena pada Diandra, terutama saat diatas ranjang.

Diandra terpaksa bertahan, tetapi bukan karena mencintai Erlan, melainkan karena keluarga barunya yang begitu menyambut baik kedatangan Diandra sebagai menantu. Ditambah lagi, dia tidak punya tempat berteduh kecuali rumah suami kejamnya itu.

Akankah Erlan luluh dan mencintai istrinya Diandra saat kekasih Erlangga yang sesungguhnya datang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delis Misroroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah Pertemuan

Diandra bangun terlebih dahulu sebelum Erlan bangun. Sebenarnya ada rasa malas yang begitu mendalam untuk dia bangun, tetapi karena ini adalah liburan pertamanya, dia tidak mau melewatkan pemandangan indah di pagi hari yang membuat matanya takjub.

Setelah berganti baju training setelan panjang, Diandra pergi keluar untuk menikmati udara dingin nan segar itu. Guyuran hujan semalam membuat jalanan hitam itu sedikit becek. "Nyonya, mau kemana?" tanya Mang Soleh yang baru saja datang.

"Mau maraton aja, Mang. Oiya Mang, nanti mau ke pasar ya? Beliin daging sapi ya? Aku pengen masak rendang,"

"Iya, Nyonya. Maaf, kemarin nggak sempet belanja. Pasti Tuan dan Nyonya kelaparan, semalam."

"Nggak kok. Ada mie instan, telur juga sosis, jadi kami makan itu."

"Sekali lagi mohon maaf, Nyonya."

"Iya. Kalau begitu cepet ya belanjanya. Sekalian aku beliin bubur ya, Mang. Bukan bubur ayam, tapi bubur kacang ijo yang dikasih ketan hitam,"

"Iya, Nyonya." Setelah percakapan itu, Diandra pun pergi.

"Benar-benar berbeda dari, Nona Cherin. Dia Sanglah lembut," batin Mang Soleh menatap kepergian Nyonya barunya.

.

Diandra pun maraton sambil menikmati dinginnya embun yang menembus wajahnya. Diandra benar-benar merasa senang sekali pagi itu. Apalagi banyak kenangan indah yang terukir bersama Erlan. Apalagi saat dia belajar naik sepeda.

Sedangkan Erlan baru saja bangun dan sadar akan Diandra yang tidak ada dalam pelukannya. Erlan tentu saja panik. Nyawanya yang belum terkumpul semua membuat dia tidak berpikir panjang dan mengira Diandra meninggalkannya. "Sayang! Diandra!" teriak Erlan membuka kamar mandi dan celingukan dari jendela untuk mencari keberadaan istrinya, tetapi Erlan tidak menemukannya.

Segera Erlan memakai baju dan pergi keluar kamar. Dia juga tidak menemukan Diandra di dapur atau dimana pun. Erlan bergegas keluar rumah. Jejak Diandra tentu sudah tidak ada dan Erlan semakin panik.

"Diandra! Sayang!" teriak Erlan yang sangat takut kehilangan istrinya. Dia pun berlari menelusuri jalanan seraya menyebut namanya Diandra.

"Mas! Aku disini!" akhirnya Erlan pun menemukan istrinya yang sedang berdiri di bawah pohon dan melambaikan tangannya.

Erlan terlihat menghela nafas lega dan segera berlari menghampiri Diandra. "Dasar nakal!" kata Erlan mencubit hidung Diandra. "Aku pikir kamu tinggalin aku," sambungnya kemudian memeluk Diandra.

"Aku udah bilangkan, kalau aku nggak punya tempat berteduh selain rumahmu. Jadi, aku nggak mungkin kabur," jawab Diandra dalam pelukan Erlan dan dia pun mendapat ciuman diujung kepalanya.

"Kamu kenapa keluar nggak bilang-bilang, sih? Aku panik, bahkan hampir menghubungi polisi buat cari kamu," kata Erlan setelah melepaskan pelukannya.

Diandra pun terkekeh. "Kamu nyenyak banget, Mas. aku nggak tega bangunin. Jadi aku keluar sendiri. Aku nggak mungkin dong melewatkan pemandangan indah disini," jawab Diandra sambil tersenyum. Benar-benar membuat Erlan gemas.

"Lain kali kamu nggak boleh begitu ya? Kalau mau keluar kamar, kamu harus bilang sama aku walaupun aku masih tidur, inget!" ancam Erlan seraya menyentil kening.

"Iya, Sayang," sahut Diandra kelepasan.

"Apa tadi?" tanya Erlan ingin memperjelas panggilan sayang yang keluar dari mulut Diandra.

"Eh, apa?" Diandra gugup dan salah tingkah sampai tidak berani menatap wajah Erlan. "Ah, itu. Iya itu aku pengen lari kesana, Mas! Mau tanding lagi? Tapi kamu nggak boleh curang ya?" kata Diandra mengalihkan pembicaraan.

"Dasar nakal. Baiklah. Tapi kali ini pasti tetap aku yang menang," jawab Erlan dengan pedenya.

"Oiya? Kalau gitu aku duluan," sahut Diandra yang mencuri star.

"Sayang! Kamu curang!" teriak Erlan kemudian berlari. Namun yang dia dapat hanya juluran lidah Diandra yang terlihat meledeknya. "Awas kamu ya kalau ketangkep!" ancam Erlan yang mempercepat larinya. Tentu saja Diandra tidak mau tertangkap dan segera berlari dengan sesekali menoleh ke belakang untuk memastikan jika Erlan berada jauh darinya.

Namun sayang sekali, karena kurang fokus, Diandra menabrak seorang wanita hingga wanita itu hampir saja terhuyung jatuh. "Sialann! Lo bisa jalan nggak sih?" teriak wanita itu kemudian mendorong tubuh Diandra.

Diandra yang merasa bersalah dan tidak fokus pun akhirnya tersungkur di jalan aspal. Bahkan telapak tangannya lecet terkena bebatuan kecil. "Sayang!" teriak Erlan yang syok melihat Diandra jatuh di jalanan. Segera Erlan mempercepat langkah kakinya. "Kamu nggak pa-pa? Astaga ... tangan kamu berdarah, Sayang. Sakit pasti? Kita pulang sekarang ya?" tanya Erlan dengan cepat membantu Diandra bangun dan menepuk-nepuk bajunya yang kotor. Setelah itu merengkuh kedua bahu Diandra.

"Oh ... ini mainan baru lo? Eh, maksudnya istri, lo?" Erlan langsung membelalak menatap wanita yang ada di hadapannya.

"Cherin? Ngapain kamu disini?" tanya Erlan benar-benar terkejut dengan hadirnya Cherin. Tentu saja dia juga sangat marah karena dia yang mendorong tubuh Diandra hingga jatuh.

"What's? Ngapain gue disini? Lo nggak salah nanya?" Cherin terlihat muak dengan pertanyaan Erlan.

"Kamu nggak lagi mata-matain aku kan? Atau kamu lagi nyusun rencana lain buat menjebak aku lagi?" tanya Erlan dengan wajah serius.

"Haha ... astaga Erlangga! Apa lo pikun? Lo yang kasih gue Villa disini. Gue merasa butuh menenangkan diri karena lo tiba-tiba buang gue demi daun muda itu," jawab Cherin seraya menunjuk Diandra. "Heh! Apa lo juga lupa kalau kita sering kesini untuk bercinta? Lo selalu memuji tubuh gue. Mendewakan tubuh gue yang bagus yang membuat lo tergila-gila. Bahkan kita bukan melakukan sekali saja, tapi berkali-kali selama lima tahun. Inget! Lima tahun. Lo lupa? Heh! Dengan entengnya lo tanya ngapain gue disini? Tapi boleh juga sih selera lo ini. Dia masih sangat polos. Pasti lo juga melakukan hal yang sama yang lo lakuin ke gue saat bersama istri lo ini. Ck, Erlangga-Erlangga. Dasar ya, laki-laki baik itu memang sudah jarang. Begitu dapat mainan baru, mainan lama langsung di buang. Dan ...."

Cherin menghentikan bicaranya saat melihat Diandra menepis tangan Erlan kemudian berlari pergi menjauh. "Sayang!" teriak Erlan ingin segera berlari, tetapi langkah kakinya ditahan oleh tangan Cherin yang mencekal lengan Erlan.

"Gue nggak nyangka sama sekali, Honey! Tapi gue pastikan istri lo itu nggak akan bahagia sebelum gue mendapatkan kebahagiaan yang gue mau," ucap Cherin segera melepaskan tangannya dengan kasar dari lengan Erlan. Setelah itu dia pergi.

Diandra merasakan dadanya amat sesak. Dirinya hampir saja terjebak dengan rayuan Erlan selama ini. Kata-kata manis yang keluar dari mulut Erlan telah di cap sebagai bualan. Dia bahkan menghapus semua memori indah yang dia lewatkan bersama Erlan.

"Aku bodoh! Apa yang kamu harapkan Diandra? Apa? Kamu harap laki-laki kaya raya itu benar-benar mencintaimu dengan tulus? Hah! Dasar bodoh! Kamu itu cuma mainan baru yang mendapatkan Tuan bekas. Ya, harusnya aku tau kalau orang kaya itu suka celup sana celup sini. Dasar bodoh! Benar-benar bodoh. Kamu hanya mainan yang dibeli dengan harga mahal. Ingat itu, Diandra Ayunda!" gumam Diandra benar-benar mengutuk dirinya sendiri.

........

1
Heny
Jng dong diandra entar km yg rugi
𝐝𝐞𝐰𝐢
𝐚𝐧𝐞𝐬𝐭𝐞𝐬𝐢 𝐤𝐚𝐤 𝐨𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐛𝐤𝐧 𝐚𝐦𝐧𝐞𝐬𝐭𝐢.... 😊😊

𝐤𝐥𝐨 𝐚𝐪 𝐝𝐥𝐮 𝐡𝐛𝐬 𝐤𝐮𝐫𝐞𝐭 𝐭𝐝𝐤 𝐛𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐡𝐦𝐥 𝐦𝐢𝐧𝐢𝐦𝐚𝐥 𝟑𝐛𝐥𝐧 𝐬𝐚𝐣𝐚
delissaa: typo 😆
total 1 replies
Heny
Si cherin gktau diri
Heny
Baru aja datang sdh bilang hamil anak siapa tu ayooo
𝐝𝐞𝐰𝐢
𝐚𝐪 𝐤𝐮𝐫𝐚𝐭𝐬𝐞 𝟑𝐱 𝐭𝐡𝐨𝐫 😭😭😭

𝐲𝐠 𝐩𝐫𝐭𝐦𝐚 𝐤𝐫𝐧 𝐤𝐞𝐥𝐞𝐥𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐪 𝐠𝐤 𝐧𝐠𝐫𝐭𝐢 𝐤𝐥𝐨 𝐡𝐦𝐥 𝐦𝐮𝐝𝐚 𝐭𝐮 𝐠𝐤 𝐛𝐥𝐡 𝐤𝐞𝐜𝐚𝐩𝐞𝐚𝐧 𝐚𝐩𝐚𝐥𝐠𝐢 𝐮𝐬𝐢𝐪𝐮 𝐣𝐠 𝐦𝐬𝐡 𝐦𝐮𝐝𝐚
𝐲𝐠 𝐤𝐞 𝟐 𝐚𝐝𝐚 𝐦𝐢𝐨𝐦𝐚 𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐣𝐞𝐧𝐢𝐬 𝐤𝐢𝐬𝐭𝐚

𝐲𝐠 𝐤𝐞 𝟑 𝐛𝐥𝐢𝐧𝐝 𝐨𝐯𝐮𝐦 𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐣𝐚𝐧𝐢𝐧 𝐭𝐝𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠 𝐣𝐝 𝐝𝐢 𝐫𝐚𝐡𝐢𝐦 𝐪𝐮 𝐡𝐧𝐲 𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐧𝐭𝐨𝐧𝐠 𝐛𝐚𝐲𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐢𝐫 𝐤𝐞𝐭𝐮𝐛𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐣𝐚
delissaa: masyaallah kak sehat selalu ya kak Dewi dan keluarga aamiin 🤲
𝐝𝐞𝐰𝐢: 𝐚𝐥𝐡𝐚𝐦𝐝𝐮𝐥𝐢𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐚𝐤 𝐚𝐧𝐤𝐪𝐮 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝟑
𝐒𝐌𝐊 𝐜𝐨𝐰𝐤
𝐒𝐌𝐏 𝐜𝐨𝐰𝐤
𝐒𝐃 𝐜𝐞𝐰𝐤

𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐡𝐚𝐦𝐢𝐥 𝟔𝐱 🤭🤭🤭😊😊
total 3 replies
Khanza Safira
aku mampir disini mau mampir juga di judul itu 🥰
𝐝𝐞𝐰𝐢
𝐢𝐭𝐮 𝐬𝐢𝐠𝐧𝐚𝐥 𝐩𝐞𝐧𝐲𝐚𝐤𝐢𝐭 𝐝𝐢𝐚𝐧.... 𝐚𝐲𝐨𝐤 𝐩𝐫𝐢𝐤𝐬𝐚𝐢𝐧
watashi tantides
Diandra🥺❤️
watashi tantides
Astaga senjata si Erlan gampangan banget sih
Anonymous
🙏🙏🙏👍👍👍❤️❤️❤️
febby fadila
lucu/gemes dee ni bocil
febby fadila
alhmdllah satu persatu masalah sdah terselesaikan .. lanjut thor.. sukses selalu
febby fadila
cobaan emang berat
ira
knp ya kira² itu nya diandra
febby fadila
semoga cherin baik2 sj
ira
semoga Diandra segera hamilnya 🤭🤭
ira
g kuat jg akhirnya 🤣🤣🤣
ira
tahan Erlan itu ujian🤣🤣🤣
febby fadila
semoga cherin sama anakx nggak apa2
febby fadila
klw nggak bisa besanan nanti anak2 mereka bisa bersahabat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!